Di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika wudhu adalah sebagai berikut:
Tidak Pernah Meninggalkan Berkumur-kumur dan Memasukkan Air dalam Hidung
(9) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berwudhu selalu berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung. Dan tidak diketahui sekali pun juga, beliau meninggalkan berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung.
Tertib dan Berturut-turut dalam Berwudhu
(10) Demikian pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengusap anggota wudhunya secara tertib dan berturut-turut, beliau tidak pernah meninggalkan hal ini sama sekali.
Cara Mengusap Kepala
(11) Cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap kepala yaitu kadang beliau mengusap ‘imamah (penutup kepala yang sulit dilepas), kadang pula mengusap ‘imamah dan ubannya sekaligus. [Jadi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengusap kepala bukan hanya mengusap ubannya saja. Beliau mengusap ubannya saja saat beliau menggunakan imamah]
Membasuh Kaki
(12) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam wudhunya selalu mencuci kedua kakinya secara langsung jika saat itu beliau tidak menggunakan khuf atau kaos kaki. Namun beliau mengusap khuf dan kaos kaki jika beliau memang dalam kondisi mengenakannya.
Mengusap Telinga Sekaligus dengan Kepala
(13) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengusap telinga langsung dengan kepalanya. Saat mengusap telinga, beliau mengusap bagian luar dan bagian dalamnya.
Tidak Perlu Mengusap Leher
(14) Sedangkan mengenai mengusap leher tidak ada satu pun hadits yang shahih yang mengajarkannya.
Yang Dibaca Sebelum dan Sesudah Wudhu
(15) Sebelum berwudhu tidak ada yang beliau ucapkan kecuali ucapan tasmiyah (bismillah) dan ucapan setelah wudhu: “Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh” (HR. Muslim), ditambah ucapan: “Allahummaj’alnii minat tawwaabiin waj’alnii minal mutathohhiriin” (HR. Tirmidzi).
Niat Sebelum Wudhu
(16) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengucapkan di awal wudhu: Nawaitu rof’al hadatsi ... (Saya berniat menghilangkan hadats ...). Beliau pun tidak menganjurkannya. Tidak ada seorang sahabat yang melakukannya sama sekali. Tidak pula diriwayatkan mengenai anjuran amalan ini dari satu hadits pun baik dengan sanad yang shahih atau pun dho’if sekalipun.
Tidak Berlebihan dalam Berwudhu
(17) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membasuh anggota wudhunya lebih dari tiga kali.
(18) Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membasuh tangan lebih dari siku dan membasuh kaki lebih dari mata kaki.
Menyela-nyela Jenggot dan Jari Jemari
(19) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyela-nyela jengotnya, namun itu bukan jadi rutinitas.
(20) Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa menyela-nyela jari jemarinya dan memerintahkan untuk demikian.

Diterjemahkan secara bebas dari Muhadzdzab Zaadul Ma’ad (Ibnul Qayyim), disusun ulang oleh Sa’ad bin ‘Abdurrahman al Hushain, hal. 26-27.

 Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

1 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers