Mengapa Islam Muncul di Mekah?
Mengapa islam muncul di mekah? Bukankah masih banyak daerah lain? Mengapa yang dipilih mekah? Syukron..
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ada 2 latar belakang pertanyaan semacam ini disampaikan,
Pertama, dalam rangka menggugat ketetapan Allah Ta’ala
Bertanya dengan latar belakang semacam ini, pernah dilakukan orang musyrikin quraisy
Allah ceritakan dalam al-Quran,
وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآَنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ
Mereka berkata: “Mengapa al-Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?”
Lalu dibantah oleh Allah di lanjutan ayat,
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ
“Apakah mereka yang membagi rahmat dari Rabmu?” (QS. az-Zukhruf: 31-32)
Allah
yang menciptakan, Allah yang memiliki, dan Dia yang paling berhak untuk
memilih. Dia yang paling berhak menentukan, dimana Allah akan mengutus
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah berfirman,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Tuhanmu
menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak
ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang
mereka persekutukan.” (QS. al-Qashas: 68)
Meskipun, jika Allah berkehendak, Dia mampu untuk mengutus rasul di semua daerah,
وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا
“Jika Aku menghendaki, Aku akan mengutus seorang rasul di setiap daerah.” (QS. al-Furqan: 51)
Namun Allah hanya memilih satu tempat untuk posisi munculnya sang utusan-Nya.
Kemudian,
pertanyaan yang diajukan orang musyrik, hakekatnya bukan pertanyaan
karena menolak tempat. Tapi pertanyaan karena latar belakang menolak
kebenaran. Sehingga, andaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus
di Yaman, mereka akan mempertanyakan, “Mengapa nabi di utus di Yaman,
bukankah masih banyak tempat lainnya?” dan sinonim yang sama juga bisa
terjadi ketika beliau diutus di Indonesia sekalipun.
Allah Memilih Karena Hikmah
Dan
tentu saja, dalam memilih tempat kedatangan Rasul, Allah tentukan
sesuai ilmu-Nya dan hikmah-Nya. Karena Allah tersucikan dari tindakan
sia-sia, apalagi hanya untuk main-main.
Allah berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ ( ) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
“Apakah
kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu untuk main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (115) Maka
Maha Tinggi Allah, Sang Raja al-Haq… (QS. al-Mukminun: 115-116)
Kedua, dalam rangka menggali hikmah mengapa Allah memilih Mekah sebagai tempat munculnya islam.
Banyak
ketetapan Allah yang sebenarnya makhluk tidak memiliki kepentingan
dengannya. Dalam arti, makhluk tahu maupun tidak tahu, sama sekali tidak
menambah ketaqwaannya kepada Allah. Bisa jadi, pertanyaan yang hanya
sebatas kepo untuk sesuatu yang tidak ada kepentingan dengannya,
termasuk tindakan kurang beradab.
Karena itulah, kita tidak pernah
menjumpai ada sahabat yang mempertanyakan hal ini. sementara mereka
adalah manusia yang paling haus tentang ilmu agama. Dan mereka memiliki
guru yang paling istimewa, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Tanggung jawab kita, bagaimana bisa bertemu Allah dengan
selamat. Sementara alasan, mengapa Allah mengutus Rasul-Nya dari Mekah,
kita serahkan kepada Allah yang Maha Tahu,
اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ
“Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan.” (QS. al-An’am: 124)
Meskipun bisa saja orang mencari hikmah di balik diutusnya rasul, dengan tujuan untuk menguatkan iman.
Sebagian
referensi menyebutkan beberapa hikmah besar, mengapa Allah mengutus
Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di Mekah,
Pertama,
orang mekah dikenal sebagai orang yang ummi, tidak bisa baca tulis.
Termasuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri orang yang tidak
bisa membaca dan menulis. Sementara kehadiran beliau membawa mukjizat
terbesar, yaitu al-Quran. Sehingga, latar belakang beliau akan menepis
anggapan bahwa al-Quran ditulis oleh Muhammad dan para sahabatnya.
Kedua,
di masa jahiliyah, sudah ada kekuatan besar yang menjadi negara
adidaya, romawi dan persia. Sementara jazirah arab jauh di selatan,
terpisah dengan gurun mematikan dengan romawi dan persia. Disamping
jazirah arab sendiri tidak terlalu bisa diharapkan akan menghasilkan
keuntungan dari sisi pertanian, sehingga romawi dan persi tidak ada
nafsu untuk menaklukkanya.
Kondisi ini snagat menguntungkan dari
sisi tantangan dakwah, karena islam datang di luar wilayah negara
adikuasa, sehingga tidak mengalami tantangan dari penguasanya. Dan
ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dibaiat sebagai kepala negara
Madinah, beliau berdiri di wilayah yang tidak masuk kekuasaan negara
lain.
Ketiga, di kota Mekah ada ka’bah
yang merupakan salah satu syiar islam, karena mengunjungi ka’bah bagian
dari ajaran Ibrahim. Sehingga kehadiran beliau di Mekah sebagai tahap
awal untuk pembersihan masjidil haram dari semua bentuk lambang
kesyirikan.
Di samping itu, ka’bah menjadi pusat perhatian
masyarakat di jazirah arab. Sehingga memudahkan Rasul untuk mendakwahkan
mereka semua ketika mereka datang di kota Mekah.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer