- Kelompok-kelompok sesat dan anti Islam di Indonesia: Syiah, Ahmadiyah, waria, JIL beramai-rami telah menyatakan dukungannya untuk capres-cawapres Jokowi-JK dari PDIP itu.
- Syiah adalah kelompok sesat yang mengaku bagian dari Islam yang gemar mencaci dan mengkafirkan para sahabat Nabi SAW yang mulia. Kini kelompok sesat itu berseragam merah bersama PDIP.
- Tak mau kalah, kelompok wanita jadi-jadian alias waria juga turut mendukung Jokowi-JK.
- Penolakan PDIP terhadap perda syariat, memata-matai masjid serta penolakan penutupan tempat pelacuran Dolly dan Jarak di Surabaya sudah cukup untuk membuktikan sikap PDIP atas umat Islam.
- Jokowi dan sederet kelompok sesat yang mendukungnya telah memberi gambaran kelam bagi umat Islam Indonesia. Syiah berkuasa, kebebasan semakin meraja, pencampakan nilai-nilai agama, aliran sesat berkembang biak serta Syariat Islam akan diasingkan.
Inilah beritanya.
***
Dari Syiah, Ahmadiyah, LGBT, JIL, Komunis Untuk Jokowi
JAKARTA (Jurnalislam.com) –
Dukungan kepada Jokowi-JK nampaknya terus mengalir dari
kelompok-kelompok sesat dan anti Islam di Indonesia. Syiah, Ahmadiyah,
waria, JIL, telah menyatakan dukungannya untuk capres-cawapres nomor 2
itu.
Kemenangan dedengkot Syiah Indonesia,
Jalaludin Rakhmat pada pileg Jawa Barat telah membuat umat Islam
waspada. Jalal yang menggunakan partai berlambang banteng moncong putih
sebagai kendaraan politiknya dipastikan lolos ke Senayan setelah menang
di dapil Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten
Bandung Barat dengan perolehan 39 ribu suara.
Bahkan pimpinan Ikatan Jamaah Ahlu Bait
Indonesia (IJABI) itu mendapat ucapan selamat langsung dari salah satu
tokoh Syiah internasional, Maulana Syed M Rizvi dalam sebuah video yang
diunggah di Youtube 9 Mei lalu. (Gempar! Video Tokoh Syiah Ucapkan Selamat Pada Jalaludin Rahmat & Jokowi)
“Kami sudah dapat restu dari para ulama
Syiah internasional untuk dukung Jokowi,” kata Koordinator Oase yang
juga istri kedua Jalal, Emilia Renita saat menghadiri Forum Pemimpin
Gereja-gereja Indonesia dukung Jokowi di Galeri Cafe Cikini Jakarta,
Jumat (30/05/2014).
Syiah adalah kelompok sesat yang mengaku
bagian dari Islam yang gemar mencaci dan mengkafirkan para sahabat Nabi
SAW yang mulia. Kini kelompok sesat itu berseragam merah bersama PDIP.
Setelah Syiah, kelompok Islam sesaat
lainnya yang ikut serta dalam barisan pendukung capres mantan walikota
Solo dan Jakarta itu adalah Ahmadiyah. Melalui juru bicaranya, Deden
Sujana, kelompok sesat yang meyakini adanya Nabi Allah setelah
Rasulullah Muhammad SAW itu pada 16 Mei lalu menegaskan dukungannya
terhadap Jokowi.
Deden menilai, sejauh ini hanya PDIP yang
masih memiliki jiwa pluralisme dan peduli terhadap kelompok minoritas.
Karena itu, ia mendukung penuh pencalonan Jokowi sebagai presiden.
“Hanya PDIP yang fight membela Ahmadiyah,” tegasnya.
Tak mau kalah, kelompok wanita jadi-jadian
alias waria juga turut mendukung Jokowi-JK. Ketua Forum Komunikasi
Waria Se-Indonesia, Mami Yulie mengungkapkan ketertarikannya kepada
Jokowi.
“Kami mendukung Jokowi-JK. Keduanya
sederhana. Apalagi Jokowi telah membuktikan kepeduliannya terhadap
masyarakat selama jadi Gubernur Jakarta,” kata Yulie kepada Tempo, Jumat, 30 Mei 2014.
“Intinya, sampai saat ini kami kaum waria Indonesia punya 80% dukungan untuk Jokowi-JK,” ujarnya.
Jika Waria sudah menyatakan dukungan untuk
Jokowi, maka otomatis dukungan itu akan disambut oleh komunitas
Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dan kelompok liberal
(JIL) yang selama ini menjadi pembela terdepan mereka.
Dukungan kelompok liberal terhadap Jokowi
itu tercium setelah tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Luthfie
Assyaukanie mengecam pencapresan Prabowo yang didukung partai-partai
Islam. Dalam kicauan twitternya ia mengatakan, “Kalau presidennya
Prabowo, partai-partai yang mengitarinya serem banget: anti-ahmadiyah,
anti-KPK, anti-bandwith,dll,” tulisnya di akun twitter @idetopia.
Meskipun adik capres Prabowo, Hashim Djojohadikusumo telah menegaskan
komitmennya untuk melindungi kelompok-kelompok seperti Ahmadiyah, Muslim
Syiah dan Kristen di Indonesia, dalam upaya untuk mempertahankan
pluralisme dan Pancasila. (Adik Prabowo : Prabowo Akan Bela Ahmadiyah dan Syiah)
Sebuah artikel berjudul “Jokowi dan
Bangkitnya Komunis Indonesia” menjelaskan kedekatan Jokowi dengan
orang-orang komunis di Indonesia. Sayang, artikel yang diposting di kompasiana dan menjadi thread di
kaskus itu kini telah dihapus. Terlepas dari itu, penolakan PDIP
terhadap perda syariat, memata-matai masjid serta penolakan penutupan
tempat pelacuran Dolly dan Jarak di Surabaya sudah cukup untuk
membuktikan sikap PDIP atas umat Islam.
Jokowi dan sederet kelompok sesat yang
mendukungnya telah memberi gambaran kelam bagi umat Islam Indonesia.
Syiah berkuasa, kebebasan semakin meraja, pencampakan nilai-nilai agama,
aliran sesat berkembang biak serta Syariat Islam yang akan diasingkan.
Sudah siapkah umat Islam?
Umat Islam Indonesia sebagai penyumbang
suara terbesar dalam pemilu selalu dihadapkan pada pemimpin yang tidak
memihak Islam dan umat Islam. Pencapresan Prabowo yang didukung
partai-partai Islam pun tidak menjanjikan apa-apa untuk keberlangsungan
Syariat Islam. Moto “anti-asing” saja tidak cukup untuk menghancurkan
dominasi asing yang telah begitu mengakar di negeri ini? Hingga beberapa
pengamat mengatakan bahwa Indonesia telah menjadi milik asing,
semuanya.
Editor : Amaif/ jurnalislam.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer