Jika ditanya, di mana letak kebahagiaan itu? Apakah pada gelimangan harta? Atau pada tingginya pangkat?
Memang jawaban atas pertanyaan ini relatif. Namun, mari kita lihat indahnya sebuah kebahagiaan pada diri wanita yang satu ini, kebahagiaan yang sederhana, tapi sulit mempertahankannya jika kita masih susah untuk mengesampingkan masalah duniawi yang tidak bermanfaat.
Pernah terjadi sebuah perselisihan antara istri dengan suaminya.
Suaminya berkata, “Sungguh, aku akan membuatmu menderita,”
Sang istripun menjawab dengan tenang dan lantang, “Kamu tidak akan mampu melakukannya.”
“Mengapa demikian?”
“Andai kebahagiaan itu pada harta, tentu kamu bisa menghalangiku darinya, dan andaikan pada perhiasan, tentu kamu  bisa menjauhkannya dariku. Akan tetapi kebahagiaanku sesuatu yang tidak kamu miliki dan tidak dimiliki orang lain. Saya temukan kebahagiaan itu pada keimananku, keimanan dalam hatiku. Tidak ada yang bisa menguasai hatiku melainkan Tuhanku.”
Inilah saudariku, inilah kebahagiaan yang hakiki, sebuah kebahagiaan itu di dasarkan oleh keimanan. Tiada seorangpun yang dapat merasakannya, melainkan orang yang di dalam hati, jiwa, dan pikirannya ada keimanan. [ ]
=====
Sumber :  ‘Membentuk Muslimah Militan’ oleh Najib Khalid Al-‘Amir, ishmaryam


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers