Ada beberapa pertanyaan yang sampai pada kami, yang maksudnya sama, yaitu apakah boleh zakat maal dibayarkan dengan barang? Misalnya, zakat dari simpanan atau mata uang milik kita dibayarkan dalam bentuk beras atau makanan pokok kepada fakir miskin. Apakah seperti itu boleh?
 Ibnu Taimiyah rahimahullah ditanya, “Bagaimana dengan hukum orang yang mengeluarkan zakat dengan qimah (sesuatu yang senilai dengan kewajiban zakat semisal uang)? Karena jika dikeluarkan dengan qimah akan lebih bermanfaat untuk orang miskin. Seperti itu boleh ataukah tidak?”
Ibnu Taimiyah menjawab, “Mengeluarkan zsakat dengan qimah dalam zakat, kafaroh dan semacamnya, maka telah ma’ruf dalam madzhab Malik dan Syafi’i akan tidak bolehnya. Sedangkan Imam Abu Hanifah membolehkan. Adapun Imam Ahmad rahimahullah dalam salah satu pendapat melarang mengeluarkan zakat dengan qimah. Namun di kesempatan lain Imam Ahmad membolehkannya. Ada sebagian ulama Hambali mengeluarkan perkataan  tegas dari Imam Ahmad dalam masalah ini dan ada yang menjadikannya menjadi dua pendapat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Wihdatul mashdar menjadi salah satu ciri Ahlu Sunnah wal Jama’ah dalam penetapan masâil aqidah, Mereka hanya berlandaskan misykâtun nubuwwah, wahyu dari Allâh Ta'âla, tidak memandang akal, qiyas dan kasyf sebagai bagian sandaran aqidah. Karena tiga hal tersebut (akal, qiyas dan kasyf ) akan bertentangan banyak dengan nash al-Kitab dan Sunnah. Sehingga amat aneh bila ada orang yang mendahulukan akal, qiyas dan kasyf  di atas hujjah-hujjah al-Qur`an dan Hadits.
Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wa sallam saja pernah menegur ‘Umar bin Khaththâb –radhiyallâhu 'anhu– dari sekedar melihat-lihat lembar Taurat[1] yang sebelumnya merupakan kitab yang diturunkan dari langit namun telah dimasuki oleh tahrif-tahrif hasil penyelewengan tangan para pemuka agama mereka. Dan tentunya Taurat dalam konteks ini lebih afdhal daripada hasil qiyas akal manusia dan khayalan kalangan Sufi.[2]


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Pertanyaan:
Bolehkah memberikan zakat fitrah ke saudara atau paman, atau bibi, atau keluarga lainnya?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du
Sebelum menjawab pertanyaan, perlu kami tegaskan ulang bahwa golongan yang berhak menerima zakat fitri adalah fakir miskin. Selain itu, tidak berhak menerima zakat fitrah. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan fungsi disyariatkannya kewajiban zakat fitrah, sebagaimana disebutkan dalam riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ…، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri sebagai makanan bagi orang miskin.” (HR. Abu Daud; dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
  • Syiah bukan Islam – Kitab al-Kafi-kitab hadits syiah yang utama menjelaskan bahwa yg dimaksud musyrik adalah menyekutukan imam Ali dengan imam yg lain.
  • Syiah bukan Islam – Jadi yang dimaksud syirik bagi Syiah bukan sekedar menyekutukan Allah tapi juga menyekutukan Ali dalam hal kepemimpinan.
  • Syiah bukan Islam – Lebih jelas lagi dalam kitab Bihar al-Anwar, kitab rujukan Syiah, yg mengatakan “Siapa saja tidak percaya Ali adalah Imam pertama adalah kafir.”
  • Syiah bukan Islam – Imam Khomaini pernah berfatwa bahwa nawasib itu kedudukannya sama dengan musuh yang wajib diperangi (ahlul harb).
  • Syiah bukan Islam – Syiah membahayakan NKRI. Ada fatwa Khomeini yang mewajibkan Syiah untuk revolusi di negara masing-masing.

– Peneliti Syi’ah dari Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS) Surabaya, Kholili Hasib, M.A mengungkapkan 35 point tentang Syiah bukan Islam.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Agar orang-orang yang beriman melaksanakan seluruh ajaran Islam secara sempurna, secara keseluruhan alias secara kaffah. (Dalam Al-Baqarah ayat 208) – titokpriastomo.com
  • Intinya, tradisi masyarakat kita yang menghiasi Ramadhan, justru seperti hendak menyamarkan pesan Ramadhan sesungguhnya. Seolah-olah Ramadhan identik dengan urusan perut dan makanan yang melimpah.
  • Tradisi lawas masyarakat kita juga sudah menyeret suasana Ramadhan ke arah perut, alias makanan.
  • Di kawasan Aceh, ada tradisi Meugang, yang biasanya dilakoni dua hari menjelang masuknya bulan Ramadhan. Intinya, menjelang memasuki Ramadhan mereka seolah ‘mewajibkan’ makan daging kerbau.
  • Pesan Ramadhan selain disamarkan dengan tradisi yang menjurus ke perut, sepertinya juga dikontaminasi dengan tradisi yang tak ada nilai Islamnya. Misalnya, tradisi Balimau di Sumatera Barat. Balimau berarti mandi yang disertai keramas dengan menggunakan limau (jeruk nipis), sebagai simbol membersihkan diri memasuki bulan Ramadhan. Balimau dilakukan secara beramai-ramai di sungai, danau, atau kolam. Laki-perempuan bukan mahram berbaur. Berbasah-basah bersama dengan aurat yang mustahil tertutup rapat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Salah satu diantara kebiasaan yang dilakukan di zaman Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu ketika tarawih adalah qunut ketika witir setelah memasuki pertengahan Ramadhan. Qunut ini dilakukan setelah berdiri dari rukuk (i’tidal).
Abdurrahman bin Abdul Qori menceritakan kebiasaan shalat jamaah tarawih di zaman Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu,
Mereka qunut dengan membaca doa laknat untuk setiap orang kafir setelah memasuki paruh Ramadhan. Doa yang mereka baca,
اللَّهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ، وَلَا يُؤْمِنُونَ بِوَعْدِكَ، وَخَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ، وَأَلْقِ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ، وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ، إِلَهَ الْحَقِّ
Ya Alllah, binasakanlah orang-orang kafir yang menghalangi manusia dari jalan-Mu, mereka mendustakan para rasul-Mu, dan tidak beriman dengan janji-Mu. Cerai-beraikan persatuan mereka dan timpakanlah rasa takut di hati mereka, serta timpakanlah siksaan dan azab-Mu pada mereka, wahai sesembahan yang haq.
Setelah membaca doa di atas, kemudian mereka bersalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdoa untuk kebaikan kaum muslimin semampunya, kemudian memohon ampunan untuk kaum mukminin.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Ketika makan sahur, ada sisa makanan yang nyangkut di gigi. Ketika itu ditelan, apakah membatalkan puasa? Terima kasih
Jawaban
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Kasus semacam ini telah dijelaskan oleh Imam Ibnu Qudamah rahimahullah. Dalam karya monumentalnya, Al-Mughni, beliau membuat satu pembahasan khusus tentang ini,
ومن أصبح بين أسنانه طعام؛ لم يخل من حالين: أحدهما؛ أن يكون يسيرا لا يمكنه لفظه، فازدرده، فإنه لا يفطر به؛ لأنه لا يمكن التحرز منه، فأشبه الريق، قال ابن المنذر: أجمع على ذلك أهل العلم.
Orang yang di pagi hari merasa ada makanan di sela-sela giginya, kondisinya tidak lepas dari 2 hal:
Pertama, sisa makanan itu sangat sedikit, tidak mungkin untuk diludahkan, kemudian dia telan, maka puasanya tidak batal. Karena materi semacam ini tidak mungkin untuk dihindari, sebagaimana ludah. Ibnul Mundzir mengatakan, ‘Para ulama sepakat akan kesimpulan ini.’


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya. Setiap muslim pasti sering mendengar bahwa bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Quran. Karena memang sangat banyak sekali dalil yang menunjukkan hal ini. Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185)
Sedangkan keutamaan membaca Al-Quran sangat banyak dijelaskan, salah satunya adalah Sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Ibadah i'tikaf bertujuan mulia yaitu untuk menggapai malam lailatul qadar yang punya keutamaan ibadah yang dilakukan lebih baik daripada 1000 bulan. Di antara tujuan i'tikaf adalah untuk menggapai malam tersebut. Dan yang paling utama bila i'tikaf dilakukan di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Mudah-mudahan kita diberikan jalan untuk melakukan ibadah i'tikaf tersebut demi mencontoh sunnah Nabi kita -shallallahu 'alaihi wa sallam-.
Ada hadits yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab beliau Bulughul Marom, yaitu hadits no. 699 tentang permasalahan i'tikaf.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa beri'tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri'tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun 'alaih. (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan. Pada malam tersebut, para malaikat turun ke langit dunia sehingga keadaan bumi penuh sesak. Malaikat turun membawa keberkahan dan rahmat. Pada malam tersebut datang keselamatan, tidak ada kejelekan dan setan pun menjauh untuk menggoda manusia. Keselamatan atau kesejahteraan ketika itu ada hingga terbit fajar. Inilah di antara keutamaan lailatul qadar yang dibahas dalam surat Al Qadr.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadr: 1-5).
Dalam surat Al Qadr di atas, ada beberapa keutamaan Lailatul Qadar yang disebutkan yang kami uraikan berdasarkan tafsiran para ulama sebagaimana berikut:


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Apa yang dimaksud dengan lailatul qadar? Dan kapan Al Qur'an itu diturunkan (nuzulul Qur'an)? Apakah benar pada tanggal 17 Ramadhan ataukah malam Lailatul Qadar?
 Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan." (QS. Al Qadr: 1).
Apa yang dimaksud Lailatul Qadar?
Ada lima pendapat mengenai pengertian lailatul qadar:
1- Al qadr berarti mulia (agung). Seperti dalam firman Allah Ta'ala,
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ
"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya" (QS. Az Zumar: 67). Sehingga lailatul qadr berarti malam yang mulia. Inilah pendapat Az Zuhri.
2- Al qadr berarti sempit. Seperti terdapat dalam firman Allah subhanahu wa ta'ala,
وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ
"Dan orang yang disempitkan rezkinya" (QS. Ath Tholaq: 7). Lailatul qadar berarti malam yang penuh sesak karena saat itu malaikat-malaikat turun di muka bumi. Inilah pendapat Al Kholil bin Ahmad.
3- Al qadr berarti hukum. Inilah pendapat Ibnu Qutaibah.
4- Karena pada saat itu diturunkan kitab yang penuh kemuliaan, diturunkan rahmat dan turun pula malaikat yang mulia. Inilah beberapa pendapat yang disebut oleh Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir, 9: 182.
Ibnul 'Arabi rahimahullah mengatakan bahwa bisa jadi makna lailatul qadar adalah malam penuh kemuliaan, bisa pula maknanya adalah malam penetapan takdir. Yang terakhir ini lebih mendekati benar karena mengingat firman Allah lainnya,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah" (QS. Ad Dukhon: 4), maksud ayat ini adalah ditetapkannya takdir. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah diturunkannya Al Qur'an secara sekaligus ke langit dunia. Lihat Ahkamul Qur'an, 4: 472.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more


IKUTILAH ...

I’TIKAF GRATIS

DI MASJID AL MUMINUN LIMBANGAN WETAN-BREBES
Jalan Sunan Gunung Jati I No.1 RT 01 RW 02 Limbangan Wetan – Brebes 52218

Rute: dari Pasar limbangan Wetan brebes,arah ke pantai randusanga Indah Brebes, kurang lebih 700 Meter. Jalan Sunan Gunung Jati I No.1.


Hubungi Ustadz Ahmad Rosidi : 081802896570


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Tanya:
Jika ada wanita haid yang baru mengatahui suci ketika subuh, apakah dia wajib puasa di hari itu, atau harus mengqadhanya, karena dia belum berniat di malam hari.
Jawab:
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah…
Wanita haid yang telah suci sebelum subuh dan baru tahu bahwa dirinya telah suci setelah subuh, sementara dia belum mengkonsumsi apapun maka dia lanjutkan puasa dan puasanya sah, serta tidak wajib qadha. Karena berniat puasa di malam hari tidak mungkin dia lakukan. Ada yang mengatakan:


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more

Fatwa Syaikh Dr Khalid Al Mushlih

Soal:

Apakah seorang muslim berdosa ketika dia tidak pernah membaca Al Quran di bulan Ramadhan?

Jawab:

Tentu saja, Rasulullah pernah mengadukan kaumnya kepada Rabbnya

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَـٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

“Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan“. (Qs. Al Furqan: 30)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more

Fatwa Syaikh Abdul Aziz Bin Baz

Soal:
Saudara perempuan saya dalam kurun waktu bertahun-tahun tidak pernah meng-qadha puasa yang ditinggalkannya karena sebab tamu bulanan (haid). Hal itu dikarenakan ia jahil (tidak tahu) terhadap hukum meng-qadha puasa. Lebih lagi banyak wanita dari kalangan orang awam berkata kepadanya bahwa ia tidak perlu meng-qadha. Bagaimana solusinya?
Jawab:
Ia wajib istighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Dan ia wajib berpuasa sebanyak hari yang ia tinggalkan ditambah memberi makan satu orang miskin setiap harinya, sebagaimana difatwakan oleh oleh sebagaian sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Memberi makan sebanyak setengah sha, sekitar 1,5 kilogram.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Pembaca konsultasisyariah.com Alhamdulillah dipertengahan bulan Ramadhan ini kita masih diberi kekuatan untuk menjalankan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Pada kesempatan ini kami akan mengetengahkan sebuah rubrik Kultum Ramadhan yang dapat membantu para dai, kyai dan asatidz menyampaikan risalah agama ini.

Ahli Ibadah, tapi Ahli Neraka

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ،
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Puji syukur kita haturkan ke hadhirat Allah, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita dimudahkan untuk melaksanakan berbagai ketaatan dan ibadah kepada-Nya. Kita bersyukur kepada Allah, atas petunjuk yang Dia curahkan kepada kita, sehingga kita bisa menyembah-Nya,beribadah kepada-Nya dan tunduk terhadap aturan-Nya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Pertanyaan : Assalamu’alaykum, Ana mau tanya beberapa pertanyaan seputar puasa ramadhan:
- Apakah membayar fidyah (orang tua yang sudah renta) harus dibayarnya setiap hari selama bulan ramadhan? kapan waktunya?
- Apakah boleh membayar fidyah di akhir bulan ramadhan/sesudah bulan ramadhan dengan sekaligus?
- Dan bolehkah membayar fidyah dalam bentuk uang? mohon dijelaskan dengan dalilnya ya!

Jazakumullahu khairan
Yasser Afif < …. @yahoo.co.id>
Jawaban Al-Ustadz  Abu ‘Amr Ahmad
a. Membayar fidyah ada dua cara :
Cara Pertama, dibayar secara satu per satu atau bertahap/dicicil.Dengan syarat dia harus sudah melalui / melewati hari yang ia tidak berpuasa padanya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Ass.apakah hanya berpelukan sama istri tapi tdk sadar mengeluarkan air mani.itu membatalkan puasa?
Dari: Badawi M. I.
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Dalam hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي
Allah berfirman, “Puasa itu milik-Ku, Aku sendiri yang akan membalasnya. Orang yang puasa meninggalkan syahwatnya, makan-minumnya karena-Ku.” (HR. Bukhari 7492, Muslim 1151 dan yang lainnya).


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Tidak seperti sebagian orang yang terlalu sibuk memikirkan hari raya, mudik dan baju lebaran, Rasul -shallallahu 'alaihi wa sallam- malah lebih giat lagi untuk beribadah di akhir-akhir bulan Ramadhan. Bahkan beliau sampai bersengaja meninggalkan istri-istrinya demi konsentrasi dalam ibadah. Dan juga alasan semangat ibadah kala itu yaitu untuk menggapai lailatul qadar.

Ada hadits yang disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom, yaitu hadits no. 698.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: - كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." Muttafaqun 'alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).
Beberapa faedah dari hadits di atas:


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Segala amal seseorang dikendalikan oleh ideologinya. Beda ideologi akan merambah pada perbedaan praktek ibadah, akhlak, dan bahkan muamalah. Ketika kita membandingkan antara praktek ibadah syiah dan praktek ibadah yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita akan mendapatkan sekian banyak perbedaan. Demikian pula akhlak dan muamalah antara syiah dengan yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada bagian ini, kita akan menyoroti perbedaan praktek puasa syiah dengan puasa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pertama, bulan ramadhan bukan bulan istimewa
Bagi syiah, ramadhan bukan bulan istimewa bagi syiah untuk beribadah. Suasana semarak ibadah di bulan ramadhan, tidak seramai suasana ketika Muharram atau Sya’ban. Seolah syiah hendak mengumumkan ke penjuru alam, bulan Ramadhan adalah bulan khusus untuk ahlus sunnah dan tidak ada yang istimewa bagi kami.
Ramadhan memang bulan untuk puasa, namun bulan untuk rajin ibadah, menurut syiah.
Bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ramadhan adalah bulan istimewa. Dan seperti itu pula yang dilakukan kaum muslimin. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih rajin mendekatkan diri kepada Allah di bulan ramadhan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Karunia dari Rabbul ‘alamin kepada para hamba-Nya yang mencintai ketaatan kepada-Nya. Keutamaan dan keistimewaannya masyhur di tengah kita semua. Lalu, bagaimana memburunya?

Tips Dalam Berburu Lailatul Qadar
Komisi Tetap Penelitian dan Fatwa Saudi Arabia yang diketuai oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz memberikan beberapa tips untuk berburu lailatul qadar :
Pertama : Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dengan kesungguhnya yang lebih dari pada malam-malam sebelumnya dalam mengerjakan shalat, membaca Al Qur’an, dan berdo’a. Sebagaimana hadits diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam jika memasuki sepuluh malam akhir bulan Ramadhan, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya dan mengencangkan kain sarungnya.
Juga dalam Shahih Muslim dan Musnad Ahmad, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dengan kesungguhan yang berbeda dari pada malam-malam sebelumnya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Puasa Terlama Mencapai 20 Jam di Swedia, Puasa Tercepat Hanya 9 Jam di Argentina - “Aturan Islam sangat jelas terkait puasa. Bahwa umat muslim tidak boleh makan dan minum sebelum fajar sampai matahari terbenam, tetapi ada pengecualian karena agama Islam fleksibel," kata Sheikh Abdul Basit Dirawi, ustad di Abu Dhabi, seperti dimuat Emirates 24/7, Rabu (10/7/2013).

Muslim di Teluk menghadapi salah satu bulan puasa terberat, karena bulan Ramadan tiba di tengah cuaca terik padang pasir, sehingga waktu puasa lebih panjang, lebih dari 15 jam sehari di pertama puasa.

Sementara itu di sejumlah negara  Bumi Utara seperti Swedia, Denmark, dan Finlandia, umat Muslim harus berpuasa lebih dari 20 jam.

Di bulan Juni 2015 bertepatan dengan Ramadhan, Swedia dan Islandia, tidak akan pernah mendapatkan gelap, ini berarti terang bisa terjadi sepanjang 24 jam.

Di Finlandia, surat kabar setempat mengabarkan bahwa seorang muslim Bangladesh di sana berpuasa rata-rata 21 jam selama bulan Ramadan tahun lalu.

“Tak ada gelap di sini. Selalu tampak sama,” kata Shah Jalal Miah Masud, yang tinggal di Rovaniemi, hampir 830 kilometer utara ibukota Helsinki. “Matahari selalu di cakrawala”.
Di sisi lain, muslim di negara Amerika Selatan seperti Argentina menikmati puasa terpendek, rata-rata hanya 9 jam. | uniqpost.com



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Allah mewajibkan kaum muslimin untuk berpuasa, melalui firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183)
Mengingat pentingnya puasa, syariat menetapkan ibadah puasa sebagai bagian dari rukun Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Islam dibangun di atas 5 pondasi: Syahadat Laa ilaaha illallaah, wa anna muhammadan Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan puasa ramadhan. (Muttafaq ‘alaih).
Karena itulah, syariat memberikan ancaman sangat keras bagi orang yang membatalkan puasa ramadhan atau sengaja tidak puasa ramadhan tanpa alasan yang benar.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more

Masjid Al-Muminun  bertempat di Jalan Sunan Gunung Jati I No. 1 RT 02 RW 01. Limbangan Wetan Brebes.

 Masjid Al Muminun dari samping kiri jalan
 Masjid Al Muminun dari samping
Masjid Al Muminun dari depan

http://tqla-almuminun.blogspot.com/ 


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Alhamdulillah, itulah kata yang pantas terucap setelah pengajian di masjid Abu Bakar Ash Shiddiq ciledug,Tangerang,Banten (Sabtu, 20 Juli 2013)selesai dilaksanakan dengan tenang dan lancar, segala ujian dan rintangan menjadi tidak berarti setelah melihat semangat kaum muslimin ahlus sunnah yang berbondong bondong datang menghadiri pengajian “Syi’ah menghancurkan Islam”.

Jama’ah yang hadir tidak hanya dari wilayah ciledug dan bintaro namun juga dari daerah-daerah lainnya seperti bekasi, bogor dan depok, antusiasme kaum muslimin sungguh luar biasa.

Begitu juga dukungan yang mengalir tidak henti-hentinya, baik dari warga sekitar, MUI ciledug, aparat keamanan setempat serta dari beberapa Laskar Islam yang juga hadir untuk mengamankan acara pengajian tsb.

Benarlah perkataan para ulama Ahlu sunnah bahwa Syi’ah tidak akan pernah mampu mengalahkan Ahlu sunnah wal Jama’ah kecuali mereka bersekongkol dengan musuh-musuh Allah yang lainnya seperti Yahudi dan Nasrani, dan itulah yang terjadi saat ini di suriah dan mesir.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
"Sesungguhnya do'a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak". Jadi jangan lupakan memohon hajat lewat do'a setiap kita berbuka.
Imam Ibnu Majah menyebutkan beberapa hadits yang menyebutkan bahwa secara umum, do'a orang yang berpuasa adalah do'a yang mustajab.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ »
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ada tiga do'a yang tidak tertolak: (1) do'a pemimpin yang adil, (2) do'a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) do'a orang yang terzholimi." (HR. Tirmidzi no. 3595, Ibnu Majah no. 1752. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya no. 2408 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar. Lihat catatan kaki Zaadul Ma'ad, 2: 50).
Juga ada hadits,
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ »
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya do'a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak." (HR. Ibnu Majah no. 1753. Dalam sanadnya terdapat Ishaq bin 'Ubaidillah. Ibnu Hibban memasukkan perowi ini dalam perowi tsiqoh. Perowi lainnya sesuai syarat Bukhari. Hadits ini dikuatkan dengan hadits sebelumnya yang telah disebutkan. Lihat catatan kaki Zaadul Ma'ad, 2: 49-50).


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Ada dua jihad di bulan Ramadhan yang perlu diperjuangkan. Dua hal ini butuh perjuangan untuk bisa terus merutinkannya dan hanya taufik Allah yang bisa memudahkannya. Apakah itu?
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menjelaskan, "Ketahuilah bahwa seorang mukmin melakukan dua jihad di bulan Ramadhan. Jihad pertama adalah jihad pada diri sendiri di siang hari dengan berpuasa. Sedangkan jihad kedua adalah jihad di malam hari dengan shalat malam. Siapa yang melakukan dua jihad dan menunaikan hak-hak berkaitan dengan keduanya, lalu terus bersabar melakukannya, maka ia akan diberi ganjaran di sisi Allah dengan pahala tanpa batas (tak terhingga)." Ini yang beliau sebutkan dalam Lathoiful Ma'arif, hal. 306.
Ka'ab bin Malik berkata, "Setiap yang menjaga amalannya akan dipanggil pada hari kiamat dan akan diberi balasan. Adapun ahli Qur'an dan puasa, mereka akan dibalas dengan pahala tak terhingga." Disebutkan oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman no. 3928.
Sebagai bukti keutamaan dua jihad di atas adalah syafa'at bagi shohibul Qur'an dan orang yang berpuasa pada hari kiamat kelak.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berikut tujuh pembatal puasa yang disepakati para ulama 4 madzhab atau berdasarkan keterangan para ulama ahli tahqiq,
1. Makan
2. Minum
3. Hubungan badan
Dalilnya adalah firman Allah,
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُواْ وَٱشْرَبُواْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلأسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّواْ ٱلصّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam..(QS. Al-Baqarah: 187).
Makan, minum, dan hubungan badan dihalalkan ketika malam hari ramadhan. Kemudian Allah perintahkan agar kaum muslimin menyempurnakan puasa sampai malam, meruakan dalil bahwa tiga perbuatan itu dilarang ketika siang hari ramadhan.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Salah satu diantara pertanyaan yang sangat sering nyangkut di KonsultasiSyariah.com, ketika orang junub di malam hari ramadhan, baik karena mimpi basah maupun karena hubungan badan, atau karena onani, kemudia belum madi hingga masuk subuh, apakah puasanya sah. Kasus yang sering terjadi, mereka junub di malam hari dan ketiduran, kemudian bangun sudah masuk subuh.
Karena ketidak tahuannya, ada sebagian orang yang enggan puasa karena belum mandi junub ketika masuk subuh. Yang lebih parah lagi, ada yang tidak shalat subuh karena melanjutkan tidur hingga pagi hari. Padahal semua tindakan ini, meninggalkan shalat atau tidak puasa tanpa alasan, adalah dosa sangat besar. Sementara, belum mandi ketika masuk waktu subuh, BUKAN alasan yang membolehkan seseorang meninggalkan puasa. Dan meninggalkan puasa tanpa asalan yang benar mendapatkan acaman sangat keras, sebagaimana keterangan di: Hukum Membatalkan Puasa Tanpa Alasan

Belum Mandi Ketika masuk Waktu Subuh



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Bandingkanlah Fulan dan Alan. Mereka berdua shalat isya’ berjama’ah di barisan pertama dan ketika itu ada lebih dari satu shaf jama’ah shalat. Qaddarallah, mereka terpaksa buang angin di tengah-tengah shalat.
Si Fulan, ia tahu shalatnya telah batal.

Namun ia bingung setengah mati harus bagaimana. Shalat baru lewat satu raka’at, apakah ia mesti keluar dari barisan atau terus ikut sampai selesai baru mengulang shalat, pikirnya. Kalau aku keluar barisan, harus lewat di depan orang-orang shalat, seingatku itu terlarang. Tapi kalau aku lanjutkan tiga rakaat lagi, padahal aku sudah batal, boleh tidak ya?“, gumamnya dalam hati. Jelasnya hatinya resah memikirkan hal ini. Kalau berjalan melewati barisan orang-orang yang sedang shalat, apa kata orang nanti setelah shalat, aku pasti dikira tidak sopan. Lagipula nanti orang-orang tahu kalau aku kentut, wah malu dong. Kalau begitu aku lanjut saja ah sampai selesai, toh mereka tidak tahu kalau aku sudah batal, akhirnya ia memutuskan.

Sambil melanjutkan tiga rakaat tersisa dalam keadaan berhadats, ia pun tetap resah karena masih ragu tentang apa yang ia putuskan. Jangankan mendengarkan atau menyimak bacaan imam, ia bahkan benaknya sibuk berharap imam segera menyelesaikan shalatnya agar ia bisa keluar dan mengulang shalat hingga masalahnya selesai. Peluh keringat pun bercucuran karena galaunya.

Akhirnya shalat pun selesai, ia berpura-pura komat-kamit berdzikir sebentar agar orang tidak curiga, barulah setelah itu ia keluar barisan, mengambil wudhu lalu mengulangi shalat empat rakaat. Sambil shalat pun ia masih galau akan kejadian tadi sambil bergumam dalam hati Duh, ada jangan-jangan ada yang curiga kepadaku, karena aku shalat empat rakaat setelah shalat isya’. Duh, nanti ada yang tahu kalau tadi aku kentut. Duuh..duh…“.

Bagaimana bisa khusyuk kalau resah begitu.

Adapun Alan, ia tahu bahwa terlarang shalat dalam keadaan berhadats. Kebetulan, ia teringat hadits pendek:
لا يقبل الله صلاة أحدكم إذا أحدث حتى يتوضأ
Allah tidak menerima shalat seseorang jika ia berhadats, sampai ia berwudhu” (HR. Bukhari-Muslim)

Ia pun sadar ia harus keluar dari barisan untuk berwudhu lalu kembali ke barisan lagi melanjutkan shalat sebagai masbuq. Ia tidak ragu melewati barisan orang yang shalat karena ia tahu hal ini dibolehkan. Ia ingat ketika belajar fiqih shalat, ada hadits Bukhari-Muslim yang menceritakan bahwa sahabat Ibnu Abbas radhiallahu’ahu pernah berjalan melewati barisan makmum namun tidak ada yang mengingkarinya. Ia pun menyempurnakan wudhunya lalu kembali ke barisan sebagai makmum masbuq, lalu menyempurnakan shalatnya. Ia jalani shalatnya dengan khusyuk sampai selesai.

Memang enak ya kalau tahu ilmunya…
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az Zumar: 9)

======
Pandai Urusan Dunia Tetapi ‘Nol Besar’ Urusan Akhirat

Kita menyaksikan pada zaman ini begitu banyak manusia yang cerdas dalam urusan dunia, namun ‘nol besar’ dalam urusan agama atau akhirat. Banyak yang gelarnya Doktor bahkan Professor dalam urusan dunia, tapi tidak tahu sedikitpun masalah agama baik masalah tauhid, ibadah, dan lainnya. Allah Berfiman,
يَعْلَمُونَ ظَاهِراً مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ 
Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai. (QS Al Ruum: 7)

Berkata Syaikh Sa’dy dalam tafsirnya dalam menafsirkan ayat diatas, diantaranya beliau mengatakan:
Sungguh sangat aneh bahwa ada sebagian golongan dari manusia telah sampai kebanyakan dari mereka kepandaian dan kecerdasan dalam masalah dunia hingga hal-hal yang membuat bingung (atau sulit dicerna) akal dan pikiran. Mereka menyingkap hal-hal yang luar biasa dalam masalah atom, kelistrikan, kendaraan darat, kendaraan laut maupun udara. Betapa mereka unggul pada hal tersebut dan melebihi (yang lain). Mereka takjub dengan akal mereka (sendiri) dan melihat yang lainnya lemah dengan apa yang telah Allah berikan pada mereka. Mereka melihat orang lain dengan pandangan meremehkan dan merendahkan. BERSAMAAN DENGAN ITU MEREKA ADALAH SEBODOH-BODOHNYA MANUSIA DALAM URUSAN AGAMANYA. Mereka lalai dari akhirat dan paling sedikit memahami balasan di akhirat. Sungguh orang-orang yang memiliki basiroh (ilmu) melihat mereka telah terombang-abing dalam kebodohan, kesesesatan, dan kebatilan. Mereka melupakan Allah, Allah pun melupakan mereka. Mereka adalah orang-orang yang fasik”.

Semoga Allah menganugerahkan kita ilmu yang bermanfaat baik untuk dunia maupun akhirat. Amien.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

 
AL QUR’AN terdiri atas 600 halaman. Jika dibagi dalam 30 hari, menjadi 20 halaman. Sepertinya susah harus baca 20 halaman per hati. Tapi coba rutinkan setiap setelah selesai shalat fardhu. Jadi 20 dibagi 5, cukup 4 halaman saja setelah shalat. Dengan begini, kita akan khatam di bulan Ramadhan. Jangan hanya Ramadhan saja. Setelah Ramadhan pun yuk biasakan khatamkan 1 bulan sekali.
 
Dan tidakkah kita mencontoh Para Ulama Salafusshalih atas perhatian mereka terhadap Al Qur’an:
 
~ Dahulu Al-Aswad bin Yazid mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan setiap dua malam, beliau tidur antara Magrib dan Isya’. Sedangkan pada selain bulan Ramadhan beliau mengkhatamkan Al Qur’an selama 6 hari. Subhanallah.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Pertanyaan:
Apakah sholat terawih dapat dilakukan setelah bangun tidur?
Dari: Asih
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Shalat tarawih hukumnya tidak wajib. Sebagaimana shalat malam lainnya, hukumnya tidak wajib. Di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, shalat tarawih berjamaah hanya dikerjakan selama 3 malam.
Abu Dzar menceritakan,


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
read more
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers