Oleh Hartono Ahmad Jaiz
(Menyongsong Deklarasi Anti Syiah di Bandung, Ahad, 20 Jumadil Akhir 1435H/ 20 April 2014 M)
Para
orang tua di kampung tidak tahu, anak-anak gadisnya yang kuliah di kota
ternyata jadi pezina tapi atas nama agama syiah yaitu nikah mut’ah. Itu
bukan sekadar berita orang lewat, tetapi sudah berupa hasil investigasi
yang bahkan telah dituangkan jadi skripsi di sebuah perguruan tinggi di
Makassar. Laporan LPPI Makassar itu dapat dibaca di nahimunkar.com,
Keluarga di Kampung Tidak Tahu Kalau Anaknya Mut’ah di Kota – See more
at: http://www.nahimunkar.com/keluarga-di-kampung-tidak-tahu-kalau-anaknya-mutah-di-kota/#sthash.kn5TzEGq.dpuf
Itu
baru satu persoalan, yakni tentang rusaknya para gadis yang menjadi
dambaan para orang tua untuk meneruskan generasi, ternyata telah rusak.
Nikah mut’ah yang telah diharamkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam sampai hari qiyamat itu bahkan di antara yang meriwayatkannya
adalah Ali bin Abi Thalib yang diklaim oleh syiah sebagai imam tertinggi
mereka. Namun periwayatan dari Ali tidak digubris oleh syiah, karena
dalam hal nikah mut’ah alias zina tapi diklaim sebagai atas nama agama
oeh syiah Iran itu sejatinya hanyalah kelanjutan ajaran bejat dari nabi
palsu Majusi bernama Mazdak (died c. 524 or 528).
Mazdakiyah/
mazdakisme itu dinisbatkan kepada Mazdak yang lahir tahun 487 M di
Niyabur (Parsi). Yaitu aliran yang mempropagandakan ibahiyah (serba
boleh, permissive) yang menghancurkan nilai-nilai dan menggiring
kekacauan berlandaskan syahwat dan tidak memperdulikan hubungan-hubungan
keluarga dan ukuran-ukuran akhlaq, lepas dari semua keyakinan dan
agama. Bahkan aliran itu adalah asal mula komunisme dan biang teori Karl
Marx (Marxisme)
Propaganda Mazdakisme ini telah
mengumumkan bahwa manusia itu dilahirkan sama, maka seyogyanya untuk
hidup sama-sama, tidak ada bedanya antara mereka. Dan yang terpenting apa yang diharuskan dalam kebersamaan itu adalah harta dan wanita menjadi milik bersama menurut pelaku-pelaku propaganda ini.
As-Syahros-tani (penulis kitab terkenal, al-milal wan nihal/
agama-agama dan aliran-aliran) berkata: Mazdak menghalalkan
wanita-wanita dan harta-harta, dan menjadikan manusia bersekutu di dalam
memiliki wanita dan harta itu seperti dalam hal air, api, dan rumput (untuk hewan) dalam hal menjadi milik bersama. (As-Syahros-tani, al-milal wan nihal, halaman 86).
Walaupun sekitar seratus tahun setelah
itu kemudian orang-orang Parsi (kini Iran) masuk Islam, namun apa yang
terjadi? Mereka tetap mempertahankan keburukan yang telah terlanjur
merajalela tadi, hanya dimodifikasi sedikit.
Kalau
zaman Mazdak yang nabi palsu Majusi, maka yang terngiang di hawa nafsu
mereka adalah: Untuk meningkatkan keimanan maka perlu menzinai (isteri)
orang. Kemudian setelah mereka masuk Islam, maka yang terngiang di hawa
nafsu mereka adalah: Untuk meningkatkan keimanan maka perlu menzinai orang dengan nama nikah mut’ah atau kawin kontrak.
Padahal nikah mut’ah jelas sudah dilarang oleh Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya dalam hadits-hadits ini:
عَنْ عَلِيِّ
: أَنَّ النَّبِيَّ صلّى الله عليه و سلّم نَهَى عَنْ نِكَاحِ الْمُتْعَةِ
يَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ لُحُوْمِ الْحُمُرِ اْلأَهْلِيَّةِ. (رواه البخارى
ومسلم ومالك وغيرهم)
Dari Ali (bin Abi Thalib): Sesungguhnya Nabi صلّى الله عليه و سلّم, telah melarang nikah mut’ah pada hari (peperangan) Khaibar dan beliau pun (melarang) memakan daging keledai-keledai kampung/peliharaan.
Hadits Shahih Riwayat: Bukhari (5/78 dan 6/129); Fathu al-Bari, 9/166-167; Muslim, 4/134-135; Syarah Muslim juz 9/189-190; Malik dan Tanwiru al-Hawalik Syarah Muwatha’: 2/74; Tirmidzi (2/295); Nasai’i (6/125 dan 126); Ahmad (1/142); Darimi (2/140).
Hadits dalam shahih riwayat Muslim:
3496
– وَحَدَّثَنِى سَلَمَةَ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَعْيَنَ
حَدَّثَنَا مَعْقِلٌ عَنِ ابْنِ أَبِى عَبْلَةَ عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ
الْعَزِيزِ قَالَ حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سَبْرَةَ الْجُهَنِىُّ عَنْ
أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ
الْمُتْعَةِ وَقَالَ « أَلاَ إِنَّهَا حَرَامٌ مِنْ يَوْمِكُمْ هَذَا إِلَى
يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَانَ أَعْطَى شَيْئًا فَلاَ يَأْخُذْهُ ».
صحيح مسلم – (ج 4 / ص 134)
Dari
Sabrah bin Ma’bad Al-Juhani, ia berkata: Kami bersama Nabi Muhammad SAW
dalam suatu perjalanan haji. Pada suatu saat kami berjalan bersama
saudara sepupu kami dan bertemu dengan seorang wanita. Jiwa muda kami
mengagumi wanita tersebut, sementara dia mengagumi selimut (selendang)
yang dipakai oleh saudaraku itu. Kemudian wanita tadi berkata: Ada
selimut seperti selimut._ Akhirnya aku menikahinya dan tidur bersamanya
satu malam. Keesokan harinya aku pergi ke Masjid Al-Haram, dan tiba-tiba
aku melihat Nabi SAW sedang berpidato di antara pintu Ka’bah dan Hijir
Ismail. Beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, Aku pernah mengizinkan
kepada kalian untuk melakukan nikah mut’ah. Maka sekarang siapa yang
mempunyai istri dengan cara nikah mut’ah, haruslah ia menceraikannya,
dan segala sesuatu yang telah kalian berikan kepadanya janganlah kalian
ambil lagi. Karena ALLAH AZZA WA JALLA TELAH MENGHARAMKAN NIKAH MUT’AH
SAMPAI HARI KIAMAT.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam
kitabnya Shahih Muslim (II/ 1024), Imam Abu Dawud dalam kitabnya Sunan
Abi Dawud (II/ 226, 2072), Imam Ibnu Majah dalam kitabnya Sunan Ibnu
Majah (I/ 631), Imam al-Nasa’i dalam kitabnya _Sunan al-Nasa’i (VI/
1303), Imam al- Darimi dalam kitabnya _Sunan al-Darimi (II/ 140) dan
Imam Ibnu Syahin dalam kitabnya _al- Nasikh wa al- Mansukh min al-Hadits
hal 215).
Betapa miripnya. Lakon nenek moyang majusi sudah seribu limaratusan tahun yang lalu, ternyata masih diterus-teruskan. Padahal itu adalah warisan nabi palsu Majusi.
Syiah merobohkan Islam secara keseluruhan
Ketika
syiah itu telah terbukti merusak tata aturan kehidupan berkeluarga yang
telah diatur Islam, sejatinya sama dengan merobohkan Islam secara
keseluruhan dalam kehidupan. Karena Islam adalah untuk membangun pribadi
dan keluarga, yang dari situlah terbentuknya masyarakat. Ketika tata
aturan berkeluarga yang merupakan unsure terpenting terbentuknya
masyarakat itu dirusak, maka berarti telah merusak keseluruhan kehidupan
masyarakat. Apalagi perusakan-perusakan terhadap tata aturan Islam
digempurkan pula oleh syiah sampai ke akar-akarnya.
Islam yang pedomannya Al-Qur’an dan As-Sunnah, Al-Qurannya dianggap palsu, tidak murni lagi. Fakta dari kitab Syi’ah sendiri, bahwa menurut kitab Syi’ah: Al-Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah (Ushulul Kaafi,
hal. 670). Salah satu contoh ayat Al-Qur’an yang dikurangi dari aslinya
yaitu ayat Al-Qur’an An-Nisa’: 47, menurut versi Syi’ah berbunyi: “Ya ayyuhalladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa fie ‘Aliyyin nuuran mubiinan”. (Fashlul Khitab, hal. 180).
Apakah itu bukan masalah pokok lagi
prinsip? Betapa beraninya orang-orang yang mendukung syi’ah dalam
berdusta untuk mendukung dusta pula!
***
Para sahabat yang sangat berjasa mengumpulkan Al-Qur’an jadi mushaf (bentuk buku) dituduh murtad, dan mengubah-ubah Al-Qur’an.
LPPI Makassar menulis sebagai berikut:
Di Makassar ada ormas yang menganut paham
Syi’ah, yaitu IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia), yang diantara
tokoh dan penulisnya ialah Dr. Jalaluddin Rakhmat (JR)-Ketua Dewan
Syuro IJABI-, Emilia Renita (Istri JR), Supa Atha’na (Direktur Iranian
Corner UNHAS), Ismail Amin (Mahasiswa Univ. Islam Al-Mushthafa Iran).
Mari kita ikuti beberapa kutipan dari pernyataan mereka
- Jalaluddin Rakhmat (JR) dan Emilia Renita
- Banyak tulisan, editan dan ceramahnya yang sangat menjelek-jelekkan sahabat dan tabiinbahkan
melaknat dan mengkafirkan mereka, berdasarkan dalil (kutipan) yang
lemah atau berdasarkan dalil yang dipahami secara salah atau data yang
dimanipulasi, contoh:
- Syiah melaknat orang yang dilaknat Fatimah [1] Dan yang dilaknat Fatimah adalah Abu Bakar dan Umar.[2]
- Umar meragukan kenabian Rasulullah saw.[3]
- Para sahabat sering menentang pada saat Rasulullah saw masih hidup.[4]
- Utsman bin Affan bersama dengan sebagian besar sahabat lain lari dari medan perang uhud.[5]
- Para sahabat membantah perintah Nabi saw.[6]
- Para sahabat merobah-robah agama.[7]
- Para sahabat murtad.[8]
- [1]Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009. hal. 90
- [2]Jalaluddin Rakhmat. Meraih Cinta Ilahi. Depok: Pustaka IIMaN, 2008. hal. 404-405
- [3]Jalauddin Rakhmat. Sahabat Dalam Timbangan Al Quran, Sunnah dan Ilmiu Pengetahuan. PPs UIN Alauddin 2009. hal. 6
- [4] Emilia Renita AZ. 40 Masalah Syiah. Bandung: IJABI. Cet ke 2. 2009. hal. 82
- [5]Ibid. hal 79. Meskipun mereka lari dari medan perang, namun Utsman bin Affan dan sebagian sahabat lainnya tidak pantas dicela dan disebut-sebut lagi sebagai oarng yang menentang perintah Rasulullah saw karena mereka sudah diampuni oleh Allah swt, silakan lihat QS. Ali Imran: 155
- [6]Jalauddin Rakhmat. Sahabat Dalam Timbangan Al Quran, Sunnah dan Ilmiu Pengetahuan. PPs UIN Alauddin 2009. hal. 7
- [7]Jalaluddin Rakhmat. Artikel dalam Buletin al Tanwir Yayasan Muthahhari Edisi Khusus No. 298. 10 Muharram 1431 H. hal. 3
- [8]Ibid. hal. 4
Al-Qur’an saja dituduh palsu, apalagi
hadits Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam yang memang periwayatnya
adalah para sahabat. Sedangkan para sahabat telah dituduh murtad.
Dendam Majusi terhadap Islam lah yang
diwarisi Syiah, sehingga bukan hanya meneruskan penghalalan zina dari
nabi palsu Majusi bernama Mazdak, namun sampai orang majusi yang
membunuh Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu justru kuburan majusi
pembunuh itu kini dikeramatkan di Iran. Bahkan ada tuntunan doanya untuk
dikumpulkan di akherat bersama Abu Lu’lu’ah (si majusi pembunuh Umar
bin Khatthab).
Pembunuh Khalifah Umar Yang Diagungkan.
Masih adakah yang mengatakan syi’ah bagian dari Islam?!
Inilah kuburan Fairuz atau yang dikenal
sebagai ”abu lu’luah almajusiy” pembunuh (Khalifah Umar bin Khottob
Rodhiallah ‘anhu) yang senantiasa diagung agungkan oleh kaum Syiah..
Na’udzubillah min dzalik,.
Ya Allah, Hancurkanlah dan binasakanlah musuh-musuhMU. Aamiin
(Ghirah Islam)
Iran resmi melarang didirikannya masjid Ahlussunnah
Itulah
dendam majusi terhadap Islam. Lebih dari itu Ketika Umat Islam
Ahlussunnah di Iran mau mendirikan masjid saja ternyata ada larangan
resmi dari penguasa negeri syiah Iran. Lihat Video Republik Iran Resmi
Melarang Pendirian Masjid Sunni di Teheran
- See more at: http://www.nahimunkar.com/video-republik-iran-resmi-melarang-pendirian-masjid-sunni-di-teheran/#sthash.sUaeCKCT.dpuf
Dapat
disimpulkan, saat ini dendam majusi syiah lebih tampak nyata dibanding
kafir-kafir lain. Apalagi di Iran yang mengaku republic Islam tapi
melarang didirikannya masjid Islam (ahlussunnah atau sunni) itu ternyata
di Iran terdapat banyak gereja dan bahkan ada 36 sinagoge tempat ibadah
Yahudi. Lihat Daftar 36 Tempat Ibadah Yahudi di Iran Negeri Syiah http://www.nahimunkar.com/daftar-36-tempat-ibadah-yahudi-di-iran-negeri-syiah/
Dendam majusi syiah terhadap Umat Islam
yang tidak dapat ditutup-tutupi itu telah berlanjut dengan pembantaian
terhadap Umat Islam. Sekarang Umat Islam di Suriah sedang dibantai oleh
rezim Bashar Assad. Pembantaian terhaap Umat Islam itu dengan
mengerahkan pula musuh-musuh Islam dari luar Suriah yaitu syiah Iran,
Syiah Irak, Syih Libanon, kafir Rusia dan Kafir Cina.
Bersekongkol dengan orang-orang kafir
memang sudah dilakukan syiah dalam membantai umat Islam di Baghdad masa
lalu. Uraiannya sebagai berikut.
Bahaya Syiah terhadap Kaum Muslimin dalam Bidang Politik
Syiah
seperti telah ditandaskan dalam kitab-kitab pokok mereka tidak meyakini
keabsahan negera apapun juga di dunia Islam kecuali kekhilafahan Ali
bin Abi Thalib dan anaknya Al Hasan dan menganggap khalifah di dunia
Islam ini adalah Thoghut dan negaranya tidak sah sebagaimana dalam
riwayat-riwayat mereka : Setiap panji yang ditegakkan sebelum bangkit
imam yang ditunggu-tunggu kebangkitannya, maka pelakunya adalah thoghut.
Oleh Karena itu jadilah Syiah tempat yang
mapan bagi musuh-musuh Islam dan orang-orang yang berkonspirasi
menghancurkan Islam sampai sekarang dan itu terbukti dengan pengakuan
dari mereka seperti duta besar Rusia di Iran Kanyaz Dakurki yang
mengambil nama samaran Syaikh Isa sebagaimana dijelaskan oleh majalah
yang diterbitkan kementrian Rusia tahun 1924-1925, demikian juga Jendral
berkebangsaan Inggris Juaifir Alikhaan dan lain-lainnya.
Syaikhul Islam menyatakan : Kebanyakan
penganut agama Syiah tidak beriman kepada Islam akan tetapi menampakkan
diri sebagai orang Syiah karena dangkal dan bodohnya akal Syiah untuk
mengantarkan mereka kepada tujuan-tujuan kepentingan mereka. [Minhajus
Sunnah 2/48]
Orang
yang mengerti sejarah Islam akan berpendapat para pengaku Syiah
ternyata adalah musuh yang paling berbahaya yang menyerang negara Islam,
karena mereka itu secara lahiriyah adalah muslimin akan tetapi
dibathinnya menyimpan kekufuran dan permusuhan yang besar sekali
terhadap Islam, sehingga Syiekhil Islam Ibnu Taimiyah berkata: Sesungguhnya
asal setiap fitnah dan bencana adalah Syiah dan orang yang mengikuti
mereka dan kebanyakan pedang yang menumpahkan darah kaum muslimin adalah
dari mereka dan pada mereka bersembunyi para zindiq [13]. Dan
karena mereka menganggap kaum muslimin lebih kufur dari Yahudi dan
Nashrani sehingga mereka bersama mereka bahu membahu dalam menghancurkan
umat Islam, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :
“Sungguh kami dan kaum muslimin telah melihat apabila kaum muslimin
diserang musuh kafir maka Syiah bersama mereka menghadapi kaum muslimin” [14]
Lihatlah kisah masuknya Hulaghu Khan
(raja Tartar Mongol) ke negeri Syam tahun 658H dimana kaum Syiah
menjadi penolong dan pembantu mereka yang paling besar dalam
menghancurkan negara Islam dan menegakkan negara mereka, dan ini telah
diketahui dengan jelas dalam buku-buku sejarah khususnya di Iraq dimana
menteri khalifah waktu itu yang bernama Ibnul Alqaamiy dan kaum Syiah menjadi pembantu Hulaghu Khan dalam menaklukkan Iraq dan menumpahkan darah kaum muslimin yang tidak terhitung jumlahnya.
Ringkas kejadiannya Ibnul Alqaamiy adalah seorang menteri pada khalifah
bani Abasiyah yang bernama Al Mu’tashim seorang Ahli Sunnah akan tetapi
dia lengah dan tidak memperhatikan bahaya Syiah sehingga mengangkat
seorang Syiah sebagai menterinya padahal menterinya ini telah
merencanakan makar busuk dalam rangka menghancurkan negaranya dan kaum
muslimin serta menegakkan negara Syiah, ketika mendapat jabatan tinggi
tersebut maka dia memanfaatkannya untuk merealisasikan makarnya
menghancurkan negara Islam dengan melakukan tiga marhalah:
1. Melemahkan Tentara Muslimin Dengan Menghapus Gaji Dan Bantuan Kepada Para Tentara Dan Mengurangi Jumlahnya.
Ibnu Katsir berkata : Menteri Ibnul Alqaamiy berusaha keras untuk menyingkirkan para tentara dan menghapus namanya dari dewan kerajaan. Pada akhir masa pemerintahan Al Muntashir [15] tentara kaum muslimin mendekati jumlah seratus ribu tentara… dan dia terus berusaha menguranginya sehingga tidak tinggal kecuali sepuluh ribu orang tentara saja.[16]
Ibnu Katsir berkata : Menteri Ibnul Alqaamiy berusaha keras untuk menyingkirkan para tentara dan menghapus namanya dari dewan kerajaan. Pada akhir masa pemerintahan Al Muntashir [15] tentara kaum muslimin mendekati jumlah seratus ribu tentara… dan dia terus berusaha menguranginya sehingga tidak tinggal kecuali sepuluh ribu orang tentara saja.[16]
2. Menghubungi Tartar
Ibnu Katsir memaparkan bahwa dia menghubungi Tartar dan memotivasi mereka untuk merebut wilayah Islam serta mempermudah mereka untuk itu lalu dia menceritakan keadaan yang sesungguhnya dan menceritakan kelemahan-kelemahan para tokoh pemimpin Islam. [17]
Ibnu Katsir memaparkan bahwa dia menghubungi Tartar dan memotivasi mereka untuk merebut wilayah Islam serta mempermudah mereka untuk itu lalu dia menceritakan keadaan yang sesungguhnya dan menceritakan kelemahan-kelemahan para tokoh pemimpin Islam. [17]
3. Melarang Orang Memerangi Tartar Dan Menipu Khalifah Dan Masyarakat Islam.
Ibnul Alqaamiy melarang orang untuk memerangi Tartar dan menipu Khalifah dan para penasehatnya dengan mengatakan bahwa Tartar tidak ingin perang akan tetapi ingin membuat perjanjian damai dengan mereka dan meminta Khalifah untuk menyambut mereka untuk kemudian berdamai dengan memberi separuh hasil pemasukan negeri Iraq untuk Tartar dan separuhnya untuk khalifah. Lalu khalifah berangkat bersama tujuh ratus orang dari para hakim, ahli fiqih, amir-amir dan pembantu-pembantunya… lalu dengan tipu daya ini terbunuhlah khalifah dan orang yang bersamanya dari para panglima tentara dan prajurit pilihannya tanpa susah payah dari Tartar. Sedang orang-orang Syiah lainnya menasehati Hulaghu Khan untuk tidak menerima perdamaian khalifah dengan mengatakan bahwa kalau terjadi perdamaianpun tidak akan bertahan kecuali setahun atau dua tahu saja kemudian kembali seperti sebelumnya dan memotivasi Hulaghu Khan untuk membunuh khalifah, dan dikisahkan yang menyuruh membunuh kholifah adalah Ibnul Alqaamiy dan Nushair Ath Thusiy.[18] Kemudian mereka masuk ke negeri Iraq dan membunuhi semua orang yang dapat dibunuh dari kalangan laki-laki, perempuan, anak-anak, orang jompo dan tidak ada yang lolos kecuali ahli dzimmah dari kalangan Nashrani dan Yahudi serta orang-orang yang berlindung kepada mereka dan ke rumah Ibnul Alqaamiy.[19]
Ibnul Alqaamiy melarang orang untuk memerangi Tartar dan menipu Khalifah dan para penasehatnya dengan mengatakan bahwa Tartar tidak ingin perang akan tetapi ingin membuat perjanjian damai dengan mereka dan meminta Khalifah untuk menyambut mereka untuk kemudian berdamai dengan memberi separuh hasil pemasukan negeri Iraq untuk Tartar dan separuhnya untuk khalifah. Lalu khalifah berangkat bersama tujuh ratus orang dari para hakim, ahli fiqih, amir-amir dan pembantu-pembantunya… lalu dengan tipu daya ini terbunuhlah khalifah dan orang yang bersamanya dari para panglima tentara dan prajurit pilihannya tanpa susah payah dari Tartar. Sedang orang-orang Syiah lainnya menasehati Hulaghu Khan untuk tidak menerima perdamaian khalifah dengan mengatakan bahwa kalau terjadi perdamaianpun tidak akan bertahan kecuali setahun atau dua tahu saja kemudian kembali seperti sebelumnya dan memotivasi Hulaghu Khan untuk membunuh khalifah, dan dikisahkan yang menyuruh membunuh kholifah adalah Ibnul Alqaamiy dan Nushair Ath Thusiy.[18] Kemudian mereka masuk ke negeri Iraq dan membunuhi semua orang yang dapat dibunuh dari kalangan laki-laki, perempuan, anak-anak, orang jompo dan tidak ada yang lolos kecuali ahli dzimmah dari kalangan Nashrani dan Yahudi serta orang-orang yang berlindung kepada mereka dan ke rumah Ibnul Alqaamiy.[19]
Terbunuhnya
jiwa dalam peristiwa tragis tersebut lebih dari belasan juta orang dan
belum ada dalam sejarah Islam bencana seperti bencana yang ditimbulkan
orang Tartar Mongol, mereka membunuhi orang-orang Bani Haasyim, menawan
para wanita Abasyiyah dan selain Abasyiyah. Kemudian apakah ada orang
yang berloyalitas kepada ahli bait Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sehingga memudahkan kaum Kafir untuk membunuh dan menawan mereka
dan kaum muslimin? [20]
Lihatlah
dan renungkanlah kejadian besar ini dan ambillah pelajaran wahai Ahli
Sunnah dalam melakukan pendekatan terhadap mereka.!!!!.[21]
____________________________________
[13]. Minhajus sunnah 3/243
[14]. Ibid 4/110.
[15]. Khalifah sebelum Al Mu’tashim
[16]. Al Bidayah Wan Nihaayah 13/202.
[17]. Ibid
[18]. Lihat kisah lengkapnya di Al Bidayah Wan Nihayah 13/201.
[19]. Al bidayah Wannihayah 13/201-202.
[20]. Lihat Minhajus Sunnah 3/38.
[21]. Dan masih banyak kisah-kisah lainnya seperti kisah daulah shofawiyah dll yang sangat panjang sekali untuk diceritakan dalam kesempatan yang sempit ini.
[14]. Ibid 4/110.
[15]. Khalifah sebelum Al Mu’tashim
[16]. Al Bidayah Wan Nihaayah 13/202.
[17]. Ibid
[18]. Lihat kisah lengkapnya di Al Bidayah Wan Nihayah 13/201.
[19]. Al bidayah Wannihayah 13/201-202.
[20]. Lihat Minhajus Sunnah 3/38.
[21]. Dan masih banyak kisah-kisah lainnya seperti kisah daulah shofawiyah dll yang sangat panjang sekali untuk diceritakan dalam kesempatan yang sempit ini.
Dikutip satu bagian dari makalah Abu Asma Kholid bin Syamhudi
berjudul Bahaya Syi’ah Sebuah Realita
berjudul Bahaya Syi’ah Sebuah Realita
http://almanhaj.or.id/content/2928/slash/0/bahaya-syiah-sebuah-realita/ Selasa, 21 Desember 2010 22:25:16 WIB
(Disarikan
Oleh Abu Asma Kholid bin Syamhudi dari kitab Ushul Madzhab Syiah Its-na
Asyariyah karya Dr. Nashir bin Abdillah Al Qifaariy dengan penambahan
dari kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan yang lainnya)
[Disalin
dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun V/1422H/2001M Diterbitkan Yayasan
Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton
Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]
***
Sangat membahayakan kehidupan masyarakat
Ketika
dendam majusi syiah telah merusak Islam seakar-akarnya, merusak tatanan
kehidupan keluarga yang telah diatur Islam, bahkan membantai umat Islam
dari masa ke masa, ditambah pelarangan mendirikan masjid Islam alias
berarti melarang ibadah, maka negeri yang sadar bahwa syiah itu sangat
mengancam, ternyata melarang syiah. Ambil contoh Malaysia, bukan hanya
ulamanya yang aktif mengharamkan syiah, namun pemerintahannya juga
melarang praktek syiah-Iran, sedang pihak keamanan pun bergerak untuk
menangkapi kegiatan syiah.
Di
Malaysia praktik Syiah-Iran dilarang, dan di Brunei diharamkan. Ulama di
sana secara dini sudah mengantisipasi, tulis islampos.
Dari
kedubes Malaysia, Raja Nizam menjelaskan mengenai pelarangan ajaran
Syiah di Malaysia, Nizam menegaskan bahwa hal itu perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya bentrokan dan terciptanya kehidupan umat beragama
yang harmonis.
“Saya
melihat (pelarangan Syiah, red) itu sebagai suatu pegangan, bagaimana
pemerintah bersikap atas masalah ini (Islam dan Syiah). Dan dalam
konteks di Malaysia, kita ingin menghindari terjadinya
ketidakharmonisan, sebagaimana disebutkan oleh Duta Besar tadi, dia
katakan, kita punya matlamat utama, konsep wasatiyyah ini untuk
menjadikan masyarakat yang harmoni,” tegas Nizam.
Konflik
antara umat Islam dengan Syiah telah menjadi sorotan dunia, sebagaimana
terjadi di Suriah, Irak, Bahrain, Yaman dan juga di Indonesia. Paham
Syiah yang merupakan sempalan dari Islam, menafikan dan menyesatkan
ajaran Islam. Bahkan para penganut Syiah mengkafirkan orang yang berada
di luar ajarannya.
“Jadi
bila dalam konteks yang sudah ada, jika ada keyakinan yang melampaui
sehingga menafikan keyakinan orang lain, sehingga meniadakan akidah
orang lain, itu adalah suatu hal yang bisa mengganggu keamanan, sehingga
harus dilarang,” pungkasnya kepada kiblatnet.
Dengan
kenyataan ancaman syiah yang sangat membahayakan itu bila syiah
dibiarkan, maka tanggung jawab dan dosa terbesar sudah dapat ditudingkan
kepada pihak yang membiarkan serta kaum munafik yang tidak mengaku
syiah tapi membiarkannya bahkan membelanya dengan aneka cara.
Dengan
indikasi banyaknya orang munafik, maka Umat Islam harus siap-siap,
dalam menghadapi syiah ini. Telah ada kejadian nyata. Jangan sampai umat
Islam nasibnya seperti petani yang tanamannya dihancurkan oleh gajah,
petaninya diinjak-injak gajah yang mengamuk, hingga jadi korban bahkan
mati. Betapa mengenaskannya nasib petani yang seperti itu. Namun, kalau
para petani yang masih hidup sampai membunuh gajah maka dianggap
melanggar, karena gajah termasuk binatang yang dilindungi.
Seolah
Umat Islam dihadapkan pada problem mirip petani korban amukan gajah
itu. Bahkan lebih dahsyat lagi, karena bukan hanya tanaman dan nyawa
yang diancam, namun aqidah keimanan, satu-satunya milik orang Islam yang
paling berharga. Masih ditambah lagi perusakan dahsyat yaitu
diporak-porandakannya tata kehidupan rumah tangga diubah menjadi cara
binatang.
Oleh
karena itu, mari kita rujuk, bagaimana sebenarnya petunjuk Allah Ta’ala
yang Maha Benar dalam menghadapi masalah seperti ini. Allah memberi
petunjuk, umat Islam tidak boleh bersikap lunak terhadap orang kafir dan
munafik.
Harus bersikap keras terhadap orang munafik
{
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ
عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ} [التحريم: 9]
9.
Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan
bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalah Jahannam dan itu
adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (QS At-Tahriim/66: 9).
Memerangi
orang munafiq adalah dengan lisan/ hujjah argumentasi, dan dengan sikap
keras dalam pembicaraan, dengan mengemukakan ancaman siksa (di
akherat), tidak boleh bersikap lunak terhadap mereka, menurut Al-Jazairi
dalam Aisarut Tafaasiir.
(nahimunkar.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer