Cuplikan Buku Saat Prahara Menerpa Rumah Tetangga
Roda rumah tangga sepasang insan tidak selamanya menggelinding mulus. Aral terjal dan ombak yang menyeruak tidak jarang menghadang. Wajar saja, dua insan yang memiliki karakter berbeda hidup dalam satu bangunan. Tentu tidak selamanya mereka ‘kan rising. Beragam kekurangan yang terpendam pasti 'kan mengambang.

Kericuhan dan perselisihan di antara sepasang suami istri lazim terjacii. Terkadang pemicunya hanyalah masalah yang sepele terlambat menyiapkan makan, beda pendapat, dsb. Namun, masalah ini bisa merigubah suasana menjadi riuh dan suram. Jika dibiarkan, hai ini dapat mengancam kelanggengan cinta kasih keduanya. Tidak sedikit pasangan yang akhirnya memilih bubar daripada bersabar.
Mengenali pemicu-~pemicu perselisihan sangatlah penting. Dengan demikian, suami atau istri bisa menghindarinya semaksimal mungkin. Di antara faktor paling dominan yang bisa menyembulkan percekcokan adalah tidak terpenuhinya hak-hak salah satunya. Suami atau istri pasti akan menuntut pemenuhan haknya yang hilang.
Maka dari itu, perlu usaha yang gigih untuk sama-sama berjuang memenuhi hak dan kewajiban pasangan. Dengan begitu, celah besar timbulnya perseiisihan akan tertutupi dan bangunan rumah tangga akan semakin kokoh.
Ketika percekcokan memamg harus terjadi, suami atau istri harus bisa bersikap dewasa dalam menyikapinya. Banyak pasangan yang saling berebut ingin menang sendiri seolah-olah sosok di hadapannya adalah musuh bebuyutan.
Berpikiriah jernih. Kembalikanlah urusan hanya kepada Allah. Mengadulah kepada-Nya, berdoa meminta kesalehan suami atau istri. Di samping itu, berlaku sabar tidak kalah penting. Sungguh, kesabaran itu manis buahnya. ingatlah pula bahwa masalah tidak akan terurai dengan kekakuan.
Evaluasi diri dan baik sangka terhadap pasangan pun patut dilakukan. Mungkin saja perselisihan ini anya disebabkan kesalahpahaman atau bahkan berasal dari kelalaian diri kita sendiri.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers