Jeddah, muslimdaily.net - Perokok pipa khas Arab memiliki waktu hingga Sabtu (13 Oktober) untuk memanjakan kesukaan mereka itu di kafe Jeddah karena kota pelabuhan Saudi tersebut bersiap untuk menegakkan larangan publik terhadap kebiasaan menghisap shisa di tempat umum.

Sebuah undang-undang larangan merokok pipa, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai shisha, di tempat umum telah diberlakukan selama bertahun-tahun di beberapa kota Saudi lainnya, tetapi  sekarang baru dilaksanakan di Jeddah, yang dikenal secara sosial lebih liberal daripada ibukota Riyadh.


"Orang-orang muda tidak akan lagi datang ke sini. Seperti yang Anda lihat, kedai kopi kosong dan telah berlangsung selama tiga hari terakhir," kata Naief, pemilik "Cafe Harmony" di Jeddah, sebagaimana dilaporkan oleh alarabiya.net.

Kebiasaan merokok shisa di tempat umum telah dilarang dengan alasan kesehatan, dengan kampanye Departemen Kesehatan untuk langkah-langkah lebih keras terhadap kebiasaan itu telah dilakukan selama bertahun-tahun.

"Saya pikir setiap keputusan yang membuat lebih sulit untuk mengakses tembakau dan shisha adalah dengan segala cara yang positif," kata Dr Abdulhamid al-Habib, direktur jenderal pelayanan sosial dan mental di Departemen Kesehatan Saudi.

Sementara di kawasan Nejed atau Saudi bagian tengah, shisa telah lama dilarang karena pola kehidupan orang di sana lebih relijius. Namun jumlah perokok di Kerajaan Saudi tetap tinggi.

Masa tenggang untuk kafe dan restoran yang menawarkan shisha  diumumkan pada bulan Juli oleh Menteri Dalam Negeri Pangeran Ahmed dan berakhir pada Sabtu ini.

Tidak ada statistik yang akurat mengenai jumlah perokok laki-laki dan perempuan di Arab Saudi. Namun kebiasaan buruk ini cenderung meningkat.

"Tidak ada keraguan bahwa siapa pun yang mengikuti angka-angka untuk konsumsi tembakau dan merokok secara umum di Kerajaan Arab Saudi dan kawasan Arab akan terkejut menemukan angka yang berlipat. Kami melihat angka dalam penelitian masa lalu yang menunjukkan angka-angka ini telah naik hampir tiga atau empat kali selama tiga tahun terakhir dan apa yang merupakan penyebab yang lebih besar untuk perhatian adalah konsumen yang ditargetkan - kita melihat sejumlah besar pemuda yang merokok," kata Dr Sami Badawood, direktur urusan kesehatan di daerah Mekkah. [rah]
berita terkait: http://muslimdaily.net/berita/medis/shisa-lebih-berbahaya-dari-rokok.html

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers