Baru-baru ini terjadi insiden memilukan di
Pamekasan Madura. Kurang lebih seminggu yang lalu,salah seorang da’i
Ahlus Sunnah yang aktif mengisi ceramah di Radio Kajian Islam, sebut
saja Ustadz Ahmad Zainuddin, ditolak mengisi ceramah di Pamekasan
Madura.
Penolakan itu dilakukan oleh kaum santri
dan pemuda Pamekasan yang tergabung dalam Gerakan Santri dan Pemuda
Rahmatan Lil Alamin (GAPSER).
Diantara alasan mereka adalah karena ceramah Ustadz Ahmad Zainuddin di Youtube yang mempersoalkan peringatan Maulid Nabi.
Sebenarnya, dulu GAPSER sempat melakukan
aksi turun ke jalan menolak kedatangan Ustadz Ahmad Zanuddin ini, namun
kali ini mereka dengan mengirimkan surat kepada beliau yang berisi
permintaan kepada Ustadz Ahmad Zainuddin untuk berdialog (menurut pihak
masjid Ridwan yang mengundang Ustadz Ahmad Zainuddin, lihat surat
terbuka di bagian bawah, red).
Pertemuan (untuk dialog, belum berlangsung namun Ustadz tersebut sudah dicegat pihak Gapser, menurut pihak Masjid Ridwan selaku pengundang, red)hingga terjadi ketegangan dan adu mulut antara panitia yang mengundang Ustadz Ahmad Zainuddin dengan pihak GAPSER, dan bahkan sampai harus dimediasi oleh pihak polres Pemekasan.
Sebuah Renungan:
Sejatinya, terjadi beberapa perbedaan
mendasar antara Manhaj Talaqqi kaum Asy’ariyyah dengan Manhaj Talaqqi
kaum Ahlus Sunnah (Salafi), namun tidak bisa di pungkiri bahwa kedua
kelompok besar ini merupakan “Sudara Kandung” yang seolah tidak bisa di
pisahkan, mereka adalah Kaum Muslimin, tidak seperti Syi’ah Rofidhoh
yang SESAT bahkan KAFIR.
Memang, para penceramah di Radio dan TV
Kajian Islam lebih cenderung menyuguhkan konsep-konsep Fiqih Mazhab
Hanbali yang sedikit terdapat perbedaan dengan praktek amaliyah
masyarakat mayoritas di indonesia. Momen dan kondisi seperti ini -sadar
atau tidak- di manfaatkan oleh aktivis-aktivis anti Sunni (yakni kaum
Syi’ah) dengan menyusup di tubuh Masyarakat yang mayoritas NU untuk
menyulut adu domba dan antar sesama kaum Muslimin lintas Mazhab. Mereka
membenturkan Masyarakat yang kental dengan adat dan budaya tradisional
(semisal Maulidan) dengan da’i-da’i Radio Kajian Islam yang kerap
memperindah tatanan masyarakat agar sesuai dengan budaya Nabi dan para
Sahabat.
Mereka (aktivis-aktivis anti Sunni atau oknum-oknum Syi’ah) berupaya agar dai-da’i Radio dan TV Kajian Islam dinilai jelek oleh masyarakat dan dakwah Ahlus Sunnah Wal Jamaah di hentikan,dengan menyusup di tengah komponen masyarakat dan mendekati beberapa tokoh untuk menghasut dan memprovokasi ummat, tanpa menampakkan batang hidungnya dilapangan, mereka hanya bersembunyi di balik layar. Itulah sebenarnya konspirasi terselubung yang sering mewarnai kasus demi kasus ditengah kaum muslimin, lalu membawa-bawa nama segelintir ummat Islam dan ormas tertentu.
Ummat Islam sebaiknya jangan
terprovokasi dan mengikuti arus. Terkadang, agenda licik aktivis-aktivis
Syi’ah sungguh terselubung, ini yang kurang di fahami secara cerdas
oleh banyak fihak.
Dikarenakan da’i-da’i Radio Kajian Islam
merupakan para da’i yang sering membongkar gerakan Aliran-aliran SESAT
di Indonesia, seperti Syi’ah Rofidhoh misalnya, maka mereka
(Aktivis-aktivis Syi’ah) tersebut tidak tinggal diam untuk membentuk
opini publik dan melakukan aksi “sabung ayam”.
Nah, kasus dilapangan dimanfaatkan untuk
menjadikan masyarakat NU tradisional sebagai “kendaraan”, mereka akan
senantiasa mengumandangkan penghancuran sosial ideologi dan adu domba
antar sesama kaum Muslimin di setiap kesempatan.
oleh karena itu WASPADALAH !!
oleh karena itu WASPADALAH !!
Kami menghimbau kepada saudara-saudara
kami para pemuda NU dan kaum santri untuk tetap berpegang teguh dengan
Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kepada Fatwa Ulama Kita Kyai Haji Hasyim
Asy’ari -Rohimahulloh- (Pendiri NU) bahwa Syi’ah itu merupakan Aliran
SESAT dan MENYESATKAN.
Adapun mengenai Isu “Ahlus Sunnah Wahabi” dan Radio Kajian Islam yang sering di angkat oleh Aktivis-aktivis Syi’ah Rofidhoh baik melalui media sosial dan situs-situs mereka untuk menyulut fitnah dan adu domba, maka cukuplah Fatwa Ulama kita Kyai Haji Habib Ahmad Zein Al-Kaff (Tokoh NU Jatim) ketika beliau berkata,”Wahabi itu saudara kita sesama Ahlus Sunnah,tapi kalau Syi’ah BUKAN.”.
Nah,oleh karena itu Wahai
saudara-saudara ku Warga Nahdliyyin, para pemuda NU dan kaum santri,
jadikanlah Saudara kita sebagai saudara meskipun ada sedikit perbedaan
furu’iyyah. Sebaliknya, jadikanlah musuh kita sebagai musuh meskipun ada
sedikit kesamaan ‘amaliyah.
Masukan untuk segenap du’at Ahlus Sunnah
yang berupaya meniti dakwah diatas Manhaj Salaful ummah dimanapun anda
berada dan sekaligus untuk para da’i yang menjadi pemateri di Radio dan
TV Kajian Islam; agar kiranya dapat menerapkan fiqih dakwah yang
strategis di tengah masyarakat kita. Hendaknya kita jauhi nuansa-nuansa
dakwah yang kira-kira dapat menimbulkan masalah besar di tengah-tengah
ummat yang berujung pada terhambatnya jalan dakwah itu sendiri.
Perlu untuk kita renungi bersama,
sebenarnya masyarakat kita membutuhkan pencerahan dan pencerdasan yang
bernuansa kekeluargaan, membangkitkan mereka dari keterpurukan berfikir,
bukan justifikasi frontal. Mari kita dahulukan dakwah ‘Aqidah shohihah
dengan akhlaqul karimah sebagaimana para pendahulu kita Salaful-Ummah,
tentunya dengan tidak menyepelekan prinsip-prinsip dasar Manhaj Ahlus
Sunnah Wal Jamaah namun tetap menjaga maslahat dakwah dan ukhuwah
Islamiyah.
Kita sebagai ummat Islam sangat mendukung
dakwah yang di usung para da’i Radio dan TV Kajian Islam serta
radio-radio ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal Jamaah) di Indonesia yang
mendakwahkan ajaran Islam yang sesuai dengan mahnhaj Ahlus Sunnah Wal
Jamaah umumnya.
ASWAJA Syafi’iyyah dan ASWAJA Ahlus Sunnah
adalah “rumah tangga” ummat Islam yang di jadikan “bahan bakar” adu
domba dan permusuhan oleh fihak-fihak di luar Islam seperti Syi’ah
Rofidhoh untuk merusak Ukhuwah Islamiyah. Kedua kelompok besar ini lah
yang menjadi target pergerakan Syi’ah Rofidhoh untuk merevolusi Negara
Indonesia agar menjadi seperti Iran sebagaimana yang dinyatakan
Al-Ustadz Farid Ahmad Okbah,Lc.MA beberapa waktu lalu.
ASWAJA Syafi’iyyah yang di wakili NU adalah organisasi besar yang sangat berpengaruh terhadap sosial kebudayaan dan kemerdekaan bangsa Indonesia, demikian pula ASWAJA Ahlus Sunnahyang di wakili Muhammadiyyah,PERSIS dan Al-Irsyad merupakan tiga organisasi besar militan yang aktif menyuarakan kebangkitan untuk melawan penjajahan dan penegakkan hukum Islam di negeri ini.
Oleh karena itu para Intelijen Syi’ah
dengan berbagai cara akan menyusup ke dalam tubuh ormas-ormas tersebut
guna mencari titik kelemahan kaum muslimin untuk kemudian meguatkan
kinerja mereka dalam rangka menebar propaganda dan adu domba berupa
percikan-percikan perbedaan pendapat, dengan begitu ummat Islam menjadi
lemah karena berpecah belah dan saling hantam satu sama lain,lalu mereka
akan melahirkan peristiwa besar antara sesama ummat Islam.
Wallahu A’lam.
(Abu Husein At-Thuwailibi).
***
Assalamua’laikum wr.wb.
Mengawali surat ini kami panjatkan puji
syukur kehadirat Allah subhanahu wataála atas semua limpahan rahmat dan
nikmat-Nya hingga kita semua berada dalam keadaan sehat wal áfiat.
Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad shallallahua’laihi
wasallam, keluarga, para sahabatnya dan orang – orang yang senantiasa
istiqamah dalam mengikuti petunjuknya.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Surat ini sengaja kami tulis sebagai
respon sekaligus klarifikasi atas peristiwa yang menimpa ustad Zainuddin
yang kebetulan kami undang untuk mengisi pengajian di Masjid Ridwan,
pada hari Sabtu, 7 Maret 2015. Penting bagi kami untuk memberikan
informasi kepada masyarakat Pamekasan pada umumnya dan Jamaah Masjid
Ridwan pada khususnya. Peristiwa ini benar – benar diluar dugaan kami,
dan hampir tak pernah terbayangkan sedikitpun pada diri kami, bahwa di
bumi Gerbangsalam ini kejadian yang sangat menciderai ukhuwah islamiyyah
ini harus terjadi.
Kejadian ini berawal dari surat yang
dikirim oleh sebuah organisasi yang menamakan “GASPER” (gerakan santri
pemuda rahmatan lilálamin) kepada Takmir Masjid Ridwan pada saat
menjelang maghrib. Inti dari materi surat tersebut mengajak dialog
ilmiah terkait apa yang disampaikan oleh Ustad Zainuddin tiga tahun lalu
yang bertempat di Islamic centre dammam, Saudi Arabia yang kebetulan di
upload di Youtube. Sebagai pihak yang sangat menjujunjung tinggi
ukhuwah islamiyyah, takmir Masjid Ridwan menyambut baik dialog ilmiah
tersebut. Namun sebelum memutuskan untuk menggelar dialog, takmir
mengabarkan kepada Ustad Zainuddin terkait dengan permintaan tersebut,
dan alhamdulillah gayungpun bersambut, Ustad Zainuddin
mengamininya. Atas dasar persetujuan dari ustad Zainuddin, maka Takmir
Masjid Ridwan menghubungi pihak yang bersangkutan sesuai dengan nomer
yang tertera dalam surat tersebut. Kami tidak punya prasangka apapun
kepada saudara kami dari Gasper selain kebaikan dan kebaikan. Karena itu
sebagai wujud kecintaan kami kepada sunnah maka semua hal yang
berkenaan menyambut kedatangan saudara kami yang hendak dialog ilmiah
kami persiapkan dengan baik, mulai dari tempat pertemuan dan konsumsi
ala kadarnya. Kami benar – benar berharap pertemuan ini akan menjadi
momentum merekatnya tali ukhuwah islamiyyan diantara kami.
Singkat cerita, waktu yang sudah
disepakati pun tiba. Sekitar pukul 22.30 saudara kami dari Gasper
datang. Maka dengan rasa persaudaraan yang tulus, kami menyambut mereka
layaknya tamu yang memang harus kami muliakan. Tanpa basa – basi kami
pun mengucapkan salam terlebih dahulu kepada mereka dan menyalami mereka
satu persatu. Maka dengan rasa hormat kami mengajak mereka ke tempat
pertemuan yang sudah kami sediakan. Namun sungguh semuanya diluar dugaan
kami, ajakan kami yang tulus ditolak mentah – mentah oleh mereka,
bahkan mereka mengatakan tidak mau masuk dan hanya ingin ketemu dengan
Ustad. Kamipun merasa heran, bagaimana mungkin mereka menolak masuk ke
tempat pertemuan sementara mereka menginginkan jawaban yang detil
terhadap apa yang disampaikan oleh Ustad Zainuddin, sungguh logika kami
benar – benar tidak paham apa yang sesungguhnya mereka mau. Dalam
kondisi seperti ini kamipun masih khusnudzon (baik sangka), dan kamipun
mendampingi saudara kami dari Gasper yang ingin menjumpai ustad
Zainuddin yang kebetulan berjalan menuju tempat pertemuan dengan saudara
kami. Namun semua diluar dugaan kami, ternyata bukan dialog tetapi yang
terjadi justru pengadilan jalanan. Ustad Zainuddin benar – benar
dihakimi dengan tanpa adab dan akhlaq seorang muslim. Juru bicara mereka
mendatangi ustadz yang baru menyebrang jalan dan berteriak bertanya “
siapa yang bernama mas zainuddin ?”panggilan yang menurut kami sangat
tidak pantas untuk seorang ustadz. Kemudian mereka memegang tangan Ustad
Zainuddin, menarik ustadz dengan paksa ke trotoar dan langsung mencerca
berbagai pertanyaan dengan teriak di jalanan sehingga jalanan yang
awalnya sepi berubah menjadi ramai dengan berhentinya para pengguna
jalan. Kamipun mencoba menahan mereka yang menarik ustad. Kami sampaikan
kepada mereka bahwa sebaiknya diskusi diadakan di dalam yaitu tempat
yang telah kami sediakan. Tapi mereka menjawab ajakan kami dengan
berteriak “DIAM ! Namun Alhamdulillah, Ustad Zainuddin dengan tulus
mendengarkan apa yang mereka katakan sampai mereka selesai. Setelah
Ustad menganggap apa yang mereka tanyakan cukup, maka Ustad menjawab
pertanyaan mereka dengan jawaban yang santun dengan penuh rasa
persaudaraan. Sungguh di luar dugaan kami, baru ustad mulai untuk
menjawab salah seorang diantara mereka menyodorkan kamera atau hp tepat
dihadapan muka Ustad Zainuddin sehingga ustadpun menegur mereka untuk
tidak melakukan hal seperti itu.
Belum selesai Ustad menjawab apa yang
mereka tanyakan, mereka pun memotong pembicaraan ustad sambil teriak –
teriak dan mengancam akan melakukan perhitungan jika Ustad Zainuddin
datang kembali kesini. Mereka berbicara dan bersikap seakan preman yang
tidak beradab dan jauh sekali dari pelajar atau santri. Kami yang
kebetulan berada disamping ustad Zainuddin benar – benar heran apa
sebenarnya yang mereka inginkan dari pertemuan ini, Bukankah mereka
sendiri yang meminta untuk dialog ilmiah, tetapi mengapa mereka sendiri
yang justru merusak acara yang mereka inginkan sendiri. Dihadapkan
kepada situasi seperti ini tentu kami tidak tinggal diam, kami meminta
bantuan polisi untuk mengamankan kejadian ini. Namun beberapa orang dari
jamaah masjid yang kebetulan berada di lokasi meminta mereka untuk
turun dari mobil dan mau untuk melakukan dialog. Tetapi mereka tetap
menolak dan langsung tancap gas mobilnya meninggalkan tempat.
Melihat kejadian seperti ini tiba – tiba
salah seorang Jamaah masjid Ridwan tidak terima sehingga dengan
inisiatifnya sendiri melakukan pengejaran untuk memberhentikan mobil
yang mereka tumpangi. Alhamdulillah, kurang lebih satu kilometer dari
tempat kejadian, jamaah masjid ridwan dapat menghentikan mobil tersebut.
Karena kita memang tidak ingin rame, terlebih lagi saat itu kira – kira
pukul 23.00 WIB. Maka demi menjaga kemaslahatan bersama kita serahkan
urusan ini ke Polres Pamekasan. Karena bagaimanapun kami terdzalimi
upaya kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan ini tetapi harus kami
dahulukan. Kami tidak ingin terjadi pengadilan jalanan meski kami sangat
bisa untuk melakukannya. Maka setibanya di Polres Pamekasan, kita semua
diintrogasi oleh Polisi terkait dengan masalah ini. Namun sekali lagi
kami mendapatkan kejutan yang sangat luar biasa dari mereka.
Penuturannya yang santun, senyum ramah, dan tutur kata yang lembut
mereka tampilkan dihadapan Polisi sehingga terkesan mereka yang
terdzalimi.
Bagi kami pemandangan ini sangat luar
biasa. Bagaimana mungkin hanya dalam hitungan jam, karakter mereka yang
sangat tidak menghargai dan melecehkan kami tiba – tiba berubah 180
derajat menjadi pribadi yang penuh rasa hormat kepada orang
terlebih,khususnsya kepada Bapak Polisi, ini benar – benar hal yang tak
masuk akal. Dan tidak cukup hanya disini, apa yang mereka tuturkan
dihadapan polisi sangat berbeda jauh dengan fakta yang ada. Mereka
katakan bahwa mereka datang dengan baik – baik tetapi justru panitia
yang menghalang – halangi untuk bisa bertemu dengan ustad Zainuddin.
Demi Allah kalau yang mereka katakan itu
benar,niscaya tidak akan terjadi hal yang sangat memalukan seperti ini.
Bukankah kami sudah menyediakan tempat dan bahkan tidak hanya itu saja,
kami pun sudah men-setting acara dialog tersebut dengan alokasi waktu
yang sama agar adil dan tidak terjadi debat kusir. Namun semuanya sia –
sia. Kami yang dengan tulus meminta mereka untuk tidak berteriak –
teriak karena selain jauh dari akhlaq islam, juga kami khawatir akan
mengundang banyak massa yang kebetulan lewat di jalan yang memang
terkenal padat itu justru kami yang dibentak – dibentak. Mereka seolah
lupa bahwa mereka adalah tamu yang ada di wilayah kami. Mereka bahkan
menganggap kami seperti anak kecil yang harus mengikuti semua kemauan
mereka. Akhirnya apa yang kami khawatirkan terjadi. Banyak massa yang
lewat di tempat kejadian tersebut berhenti sehingga membuat jalanan
macet. Bagi kami ini benar – benar memalukan dan sangat menyakitkan.
Namun demikian, kamipun berusaha sabar mengahadapi sikap mereka yang
sangat merendahkan harga diri kami, karena kami masih berharap bahwa hal
ini hanya luapan emosi sesaat. Tapi harapan kami jauh panggang daripada
api. Mereka justru menyalahkan kami dihadapan polisi karena kami
dianggap tidak mau kooperatif (kerjasama) dengan mereka. Atas tuduhan
ini kamipun meminta mereka untuk tidak membolak-balikkan fakta.
Akhirnya kami menantang mereka untuk
membuktikan tuduhan dusta tersebut dengan meminta mereka mengeluarkan
hasil rekaman mereka saat mencerca ustad Zainuddin. Namun tak satupun
diantara mereka yang punya sikap gentle untuk mengeluarkannya. Karena
mereka tahu jika hasil rekaman diberitahukan kepada polisi niscaya apa
yang mereka tuduhkan kepada kami akan terbantahkan dengan hasil rekaman
mereka sendiri. Tapi biarlah Allah subhanahu wata’ala yang akan menjadi
saksi atas semua itu.
Akhirnya hanya dengan mengharap ridho Allah subhanahu wata’la,
mudah – mudahan melalui surat terbuka ini masyarakat Pamekasan,
khususnya jama’ah masjid Ridwan bisa memahami apa yang sesungguhnya
terjadi.
Pamekasan, 10 Maret 2015
Hanif Thalib,
Ketua Takmir Masjid Ridwan
Sumber: http://abul-jauzaa.blogspot. com/
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer