“Setan itu mendekam di dalam hati manusia, ketika ia (manusia) lupa (tidak berdzikir kepada Alloh) dan lalai dari Alloh, maka setan akan leluasa menggodanya. Tetapi jika ia ingat (berdzikir) kepada Alloh, maka setan itu tidak akan mengusai jiwanya.”
(Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu )

Biogarfi Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu
1. Kelahirannya
Nama Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu adalah Abdullah bin ‘Abbas bin ‘Abdul Muthalib bin Hasyim. Lahir di Makkah tiga tahun sebelum hijrah. Beliau Radhiyallahu ‘anhu dikenal dengan nama panggilan Ibnu ‘Abbas atau dikenal juga dengan nama panggilan Abul ‘Abbas. Ayahnya adalah paman dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam; yaitu ‘Abbas, sedangkan ibunya bernama Lubabah binti Harits yang dijuluki dengan Ummu Fadhl yang tiada lain adalah saudara dari Maimunah; istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Gambaran Fisik dan Sikapnya
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu memiliki badan yang tinggi, berwajah tampan, berkulit putih kekuningan dengan jenggot yang diwarnai, sikapnya tenang dengan wajah yang senantiasa berseri. Sifatnya terpuji, memiliki budi pekerti yang mulia, rendah hati, simpatik dan berempati penuh kecintaan, ramah dan akrab, tegas dan tidak menyukai perbuatan yang sia-sia.
3. Perjalanan Hidupnya
Beliau Radhiyallahu ‘anhu senantiasa bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam; menyiapkan air untuk wudhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan lain sebagainya. Ibnu ‘Abbas sangat giat menimba ilmu dari guru besarnya; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga beliau Radhiyallahu ‘anhu mendapatkan banyak ilmu dari Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendo’akannya, “Ya Allah berikanlah ia kepahaman agama dan berilah ia pengetahuan tentang ta’wil (tafsir)”.
Dikesempatan lain Rasulullah mendo’akannya, “Ya Allah karuniakanlah ia hikmah dan kebijaksanaan, dan berikanlah perkembangan ilmu daripadanya.” Do’a Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut dikabulkan Allah Subhanahu wa ta’ala, sehingga jadilah Ibnu ‘Abbas sebagi ulama dikalangan sahabat Nabi. Umar bin Khaththab berkomentar tentangnya, “Sebaik-baik tafsir Al-Qur’an ialah dari Ibnu ‘Abbas. Apabila umurku masih lanjut, aku akan selalu bergaul dengan ‘Abdullah bin ‘Abbas.” Sementara Sa’ad bin Abi Waqqas berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih cepat dalam memahami sesuatu, yang lebih berilmu dan lebih bijaksana daripada Ibnu ‘Abbas”. ‘Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti tentang hadits Nabi serta keputusan-keputusan yang dibuat Abu Bakar, ‘Umar dan Utsman daripada Ibnu ‘Abbas.”
Ibnu ‘Abbas telah meriwayatkan hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak kurang lebih 1.660 dan menempati urutan ke 5 dari kalangan sahabat Nabi dalam jumlah hadits yang diriwayatkannya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah ‘Aisyah yang meriwayatkan 2.210 hadits, Anas bin Malik sebanyak 2.276 atau 2.236, ‘Abdullah bin Umar sebanyak 2.630 hadits, Abu Hurairah sebanyak 5.374. Beliau merupakan asal silsilah khilafah daulah ‘Abbasiyah. Beliau mengikuti perang Hunain, Thaif, penaklukan Makkah dan berada dibarisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan Shiffin.
Beliau Radhiyallahu ‘anhu mengalami kebutaan diusia senjanya dan wafat di Thaif pada tahun 68 H dalam usia 71 tahun. (Red-HASMI).

.:: Wallahu Ta’ala ‘Alam :

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers