Tamu agung nan penuh barakah akan kembali mendatangi kita. Kedatangannya yang terhitung jarang, hanya sekali dalam setahun menumbuhkan kerinduan mendalam di hati kaum Muslimin. Leher memanjang dan mata nanar memandang sementara hati berdegup kencang menunggu kapan gerangan hilalnya terbit.

Itulah Ramadhân, bulan yang sangat dikenal dan benar-benar ditunggu kehadirannya oleh kaum Muslimin.

Kemuliaanya diabadikan dalam al-Qur'ân dan melalui untaian-untaian sabda Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam. Allâh Azza wa Jalla menjadikannya sarat dengan kebaikan, mulai dari awal Ramadhan sampai akhir. Allâh Azza wa Jalla berfirman


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaefuddin mengumumkan 1 Ramadan 1435 H sebagai hari awal puasa jatuh pada hari Ahad (29/6/2014), berdasarkan hasil sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama Jumat (27/6/2014) malam ini.
“Berdasarkan laporan dari ke-63 titik pengamatan yang tersebar di 33 provinsi, tidak satupun para saksi untuk rukyatul hilal yang berhasil melihat hilal tersebut,” kata Menteri Agama pada konferensi pers seusia Siding Isbat penentuan 1 Ramadan 1435H.
Berdasarkan pertimbangan bahwa hilal tidak sampai dengan 1 derajat, dan laporan dari para saksi yang tidak satu pun melihat hilal maka kemudian Sidang Isbat memutuskan untuk dilakukan istikmal, melengkapi dan menyempurnakan bulan Sa’ban menjadi 30 hari.
Oleh karena itu, diputuskan bahwa 1 Ramadan jatuh pada hari Ahad (29/6/2014). “Itulah hasil sidang Isbat kita.”  
Sidang Isbat melibatkan para tokoh agama, perwakilan ormas Islam, dan para pakar.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Kode Scrip Widget Pada Radio Rodja
 
 

Player Streaming

Alhamdulillah kami bisa menyediakan widget player streaming bagi para pendengar yang ingin menaruh widget ini di web, blog atau forum yang anda kelola. Untuk memasang widget ini cukup mudah, yaitu dengan mencantumkan 2 baris kode dibawah ini di bagian web yang ingin anda pasang player streaming Rodja di website.
<script type="text/javascript" src="http://widget.radiorodja.com/livestream.js"></script> <div id="liverodja"></div>
Atau anda juga bisa menempatkan kode
<script type="text/javascript" src="http://widget.radiorodja.com/livestream.js"></script> sebelum </head> dan kemudian menempatkan kode <div id="liverodja"></div> di tempat yang ingin anda memasang player streaming. Semoga bermanfaat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
> Ikhwan fillah....
> Mohon pencerahannya kami br menempati masjid baru kami dg 2 lantai. Agar
> bisa menampung jamaah yg membludak di awal Ramadhan, takmis masjid
> memutuskan untuk para akhwat di lantai atas dan ikhwan di lantai bawah.
> Masalahnya, posisi shof akhwat hrs berada di belakang makmum ikhwan, apabila
> barisan shof akhwat di lantai 2 hampir mencapai shof depan, bagaimana
> menurut syaria'at ?
Wa'alaykumussalaam Warahmatullahi Wabarakatuh

Afwan akhi Syaikh Muhammad nasiruddin Al Albani Rahimahullah pernah
ditanya pertanyaan yang sama dan jawaban Syaikh adalah Shalat dalam
kondisi demikian tetap sah, para wanita shalat di masjid baik di
lantai atas atau bawah, dan selama mereka mendengar takbir sang imam,
ketika berpindah dari berdiri ke ruku’, sujud dan seterusnya.

Tidak sepatutnya bagi para wanita melaksanakan shalat seperti

disebutkan di atas, kecuali jika tempat shalat laki-laki telah penuh
sesak dan mereka tidak mendapatkan tempat untuk membuat shaf pada
bagian belakang shaf laki-laki. Dalam kondisi penuh sesak dibolehkan
bagi para wanita untuk melakukan shalat baik di lantai atas atau
bawah. Adapun jika mereka shalat di masjid yang mana di belakang shaf
laki-laki masih terdapat yang kosong, maka mereka tidak dibolehkan
untuk naik ke lantai atas atau turun ke lantai bawah, lalu shalat
tanpa melihat gerakan imam atau para makmum yang mengikuti imam.

Pembahasan selengkapnya adalah sbb:

Hukum Sholat Berjama'ah di Lantai Dua

Soal:

Pada sebagian masjid wanita melakukan shalat ber-jama’ah dilantai
dasar atau lantai atas, sehingga terkadang kami (para wanita) shalat
dengan mengikuti imam yang tidak tampak oleh pandangan kami, bahkan
para makmum laki-lakipun tidak tampak. Terkadang ada pula masjid yang
memiliki ruang shalat untuk laki-laki yang luas sehingga masih
terdapat tempat kosong yang tidak terisi.

Apakah shalat yang kami lakukan (tanpa melihat gerakan imam atau
gerakan makmum yang ada di belakangnya itu sah?, bahkan terkadang kami
masuk masjid tanpa mengetahui pada rakaat keberapakah sang imam itu
shalat?. Dalam kondisi seperti ini bisakah kita hanya mengikuti
pengeras suara?. Dan apakah sah shalat kami di lantai atas atau bawah,
padahal pada masjid tersebut terkadang masih terdapat tempat yang
kosong untuk diisi ?

Jawab :

Imam al-Albani رحمه الله menjawab:

Jawaban pertanyaan ini dari dua sisi :

Shalat dalam kondisi demikian tetap sah, para wanita shalat di masjid
baik di lantai atas atau bawah, dan selama mereka mendengar takbir
sang imam, ketika berpindah dari berdiri ke ruku’, sujud dan
seterusnya.

Tidak sepatutnya bagi para wanita melaksanakan shalat seperti
disebutkan di atas, kecuali jika tempat shalat laki-laki telah penuh
sesak dan mereka tidak mendapatkan tempat untuk membuat shaf pada
bagian belakang shaf laki-laki. Dalam kondisi penuh sesak dibolehkan
bagi para wanita untuk melakukan shalat baik di lantai atas atau
bawah. Adapun jika mereka shalat di masjid yang mana di belakang shaf
laki-laki masih terdapat yang kosong, maka mereka tidak dibolehkan
untuk naik ke lantai atas atau turun ke lantai bawah, lalu shalat
tanpa melihat gerakan imam atau para makmum yang mengikuti imam. Apa
yang kami sebutkan diatas disebabkan dua hal :

Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda :

خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ
صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا

“Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama, dan sejelek-jeleknya
adalah yang paling akhir, sebaik-baik shaf wanita adalah yang akhir,
dan sejelek-jeleknya adalah yang pertama.”

Makna yang dimaksud hadits ini menggambarkan lantai masjid yang
digunakan Nabi صلي الله عليه وسلم dan para Sahabatnya dalam
melaksanakan shalat bersama beliau, di sini para wanita tidak berada
di lantai atas atau bawah. Lagipula sesuatu yang tersirat dari
permasalahan ini bahwa pengeras suara terkadang tidak terdengar atau
rusak, sehingga dapat menyebabkan batalnya shalat para wanita yang
mengikuti imam dari lantai atas tanpa melihat para makmum yang shalat
dibelakang imam.

Inti jawaban ini bahwa shalat yang dilakukan para wanita dengan
sengaja melakukan shalat pada tempat tersebut selama masih ada
keleluasaan pada tempat shalat kaum lelaki, dan mereka mampu membuat
shaf pada bagian belakang tempat tersebut. (Al-Ashaalah 19, hal :
73-74)

Sumber :
Biografi Syaikh al-Albani, penyusun Ustadz Mubarok Bamuallim, Penerbit
Pustaka Imam asy-Syafi’i, hal 250-252.

Semoga memberikan pencerahan


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla Rabb semesta alam. Aku bersaksi bahwa tiada ilâh yang patut disembah melainkan Allah Azza wa Jalla semata. Tiada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Sesungguhnya manusia terbagi menjadi beberapa macam, ada yang mencintai amal shalih dan menyibukkan diri dengannya siang dan malam. Dan ada juga yang membenci dan menjauhinya. Ramadhan adalah bulan maghfirah (ampunan), bulan dimana pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Ramadhan adalah lahan yang subur bagi orang Mukmin. Wahai pencari kebaikan, sambutlah! Dan Ramadhan merupakan saat bertaubat,kembali kepada Allah Azza wa jalla bagi orang yang berbuat maksiat. Wahai pencari keburukan, berhentilah!


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Oleh
Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi Lc


Ramadhan adalah bulan mulia, selalu ditunggu dan diharapkan kedatangannya oleh kaum mukminin. Al Qur’an turun pada bulan ini. Dan pada bulan ini, Allah menjadikannya sebagai bulan puasa dan ketakwaan, sebagaimana firman Allah :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa diantara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah dia berpuasa". [al Baqarah/2 :185].


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Kali ini akan kita bahas mengenai sebuah tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat, terutama di kalangan aktifis da’wah yang beramal tanpa didasari ilmu, tradisi tersebut adalah tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan. Ya, saya katakan demikian karena tradisi ini pun pertama kali saya kenal dari para aktifis da’wah kampus dahulu, dan ketika itu saya amati banyak masyarakat awam malah tidak tahu tradisi ini. Dengan kata lain, bisa jadi tradisi ini disebarluaskan oleh mereka para aktifis da’wah yang kurang mengilmu apa yang mereka da’wahkan bukan disebarluaskan oleh masyarakat awam. Dan perlu diketahui, bahwa tradisi ini tidak pernah diajarkan oleh Islam.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
http://almanhaj.or.id/content/1632/slash/0/rukun-rukun-puasa-enam-hal-yang-membatalkan-puasa/

10. Rukun-Rukun Puasa
a. Niat
Berdasarkan firman Allah:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (men-jalankan) agama yang lurus...” [Al-Bayyinah: 5]

Juga sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى.

“Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat dan setiap orang mendapat ganjaran atas amalnya sesuai dengan niatnya.” [1]

Dan niat tersebut harus dilakukan sebelum terbit fajar di setiap malam Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadits Hafshah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ.

“Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.” [2]

b. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari
Allah Ta’ala berfirman:

فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

“... Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu dan makan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam...” [Al-Baqarah: 187]


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
http://almanhaj.or.id/content/1630/slash/0/adab-adab-puasa/

12. Adab-Adab Puasa
Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk memperhatikan beberapa adab berikut ini:

a. Makan Sahur
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً.

"Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah."[1]

Dan telah terhitung makan sahur walaupun hanya dengan seteguk air, berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

تَسَحَّرُوا وَلَوْ بِجُرْعَةِ مَاءٍ.

“Makan sahurlah kalian meski hanya dengan seteguk air.” [2]

Disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur, sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, dia berkata, “Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, setelah itu beliau langsung berangkat shalat. Aku bertanya, ‘Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?’ Dia menjawab, 'Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat.’” [3]


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Maurice bertambah terkejut dan terus bertanya-tanya, dari mana Alquran mendapatkan data, sementara mumi tidak ditemukan sampai 1898.
Maurice Bucaille lahir di Perancis. Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, ia belajar di Fakultas Kedokteran, Universitas Prancis. Kemudian menjadi dokter bedah terkenal dan terpintar yang pernah dimiliki Perancis modern. Namun, cerita keislamannya mampu mengubah hidup dia.
Perancis terkenal sebagai negara yang tertarik dengan arkeologi dan budaya. Di akhir 80an, Perancis meminta Mesir untuk mengirimkan mumi Firaun untuk dilakukan serangkaian eksperimen dan penelitian.
Akhirnya mumi penguasa Mesir terkenal tersebut akhirnya tiba di Perancis. Mumi itu kemudian dipindahkan ke ruangan khusus di Monument Center. Para arkeolog, ahli bedah dan ahli anatomi mulai melakukan studi tentang mumi ini dalam upaya untuk menyelidiki misteri Firaun.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Ada yang berminat ikut ? Peserta terbatas
Ayo Daftar Seminar “Syi’ah, Antara Gerakan Politik Dan Agama”
Acara seminar di Aula Masjid Istiqlal pada hari Selasa 24 Juni 2014 itu bukan seminar biasa. Pihak panitia sengaja mendatangkan para pemateri yang benar-benar berkompeten dibidangnya; ada tokoh Salafi, MUI dan sesepuh Muhammadiyah.
Pemateri pertama
Ustadz Abu Qotadah. Ikhwah pengajian tak asing dengan sosok yang satu ini. Beliau adalah alumni Darul Hadits Dammaj, murid Syaikh Muqbil bin Hadi’ al-Wadi’i dari Yaman dan saat belajar disana menyaksikan langsung bagaimana perilaku orang-orang Syi’ah pengikut Badruddin Al Hutsi.
Selain pernah lama tinggal dinegeri yang diguncang oleh Syi’ah, beliau adalah salah satu putra bangsa yang tahu betul bagaimana sejarah Syi’ah dari masa ke masa.
Pengasuh Pondok Pesantren Ihya Assunnah Tasikmalaya ini bisa disebut sebagai tokoh Salafi nya Indonesia.
Pemateri Kedua
Ustadz Yusuf ‘Ustman Baisa, Lc. Ikhwan pengajian era 90-an sangat akrab dengan nama ini. Salah satu penggerak dakwah Salafiyah pada masa itu (bahkan sampai sekarang). Murid-muridnya tersebar keseluruh pelosok tanah air.
Kini, Ustadz Yusuf memimpin Perhimpunan Al Irsyad dan menjadi salah satu tokoh peneliti Syi’ah kontemporer. Saat orang-orang belum banyak tahu bahayanya ajaran Syi’ah, 4 tahun silam beliau mendirikan KOEPAS (Komite Pembela Ahlul Bait dan Sahabat), lembaga yang khusus meneliti dan mendalami ajaran dan kesesatan Syi’ah.
Pemateri Ketiga
Ustadz Dr. Fahmi Salim, Lc, MA. Da’i muda yang sangat aktif menjelaskan pergerakan Syi’ah di Indonesia. Selain aktif di MUI Pusat pada bidang penelitian beliau juga menjabat sebagai wakil Sekjen MIUMI (Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia). Dan beliau lah diantara yang telah berjasa menerbitkan buku penyimpangan Syi’ah oleh MUI Pusat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Mantan Syi’ah Akui Misi Besar Syi’ah
Dalam Mengambil Alih Pemerintahan Indonesia
Agar Bisa Membantai Ahlussunnah Sebagaimana Di Suriah
Syiah Indonesia :
Tengah Mempersiapkan Revolusi
IMAMAH ADALAH KEWAJIBAN DALAM DOKTRTIN SYIAH. Ketika dia menjadi wajib, maka dia harus diperjuangakan. Menurut mantan pengikut Syiah, Ustadz Roisul Hukama, persiapan Revolusi yang seperti terjadi di Iran, juga tengah dipersiapkan Syiah di Indonesia. “Itu cita-cita. Jelas sekali,” tandasnya kepada para wartawan, Selasa (24/01).
Karena ini sebuah desain yang cukup besar, rencana itu pun tengah dimatangkan dengan melibatkan berbagai tahapan. Salah satunya menanam kader-kader Syiah di berbagai ormas dan pemerintahan. “Harus dikuatkan dulu dengan cara orang-orang Syiah ditanam di mana-mana. Mereka semua ada di Ormas, Pemerintahan, dan juga partai politik,” beber pria yang juga mantan penasehat IJABI Sampang ini.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Keadaan Ummat Islam digiring ke tempat-tempat yang rawan kemusyrikan. Itu jelas sangat membahayakan. Bahkan yang lebih menyedihkan, kemusyrikan dengan aneka ubo rampe-nya (perangkat) dan tetek bengek-nya (aneka macamnya) itu seakan dipiara bahkan dikembang suburkan. Itupun oleh aneka pihak.
Masih ada yang lebih memprihatinkan lagi, ketika kemusyrikan itu dipelihara dengan menyuburkan pelacuran tanpa malu-malu dan tega pula menyebut tempat mesum dan kemusyrikan itu sebagai tempat wisata. Ini bukan cerita khayal, tetapi terjadi nyata di negeri yang disebut religious alias agamis, padahal tidak bermoral dan merusak agama. Di antara contohnya adalah apa yang terjadi di kuburan Gunung Kemukus di Jawa Tengah.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Mantan Pandita Hindu ditanya :
Menurut pemahaman sebagian ummat Islam, orang yang meninggal jika tidak diadakan selamatan (kenduri) maka rohnya akan gentayangan. Apakah pemahaman seperti itu ada dalam agama Hindu ?
Jawab :
Kepercayaan yang ada pada sebagian ummat Islam, orang yang meninggal jika tidak diadakan selamatan (kenduri: 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari dst, /red ) maka rohnya akan gentayangan adalah jelas-jelas berasal dari ajaran agama Hindu. Dalam agama Hindu ada syahadat yang dikenal dengan Panca Sradha (Lima Keyakinan). Lima keyakinan itu meliputi percaya kepada Sang Hyang Widhi, Roh leluhur, Karma Pala, Samskara, dan Moksa. Dalam keyakinan Hindu roh leluhur (orang mati) harus dihormati karena bisa menjadi dewa terdekat dari manusia [Kitab Weda Smerti Hal. 99 No. 192]. Selain itu dikenal juga dalam Hindu adanya Samskara (menitis/reinkarnasi).


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
DI Indonesia yang serba bebas, sempalan atau ajaran apapun bisa masuk dan atau mengatasnamakan Islam dalam penyebarannya. Untuk itu, kita sebagai orang awam, perlu kiranya memahami dan mengetahui pola penyebaran mereka, utamanya  para “ustadz” mereka, atau oleh sebagian pihak disebut dengan “misionaris” Syiah.
Orang Syiah akan mengajarkan pemahaman Syiah dengan cara bertingkat. Pada tingkat awal belum diajarkan pemahaman Syiah, justru yang diajarkan bagaimana membahas kitab-kitab Ahlussunnah seperti membahas Kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Bulughul Maram, Sunan Abu Dawud dan Kitab Sunnah lainnya. Namun pada setiap sesi pemberian pemahaman kitab-kitab tersebut akan terus digiring untuk diberikan doktrin tentang mazhab Ahlul Bait.
Penggunaan Mazhab Ahlul Bait (Mazhab keluarga Nabi) merupakan ciri tersendiri bagi orang Syiah. Mereka tidak menamakan Mazhab Syiah agar menarik dan tidak membuat gusar orang yang sedang belajar kepada mereka.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Penyematan kata “Wahhâbi” telah membentuk pencitraan negatif, bila tidak bisa disebut sebagai celaan. Asumsi dari penyematan ini, bahwa “seakan” semua orang yang berbeda dengan lapisan masyarakat tertentu dalam masalah agama, baik ilmu, amal maupun keyakinan mendapatkan julukan ini. Bahkan sebagian orang ada yang tidak peduli, apakah perbedaan itu didasari dalil-dalil atau tidak? Anggapan mereka “setiap yang berbeda” berarti Wahhâbi.
Wahhâbi dalam versi orang-orang yang tak paham ini adalah gelar yang disematkan kepada para pengikut dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul-Wahhâb –rahimahullâh–, padahal beliau –rahimahullâh– tidak pernah mendeklarasikan penamaan itu. Nama itu disematkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan dakwah beliau, sepertinya ada tujuan yang kurang baik, sebab jika tujuannya menisbatkan apa yang beliau ajarkan kepada beliau, mestinya dinisbahkan kenama beliau, bukan Wahhâbi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Siapa yang tidak kenal dengan Abu Bakar ash-Shiddiq radliallahu ‘anhu? Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia sangat terkenal karena banyak memiliki keutamaan dan sifat-sifat mulia dalam Islam. Sampai-sampai shahabat ‘Umar bin al-Khattab Radhiyallahu ‘anhu memuji beliau dengan mengatakan:
لو وزن إيمان أبي بكر بإيمان أهل الأرض لرجحت كفة أبي بكر
Seandainya keimanan Abu Bakar radliallahu ‘anhu ditimbang dengan keimanan penduduk bumi (selain para Nabi dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka sungguh keimanan beliau radliallahu ‘anhu  lebih berat dibandingkan keimanan penduduk bumi”. (HR. Ishaq bin Rahuyah dalam Musnadnya, no. 1266 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul iman, no. 36 dengan sanad yang shahih)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Assalâmu’alaikum, beberapa media massa memberitakan tentang sebagian kaum Muslimin yang melakukan shalat Jum’at bukan di masjid, tapi di lapangan atau jalan raya/umum. Misalnya mereka menggelar demo, kemudian mereka terkadang menggelar shalat Jum’at di tempat kejadian dengan khatib dan imam dari salah seorang mereka.
Mohon penjelasan tentang masalah ini? Adakah dalil yang menjelaskan bahwa shalat Jum’at boleh dilakukan di setiap tempat? Jazakumullâh khairan.
085374226xxxx


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Tanya: 
Ustadz, Apa hukum tiduran didalam Masjid?
Dari Abu Muhammad
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Pertama, orang yang sedang beri’tikaf boleh tidur di masjid dengan sepakat ulama.
Dalam fikih i’tikaf dinyatakan,
يباح للمعتكف أن ينام في المسجد باتفاق الفقهاء
Dibolehkan bagi orang yang i’tikaf untuk tidur di masjid dengan sepakat ulama (Fiqh al-I’tikaf, Dr. Khalid al-Musyaiqih, hlm. 88).
Orang yang melakukan i’tikaf, disyariatkan untuk menetap di masjid dan tidak boleh keluar masjid, kecuali jika ada hajat yang tidak memungkinkan dilakukan di masjid.
A’isyah radhiyallahu ‘anha menceritakan,
وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْبَيْتَ إِلَّا لِحَاجَةِ الْإِنْسَانِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika i’tikaf sama sekali tidak masuk rumah, kecuali karena menunaikan hajat manusia. (HR. Muslim 297).
Kedua, hukum tidur bagi selain orang i’tikaf.
Mayoritas ulama berpendapat, boleh tidur di masjid bagi orang yang butuh untuk istirahat atau orang miskin yang tidak memiliki tempat tinggal.
Diantara dalilnya
1. Hadis Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
أَنَّهُ كَانَ يَنَامُ وَهُوَ شَابٌّ أَعْزَبُ لاَ أَهْلَ لَهُ فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Bahwa Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma ketika masih muda, bujangan, dan belum berkeluarga, beliau tidur di masjid Nabawi. (HR. Bukhari 440)
2. Kisah Ahlus Sufah,
Ahlus sufah adalah para sahabat yang datang dari luar madinah, dan mereka tidak memiliki tempat tinggal di Madinah. Oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dibuatkan atap di salah satu sudut masjid untuk tempat tinggal mereka. Jumlah mereka bisa mencapai 70 orang. Kadang kurang karena balik ke daerahnya, atau tambah. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, menceritakan,
لَقَدْ رَأَيْتُ سَبْعِينَ مِنْ أَصْحَابِ الصُّفَّةِ مَا مِنْهُمْ رَجُلٌ عَلَيْهِ رِدَاءٌ
Aku bertemu dengan 70 ashabus sufah. Tidak ada seorangpun yang memakai kain penutup badan bagian atas. (HR. Bukhari 442)
3. Wanita hitam yang tinggal di masjid,
A’isyah menceritakan bahwa ada seorang budak wanita hitam milik salah satu suku arab lalu mereka merdekakan. Ketika wanita ini mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia masuk islam. A’isyah menceritakan,
فَكَانَ لَهَا خِبَاءٌ فِي المَسْجِدِ – أَوْ حِفْشٌ
Wanita ini memiliki kemah kecil dari dedaunan dan bulu yang berada di dalam masjid. (HR. Bukhari 439).
4. Kisah Ali bin Abi Thalib yang tidur siang di masjid,
Di siang hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungi rumah putrinya Fatimah. Sesampainya di rumah Fatimah, beliau tidak menjumpai suaminya, Ali bin Abi Thalib.
“Tadi ada masalah denganku, lalu dia marah dan keluar. Sehingga tidak tidur siang di rumah.” Jelas Fatimah.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seseorang untuk mencari keberadaan Ali.
”Ya Rasulullah, dia di masjid, sedang tidur.” Jawab sahabat.
Rasulullah pun mendatangi Ali yang sedang tidur di masjid. Kain penutup pundaknya terjatuh dan mengenai tanah. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membersihkannya, dan memanggilnya,
قُمْ أَبَا تُرَابٍ، قُمْ أَبَا تُرَابٍ
”Bangun! hai Abu Thurab…, bangun! hai Abu Thurab…”. (HR. Bukhari 441 dan Muslim 2409)
Kita sangat yakin, para sahabat yang tinggal di masjid memahami kemuliaan masjid. Mereka juga memahami bahwa masjid harus dijaga kesucian dan kebersiahannya. Disamping itu, perbuatan mereka juga diketahui oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau tidak mengingkarinya. Semua pertimbangan ini menunjukkan bahwa pada asalnya, tidur di masjid hukumnya dibolehkan.
Kemudian, sebagian ulama memberikan batasan, bahwa hukum bolehnya tidur di masjid, berlaku bagi mereka yang membutuhkan untuk tempat istirahat sementara. Bukan tempat untuk menetap.
Syaikhul Islam menjelaskan,
ويجوز النوم في المسجد للمحتاج الذي لا مسكن له أحيانا وأما اتخاذه مبيتا ومقيلا فينهى عنه
Boleh tidur di masjid bagi orang yang membutuhkan, yang tidak memiliki tempat tinggal, namun bersifat kadang-kadang (sementara). Adapun menjadikan masjid sebagai tempat tinggal, tidur malam dan siang di sana, maka hukumnya dilarang. (Mukhtashar al-Fatawa al-Mishriyah, 1/56).
Para ahlus sufah yang tidur di sudut masjid, mereka tinggal di madinah hanya sementara. Setelah pertemua mereka dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dirasa cukup, mereka pulang ke daerahnya.
Ketiga, harus dijaga ketertiban, kebersihan dan kesuciannya
Masjid dibangun sebagai tempat untuk mengagungkan Allah. Karena itu, bagi siapapun yang melakukan hal mubah di masjid, seperti makan, atau tidur, selayaknya menjaga masjid dari kotoran, maupun najis, dan tidak boleh mengganggu orang yang menjalankan ibadah.
Keempat, izin Takmir
Jika pihak takmir menetapkan aturan larangan untuk tidur di masjid maka jamaah berkewajiban menghormati aturan ini, sehingga mereka tidak boleh tidur di masjid. Karena takmir membuat aturan ini, tidak lain adalah untuk kemaslahatan dan ketertiban masjid.
Demikian,
Allahu a’lam.
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Oleh
Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawwaz, Lc
Hidup di dunia ini hanya sementara. Saat kematian menjemput seseorang, berarti harus berpisah dengan dunia dan segala isinya. Dan itu pasti terjadi. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. [al-Anbiyâ’/21:35]

Dalam ayat lain Allâh berfirman :

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu (berada) dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [an-Nisâ`/4: 78]

Kematian akan menimpa semua orang, baik yang shalih atau yang durhaka, yang kaya raya ataupun yang miskin papa, yang terpandang ataupun tidak, yang ikut berjihad ataupun duduk santai di rumahnya, dan lain sebagainya. Semuanya pasti akan mati bila ajalnya telah tiba ajalnya dan semuanya akan binasa, karena Allâh Azza wa Jalla berfirman :

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

Semua yang ada di bumi itu fana (tidak kekal) [ar-Rahmân/55:26]

Kemudian sesudah mati, kita semua akan dihidupkan kembali untuk mempertanggung jawabkan semua amal perbuatan kita. Allâh Azza wa Jalla berfirman, yang artinya, "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati.” [Hûd/11:7]

MARI SEGERA BERTAUBAT KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA
Jika memang demikian, sementara sudah dapat dipastikan bahwa setiap manusia tidak akan luput dari kelalaian, kesalahan dan dosa kecuali yang dirahmati Allâh dan diberi al-‘ishmah (terpelihara dari salah dan dosa) seperti para nabi dan rasul, maka sudah seharusnya kita semua untuk segera bertaubat kepada Allâh Azza wa Jalla dan tidak menunda-nundanya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Setiap anak adam (manusia) pernah berbuat kesalahan, namun sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan ialah orang yang segera bertaubat (kepada Allâh).” [HR. Ibnu Mâjah 2/1420, no.4251][1]) .

Allâh memerintahkan kita agar segera bertaubat, sebagaimana firman-Nya :

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.” [an-Nûr/24:31].

Dan firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allâh dengan taubat yang benar (ikhlas). [at-Tahrîm/66:8]

Dan hendaknya kita sering beristighfâr (mohon ampun kepada-Nya) atas dosa-dosa yang telah kita perbuat selama ini. Karena Allâh Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang akan senantiasa menerima taubat dari para hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosa sebesar dan sebanyak apapun. Allâh Azza wa Jalla berfirman, yang artinya, "Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian putus asa dari rahmat Allâh. Sesungguhnya Allâh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [az-Zumar/39: 53]

Di dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

Allâh berfirman: Wahai anak Adam selama engkau masih berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni engkau apa pun yang datang darimu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam walaupun dosa-dosamu mencapai batas langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku akan ampuni engkau dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan sepenuh bumi dosa dan engkau tidak menyekutukan-Ku, maka Aku akan menemuimu dengan sepenuh itu pula ampunan. [HR. Tirmidzi IV/548,no.3540][2]

Hendaknya kita mempersiapkan diri dengan bekal taqwa untuk menempuh perjalanan menuju ke negeri akhirat yang merupakan tempat tinggal abadi.

BEBERAPA HAL YANG DAPAT MENDORONG SEORANG HAMBA AGAR SEGERA BERATUBAT KEPADA ALLAH SEBELUM TIDUR
Kenapa sebelum tidur ? Terdapat banyak hal yang dapat membantu seorang hamba untuk segera bertaubat kepada Allâh kapan pun dan dimanapun. Namun dalam pembahasan kali ini kami akan menyebutkan sebagian amalan yang diharapkan dapat mendorong seorang hamba bertaubat kepada Allâh sebelum tidurnya. Di antaranya:

1. Melakukan Muhâsabah (Introspeksi Diri).
Muhâsabah ialah usaha seseorang untuk mengevaluasi segala perbuatannya, baik sebelum maupun sesudah melakukannya. Sebelum tidur hendaklah seorang hamba mengintrospeksi diri atas segala perkataan maupun perbuatannya sepanjang hari, baik yang berkaitan dengan hak-hak Allâh maupun hak-hak sesama manusia. Jika dia telah melakukan amal shalih, maka hendaknya dia bersyukur dengan memuji Allâh dan memohon kepada-Nya tambahan nikmat. Dan memohon kepada-Nya pula agar senantiasa diberi taufiq dan kesanggupan untuk dapat melaksanakan amal ketaatan. Namun jika sebaliknya, maka hendaknya dia segera bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya serta bertekad untuk segera melakukan kebaikan.

Tentang muhâsabah, Allâh Azza wa Jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allâh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allâh [al-Hasyr/59:18]

Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu berkata, “Hisablah diri kalian sebelum dihisab, dan timbanglah amal kalian sebelum ditimbang (oleh Allâh) ….”.

2. Mengingat Alam Kubur Yang Sangat Gelap Dan Dia Akan Menyendiri di sana
Ketika akan tidur, hendaknya seseorang mengingat suasana alam kubur yang sangat gelap, dia akan berada di sana seorang diri tanpa teman, hanya amalannya selama di dunia yang mendampinginya. Dengan mengingat kondisi ini, hati akan merasa takut kepada Allâh dan siksa-Nya yang sangat pedih, sehingga dia terdorong untuk segera bertaubat kepada Allâh dan banyak mohon ampun kepada-Nya.

3. Banyak Mengingat Kematian
Setiap muslim dan muslimah, yang sehat ataupun yang sedang sakit, tua maupun muda, hendaknya selalu mengingat kematian yang datang secara tiba-tiba. Ingatan ini bisa menghalangi dan menghentikan seseorang dari perbuatan maksiat serta memotivasinya untuk beramal shalih.

Mengingat kematian ketika dalam kesempitan akan bisa melapangkan hati seorang hamba. Kalau dia ingat kematian ketika hatinya sedang senang, maka dia itu menyebabkan dia tidak lupa diri. Dengan begitu ia selalu dalam keadaan siap untuk pergi meninggalkan dunia dan menghadap Allâh Azza wa Jalla .

Mengingat mati bisa melembutkan hati dan menghancurkan sikap tamak terhadap dunia. Karenanya, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan anjuran untuk banyak mengingatnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ

Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian) [HR. At-Tirmidzi no. 2307, An-Nasa`i no. 1824, Ibnu Majah no. 4258][3]

Orang cerdas yang sesungguhnya ialah orang yang banyka mengingat mengingat mati dan mempersiapkan bekal untuk mati. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma, ia menuturkan, “Aku sedang duduk bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Wahai Rasûlullâh, mukmin manakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’ ‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab:

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ

“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” [HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384]

Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Ad-Daqqaq berkata, ‘Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara : bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan antusias dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati, ia akan dihukum dengan tiga perkara : menunda taubat, tidak ridha dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu; Yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak merasakan sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya ! Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan memupus angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan tibanya hari kematianmu dan perpindahan hidupmu dari tempatmu yang sekarang?” [Lihat at-Tadzkîrah, hlm. 9].

4. Menyadari Hakikat Kehidupan Dunia Yang Fana Dan Akhirat Yang Kekal
Keberadaan makhluk di dunia ini hanyalah sementara, dan semua yang ada di alam semesta ini akan hancur kecuali Allâh semata yang kekal dan abadi. Allâh berfirman :

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

“Seluruh yang ada di atas bumi ini fana (tidak kekal).” [Ar-Rahman/55: 26]

Sedangkan kehidupan akhirat merupakan kehidupan yang hakiki, kekal dan abadi, sebagaimana firman-Nya:

وَالآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

“Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal”. [Al’A’la/87: 17].

Dan dia mengetahui pula bahwa Allâh Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakannya di dalam kehidupan ini tiada lain hanya untuk mengujinya, siapa di antara para hamba-Nya yang paling baik amal perbuatannya, sebagaimana firman-Nya di dalam surat Al-Mulk, ayat 2.

Dengan demikian, maka diapun segera terdorong untuk bertaubat kepada Allâh, memohon ampunan kepada-Nya, dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat yang hakiki nan abadi.

Demikian tulisan singkat tentang bertaubat sebelum tidur. Mudah-mudahan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, dan menjadi amal shalih bagi penulisnya. Amin.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XIV/1431H/2010. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Syaikh al-Albâni rahimahullah meng-hasan-kannya dalam Takhrîj Misykâtul Mashâbîh, no.2341
[2]. Syaikh al-Albâni menilai hadits ini hasan dalam Silsilatul Ahâdîts Ash-Shahîhah 1/249, no.127.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Ustadz mau tanya, apakah benar semua harta apabila sudah zakat menjadi suci atau halal? walaupun itu hasil dari korupsi, rampok, mencuri dan sebagainya
Dari D. Setiawan via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
img_5396b77a4b572
.

Nashfu Sya’ban alias pertengahan bulan Sya’ban dianggap sebagai malam yang perlu diisi dengan amalan ini dan itu. Namun apakah ada tuntunannya dari Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Dan bagaimana sejarahnya, serta amalan apa saja yang merupakan bid’ah (diada-adakan) namun popular di Bulan Sy’aban?
Inilah tulisan singkat tentang masalah itu yang insya Allah bermanfaat.
***


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Benarkah setan keluar ketika datang malam? Mohon jelaskan.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Terdapat hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
mui
.
• Syiah
• Jamaah Ahmadiyah
• Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
• Agama Salamullah/Lia Eden
• Aliran Kutub Robani
• Kelompok Husnul Huluq
• Jemaat Kristiani Pondok Nabi dan Rasul Dunia
• NII KW IX Pontren Alzaytun Indramayu
• Darul Islam (DI Fillah)
• Wahidiyah
• Al Qiyadah Al Islamiyah
• Al – Qur’an Suci
• Aliran Hidup di Balik Hidup
Uraian singkat


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Sejumlah jamaah umrah telah mengambil benang kiswah menggunakan cincin dan gunting dengan harapan bahwa benang dari penutup Ka’bah itu akan membawa keberuntungan dan berkah untuk mereka.
Keyakinan batil itu mereka praktekkan, disamping mengakibatkan rusaknya kiswah (selimut) Ka’bah akan merusak pula keimanan mereka. Karena perbuatan itu bertentangan dengan keyakinan Islam.
Di antara penyebab terjadinya tabarruk (cari berkah) yang dilarang seperti itu adalah bodoh tentang agama, ghuluw (ekstrim) terhadap orang shalih, menyerupai orang kafir dan mengagungkan tempat-tempat yang dianggap bertuah atau keramat. Wal ‘iyadzu billah.
Inilah beritanya, dan di bagian bawah ada artikel tentang tabarruk (ngalap bekah, cari berkah) yang boleh dan yang dilarang.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Pertanyaan:
Assalamualaikum,ini sambungan yg tadi sy kirim email. Sy dpt dr sebuah blog namanya ta’nisil qobri dg mengambil hadis tentang apa yg di tinggalkan oleh org yg sudah meninggal. Yakni dg sholat menghadiahkan kpd ayah atau ibunya yg telah meninggal. Merujuk dr kitab syarh sittina mas’alah hal 67 karya syekh ahmad arromly. Dg tata cara stiap rekaat membaca fatihah 1x ayat kursi 1x attakatsur 1x al ikhlas 11x kemudian brdoa. Berdoanya jg ada ketentuannya,ustad. Silahkan ustad googling dg kalimat ta’nisil qobri. Itu sj ust sambungan yg email pertama sy kirim. Jazakmllh atas perhatiannya.
Dari: Holib Masduqi
Jawaban
Wa ‘alaikumus salam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Mengenai shalat ta’nis, nama lengkapnya shalat ta’nis al-qabr [arab: صلاة تأنيس القبر]. Ta’nis artinya menjadikan sesuatu tidak asing. Ta’nisul qabr berarti membuat kuburan menjadi sesuatu yang tidak asing, karena dikirimi dengan pahala dari orang yang masih hidup.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Allah atau Alloh?
Ya ustadz, mana yg benar penulisan kata Allah atau Alloh. Syukron
Dari Wico Hartanto via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berikut penjelasan Imam Abul Baqa’ al-Ukbari tentang asal usul  kata ‘الله’,
والأصل في الله الإلاه فألقيت حركة الهمزة على لام المعرفة ثم سكنت وأدغمت في اللام الثانيى ثم فخمت إذا لم يكن قبلها كسرة ورققت إذا كانت قبلها كسرة ومنهم من يرققها في كل حال، والتفخيم في هذا الاسم من خواصه
Asal kata ‘الله’ adalah al-ilah [arab: الإلاه] kemudian huruf hamzah di depan dibuang, kemudian lam pertama disukun dan dimasukkan ke lam kedua, lalu dibaca tebal (tafkhim) jika sebelumnya bukan kasrah, dan dibaca tipis (tarqiq) jika sebelumnya kasrah. Dan ada diantara mereka yang membaca tipis (tarqiq) dalam setiap keadaan.
Dan tafkhim (dibaca tebal) untuk kata ini, bagian dari kekhususan lafdzul jalalah. (at-Tibyan fi I’rab al-Quran, hlm. 2).
Contoh kata Allah yang dibaca tebal (tafkhim)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Kita baca: qul huwa-llohu ahad, kata Alloh dibaca tebal.
Contoh kata Allah yang dibaca tipis (tarqiq)
Lillahu mulkus samawati        :           لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ
Haajaruu fillaahi                      :           هَاجَرُوا فِي اللَّهِ
Bagaimana cara penulisan ‘Allah’ yang benar?


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bismillah, ustadz mohon dijelaskan, apakah benar kisah mengenai Fatimah radhiyallahu ‘anha yang diam-diam telah jatuh cinta kepada sahabat Ali bin Abi thalib radhiyallahu ‘anhu sebelum mereka menikah? namun ia sangat menjaga cintanya hingga bahkan setanpun tidak tahu. Mohon penjelasannya, karena banyak umat yang menukil kisah ini. Jazaakumullah khayr, baarakallahu fiikum
Dari Azizah Al Aziz  via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bolehkah mencatat khutbah ketika jumatan? Jelaskan hukumnya. Trim’s
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا
Siapa yang bermain kerikil, maka dia telah menyia-nyiakan pahala jumatannya. (HR. Muslim 857, Abu Daud 1050, Turmudzi 498, dan yang lainnya).


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tnya ustadz..
Bagaimna bila seorang wanita sedang haid..kmudian dia mnghadiri pengajian d masjid..it gmn ustadz..??
Mhon pnjlasanya.. trimakasih
wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Dari Prisaekada Putra via Tanya Ustadz for Android
Jawaban:
Wa alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Tidak ada yang melarang manusia untuk beribadah. Sampaikan dia dalam kondisi berhalangan karena haid atau nifas. Karena bagian dari sifat Pemurahnya Allah, Dia syariatkan beraneka ragam jenis ibadah bagi hamba-Nya. Diantara hikmah adanya hal ini,


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
  • Bukti bawa Paradigma Baru LDII hanya kata-kata belaka.
  • Cawapres JK Dibalik Aliran Sesat Ahmadiyah, LDII, dan Syiah
Meskipun LDII telah mengaku bahwa mereka kini pakai paradigma baru, namun ternyata Bekas Tempat Shalat Mantan Muballigh LDII langsung dipel oleh aktivis LDII.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Jakarta – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta akan menggelar acara Seminar Nasional dan Bedah Buku MUI “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia”

Pada hari Sabtu,7 Juni 2014 pukul 08.00 s/d 12.00 WIB

di Aula Auditorium Fakultas Teknik UMJ, Jakarta Pusat.

Pembicara dalam Seminar Nasional dan Bedah Buku tersebut akan diisi oleh Ketua Komisi Pengkajian MUI Pusat, Prof. Dr. Muhammad Baharun dan akan hadir pula Pegisi Tetap Insan TV, Ustadz Zainudin bin Khuzairi.
Panitia Penyelanggara mengundang beberapa Lembaga kampus dan sekolah serta seluruh umat Islam di Jakarta dan sekitarnya untuk datang pada acara ini. Acara ini terbuka bagi kaum Muslimin dan Muslimat.
Aqidah dan ajaran Islam harus selalu dijaga kemurniannya oleh umat Islam, khususnya oleh para Alim dan Ulama.
Kini di Indonesia, ajaran Syi’ah telah merajalela dimana-mana untuk menyesatkan umat Islam. Sesungguhnya syi’ah bukan lagi bagian dari Islam. Mereka adalah agama tersendiri yang memiliki aturan main yang berbeda dengan Islam. Hanya saja, para penggiat agama syi’ah ini bertaqiyah (menyembunyikan aqidah sesungguhnya) dalam menyebarkan pemahamannya. Inilah yang membuat banyak orang tertipu dan terjerumus.
Diharapkan dengan seminar nasional dan bedah buku ini, peserta seminar jadi mengetahui dan bisa mewaspadai tentang penyimpangan dan kesesatan Syi’ah, sehingga dirinya mampu menjaga diri dan keluarga dari virus Syi’ah yang semakin meluas. Pengetahuan tentang kesesatan Syi’ah juga diharapkan bisa disebarkan kepada kaum muslimin lainnya oleh peserta seminar nasional.
Pengirim: Way IMM Komisariat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Di Iran, Kaum Syiah Bantai Umat Islam, di Indoneisa Berdalih Ajak Ukhuwah
“Tokoh-tokoh ahlussunnah dibantai oleh rezim khomeini, banyak ulama ahlussunnah yang mendekam di penjara-penjara di Iran sampai hari ini, Masjid-masjid Ahlussunnah dihancurkan, bahkan di beberapa kota dilarang membangun masjid. Kalau kita ke Teheran tidak akan mendapatkan masjid ahlussunnah, tapi kita akan dengan mudah mendapatkan tempat-tempat peribadatan orang Yahudi dan Nasara. Padahal jumlah ahlussunnah di Iran + 20 juta, sepertiga dari penduduk Iran. Mereka (Syiah) membantai dan mendzolimi saudara kita di Iran dan Iraq, tapi anehnya mereka di Indonesia mengajak Ukhuwah Islamiyah, » kata Habib Ahmad bin Zein Alkaff (A’wan NU Jatim) dalam Tabligh Akbar ‘Ahlussunnah Bersatu Menolak Syi’ah’ di Masjid Mujahidin Surabaya, Ahad, 25 Mei 2014.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh : Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta
Hukum Menyembelih Kambing di Bulan Sya’ban
Pertanyaan :
Sejak kecil, saya terbiasa melakukan penyembelihan, atau lebih tepatnya bersedekah pada malam apapun di bulan Sya’ban. Apakah saya menanggung sesuatu berkaitan dengan amalan saya itu? Berilah faidah kepada saya, semoga Allah memberikan faidah kepada Anda.
Jawaban :
Sedekah, terlebih lagi sedekah jariyah termasuk jenis taqarrub yang paling agung, tetapi dengan syarat harus sesuai dengan Syariat yang suci ini, juga harus berasal dari usaha yang halal, dan diberikan di jalan yang disyari’atkan. Contohnya : Sedekah kepada fakir miskin, membangun masjid, dan yang lainnya.
Mengaitkan sedekah dengan waktu khusus yang tidak ditentukan dari sisi Syariat, jika hal ini berkaitan dengan suatu keyakinan maka tidak diperbolehkan. Berdasarkan hal itu, jika amalan ini dilaksanakan pada bulan Sya’ban karena adanya keyakinan terhadap bulan ini atau salah satu hari di bulan ini, maka bukan termasuk dari bentuk taqarrub yang syar’i.
Wabillahit taufiq. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan shahabat beliau.
(Fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta jilid 2 hal. 257, fatwa  nomor 16.661).
***


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Apa hukum untuk orang yang memiliki hutang ramadhan beberapa tahun, dan belum diqadha hingga sekarang. Mohon penjelasannya. Matur nuwun
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Allah membolehkan, bagi orang yang tidak mampu menjalankan puasa, baik karena sakit yang ada harapan sembuh atau safar atau sebab lainnya, untuk tidak berpuasa, dan diganti dengan qadha di luar ramadhan. Allah berfirman,


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Puasa Wanita Hamil dan Menyusui, Apakah Wajib Qadha?

Apakah wanita hamil dan menyusui mesti menunaikan qadha’ ataukah cukup
fidyah saja ataukah mesti menunaikan kedua-duanya? Masalah ini
terdapat perselisihan kuat di antara para ulama.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Anjuran Bergembira dengan Datangnya Ramadhan
Apakah ada anjuran untuk bergembira ketika datang ramadhan? adakah hadis yang menunjukkan keutamaan bergembira ketika datang ramadhan?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Terdapat satu hadis yang sangat terkenal dan banyak dikutip para khatib ketika kultum awal-awal ramadhan. Hadis itu menyatakan,


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers