Wahai anakku…
Ibumu hanyalah manusia  biasa yang tak memiliki apa-apa kecuali secuil ilmu yang diperoleh dari baca-baca buku,
Mendengarkan ceramah ustadz saat pengajian ibu-ibu,
Membaca artikel ilmiyyah yang bermanfaat bagi diri ibumu.
Ibumu bukanlah seorang ustadzah yang berilmu,
Bukan pula hafidzah yang hafal berlembar-lembar juz Al -Qur’an yang Allah turunkan sebagai wahyu.
Namun begitu wahai anakku…
Itu semua tidaklah menghalangi ibumu terus berusaha sekuat tenaga mendidikmu agar selalu diatas cahaya petunjuk Rabbmu.

Agar engkau kelak menjadi manusia yang berpegang teguh dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat kebanyakan hati manusia membatu…
Tak lagi peduli mana halal mana haram ….
Mana perintah mana larangan…
Yang ada hanya satu yaitu tunduk dan patuh kepada hawa nafsu.
Untuk itu wahai anakku…
Hiasilah hari-harimu dengan pesan Nabimu agar terkumpul pahala padamu pahala menaati Sunnah Nabawiyah yang mulia dan pahala menaati ibumu ini…
Anakku…
Saat engkau menyisir rambutmu, meminyakinya,   merapikannya,ingatlah pesan Nabimu,
من كان له شعر فليكرمه
“Siapa saja yang memiliki rambut hendaknya ia memuliakannya.” (HR. Abu Dawud)
Wahai anak lelakiku…
Saat engkau memakai minyak wangi ingatlah sabda junjunganmu shallallahu’alaihiwasallam,
حبب إلي من دنياكم الطيب و النساء و جعلت قرة عيني في الصلاة
“Perkara yang kucintai dari dunia kalian adalah minyak wangi dan wanita. Dan dalam shalat dijadikan penyejuk mataku.” (HR. An Nasai No. 939. Dinilai shahih oleh Al Hakim,  Ibnu Hajar dan Adz Dzahabi)

Wahai anak perempuanku…

Saat engkau kenakan jilbabmu,
Kenanglah selalu perintah Rabb yang menciptakanmu,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59)
Anakku…
Saat engkau pergi ke sekolah, pergi ngaji,  pergi les, pergi ke TPA (Tamam Pendidikan Al Qur’an), pergi ke madrasah atau hanya sekedar pergi belajar kelompok bersama temanmu… kenanglah selalu khabar yang disampaikan baginda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
من سلك طريقاً يلتمس فيه علماً سهل الله له طريقاً إلى الجنة
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Anakku…
Ibumu akan berusaha selalu tersenyum untukmu dan ibumu berharap engkaupun selalu demikian saat berjumpa dengan ayahmu, saudara kandungmu dan kawan-kawanmu. Karena senyum diwajahmu tak perlu modal beribu-ribu, berjuta-juta atau bahkan bermilyar-milyar namun engkau mampu meraih pahala sedekah yang tak kalah banyak. Itulah janji Rabbmu yang disampaikan melalui lisan Rasul mulia a’alihishsholatu wassalam,
تبسمك في وجه أخيك لك صدقة
“Senyum untukmu yang ada diwajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. At Tirmidz 1956. Dinilai shahih oleh Al Albani)
Wahai anakku…
Jika engkau berbicara, bicaralah yang baik. Namun jika tidak, diamlah…
Jangan engkau lewatkan begitu saja pahala sedekah yang akan mengalir di setiap kalimat baik yang keluar dari mulutmu…
Ingatlah sabda junjungan kita,  Muhammad shallallahu’alaihi wasallam,
و الكلمة الطيبة صدقة
“Dan kalimat yang baik baik termasuk sedekah.” (HR. Bukhari No.2989)
Wahai anakku..
Diam itu juga perintah Nabimu…
 فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Hendaknya bicaralah yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wahai anakku..
Ibumu senantiasa menyuapimu karena engkau anak kecil yang tak mampu beraktifitas seperti halnya orang dewasa…
Engkau manusia lemah yang butuh pertolongan..
Karena itu Ibumu berharap mendapat pahala berlimpah di setiap suapan yang masuk ke mulut mungilmu untuk membantumu bisa makan…
Rasul kita yang mulia shallallahu’alaihi wasallam mengkhabarkan,
من دلوك في دلو أخيك لك صدقة
“Engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah.” (HR. At Tirmidz 1956. Dinilai shahih oleh Al Albani)
Wahai anakku…
Sayangilah adik-adikmu dan saudara-saudaramu yang lebih kecil..
Hormatilah bapak ibumu, kakak-kakakmu,   guru-gurumu dan tetangga-tetangga kita yang tua..
Bukankah engkau ingin menjadi golongan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasalla?
Beliau telah bersabda,
ليس منا من لم يرحم صغيرنا و يوقر كبيرنا
“Bukan termasuk dari golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak menghormati orang tua.” (HR. At Tirmidzi. Hadits marfu’)
Anakku…
Semoga yang sedikit ini akan selalu terngiang dibenakmu..
Semoga kelak Allah jadikan engkau menjadi sebab ibumu masuk surga dari berbagi pintu…
Aamiin…
Yang menyayangimu sepenuh qalbu,
Ibumu
Washallallahu’ala Nabiyyina Muhammad wa’ala aalihi washohbihi wasallam.
***
Penyusun: Ummu Fatimah
Sumber: http://forum.hawaaworld.com/showthread.php?t=4319340


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers