Bismillah.
Dalam kehidupan bermasyarakat kita harus memiliki seni diberbagai hal. Salah satunya seni komunikasi.

Dalam berkomunikasi, kita juga tidak bisa memaksakan agar gaya komunikasi orang lain seperti kita, tapi kita yg harus menyesuaikan gaya komunikasi kita agar sampai maksud kita kepada mereka.

Ana disini tidak akan berdalil karna ana yakin kebanyakan dari antum lebih hafal dari pada ana. Tapi juga ana g harus menjadi orang yg paling suci utk bisa menasehati yg lain.

Mohon utk setiap kita memperhatikan seni dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jangan pernah jadikan parameter komunikasi adalah diri sendiri. Karna pasti kita akan mengatakan "ana aja biasa kalo digitukan."

Ana tidak menuntut kesempurnaan dari kita semua dalam berkomunikasi. Hanya selalu berusaha instrospeksi diri setiap kali berkomunikasi apakah ada kesalahan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman diantara orang2.


Janganlah pernah menuntut agar orang lain menghormati kita jika kita tidak mampu menghormati orang lain.

Jangan pernah merasa jabatan dan posisi itu dapat menjadikan orang lebih terhormat dari pada orang lain sehingga menuntut orang lain harus memulai menyapa terlebih dahulu.

Dan seorang atasan akan jatuh wibawanya jika memulai menghormati atau menyapa bawahan. Ini adalah praktek orang2 kafir.

Dan kita sebagai muslim tidak diajarkan demikian. Kita diajarkan dalam berkomunikasi utk tidak memandang kasta, jabatan, status masyarakat. Yang namanya menghormati tidak memandang hal2 itu juga.

Coba lihatlah, siapa kita sebelum menjabat, sebelum dipuji2 oleh orang2. Hanya seonggok daging tak dikenal. Tidak perlu mengungkap asal muasal kita. Lalu apa alasan jika seorang pejabat seakan2 harus dihormati dan tidak harus menghormati.

#ThinkAgain


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers