Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ،
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، وَرَاقِبُوْهُ سُبْحَانَهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَيَرَاهُ.
Ibadallah,
Alangkah butuhnya umat Islam di zaman ini berpegang teguh dengan
agama mereka. Karena, kita ketahui sendiri, keburukan begitu banyak
tersebar. Ujian dan musibah datang silih berganti. Musuh-musuh menebar
makar dan tipu daya mereka terhadap Islam dan kaum muslimin.
Betapa butuh umat ini berpegang teguh dengan agama yang mulia ini.
Meneguhkan iman mereka. Dengan keimanan itu mereka melihat celah-celah
dan kekurangan. Dengan iman itu pula mereka melihat tipu daya dan makar
besar dari orang-orang kafir.
Ibadallah,
Berbagai rupa tipu daya orang-orang kafir. Banyak rencana dan cara yang mereka lakukan untuk menjatuhkan Islam.
﴿يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴾
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya)
mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau
orang-orang kafir membencinya.” (QS:Ash-Shaff | Ayat: 8).
Berbagai metode dan cara mereka lakukan untuk merusak Islam dan
memecah kaum muslimin. Bahkan mereka melakukan peperangan dengan
berbagai bentuknya: dengan senjata, pemikiran, akhlak, dan emosi.
Ibadallah,
Jika kita memperhatikan peperangan umat Islam dengan orang-orang
kafir, terjadi perang yang sengit. Jika satu perang di suatu tempat
padam, maka berkobar lagi perang lain di tempat lainnya pula untuk
menaklukkan kekuatan kaum muslimin. Untuk menguasai mereka dan
kerajaan-kerajaan mereka. agar umat Islam menjadi lemah, hina, dan
sedikit jumlahnya.
Apabila kita melihat perang pemikiran, maka perang ini lebih dahsyat
dan hebat lagi. Ini merupakan perang yang sengit yang disulut oleh
orang-orang kafir untuk merusak pemikiran kaum muslimin. Untuk
melunturkan akidah Islam dan keimanan kepada Allah ﷻ dari hati-hati kaum
muslimin. Dan menggerus kesakralan perintah Allah ﷻ untuk
mengimani-Nya. Serta menjauhkan hati dan jiwa dari iman yang benar
menuju kepada kesesatan.
Betapa banyak tipu daya orang-orang kafir terhadap kaum muslimin.
mereka melakukan hal itu dengan berbagai sarana di zaman ini. Agar tipu
daya itu tersebar dengan cepat. Dan pemikiran mereka bisa sampai dengan
cara yang mudah dan jalan yang dekat. Yaitu dengan cara akses internet,
majalah, dan website-website. Cara ini efektif merusak dan meracuni
pemikiran para pemuda dan anak-anak baru beranjak besar. Merusak akidah
dan menghilangkan keimanan. Sehingga pemuda tumbuh dalam keraguan
terhadap keimanan mereka. Atau bahkan meyakini keyakinan-keyakinan
orang-orang kafir.
﴿ لَا إِلَى هَؤُلَاءِ وَلَا إِلَى هَؤُلَاءِ﴾
“tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak
(pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir).” (QS:An-Nisaa | Ayat:
143).
Firman-Nya yang lain,
﴿وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً ﴾
“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah
menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka).” (QS:An-Nisaa |
Ayat: 89).
Kemudian Allah juga berfirman,
﴿ وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ﴾
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS:Al-Baqarah | Ayat: 120).
Dam firman-Nya,
﴿ وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ﴾
“Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu).” (QS:Al-Qalam | Ayat: 9).
Dan masih banyak ayat-ayat yang semakna dengan ayat-ayat ini.
Adapun perang dari sisi akhlak, alangkah banyak contoh-contoh dan
betapa dahsyatnya serangan itu. Orang-orang kafir menyebarkan gaya hidup
mereka kepada kaum muslimin. sehingga berubahlah sebagian akhlak, adab,
dan kehormatan sebagian kaum muslimin. Orang-orang kafir hidup dengan
kebiasaan memperturutkan hawa nafsu seperti hewan. Mereka tidak pernah
mempertimbangkan sisi agama dalam membangun asas akhlak mereka.
Hal ini ditiru oleh sebagian pemuda Islam. Mereka hidup hanya untuk
memenuhi tuntutan syahwatnya, tanpa memperhatikan tuntunan agama, norma,
nilai, dan adab islami. Oleh karena itu, orang-orang kafir membuat
rencana keji pada bab ini. Mereka menyebarkannya lewat film-film hina,
gambar-gambar rendahan, musik-musik picisan yang menggerakkan jiwa untuk
memenuhi syahwatnya.
Mereka juga menyerang kaum muslimin dari sisi emosi. Ini bentuk
strategi yang lain. Mereka menonjolkan diri mereka di hadapan kaum
muslimin bahwasanya mereka adalah seorang yang simpati, peduli, dan
penuh kasih. Mereka berusaha mewujudkan kemaslahatan kepentingan umum.
Mereka lemparkan pasir di mata-mata kaum muslimin agar mata-mata itu
tidak mampu memandang makar dan tipu daya mereka yang besar. Allah ﷻ
berfirman,
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا
عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاء تُلْقُونَ إِلَيْهِم بِالْمَوَدَّةِ
وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءكُم مِّنَ الْحَقِّ ﴾
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan
musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka
(berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya
mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu.”
(QS:Al-Mumtahanah | Ayat: 1).
Ibadallah,
Sadarkanlah saudara-saudara kita kaum muslimin yang lalai. Bangunkan
kesadaran Islam mereka. Gugah kesadara iman mereka. Karena kita lihat
kaum muslimin, laki-laki dan perempuan, kecil dan besar, sangat
berpotensi tertimpa musibah keterpedayaan ini. Ingatkan mereka agar
tidak lupa. Beri mereka obat agar segera terobati dari penyakit.
Motivasi mereka agar kemuliaan, keteguhan, dan pertolongan terhadap
musuh Allah berikan.
Ibadallah,
Pertolongan Allah akan datang kepada orang-orang yang membela
agama-Nya. Oleh karena itu, lewat mimbar ini, khotib mengajak kaum
muslimin untuk kembali kepada Allah ﷻ. Merealisasikan peribadatan
kepada-Nya dengan sebenar-benarnya. Mengikuti Sunnah Nabi-Nya, Muhammad
ﷺ. Mengikhlaskan amal hanya kepada Allah ﷻ. Benar-benar teguh memegang
syariat-Nya dan kembali kepadanya. Dan menjauhi perbuatan dosa. Karena
menjauhi perbuatan dosa adalah cara efektik untuk menjauhkan diri dan
umat dari kehancuran. Karena sesungguhnya perbuata dosa, baik kecil
maupun besar, adalah sebab utama datangnya kehancuran. Cukuplah bagi
kita pelajaran berharga dari firman Allah ﷻ,
﴿ أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُم مُّصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُم مِّثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَـذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِندِ أَنْفُسِكُمْ﴾
“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud),
padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada
musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: “Darimana datangnya
(kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS:Ali Imran |
Ayat: 165).
Ibadallah,
Betapa butuhnya kita melihat diri kita, keadaan kita dan sekitar
kita. Betapa kurangnya kita dalam menunaikan ibadah dan ketaatan kepada
Allah ﷻ. Betapa banyak dosa kita. Lihatlah, koreksi, dan renungkanlah
realita kehidupan kita. Lihatlah dan koreksilah hubungan kita dengan
Allah, dengan agama kita, dengan syariat kita, dengan penunaian kita
terhadap agama dan kewajiban-kewajibannya.
Ibadallah,
Masjid-masjid kaum muslimin mengadu karena shalat lima waktu
berjamaah di masjid disia-siakan. Kaum muslimin tidak mampu atau
sebagian besar mereka tidak mampu menolong diri mereka sendiri untuk
menegakkan shalat subuh di masjid. Lalu bagaimana mereka akan ditolong
dari musuh-musuh mereka?
وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ
“Seorang mujahid adalah mereka yang bersungguh-sungguh melawan diri mereka dalam rangka menaati Allah.”
Barangsiapa yang tidak mampu menang melawan dirinya sendiri dalam
berperang melawan nafsu yang mengjaka kepada kejelekan, maka ia tidak
akan menang berperang melawan setan yang menyeru kepada perbuatan keji
dan mungkar.
أعوذ بالله العظيم من الشيطان الرجيم ﴿ وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ
وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا
يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ (55) وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (56) لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَلَبِئْسَ الْمَصِيرُ ﴾ [النور:55-57] .
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan
tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik. Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada
rasul, supaya kamu diberi rahmat. Janganlah kamu kira bahwa orang-orang
yang kafir itu dapat melemahkan (Allah dari mengazab mereka) di bumi
ini, sedang tempat tinggal mereka (di akhirat) adalah neraka. Dan
sungguh amat jeleklah tempat kembali itu.” (QS:An-Nuur | Ayat: 55-57).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ
هَذَا القَوْلَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ
وَالاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى
اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى .
Ibadallah,
Dalam Sunan Abu Dawud dan selainnya, terdapat sebuah hadits yang
menerangkan bahwasanya Nabi ﷺ khawatir dari kejahatan suatu kaum, beliau
ﷺ berdoa:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُورِهِمْ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شُرُورِهِمْ
“Ya Allah, kami jadikan Engkau di leher-leher mereka. dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan mereka.”
Dalam Shahih al-Bukhari terdapat sebuah riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma:
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ ؛ قَالَهَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ
السَّلَام حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ ، وَقَالَهَا مُحَمَّدٌ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَالُوا: ﴿ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ ﴾
“Hasbunallahu wa ni’mal wakil (Cukuplah Allah sebaik-baik pelindung).
Ibrahim ‘alaihissalam membaca doa tersebut ketika dilemparkan ke dalam
api. Dan Muhamma ﷺ membacanya tatkala orang-orang mengatakan,
““Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,
karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan
mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan
Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.”
Ibadallah,
Hasbunallahu wa ni’mal wakil. Sebuah kalimat yang sangat
layak diulang-ulang di lisan seorang muslim dengan menghhayati maknanya,
merenungkan petunjuknya, dan mengamalkan maksudnya dengan penuh rasa
percaya kepada Allah dan dengan penuh tawakal kepada-Nya.
﴿ أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ ﴾
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.” (QS:Az-Zumar | Ayat: 36).
﴿ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ﴾
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS:Ath-Thalaaq | Ayat: 3).
Ibadallah,
Oleh karena itu, wajib bagi kita bertawakal dengan sepenuh hati
kepada Allah ﷻ dalam setiap urusan kita. Agar Allah memuliakan Islam dan
kaum muslimin dan menghinakan syirik dan kaum musyrikin. Agar Allah
menghancurkan musuh-musuh agama ini. hendaknya kita menghadapkan diri
kepada Allah dengan doa yang tulus dan penuh harap akan karunia-Nya.
Dialah yang tidak menolak doa seorang hamba yang meminta kepada-Nya. Dan
tidak mengecewakan harapan orang-orang yang beriman.
إِلَهَنَا وَرَبَّنَا وَرَجَاءَنَا وَسَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا
وَنَصِيْرَنَا وَمُعِيْنَنَا؛ اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ
وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ،
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَالمُشْرِكِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَكِتَابَكَ
وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي
فِلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ نَاصِراً
وَمُعِيْنًا وَحَافِظاً وَمُؤَيِّدًا، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ وَلَا تُعِنْ
عَلَيْهِمْ، وَامْكُرْ لَهُمْ وَلَا تُمْكِرْ عَلَيْهِمْ، وَانْصُرْهُمْ
وَلَا تَنْصُرْ عَلَيْهِمْ، وَاهْدِهِمْ وَيَسِّرِ الهُدَى لَهُمْ،
اَللَّهُمَّ وَانْصُرْهُمْ عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيْهِمْ، اَللَّهُمَّ
وَانْصُرْهُمْ عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيْهِمْ، اَللَّهُمَّ وَانْصُرْهُمْ
عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيْهِمْ. اَللَّهُمَّ
عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ المُعْتَدِيْنَ المُجْرِمِيْنَ الغَاصِبِيْنَ،
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِهِمْ فَإِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَكَ، اَللَّهُمَّ
إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ اللَّهُمَّ مِنْ شُرُوْرِهِمْ.
اَللَّهُمَّ مُنْزِلَ الكِتَابِ مُجْرِيَ السَحَابِ سَرِيْعَ الحِسَابِ
هَازِمَ الأَحْزَابِ اِهْزِمْ اليَهُوْدَ وَزُلْزِلْهُمْ، اَللَّهُمَّ
خَالِفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ، اَللَّهُمَّ
أَلِّقِ الرُعْبَ فِي قُلُوْبِهِمْ اَللَّهُمَّ اجْعَلْ عَلَيْهِمْ
دَائِرَةَ السَوْءِ إِلَهَ الحَقِّ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْ تَدْمِيْرَهُمْ
تَدْبِيْرَهُمْ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.
اَللَّهُمَّ قَاتِلِ الكُفْرَةَ الَّذِيْ يَصُدُّوْنَ عَنْ دِيْنِكَ
وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَائَكَ وَيَكْذِبُوْنَ رُسُلَكَ، اَللَّهُمَّ
أَنْزِلْ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ إِلَهُ الحَقِّ.
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ
أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ
وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِي رِضَاكَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ قَادَةَ المُسْلِمِيْنَ إِلَى مَا فِيْهِ عِزُّ الإِسْلَامِ وَالمُسْلِمِيْنَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا كُلَّهَا دِقَّهَا وَجِلَّهَا
أَوَّلَهَا وَآخِرَهَا سِرَّهَا وَعَلَنَهَا، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا
مَا قَدَّمْنَا وَمَا أَخَّرْنَا وَمَا أَسْرَرْنَا وَمَا أَعْلَنَّا وَمَا
أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَّا.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَصَلَّى
اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ وَأَنْعَمَ عَلَى عَبْدِهِ وَرَسُوْلِهِ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Oleh tim KhotbahJumat.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer