Pertemanan antara lawan jenis, perempuan dan laki-laki, mungkin dapat dipicu oleh daya tarik seksual terpendam, terlepas dari apakah mereka lajang atau bukan, tetapi perasaan seperti  itu kemungkinan bukan perasaan timbal balik, menurut sebuah studi baru yang dilansir The Telegraph.
Para pengamat menemukan bahwa wanita lebih mungkin untuk menganggap persahabatan mereka dengan pria sebagai platonis (cinta yang bersifat persaudaraan) dan hanya berharap berkembang menjadi ‘sesuatu yang lebih’ jika hubungan mereka dalam masalah.


Tetapi “Pria dan wanita tidak bisa berteman karena bagian seks selalu menemukan jalannya.”
Begitulah salah satu dialog dalam sebuah film tahun 1989, When Harry Met Sally, yang bisa menggambarkan studi ini.
Para ilmuwan mengungkapkan hasil studi ini, yang dilaporkan oleh Daily Mail, menunjukkan adanya ‘potensi negatif’ bagi orang-orang (lawan jenis) yang menjalin hubungan persahabatan dalam jangka waktu yang lama.
Berubahnya pola sosial dalam bidang pekerjaan, pendidikan dan kegiatan-kegiatan santai telah mengubah pertemanan antara pria dan wanita mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata mereka.
Dalam studi ini, dilakukan riset dari 88 pasangan pertemanan pria dan wanita ditanya untuk menilai ketertarikan mereka terhadap satu sama lain dalam daftar pertanyaan rahasia.
Pria,  lebih mungkin ingin melabuhkan daya tarik mereka terhadap teman wanita mereka untuk mengajaknya berjalan-jalan ke luar daripada sebaliknya.
Para pria beranggapan bahwa para wanita lebih tertarik secara seksual terhadap mereka daripada mereka, hanya saja para wanita cenderung tidak menyadarinya.
Para pengamat juga menemukan bahwa para wanita juga menemukan ketertarikan yang sama terhadap teman pria.
Para peserta studi ini, yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationships, mengakui bahwa mereka merasakan kepercayaan diri mereka ketika menjalin hubungan dengan lawan jenis mereka dan nasehat baik lebih mudah diterima dari teman lawan jenis mereka.
Studi ini menunjukkan bahwa pria memang condong terhadap wanita dan begitupun sebaliknya.
Oleh sebab itu, Islam sebagai agama yang sesuai fitrah, amat memahami kondisi psikologis kedua insan ini dengan membatasi dan mengatur hubungan antar lawan jenis.
Islam menganjurkan pernikahan, karena hanya dengan menikah hubungan sehat antara lawan jenis (yang bukan mahram) dapat terjalin.
Islam mengatur batas-batas pergaulan antara lawan jenis, seperti tidak boleh kholwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis. Atau bercampur baur dengan lawan jenis tanpa ada batas. Jika memang terpaksa bertemu situasi yang harus bercampur baur, Islam memerintahkan untuk menahan pandangan terhadap lawan jenis dan tidak merendahkan suara (melembut-lembutkan suara bagi wanita), agar tidak membangkitkan syahwat masing-masing. La hawla wa laa quwwata illa billah.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers