Bila sejak kecil yang kita tahu asmaul husna (nama-nama Allah yang indah) hanya berjumlah 99 (sembilan puluh sembilan), dalam tulisan ini kita berkesempatan memperluas cakrawala.
Benarkah asmaul husna hanya berjumlah 99?
Beda pendapat di kalangan ulama
Ibnul Qayyim menjelaskan dalam Syifa’ Al-‘Alil, hlm. 472, bahwa jumhur ulama berpendapat bahwa hadits “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama …” tidak menunjukkan bahwa itulah batasan jumlah nama Allah, sebagaimana bila seseorang berkata, “Si Fulan punya 100 budak yang membantunya berdagang dan dia juga punya 100 budak yang membantunya berjihad.” Adapun Ibnu Hazm berpendapat bahwa hadits tersebut menunjukkan bahwa nama Allah hanya terbatas 99. (Dinukil dari Al-Mujalla, 9:1)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Amalan yang luar biasa, tapi banyak yang melalaikannya…
Itulah amalan membantu seorang janda, Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda:
“Orang yg membantu kebutuhan seorang janda dan seorang miskin, itu seperti orang yg berjihad perang di jalan Allah, atau seperti orang yg malamnya shalat siangnya puasa”. (Muttafaqun Alaih, Bukhari: 5353, Muslim: 2982)
Subhanallah
Pahala jihad atau pahala orang yang malamnya shalat siangnya puasa, ternyata bisa kita raih dengan membantu seorang janda! Sungguh betapa Maha Pemurahnya Allah ta’ala.
Tidakkah Anda ingin mendapatkan keutamaan ini…
Mari peduli dengan para janda yang ada di sekitar kita..
Bantulah kebutuhannya dalam mengarungi sisa hidupnya, apalagi bila memiliki banyak anak yang menjadi tanggung jawabnya.
Bantulah dia karena Allah…
Sungguh kebutuhan kita terhadap pahala amalan ini, jauh lebih besar daripada kebutuhan dia terhadap bantuan kita.
Karena pahalanya disamping sangat besar, juga akan kekal menjadi milik kita.
Sedang bantuan kita, seringkali tidak seberapa dibanding kebutuhannya, itupun hanya akan dinikmatinya untuk sementara,
wallahu a’lam.
Silahkan dishare, semoga bermanfaat…
Musyaffa Ad Dariny, Lc., MA
(Judul dari redaksi WanitaSalihah.Com)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Suatu kali, ada seorang lelaki mendatangi sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu seraya berkata, “Saya berpuasa, lalu saya lupa makan dan minum. Bagaimana hukumnya?”
Beliau radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lantas lelaki itu berkata lagi, “Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Beliau radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Tidak apa-apa! Allah telah memberimu makan dan minum.”
Lelaki itu kembali berkata, “Setelah itu saya masuk ke rumah orang lain, lalu saya lupa makan dan minum lagi!”
Kali ini, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan padanya, “Engkau ini orang yang tidak terbiasa puasa!! “
Diriwayatkan ‘Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf (no. 7378) dan Ad Dinawari dalam Al Mujaalasah (no. 319). AL Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Baari (IV/157), “Ini termasuk kisah yang lucu.”

Diambil dari buku Mendulang Faedah dari Lautan Ilmu, Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi, Media Taqwa Publishing


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
“Tarawih keliling” adalah kebiasaan sebagian orang yang berpindah-pindah masjid untuk shalat tarawih. Diantara alasannya adalah ingin merasakan menjadi makmum dari imam-imam yang suaranya bagus atau sekedar ingin memiliki experience shalat tarawih di beberapa masjid.
Tentu saja hal ini tidak diharamkan. Namun mari kita simak wejangan dari ulama kita, Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan berikut ini:
Soal:
Ada suatu kebiasaan yang tersebar di sebagian masyarakat, yaitu mereka berpindah-pindah shalat tarawih dari satu masjid ke masjid lain yang jauh dari rumahnya. Hal itu dilakukan untuk mencari imam yang bagus suaranya. Bagaimana pandangan anda terhadap kebiasaan ini?
Jawab:


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Allah Ta’ala berfirman dalam sebagian ayat:
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
sungguh telah kami uji orang-orang sebelum mereka, agar Allah mengetahui orang yang jujur dan mengetahui orang yang dusta” (QS. Al Ankabut: 3).
Apakah maknanya Allah baru mengetahui mana orang yang jujur dan yang dusta setelah terjadinya ujian? Apakah sebelumnya Allah tidak tahu mana orang yang jujur dan yang dusta? Bukankah Allah Maha Mengetahui?
Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al Barrak ketika ditanya masalah ini beliau menjawab:
Diantara pokok keimanan adalah mengimani bahwa Allah mengilmui sesuatu sebelum terjadinya dan ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu. Artinya Allah Ta’ala senantiasa mengetahui segala sesuatu terhadap semua makhluk yang sudah ada dan yang belum ada. Allah Ta’ala mengetahui yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan yang belum terjadi jika nantinya terjadi dan Allah mengetahui bagaimana terjadinya.
Allah Ta’ala berfirman:


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Pendahuluan. Dalam pembahasan kali ini penulis ingin mengetengahkan beberapa hadits yang tidak bisa dipakai sebagai hujjah dalam hal apapun, termasuk untuk fadhilah amal karena kualitas sanadnya yang palsu atau sangat lemah. Selanjutnya, penulis akan memisahkannya dengan hadits-hadits yang tidak terlalu lemah, karena dari segi pendalilan akan berbeda, terutama bagi madzhab yang mengatakan bolehnya mengamalkan hadits dha’if yang tidak terlalu parah kelemahannya untuk fadhilah amal dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Hadits-hadits semacam ini cukup sering didengar dalam berbagai ceramah maupun kajian di bulan Ramadhan dan disampaikan oleh para ustadz yang mungkin belum mengetahui bahwa itu adalah hadits yang tidak boleh disampaikan kepada umat kecuali dengan menjelaskan kelemahannya. Hadits-hadits yang masuk kategori ini adalah hadits dengan derajat maudhu’ (palsu) berdasarkan keterangan para ulama di bidang ini.
Hadits-hadits palsu meliputi:
  • Hadits yang tidak jelas asal usulnya yang bisa disebut oleh para ahli ”Laa ashla lahu” (tidak ada asalnya). Hadits semacam ini tidak ditemukan dalam kitab yang mu’tabar (dipegang sebagai acuan). Biasanya hanya terdapat dalam kitab-kitab yang berisi nasehat dan ajakan tanpa mencantumkan sanad sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satu kitab yang banyak memuat hadits-hadits model semacam ini adalah kitab Durratun Nashihin, karya Al Khubawi yang cukup terkenal di negeri ini.
  • Hadits yang terdapat dalam kitab-kitab mu’tabar dengan sanad yang lengkap, tapi salah satu atau beberapa rawinya dinyatakan sebagai pemalsu hadits, atau pembohong oleh para ulama jarh wa ta’dil.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Jangan cuma lihat keadaannya hari ini. Tapi, lihat potensi dan bisa jadi apa ia di masa depan. Lelaki itu, sebelum nikah, banyak yang “nanggung.” Karena mereka hidup sendiri, kurang motivasi. Asal bisa makan dan punya tempat tinggal, sisanya tak terlalu dipikirkan. Tapi begitu diberi istri dan anak, dia dipaksa keluar zona nyaman. Sebab kini bertanggungjawab, membahagiakan orang-orang yang disayang. Dan, tanpa mereka sadari, keluarkanlah kemampuan terbaik. Otak, hati, dan tenaganya. Allah berkahi dan sukseslah mereka. Muslimah kadang tertipu menilai calon-calon suaminya. Yang ia lihat hanya gaji hari ini. Pekerjaan dan statusnya. Padahal, semua itu bisa berubah. Bisa berkembang. Bisa menjadi sesuatu yang sebelumnya tak terbayangkan. Sungguh ya Muslimah, jangan lihat rezeki calon suamimu sebelah mata. Selagi halal jalannya, baik sangkalah. Lihat kecerdasannya. Lihat bakatnya. Kemungkinannya jadi orang besar di tahun-tahun mendatang. Tugasmulah untuk mendampingi. Menyemangati. Karena begitulah seharusnya suami dan istri. Saling melengkapi….


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Nasehaf Syaikh Abdudrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr hafidzahullah
Pertama,
Hendaknya kita merasa sangat bahagia dengan datangnya bulan Ramadhan serta menyambut kehadirannya dengan penuh suka cita. Agar Ramadhan memiliki kedudukan dan derajat yang tinggi di hati kita. Kita patut bersyukur kepada Allah Azza Wa Jalla atas nikmat berjumpa dengan Ramadhan.
Betapa banyak manusia yang menjumpai bulan Ramdhan tahun lalu dan bulan-bulan lain sebelum Ramadhan ini namun ajal memutus mereka sehingga tak bisa menjumpai Ramadhan tahun ini. Padahal sebelumnya mereka menanti-nanti berjumpa dengannya. Kita tidaklah tahu, terkadang sebagian orang tidak dapat bertemu dengan Ramdhan sama sekali dan sebagian orang menjumpainya hanya di sebagian bulan saja. Karena itu sudah sepantasnya seorang muslim bersemangat memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat dipertemukan dengan Ramdhan.
Tidak diragukan lagi bertemu dengan Ramdhan dalam keadaan sehat wal afiyat, penuh keselamatan serta memiliki keimanan adalah nikmat yang besar nan agung maka sudah selayaknya engkau menimbang dan mengetahui kedudukannya.
Diantara bentuk rasa syukurmu atas nikmat Allah ini adalah engkau bersemangat dan bersungguh-sungguh menjalankan ketaatan kepada-Nya, menunaikan kewajiban yang Allah perintahkan dengan tekun, baik shalat, puasa dan amalan-amalan lain yang bisa mendekatkan diri kepada Allah serta menjauhi segala perkara yang diharamkan Allah Tabaraka Wa Ta’ala.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS. Al Baqarah [2]: 185).
Dalam ayat di atas, Allah Ta’ala telah mewajibkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan dari awal sampai akhir bulan. Awal bulan Ramadhan diketahui dengan dua metode:

Metode Pertama, Melihat Hilal Bulan Ramadhan

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُومُوا، وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ
“Jika kalian melihat hilal (bulan Ramadhan), maka berpuasalah. Jika kalian melihat hilal (bulan Syawwal), maka berbukalah (berhari rayalah). Jika hilal tidak terlihat, maka genapkanlah (bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari)” [1]
Imam Ahmad dan An-Nasa’i meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْا الْهِلَالَ، وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ
“Janganlah kalian berpuasa sampai melihat hilal (bulan Ramadhan). Dan jangan berbuka (berhari raya) sampai melihat hilal (bulan Syawwal).” [2]


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more

Rukun puasa ada dua:

pertama adalah niat dan kedua adalah menahan diri dari semua perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum dengan sengaja, jima’ di siang hari, haidh dan nifas, muntah dengan sengaja, dan murtad dari agama Islam. Kaidah yang hendaknya kita ketahui adalah bahwa tidak boleh kita mengklaim bahwa sesuatu itu membatalkan puasa, kecuali dengan dalil syari’at yang shahih. Barangsiapa yang melakukan hal-hal yang membatalkan puasa dengan sengaja maka tidak bermanfaat baginya qadha. Kewajiban baginya adalah bertaubat kepada Allah Ta’ala. Akan tetapi bila ia melakukannya karena udzur maka hendaklah ia mengqadha puasanya.

Syarat wajibnya puasa ada enam:

yaitu muslim, baligh, berakal, mempunyai kemampuan untuk berpuasa, muqim tidak safar, dan tidak haidh juga tidak nifas.

Disalin dari buku Amalan-Amalan di Buka Ramadhan, karya Abu Yahya Badrusalam,Lc. Penerbit: Naashirussunnah


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Memberi ucapan selamat dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan hukumnya boleh. Hal ini berdasarkan hadits
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada para sahabat beliau, seraya mengatakan, ‘Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan yang penuh berkah, Allah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa di dalamnya, pada bulan tersebut dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu setan-setan *), di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa yang diharamkan kebaikannya maka ia telah diharamkan dari kebaikan.” (HR. Ahmad (XII/59), An Nasa’I (IV/129), dan dishahihkan Al Albani dalam Tamaamul Minnah (hlm. 395))
Al Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Sebagian ulama mengatakan, ‘Hadits ini merupakan dasar tentang ucapan selamat menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan oleh manusia antara sesame mereka.’” (Lathaa’iful Ma’aarif (hlm. 279))
*) Syaikul Islam ibnu Taimiyyah berkata, “Para setan tidak bisa berbuat bebas di bulan Ramadhan seperti halnya di bulan-bulan lainnya. Perhatikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengatakan bahwa mereka terbunuh atau mati, Nabi mengatakan bahwa mereka dibelenggu. Setan yang dibelenggu terkadang masih mengganggu tetapi tidak sebebas di bulan lainnya.” (Haqiiqatush Shiyaam, hlm. 58)

Diambil dari buku Mendulang Faedah dari Lautan Ilmu, karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pertama, dengan bersegera bertaubat yang jujur dengan memenuhi syarat-syaratnya dan banyak beristighfar.
Kedua, mempelajari apa yang menjadi keharusan berupa fikih puasa. (Diantaranya mempelajari Buku Panduan Ramadhan yang dapat di download di sini)
Ketiga, membuat tekad yang benar dan kemauan yang tinggi untuk memakmurkan Ramadhan dengan amal-amal yang shalih.
Keempat, menyadari bahwa Ramadhan hanyalah hari-hari tertentu yang segera akan habis.
Kelima, bersungguh-sungguh menghafalkan dzikir-dzikir dan doa-doa yang bersifat mutlak dan yang tertentu, terutama yang berkaitan dengan Ramadhan.

Disalin dari Buku Ramadhan Jalan Menuju Surga, Penulis: Himpunan Para Ulama, Penerbit: Pustaka Ibnu Umar


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang diturunkan padanya Al Qur’an, bulan yang terdapat padanya malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan setiap malamnya Allah subhanhu wa ta’ala memerdekaan hamba-hamba-Nya dari api neraka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الجِنَّانِ فَلَمْ يُغْلَقُ مِنْهَا بَابٌ ،وَنَادَى مُنَادٍ:يَا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِىَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلّٰهِ عُتَقَا ٕ ُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
“Apabila telah masuk malam pertama dari bulan Ramadhan, setan-setan yaitu jin-jin yang durhaka akan diikat, pintu-pintu neraka akan dikunci dan tidak satupun pintu yang terbuka. Pintu-pintu surga akan dibuka dan tidak satupun pintu yang terkunci .Dan akan ada yang menyeru, ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah, dan wahai orang yang menginginkan keburukan tahanlah. ‘Allah ‘Azza wa Jalla memerdekaan hamba-hamba-Nya dan itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lainnya)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Wanita memang diciptakan indah. Keindahannya membuatnya menjadi perhiasan dunia bagi lelaki yang memilikinya. Wanita memang diciptakan untuk lelaki seperti halnya Hawa diciptakan untuk Adam. Itu adalah qodrat wanita. Wanita tidak bisa hidup sendiri. Kesendirian membuat mereka tidak berarti apa-apa. Tanpa lelaki, wanita hanyalah perhiasan yang ditinggalkan pemiliknya, entah karena tidak berguna, tidak indah atau tidak menarik lagi.
Wajar ketika tabiat wanita adalah memperlihatkan kecantikan mereka, mereka butuh dipandang berharga. Wanita dapat menghabiskan waktu seharian untuk mengurus tubuh mereka, untuk apa? Untuk terlihat menarik dan merasa  dipandang.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bismillah walhamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Kaidah besar dalam ilmu hadits

Dalam kitab Tamamul Minnah fit Ta’liq ‘ala Fiqhis Sunnah, Syaikh Al-Albani rahimahullah menuliskan sebuah muqaddimah yang berisikan beberapa kaidah ilmiyah dalam memahami sunnah, beliau mengatakan,
وقبل الشروع في المقصود لا بد من أن أقدم بين يدي ذلك بعض القواعد الأساسية التي لا يستغني عن معرفتها من كان يعنيه أمر التفقه في السنة
Dan sebelum kita memulai inti pembahasan yang dimaksud, maka haruslah saya sampaikan di hadapan Anda beberapa kaidah dasar yang pasti dibutuhkan oleh orang yang mempunyai perhatian (besar) dalam mendalami As-sunnah.”
Salah satu dari beberapa kaidah tersebut yang beliau sebutkan adalah


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers