Wujud keberadaan ikan duyung, ternyata itu sudah dibahas
oleh para ulama fiqh. Dan mereka membahas ikan duyung dengan istilah “Aadamiyyah
Al-Bahr” (Manusia laut) atau “Huuriyyah Al-Bahr” (Peri laut). Mereka membahasa
status ikan duyung: Apakah ikan duyung boleh dimakan? Ataukah hukumnya seperti
manusia yang boleh dinikahi?
Kita semua tahu, bahwa ada beberapa makhluk yang namanya
ada di darat namun juga ada di laut. Seperti kuda, ada kuda darat dan ada pula kuda
laut. Atau anjing, ada anjing darat dan ada pula anjing laut. Begitu pula
dengan manusia, ada manusia darat dan ada pula manusia laut.
Sebelum masuk kepada perkataan para ulama tentang ikan
duyung, ada baiknya para pembaca melihat video di bawah ini, ikan duyung yang
tertangkap kamera di Great Barrier Reef:
Atau lihat video kompilasi mengenai ikan-ikan duyung yang
tertangkap kamera di sini.
Saatnya kita paparkan perkataan-perkataan para ulama
tentang ikan duyung.
1- Al-Imam Az-Zurqani Al-Maliki -rahimahullah-, beliau
ditanya:
آدمية البحر إذا تزوجها إنسان تكون معه
في الجنة؟
“Peri laut jika dinikahi oleh manusia, apakah peri laut tersebut
akan bersama manusia itu kelak masuk surga?”
آدمية البحر من جملة البهائم لا يصح
تزوجها وفي وطئها الأدب وتكون يوما القيامة ترابا كغيرها من البهائم
“Peri laut termasuk dari kalangan hewan, maka tidak boleh
menikahinya. Dan jika disetubuhi, maka pelakunya harus dihukum ta’dib/ta’ziir
(hukuman yang bukan hadd karena sebuah tindakan kemaksiatan dan kriminalitas).
Dan peri laut pada hari kiamat akan menjadi debu seperti hewan-hewan lainnya”
(Ajwibah Az-Zurqani hal. 46)
2- Al-Bujairimi Asy-Syafii -rahimahullah-, beliau
berkata:
بنات الروم سمك ببحر الروم شبيه
بالنساء ذوات شعور سبطة ألوانهن إلى السمرة ذوات فروج عظام وثدي وكلام لا يفهم
يضحكون ويقهقهون وربما يقعن في أيدي بعض أهل المراكب فينكحوهن ثم يعيدوهن إلى
البحر
“Banaat Ar-Ruum adalah ikan di laut yang menyerupai
wanita. Dia memiliki rambut yang terurai panjang. Warnanya condong ke
coklat-coklatan, memiliki farj (kemaluan) dan payudara. Dapat berbicara namun
tidak dapat dipahami, mereka tertawa dan terbahak-bahak. Terkadang ikan ini
tertangkap oleh para pelaut kemudian dinikahi dan dikembalikan lagi ke laut”
(Tuhfah Al-Habib ‘Alaa Syarh Al-Khatiib 4/325)
3- Ar-Rauyani Asy-Syafi’i juga bercerita tentang para
pelaut:
أنه كان إذا أتاه صياد بسمكة على صورة
المرأة حلفه أنه لم يطأها
“Bahwasanya beliau (Ar-Rauyani) jika didatangi oleh nelayan yang
membawa ikan dalam bentuk seorang wanita, maka beliau meminta sumpah dari
nelayan itu bahwa dia tidak pernah menyetubuhinya” (Tuhfah Al-Habib ‘Alaa Syarh
Al-Khatiib 4/325)
4- Kamaaluddiin As-Syaafi’i -rahimahullah-, berkata:
إنسان الماء يشبه الإنسان، إلا أن له
ذنبا. قال القزويني: وقد جاء شخص بواحد منها في زماننا، مقدر كما ذكرنا. وقيل: إن
في بحر الشأم، في بعض الأوقات من شكله شكل إنسان وله لحية بيضاء، يسمونه شيخ
البحر، فإذا رآه الناس استبشروا بالخصب.
“Manusia laut adalah hewan yang menyerupai manusia, namun
dia memiliki ekor. Al-Qazwaini berkata: ‘Ada seseorang yang datang membawa
hewan ini di zaman kami dengan bentuk yang telah kami sebutkan’. Dan
disebutkan: Sesungguhnya di laut Syam di beberapa waktu ada hewan yang bentuknya
menyerupai bentuk manusia dan dia memiliki jenggot yang putih, mereka
menamainya dengan ‘Syaikh Al-Bahr’. Jika dia dilihat oleh manusia maka mereka
senang.”
Dan kita paparkan pula ulama abad ini.
5- Syaikh Shalih Al-Fauzaan -rahimahullah-, ditanya:
فضيلة الشيخ وفقكم الله : يذكر بعض
المختصين بالأسماك في البحر أن هناك سمكة رأسها كرأس المرأة ولها شعر ووجه كوجه
المرأة ، فهل يجوز أكلها , وهي ما يسمى بالحورية؟
“Wahai syaikh
yang mulia -semoga Allah selalu memberi taufik-. Ada sebagian para nelayan yang
ahli tentang ikan menyebutkan bahwa di laut ada ikan yang kepalanya seperti kepala
wanita dan dia memiliki wajah seperti wajah wanita. Apakah boleh dimakan, dan
mereka menamainya dengan “Huuriyah” (peri laut)?
Beliau
-hafidzahullah- menjawab:
فيه إنسان البحر فيه شيء من السمك على
شكل إنسان يسمونه إنسان البحر يؤكل كل صيد البحر يؤكل ولو كان على شكل رجل أو شكل
إمرأة نعم
“Ada namanya
manusia laut. Ada ikan yang memiliki bentuk seperti manusia yang mereka namai
dengan manusia laut. Setiap hewan laut yang diburu, maka boleh dimakan walau
dia berbentuk seorang lelaki atau wanita. Na’am.” (Rekaman suara dari tanya
jawab bersama syaikh shalih Al-fauzan, dengar di sini)
6- Syaikh Ibnu
Utsaimin, -rahimahullah-.
Beliaupun pernah
ditanya tentang manusia laut ini dan beliau berfatwa akan bolehnya memakan
hewan laut ini dengan berdalil dari hadits Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-
mengenai laut:
هو الطهور ماؤه الحل ميتته
“Dia suci airnya
dan halal semua hewan-hewannya” (HR. Abu Daud no. 83; Shahih sebagaimana
yang dinyatakan oleh Al-Albani)
Wallahu a’lam,
sehingga dapat kita ambil kesimpulan: bahwa wujud ikan duyung sangat mungkin
ada dan nyata, begitu pula keberadaannyapun sangat memungkinkan. Namun jarang
terlihat di zaman ini, karena kemungkinan sudah atau hampir punah. Karena para
ulama sudah membahasnya dalam pembahasan fiqh.
Wa shallallahu
alaa nabiyyinaa Muhammad.
Penulis: Ustadz
Abdurrahman Al-Amiry
Artikel:
alamiry.net (Kajian Al-Amiry)
Support our
dakwah, dengan berinfak dakwah melalui: Rekening BNI Syariah: 0605588960 a.n
Yayasan Kajian Al Amiry (Kode bank: 009)Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer