Ikatlah ilmu dengan tulisan
”Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala seperti pahala pelakunya”. (HR.Muslim)
Hati Yang Keras Karena Jauh Dari Allah
Written by junedi | Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Akhlak
//
0 Komentar
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berdzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az-Zumar: 22)
Tidaklah Allah memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya qalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) adalah diciptakan untuk melunakkan qalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah adalah qalbu yang keras, dan jika qalbu sudah keras mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: makan, tidur, bicara, dan pergaulan.
Sebagaimana jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula qalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan padanya nasehat.
Barangsiapa hendak mensucikan qalbunya maka ia harus mengutamakan Allah dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.
Karena qalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sekadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya.
Banyak orang menyibukkan qalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat tentu qalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang nampak ini, dan ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika qalbu disuapi dengan berdzikir dan disirami dengan berfikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah.
Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya.
Adapun mereka yang membunuh qalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, maka tak akan muncul hikmah dari lisannya.
Rapuhnya qalbu adalah karena lalai dan merasa aman, sedang makmurnya qalbu karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan dzikir. Maka jika sebuah qalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.
Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa qalbu, membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapapun yang menempatkan qalbunya disisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tentram. Dan siapapun yang melepaskan qalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana.
Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah tidaklah akan masuk ke dalam qalbu yang mencintai dunia kecuali seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil).
Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya, dan Ia akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya.
Qalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani, dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. Qalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berdzikir. Qalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah taqwa. Qalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakkal, bertaubat dan berkhidmat untuk-Nya.
(Diterjemahkan dan diringkas dari kitab Al-Fawaid karya Ibnul Qayyim rahimahullah hal 111-112)
Sumber : asysyariah.com
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
0 Komentar:
Post a Comment
Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by
Blogger
.
Orcid
https://orcid.org/0000-0002-6047-3243
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
►
2021
(2)
►
June
(2)
►
2020
(5)
►
July
(2)
►
April
(3)
►
2019
(3)
►
January
(3)
►
2018
(17)
►
September
(3)
►
May
(2)
►
February
(7)
►
January
(5)
►
2017
(66)
►
November
(2)
►
October
(3)
►
September
(9)
►
August
(14)
►
July
(9)
►
June
(4)
►
May
(6)
►
April
(2)
►
March
(2)
►
February
(10)
►
January
(5)
►
2016
(211)
►
December
(9)
►
November
(21)
►
October
(23)
►
September
(18)
►
August
(11)
►
July
(10)
►
June
(25)
►
May
(42)
►
April
(20)
►
March
(11)
►
February
(10)
►
January
(11)
►
2015
(212)
►
December
(14)
►
November
(19)
►
October
(36)
►
September
(28)
►
August
(30)
►
June
(16)
►
May
(3)
►
April
(9)
►
March
(7)
►
February
(13)
►
January
(37)
►
2014
(237)
►
December
(27)
►
November
(22)
►
October
(24)
►
September
(17)
►
August
(3)
►
July
(10)
►
June
(37)
►
May
(8)
►
April
(18)
►
March
(26)
►
February
(25)
►
January
(20)
►
2013
(644)
►
December
(35)
►
November
(18)
►
October
(61)
►
September
(11)
►
August
(78)
►
July
(88)
►
June
(74)
►
May
(49)
►
April
(47)
►
March
(54)
►
February
(51)
►
January
(78)
►
2012
(753)
►
December
(47)
►
November
(106)
►
October
(116)
►
September
(87)
►
August
(45)
►
July
(49)
►
June
(54)
►
May
(27)
►
April
(48)
►
March
(42)
►
February
(52)
►
January
(80)
►
2011
(1346)
►
December
(135)
►
November
(126)
►
October
(120)
►
September
(104)
►
August
(158)
►
July
(65)
►
June
(85)
►
May
(127)
►
April
(145)
►
March
(103)
►
February
(78)
►
January
(100)
▼
2010
(380)
►
December
(61)
►
November
(67)
►
October
(95)
►
September
(76)
►
August
(14)
►
July
(19)
►
June
(11)
▼
May
(37)
Dibalik Kebencian Terhadap Rosulullah shalallahu '...
Pentingnya Kebersamaan
Hati Yang Keras Karena Jauh Dari Allah
Situs Penyelenggara Menggambar Kartun Nabi akhirny...
Hati-hati dari teman buruk !
Cara Menjawab Salam
Benarkah do’a tidak berfaedah ??
Syirik Cinta
Kenapa Manhaj Salaf ? Mengapa Harus Bermanhaj Salaf ?
Bahaya SMS (syirik menghancurkan segalanya)
مكتبة الفتاوى : فتاوى نور على الدرب (نصية) : التوح...
Bagaimanakah kita di ciptakan?
Mengapa Bid'ah Harus di jelaskan
Mengolah Kebencian Menjadi Cinta
Al-Fathul A’zham
Mutiara berkilau dari Bukhara (Biografi Al Imam Al...
Bahaya Ponsel di tangan Anak
Indahnya Hidup Kebersamaan
Hikmah Ilahi di balik Gempa Bumi
Islam Mengajarkan Keadilan, Bukan Persamaan dalam ...
Jauhi Berlebih-Lebihan dalam Ibadahmu !
Akhlak Islami Hiasan Indah dalam Sebuah Kehidupan
Menyelewengkan Makna La ilaha illallah, Wujud Peny...
Sifat yang Mulia
Contoh Istri Yang Sholehah
Jangan Mencaci Sahabat Rasululloh Shalallahu 'ala...
Jagalah Lisan agar tetap berbicara yang baik
Alasan kenapa lalat susah di pukul.
Jagalah alllah...Niscaya...
Tempat-Tempat yang di temui banyak setan.
wahai ahlu sunnah...Tersenyumlah!
MUQADDIMAH
Mengenal Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam
Tiga landasan Utama 3
Tiga landasan Utama 2
Tiga landasan Utama 1
Tiga landasan Utama (pendahuluan)
Anda Pengunjung Online
Followers