Assalamu ‘alaikum...

Hidup ini memang penuh misteri.., tak ada satupun yg bisa menebak kejadian dimasa depan yg terjadi didunia ini, termasuk oleh para normal pesohorpun. Demikan pula dengan kehidupan yg dijalani seseorang..tak ada satupun yg bisa menebaknya, hari ini kita tengah berada dipuncak kejayaan, ternyata hanya dalam hitungan detik bisa jatuh dalam lumpur kemalangan, atau sebaliknya, demikian yg kualami saat ini.

Aku terlahir dari sebuah keluarga yg memiliki banyak kekurangan, termasuk dalam hal pengetahuan agama, ibuku hanyalah IRT biasa yg hanya menamatkan pendidikannya di SD saja, sementara bapak kuketahui hanyalah seorang Petani merangkap dukun kampung yg pendidikannya tidak tamat sampai SD, demikianlah, sudah bisa digambarkan bagaimana awamnya pengetahuan agama mereka, lebih-lebih kami tinggal disebuah lingkungan dimana masyarakatnya begitu meng-elu-elukan adat istiadat, lebih mengedepankan jasa dukun ketimbang  dokter dan selalu merasa bahwa pusaka leluhur dari moyang mereka begitu memiliki peran mendasar bagi kehidupannya, dan masih banyak lagi hal-hal menyimpang lainnya yg terjadi dilingkungan masyarakat dimana kami hidup disana dan aku dilahirkan disana, sungguh tak dapat diprediksi sama sekali bahwa disana kelak akan lahir seorang pemuda yg Alhamdulillah meskipun tinggal ditengah2 masyarakat dan keluarga yg begitu memprihatinkan tetapi diberikan Amanah yg sangat luar biasa oleh Allah untuk merasakan manisnya hidayah-Nya. Dan manakala hidayah itu begitu manis kurasakan, maka aku berharap bahwa orang lainpun bisa merasakan kenikmatan yg luar biasa itu dari hidayah itu.


Kuawali kisahku ini dari perjalanan masa kecilku...:
Sebagai anak yg terlahir dari keluarga yg serba kekurangan, dan hidup bersama 9 saudaraku lainnya (aku anak ke 4 dari 9 bersaudara, 4 laki-laki dan 5 perempuan), maka tentunya tak begitu banyak kebahagiaan yg bisa aku rasakan, semuanya dibagi ke 9 orang saudaraku lainnya, baik itu makanan, permainan, uang jajan sampai kasih sayangpun harus dibagi 9..., sejak kecil sifatku terbentuk begitu nakal dan kasar sekali, sehingga 4 orang saudara tertuakupun  takut berurusan denganku, hampir setiap hari aku mendapat pukulan dari ibu maupun ayah atas kenakalanku yg diambang batas itu, semula saat itu aku merasa kapok juga, tapi karena sudah sering dipukuli, di rotani, pukulan2 itu jadi terbiasa kurasakan dan tak sedikitpun menyisakan rasa sakit dalam tubuhku, dan hal itu membuatku jadi susah diatur, ibuku bahkan sering kali menangis karena tak sanggup mengurusi aku, bahkan terkadang beliau sering mengumapat dan memaki aku, seolah-olah menyesal karena telah melahirkan aku, sementara bapakku pernah beberapa kali merotani aku bahkan menyulutkan api rokoknya ke pergelangan tanganku, tapi lagi-lagi itu semua tak membuat aku kapok sedikitpun, ddiusiaku yg memasuki 7 tahun aku dibawa nenek tinggal bersamanya, rumah beliau melewati 2 kampung dengan kampung orang tuaku. Kusaksikan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku begitu girang mendapati kabar akan diboyongnya aku kerumah nenek, dan aku tahu pasti apa penyebabnya, tapi aku sendiri tak begitu meresapi apapun yg terjadi kala itu, bagiku tinggal dengan orang tua atau dengan orang lain sama saja.

Tinggal bersama nenekku tak membuatku jadi lebih baik dari sebelumnya, justru kenakalanku semakin bertambah. Apalagi kakekku setiap hari jum’at selalu memandikan aku dengan bacaan mantera-mantera yg konon agar aku menajdi kebal dari benda-benda tajam, aku sangat senang saat itu, senang sekali, karena pasti ini akan menjadi kelebihanku dimasa dewasa nanti dan pasti banyak orang yg akan segan padaku, sejak saat itu kenakalanku semkin luar biasanya, tetapi kali ini aku dibiarkan oleh kakek dan nenekku bebas berekspresi, menurut kakek yg kudengar saat ngobrol sama nenekku suatu hari, katanya justru karena kenakalanku yg tak terbendung itulah yg membuatnya terinfirasi memandikan aku dengan bacaan2 mantera kekebalan tubuh, agar dewasanya aku bisa menjaga diri, pada usiaku yg memasuki 8 tahun aku baru masuk kelas 1 SD, kakek yg membiayainya. Dan aku melewatinya dengan santai,

Waktu terus bergulir, dan disekolah aku berusaha untuk menikmatinya, dan inilah satu kelebihanku saat itu kata kakek, sebab diantara sekian banyak kenakalan2ku ternyata aku masih rajin untuk sekolah meskipun tidak sampai berprestasi, kujalani masa-masa kecilku dengan caraku sendiri dan Alhamdulillah aku mampu menamatkan pendidikanku, bukan hanya saja sampai SD tapi hingga tamat SMA, tetapi disela-sela waktu yg kulewati itu banyak sekali waktuku habis dengan kenakalan2ku yg begitu sangat membuatku malu untuk mengisahkan detailnya malam ini (semoga Allah mengampuni aku, aamiin), berbagai aliran hitam aku pelajari dan aku menjadi seorang pemuda yg disegani oleh banyak orang, tidak hanya disegani oleha kalangan teman sebayaku, tetapi dari anak-anal sampai orang2 tua sekalipun takut bila mendengar namaku, akhirnya jadilah aku preman kampung.., semua yg kudapati dari dunia hitamku kugunakan untuk memuaskan hatiku, memajaki orang-orang bila ingin berhura-hura atau memukul hingga babak belur orang-orang yg sok jagoan dihadapanku, bila aku mau berhibur diri dengan pesta music disco yg menghentak sampai pagipun tak ada satupun yg berani melarangku, termasuk kepala kelurahan dan satpam-satpamnya. Yg kurasakan sepertinya mereka telah maklum dengan kondisiku saat itu, hingga akhirnya aku pada usiaku yg menginjak 26 tahun, aku hijrah ke kota daeng dengan niat ingin memperdalam ilmu hitamku, sebab yg aku tahu disana juga banyak para senior-seniorku didunia hitam seperti itu, dan sebelum berangkat, kakek memberiku wejangan untuk berhati-hati di kota daeng tersebut, beliau juga merekomendasikan sejumlah nama teman-teman seperguruannya didunia hitam untuk kutemui (seperti gurunya wiro sableng yg melepas kepergian murid kesayangannya yg sableng itu)

Hingga dalam perjalananku menuju kota daeng itu aku bertemu dengan seorang lelaki paru baya semobil denganku di pete-pete (pete-pete sebutan mobil angkotnya makassar), dari tampang sepertinya lelaki paru baya itu adalah seorang penceramah, karena berjenggot, memakai pakaian muslim dan berkopiah, sangat rapi sekali, begitu paradigma berfikirku menilai orang yg berpenampilan seperti lelaki itu, pasti dia adalah tukang ceramahin orang-orang, dan akupun acuh tak acuh saat itu, dalam perjalanan di mobil itu aku berada dipojok paling kiri dan berahadapan langsung dengan pria penceramah itu, dan aduuhhh...panas sekali telingaku saat kudengar dia membaca al-qur’an selama dalam perjalanan, hembusan angin melalui kaca jendela mobilpun tak mampu mengurangi rasa panasku saat itu, kurasakan sekujur tubuhku seperti terpanggang oleh api,  saat itu aku merasakan ada hawa lain yg berusaha menghantamku dari arah yg tidak bisa kudeteksi oleh ilmu hitamku, merasakan siksaan yg luar biasa dalam mobil pete-pete itu membuatku berinisatif untuk mengeluarkan kanuraganku untuk melawan hawa yg begitu membuatku amat tersiksa saat itu, tetapi semakin kukerahkan segala kemampuanku malah semakin kuat hawa itu memanggang sekujur tubuhku, dan entah apa yg dirasakan oleh penceramah yg ada dihadapaku itu, dia malah semakin mengerasin  bacaan ayat-ayat suci al-qur’an... dan aku baru merasa bersyukur saat itu karena begitu penumpang yg ada didepan dekat sopir turun maka akupun bergegas meninggalkan tempat duduku dan menuju kepintu depan. Meskipun hawa itu masih kurasakan, tetapi tidak begitu menusuk lagi. Demikan kurasakan saat pertama kali datang kekota ini, Alhamdulillah akhirnya aku sampai juga ke tempat tujuanku, dan aku langsung menemui seseorang yg telah direkomendasikan oleh kakekku untuk belajar banyak ilmu hitam darinya.

Hari-hari aku lalui dengan santai, tak sedikitpun aku merasakan ada oerubahan dalam diriku, hingga suatu hari aku bertemu lagi dengan lelaki paru baya yg dulu saat pertama kali datang kekota daeng ini berjumpa denganku disebuah mobil pete-pete, perjumpaanku kali ini tepat berada didepan sebuah mesjid saat aku sedang melintas disana, dan beliau mengajakku untuk sholat magrib, berat rasanya hatiku untuk mengikuti ajakannya tapi aku tak kuasa menolaknya karena begitu banyak sanggahannya saat kuberikan berbagai alasan untuk menolak ajakannya sholat magrib saat itu, dan jadilah hari itu menjadi hari pertama bagiku menginjakkan kaki dimesjid selama hidupku, berkeringat dingin suasana tubuhku saat itu hingga aku tak tahu pasti apakah wudhuku sempurna saat itu atau tidak yg aku tahu adalah aku mengikuti ajakan lelaki itu. Usai melaksanakan sholat magrib aku diajaknya ngobrol diserambi mesjid, banyak hal yg beliau tanyakan dari aku dan dengan santainya kujawab semauku, perkenalanpun akhirnya terjalin, beliau menganjurkan aku banyak hal, mulai anjuran sholat 5 waktu, dll, tp aku hanya melaksanakan kewajibanku sebagai pendengar saat itu, mendengar, mengangguk dan pura-pura faham, dan sebelum berpisah beliau menanyakan alamatku,akhirnya jadilah sejaak saat itu beliau sering bersilaturahim kerumahku, mengajakku keluar dengannya, jalan-jalan bertemu dengan penceramah lainnya (Maksudnya para ikhwah, begitu fikirku menyimpulkan bahwa org yg berpenampilan ikhwah itu adalah penceramah), dan lagi-lagi aku tak begitu cerdas beradu argumen dengan beliau saat mengungkapkan alasan2 penolakanku, misalnya :
 “maaf ustad, saat ini saya akan ke antang menemui keluargaku”,
pasti beliau jawab “wah pas tu akhi, ana juga mau keantang, jadi searah perjalanan kita, nanti kita ketempat keluarga antum dulu lalu kita singgah di markazku (Maksudnya DPP WI)”,
kalau kuberi alasan “ maaf pak ustadz sy tidak  bisa karena sedikit lagi mau hujan”,
pasti beliau jawab “tenang akhi, adaji jas hujanku, ada 2 malah, jadi bisa melindungi kita dari hujan”.
Kalau kuberi alasan “maaf pak usatd, saya kurang sehat”
Pasti beliau jawab “wah.., kenapa selalu bertepatan ya, kebetulan saya juga mau ke RBBP, jadi kita barengan saja, nanti berobatnya disana juga.”
Dan masih banyak alasan2ku yg selalu kalah dihadapannya sehingga membuatku harus mengikutinya, maka mulailah aku diperkenalkan dengan banyak ikhwah, dipekenalkan dengan majelis2 ilmu dan taklim2, beliau selalu meluangkan waktunya untuk menjemput aku dirumah dan akupun tak kuasa menolaknya mengingat begitu banyak kebaikan2nya padaku, saat itu aku tak pernah kekuarangan apapun, aku begitu dipenuhi perhatian dan tak pernah kelaparan sedikitpun, hingga suatu hari akhirnya aku jujur pada beliau bahwa sebenarnya aku sudah menyenangi lingkungan yg beliau perkenalkan padaku, tetapi aku selalu dilema dengan ilmu hitam yg begitu banyaknya melekat dalam tubuhku, tetapi aku saksikan sendiri bahwa keluahanku itu seperti tak bermasalah bagi beliau, sebab dengan enteng beliau menjawab “tenang akhi, insya Allah ada solusinya, dan solusinya adalah Ruqyah..”, begitulah, kata ruqyah yg baru pertama kali kudengar saat itu akhirnya menjadi jadwal rutinku setiap pekan, betapa tidak baik oleg beliau sendiri amupun oleh ustadz2 lain hampir setiap hari aku di quqyah, dan Alhamdulillah dengan niat yg tulus dari lubuk hatiku serta keiklasan dari para ustadz yg meruqyahku, akhirnya dengan izi Allah semua ilmu hitamku lenyap tak berbekas dari tubuhku, aku bahkan sejak saat itu begitu sangat merasai ketenangan yg luar biasa damainya dihatiku, yah..kedamaiaan yg yg tak terlukisakan dengan kata-kata. Dan tidak hanya sampai disitu saja, beliau mengajari aku mengenal huruf hijaiyah hingga aku benar2 bisa mengaji, akupun dengan sabarnya selalu dibimbingnya melalui halaqah binaannya dan beliaulah yg telah menjadi murobbiku pertama kalinya, sungguh damai dan tak terlukiskan dengan kata-kata saat itu, dan Alhamdulillah aku sudah mulai mersakan nikmatnya hidayah itu, tak sedetikpun kubiarkan waktuku sia-sia, aku selalu mengisinya dengan ketekunan dalam mempalajari ilmu syar’i, dan setahun setelah hidayah itu menyapaku, akhirnya dengan rekomendasi dari beliau aku masuk kesebuah sekolah yg setiap tahunnya melahirkan para du’at, dari sanalah aku meniti karirku menajdi Pegawai Negeri Allah, dari sanalah aku seperti terlahir sebagai manusia baru dengan segala karunia yg diberikan oleh Allah padaku, dan dengan bekal ilmu yg kudapati dari sana, jadilah aku mengemban sebuah amanah menjadi seorang da’i yg akhirnya diutus kesebuah daerah binaan, disanalah kuabdikan diriku sepenuh hati, membimning ummat dan berbagi manisnya hidayah kemereka, hingga akhirnya Allah mempertemukan aku dengan seorang wanita sholehah yg akhirnya pula kini telah halal bagiku dan telah dengan sabarnya mendampingi aku dalam susah maupun senang dalam suka maupun duka, dan Alhamdulillah telah memberiku jundi-jundi mungil karunia terindah dari Allah Azza wajjala hingga sampai hari ini aku telah melewati masa2 itu menjadi Abdi Allah sebagai sorang da’i, banyak amanah yg dibebankan padaku dan Alhamdulillah dengan senang hati aku menjalaninya, sungguh tak disangka ternyata aku yg seorang mantan penuntut ilmu hitam kini telah berubah dastis 99 derajat menjadi seorang da’i..
Ya Allah..., Terima kasih aku ucapkan atas kemurahan-Mu yang telah mengangkatku dari kegelapan kepada cahaya yg terang benderang..
Ya Allah ya Rabb.., istiqamahkan aku dalam meniti jalan-Mu ini hingga nanti aku menutup mata, berikan aku kesempatan untuk menikmati kematian yg khusnul khotimah..
Ya Allah..., ampunilah segala dosa dan khilafku dimasa lalu, baik yg aku lakukan dengan sengaja maupun tidak, aku bersimpuh dihadapanmu dengan kerendahan diri, jangan biarkan hambamu ini larut dalam penesalan ini...
Ya Allah..., hidayah ini begitu manis kursakan, maka izinkanlah aku melalui jamahan tanganmu yg Maha Perkasa membagi manisnya Hidayah ini kepada saudara-sauadraku lainnya yg hingga saat ini masih terlelap oleh buaian dunia yg sungguh telah menipunya...
Berikan hidayahmu pula kepada keluargaku, ibu bapakku, saudara-saudaraku dan seluruh kaum muslim diseluruh jagad raya ini..
Untuk Ustad Fulan dalam kisah ini yg  dgn izin Allah dari tangannya diri ini mendapat hidayah, aku ucapkan terima kasih banyak, semoga Allah memberi antum kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, dan semoga Allah melindungi ustad dalam setiap kondisi beserta keluarga besarta.

Aamiin, ya Rabbal ‘alamiin

Dari Abu Hanifah (Nama Samaran) 
***************************************************************************************************



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers