Mungkin diantara kita pernah mendengar atau sering mendengar
salah seorang berkata ” dewi fortuna
tidak bersama kita ” perkataan yang singkat tapi tidak sesingkat hukum dan
konsekuensinya. Insya Allah pada tulisan sederhana ini kami ingin menjelaskan
tentang sangat berbahayanya perkataan ini bagi aqidah seseorang. Kami awali
tulisan ini dengan menghadirkan sebuah hadist yang semoga menjadi renungan kita
bersama, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Hurairoh, Abu Hurairoh
Radiyallahu ‘Anhu berkata : ” Saya mendengar Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi
Wassalam bersabda : ” Seorang hamba berbicara dengan sesuatu kalimat yang tidak ada kejelasan di dalamnya yang membuat
nya terprosok masuk kedalam neraka yang
jaraknya antara timur dan barat ” ( HR. Bukhari dan Muslim ) diantara bentuk
perkataan yang sangat berbahaya adalah perkataan ” dewi fortuna tidak bersama
kita “, perkataan ini sangatlah berbahaya karena perkataan kesyirikan dengan
syirik yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari islam, Naudzubillah…!!!
Mungkin ada yang bertanya dari
sisi mana dikatakan perkataan kesyirikan … ??? maka kita katakan, semoga Allah
memberikan kepada kita pemahaman terhadap agama ini. Dikarenakan perkataan ”
dewi fortuna tidak bersama kita ” Sebuah perkataan yang menyandarkan yang
memberikan manfaat atau keberuntungan kepada selain Allah…., bukankah yang memberikan
manfaat atau keberuntungan dan yang menolak kemudhorotan atau bahaya hanyalah
Allah semata …. !!! bukankah itu
merupakan kekhususan Rububiyah Allah …. !!! Bukankah Allah berfirman
menjelaskan tentang hal itu
وَإِنْ
يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إلا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ
فَلا رَادَّ لِفَضْلِهِ
Artinya : ” Dan jika Alloh
menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Alloh menghendaki kebaikan bagi kamu
maka tak ada yang dapat menolak karuniaNya.
“(QS. Yunus : 107)
وَإِنْ
يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ
بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya : ” Dan jika Alloh
menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikkan kepada mu,
maka Dia Maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu ” ( Qs. Al – An’am : 18 )
Kalau yang memberikan manfaat
atau keberuntungan dan menolak mudhorot atau bahaya hanyalah Allah dan
merupakan kekhususan Rububiyah Allah maka menyandarkan kepada selain Allah
termasuk perbuatan syirik. Bahkan perbuatan syirik akbar (yang besar) yang
mengeluarkan pelakunya dari islam. Bukankah syirik dengan menyandarkan dan
menujukan hal – hal yang merupakan kekhususan bagi Allah. Mari kita simak
perkataan Syaikh Sholeh Al-Fauzan dan Imam Syaukani, Berkata Syaikh Sholeh Al
–Fauzan Hafidzahullah : ” Syirik adalah menjadikan sekutu (atau tandingan) bagi
Allah didalam Rububiyah dan UluhiyahNya”( Aqidah Tauhid : 18 ) Berkata Imam
Syaukani Rahimahullah : ” Bahkan syirik adalah dengan menujukan untuk selain
Allah sesuatu yang merupakan kekhususan bagi Nya “(Daurun Nadid Fi Kalimatil
Ikhlas : 18 ) maka jelaslah dari penjelasan diatas bahwa menyandarkan keberuntungan
kepada ” dewi fortuna ” termasuk perbuatan syirik bahkan syirik dalam
rububiyah, yang lebih asad (buruk) dari pada syirik dalam uluhiyah. Bukankah
Allah berfirman tentang bahayanya perbuatan syirik yang seharusnya kita berhati
– hati agar tidak terjatuh kedalamnya.
إِنَّ اللهَ لا
يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ
يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya ” Sesungguhnya Allah
tidak mengampuni (dosa) karena mempersekutukkan Nya (syirik), dan Dia
mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.
Barangsipa yang mempersekutukkan Allah, maka sungguh , dia telah berbuat dosa
yang besar.” ( Qs. An – Nisa : 48 )
مَنْ يُشْرِكْ
بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا
لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Artinya : ” Sesungguhnya
barangsiapa yang mempersekutukkan ( sesuatau dengan ) Allah, maka sungguh,
Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun
bagi orang – orang dzolim itu.” ( Qs. Al Maidah : 72 )
ayat yang menjelaskan tentang
berbuat syirik banyak sekali.
Mungkin ada yang berkata bukankah
orang yang berkata seperti itu hanya sekedar berkata semata atau bumbu pembicaraan
tanpa ada keyakinan dan bermaksud menyandarkan manfaat dan keberuntungan kepada
selain Allah…. ???. Maka kita katakan kesyirikan dan kekufuran itu tidaklah
hanya di lakukan dengan disertai keyakinan dari perkara – perkara syirik atau
kekafiran. Ucapan lisan kita semata bisa termasuk perbuatan kesyirikan dan
kekufuran tanpa di barengi keyakinan syirik dan kufur, begitu juga perbuatan
kita. Bukankah Allah Berfirman :
وَلَئِنْ
سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ
وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَلا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ
بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Artinya ” Dan jika kamu tanyakan
kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, ” Sesungguhnya kami hanya
bersendau gurau dan bermain – main saja.
” Katakanlah, ” Mengapa kepada Allah, dan ayat – ayat Nya serta Rasul Nya kamu
selalu berolok – olok ?”
Tidak usah kamu minta maaf,
karena kamu telah kafir setelah beriman….” ( Qs. At-Taubah : 65 – 66 )
Berkata Syaikh Sholeh Al Fauzan
Hafidzahullah : ” Ayat ini menunjukkan bersamaan apa yang setelahnya atas kafir
nya orang yang bersendau gurau dengan sesuatu yang didalamnya terdapat
penyebutan Allah atau Rasul Nya atau Al – Qur’an “( Mulakhos Syarh Kitab Tauhid
: 348 )
mungkin ada yang bertanya dimana
inti pembicaraan kita pada ayat ini ….??? Maka kita katakan bukankah orang yang
bersendau gurau yang di jelaskan pada ayat ini tidak memaksudkan mencela Allah
dan Rasul Nya apalagi meyakini isi celaan yang terkandung dari sendau gurau
tersebut….!!! Berkata Syaikh Sholeh Al Fauzan Hafidzahullah pada kalimat (kami hanya bersendau gurau dan
bermain-main saja) ” Kami tidak bermaksud untuk mencela dan mendustakan, dan
yang kami maksudakan bersendau gurau dalam kekosongan dan bermain-main “ (
Mulakhos Syarh Kitab Tauhid : 348 ). Silahkan lihat….!!! Bukankah Mereka
sekedar bersendau gurau dengan lisannya tanpa memaksudkan apalagi meyakini
celaan terhadap Allah dan Rasul Nya yang terkadung dalam celaan tersebut, tapi
apa yang Allah katakan :
قُلْ أَبِاللهِ
وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَلا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ
بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Apakah kepada Allah dan ayat Nya
serta Rasul Nya kamu selalu berolok-olok, tidak perlu kamu minta maaf karena
kamu telah kafir setelah beriman ….” ( Qs. At-Taubah : 65-66) Lihatlah pada
ayat ini Allah menghukumi sebagai orang kafir
kepada orang yang berkata dengan perkataan kekufuran ( bersendau gurau
dalam masalah agama ) walaupun dia tidak memaksudkan mencela Alloh dan Rasul
Nya apalagi meyakini ucapan tersebut…!!!
Oleh karena itu wajib bagi kita
wahai saudara ku untuk menjaga lisan – lisan kita, perbuatan – perbuatan kita
dari hal – hal yang membahayakan bagi Agama dan dunia kita, dan diantara
perkataan yang membahayakan agama dan aqidah kita adalah perkataan ” dewi fortuna
tidak bersama kita “ karena perkataan ini perkataan syirik sebagaimana telah di
jelaskan diatas.
Sumber :
http://tauhiddansyirik.wordpress.com/2009/01/19/perkataan-dewi-fortuna-tidak-bersama-kita/
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer