Kita perlu hati-hati dalam berbicara dan
berbuat. Walaupun hanya menulis-nulis status di facebook atau sekadar
berkomentar, tetap saja akan menjadi catatan amal. Entah itu baik
ataupun buruk.
{مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ } [ق: 18]
”Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 18).
Kelak di akherat, anggota badan manusia akan jadi saksi dalam pertanggungan jawab perbuatannya.
{يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ } [النور: 24]
”Pada hari (ketika), lidah, tangan dan
kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka
kerjakan”. (QS. Al-Nur: 24).
Semua perbuatan manusia di dunia ini akan
dipertanggung jawabkan oleh masing-masing di akherat kelak. Termasuk
menulis-nulis komentar di fp atau laman-laman jejaring social,
menyebarkan pesan singkat sms bbm dan sebagainya. Itu juga akan
dimintai pertanggung jawabannya kelak di Akherat. Maka marilah kita
berhati-hati agar selamat. Karena Allah Ta’ala berfirman:
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء: 36]
- dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS Al-Israa’/ 17: 36).
Peringatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun cukup tegas dan jelas:
إِنَّ الرَّجُلَ
لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا
سَبْعِينَ خَرِيفًا فِي النَّارِ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ
هَذَا الْوَجْهِ
“Bisa jadi seseorang mengatakan satu
patah kata yang menurutnya tidak apa-apa tapi dengan kalimat itu ia
jatuh ke neraka selama tujuhpuluh tahun.” Berkata Abu Isa: hadits ini
hasan gharib melalui sanad ini. (HR At-Tirmidzi No 2236)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ
لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا
بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ وَإِنَّ الْعَبْدَ
لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا
يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Sungguh
seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang diridhai Allah,
suatu kalimat yang ia tidak mempedulikannya, namun dengannya Allah
mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh, seorang hamba akan
mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang
ia tidak memperdulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam
neraka jahannam.” (HR Al-Bukhari No. 5997).
Perkataan dan sikap pun dapat
mengakibatkan terlaknat bila mengorbankan agama (Islam) demi kepentingan
dunianya atau cenderung kepada kekafiran atau mendorongnya, bahkan diam
terhadap berlangsungnya kemunkaran pun termasuk dilaknat.
Orang yang berbasa basi kepada kekafiran,
kemunkaran, kemaksiatan dan sebagainya dengan mengorbakan agamanya itu
disebut mudahin (penjilat). Sikapnya disebut mudahanah.
Sikap mudahanah (berbasa basi namun sampai
mengorbankan agamanya) itu tidak mau mengingkari orang-orang yang
bermaksiat padahal ia mampu melaksanakannya (untuk mengingkari itu).
Bahkan sebaliknya ia menyerah kepada mereka (yang melakukan atau
menyebarkan kemunkaran) dan berbaik-baik kepada mereka. Hal itu berarti
tidak lagi menggubris cinta karena Allah dan benci karena Allah. Yang
dicintai Allah tidak dicintainya, sedang yang dibenci Allah tidak
dibencinya. Bahkan ia makin memberikan dorongan kepada para pendurhaka
dan perusak yang jelas dibenci Allah. Maka orang yang penjilat atau (mudahin) seperti ini termasuk dalam firman Allah :
{ لُعِنَ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ
وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ (78) كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ (79) تَرَى
كَثِيرًا مِنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَبِئْسَ مَا
قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَفِي
الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ} [المائدة: 78 – 80]
“Telah dila`nati orang-orang kafir
dari Bani Israil dengan lisan Daud dan `Isa putera Maryam. Yang demikian
itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu
sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Kamu
melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang
kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan
untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan
kekal dalam siksaan. “ (Al-Maidah : 78 s.d. 80).
Sekali lagi, mari kita berhati-hati.
Apalagi sampai membela pendapat NU yang membolehkan lokalisasi pelacuran
dan praktek zina di dalamnya, maka betapa bahayanya. (Lihat situs resmi
NU http://www.nu.or.id/a,public- m,dinamic-s,detail-ids,11-id, 49730-lang,id-c,syariah-t, Dasar+Hukum+yang+Membolehkan+ Lokalisasi-.phpx).
Itu semua akan dipertanggung jawabkan di akherat kelak, walau sekadar
menulis komen yang sangat singkat. Betapa celakanya. Sebagaimana dalam
Hadits Riwayat Al-Bukhari No. 5997 itu.
وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
Dan sungguh, seorang hamba akan
mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang
ia tidak memperdulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam
neraka jahannam.” (HR Al-Bukhari No. 5997).
Wassalam.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer