Mengapa Hati Membeku?

Muqaddimah

Banyak orang pada zaman sekarang lebih mengedepankan penampilan indah luarnya: tubuhnya, pakaiannya, mobilnya, rumahnya, dan sebagainya. Sebab itu, sering kita jumpai banyak orang apabila sakit maka mereka segara ke dokter, apabila mobilnya rusak maka segera dibawa ke bengkel. Namun, mengapa apabila hatinya sakit mereka tidak segera mengobatinya?! Mereka hanya memperhatikan penampilan luar, tetapi melalaikan keindahan penampilan hati dan batinnya, padahal keindahan hati jauh lebih penting, karena hal itulah tolok ukur kemuliaan di sisi Allah:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللهِ أَتْقَاكُمْ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa di antara kalian. (QS al-Hujurat [49]: 13)
Dan di dalam sebuah hadits riwayat al-Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
«إنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلٰكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ».
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk kalian, tubuh atau harta kalian, tetapi Allah akan melihat kepada hati dan amal kalian.”
Oleh karenanya, hendaklah kita lebih memperhatikan kesucian hati kita, di samping juga memperhatikan kesucian badan, pakaian, atau lingkungan kita, karena sumber kebaikan dan keburukan amal perbuatan adalah pada hati. Jika hati baik maka seluruh jasad akan baik. Dan sebaliknya, jika hati rusak maka seluruh jasad rusak.