Ceramah agama dan motivasi Islami oleh: Ustadz Abu Unais Ali Subana
Bermula dari sebuah motivasi Islami dari seorang anak berusia 5,8 tahun, tepatnya 5 tahun 10 bulan, bernama Musa dari Bangka, di mana Ananda Musa ini bi’idznillahi Ta’ala telah mampu menghafal Al-Qur’an 29 juz lebih, kemudian hal tersebut dikemas dalam sebuah segmen bincang interaktif pada program Kisah Menawan Sang Teladan di Radio Rodja dan RodjaTV bersama Ustadz Ali Subana, pengasuh program Bimbingan Tajwid, sebagai pemberi tausiyah, kemudian ditemani juga oleh Abu Musa, sang ayah dari Musa, yang akan berbagi pengalaman dan tips-tips seputar cara menghafal Al-Qur’an untuk putra-putri keluarga Muslimin. Ceramah agama ini adalah siaran live Ahad pagi, 18 Rajab 1435 / 18 Mei 2014 yang dapat Anda download sekarang juga.

Ringkasan Ceramah Agama: Motivasi untuk Menghafal Alquran oleh Ustadz Ali Subana

Kita sudah banyak mengetahui sejak generasi salafush shalih, bahwa generasi salafush shalih itu adalah generasi yang sangat memperhatikan din (agama), sehingga mereka disebut oleh Allah ‘Azza wa Jalla:
أُوْلَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (لقمان: ٥)
“Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Rabbnya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Luqman [31]: 5)
Generasi ini terus berlangsung dan generasi ini membuat decak kagum seluruh umat sesudahnya.
Dan di zaman sekarang ini, kenyataan tersebut memang tetap ada. Kalau dahulu, Al-Imam Asy-Syafi’i, dia juga hafal Al-Qur’an pada umur 6 tahun. Demikian juga Al-Imam Al-Bukhari pada umur 6 tahun juga sudah hafal Al-Qur’an. Mungkin hal tersebut terkadang hanya menjadi bahan bacaan oleh para orang tua, karena banyak yang kita lihat bahwa mereka seperti membaca sebuah dongeng, sehingga apakah mungkin hal itu bisa terjadi di zaman sekarang ini. Itu yang sering terjadi di benak orang tua. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Kuasa dan memang Allah Subhanahu wa Ta’ala memperlihatkan KeagunganNya dan KekuasaanNya pada setiap generasi untuk membuktikan bahwa kejadian di zaman dahulu tersebut memang benar adanya dengan bukti ditampilkannya di setiap generasi, yaitu anak-anak yang memang dimudahkan oleh Allah Subahanahu wa Ta’ala untuk menjadi tempat berkumpulnya ilmu pada mereka. Maka kita kenal generasi-generasi tersebut, sampai Al-Imam Ibnu Taimiyyah, generasi di abad ke-8 atau ke-7 Hijriyah, yang menjadi penampung ilmu.
Dan ini alangkah beratnya buat kita sekalian. Beratnya kenapa? Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan ini hujjah akan adanya sosok yang menurut sebagian besar manusia berat untuk melakukannya namun ternyata ada. Sama seperti, ketika kita dihadapkan kepada orang yang seharusnya kedudukannya di bawah kita, orang yang misalnya (mohon maaf) tuna netra (tidak bisa melihat), tetapi ketika ada orang seperti itu dan hafal Al-Qur’an, maka hal itu akan berat buat yang bisa/mampu melihat. Beratnya bagaimana? Yaitu beratnya karena nanti ditanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Kenapa kamu tidak memperhatikan Al-Qur’an?” di mana yang tidak melihat saja bisa hafal Al-Qur’an.
Nah, demikian pula hujjah tersebut ada di hadapan kita, seorang anak, yang mudah-mudahan Allah menjaganya sampai dewasa nanti, yang bisa menjadi penampung ilmu, seperti para aimmah terdahulu kita. Dan memang inilah tugas kita sebagai orang tua. Allah berfirman:
… قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً … (التحريم: ٦)
“… Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka …” (QS At-Tahrim [66]: 6)
Kita doakan bagi Ananda Musa beserta ayahanda dan segenap Muslimin dan anak-anak kaum Muslimin agar senantiasa dalam rahmat dan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin

Download Motivasi Islami: Cara Menghafal Al-Qur’an – Ustadz Ali Subana serta Ananda Musa (5,8 Tahun) dan Ayahandanya



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers