Akhwatmuslimah.com
– Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan seorang pejabat di
sebuah kota di Jawa Timur. Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan
untuk menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Insya
Allah kisah ini menjadi hikmah dan cermin bagi kita semua sebelum ajal
menjemput.
Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin (pengurus jenazah) kepada saya. Dengan gaya bertutur, selengkapnya ceritanya begini:
Saya terlibat dalam pengurus jenazah
lebih dari 16 tahun, berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab dalam
jangka atau kurun waktu tersebut macam-macam jenis mayat sudah saya
tangani. Ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit
jantung, bunuh diri dan sebagainya. Bagaimanapun, pengalaman mengurus
satu jenazah seorang pejabat yang kaya serta berpengaruh ini,
menyebabkan saya dapat kesempatan ‘istimewa’ sepanjang hidup. Inilah
pertama saya bertemu cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekaligus
memberikan banyak hikmah.
Sebagai Modin tetap di desa, saya
diminta oleh anak almarhum mengurus jenazah Bapaknya. Saya terus pergi
ke rumahnya. Ketika saya tiba sampai ke rumah almarhum tercium bau
jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut dan menjijikan.
Saya telah mengurus banyak jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu
dengan mayat yang sebusuk ini. Ketika saya lihat wajah almarhum, sekali
lagi saya tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti dirundung oleh
macam-macam perasaan takut, cemas, kesal dan macam-macam. Wajahnya
seperti tidak mendapat nur dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kemudian saya pun ambil kain kafan yang
dibeli oleh anak almarhum dan saya potong. Secara kebetulan pula,
disitu ada dua orang yang pernah mengikuti kursus “fardu kifayah” atau
pengurus jenazah yang pernah saya ajar. Saya ajak mereka mambantu saya
dan mereka setuju.
Tetapi selama memandikan mayat itu,
kejadian pertama pun terjadi, sekedar untuk pengetahuan pembaca, apabila
memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan
perutnya hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa.
Maka saya pun urut-urut perut almarhum.
Tapi apa yang terjadi, pada hari itu sangat mengejutkan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkehendak
dan menunjukkan kekuasaannya karena pada hari tersebut, kotoran tidak
keluar dari dubur akan tetapi melalui mulutnya. Hati saya
berdebar-debar. Apa yang sedang terjadi di depan saya ini? Telah dua
kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya harap hal itu tidak
terulang lagi karena saya mengurut perutnya untuk kali terakhir.
Tiba-tiba ketentuan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala berlaku, ketika saya urut perutnya keluarlah dari mulut mayat itu
kotoran bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah
seperti ulat kotoran (belatung). Padahal almarhum meninggal dunia akibat
diserang jantung dan waktu kematiannya dalam tempo yang begitu singkat
mayatnya sudah menjadi demikian rupa ? saya lihat wajah anak almarhum.
Mereka seperti terkejut. Mungkin malu,
terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada Bapaknya,kemudian saya
tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga terkejut dan panik. Saya
katakan kepada mereka,”Inilah ujian Allah terhadap kita”. Kemudian saya
minta salah satu seorang dari pada pembantu tadi pergi memanggil semua
anak almarhum.
Almarhum pada dasarnya seorang yang
beruntung karena mempunyai tujuh orang anak, kesemuanya laki-laki.
Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah. Ketika
semua anak almarhum masuk, saya nasehati mereka. Saya mengingatkan
mereka bahwasanya tanggung jawab saya adalah membantu menguruskan
jenazah Bapak mereka, bukan menguruskan semuanya, tanggung jawab ada
pada ahli warisnya.
Sepatutnya sebagai anak, mereka yang
lebih afdal menguruskan jenazah Bapak mereka itu, bukan hanya iman,
hanya bilal, atau guru. Saya kemudian meminta ijin serta bantuan mereka
untuk menunggingkan mayat itu. Takdir Allah ketika ditunggingkan mayat
tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir
sebaskom banyaknya. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari penutup saji
meja makan. Subhanallah suasana menjadi makin panik. Benar-benar
kejadian yang luar biasa sulit diterima akal pikiran manusia biasa. Saya
terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagi kejadian yang lebih
ganjil. Selepas itu saya memandikan kembali mayat tersebut dan saya
ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya kain kafan.
Saya bawa mayat ke dalam kamarnya dan
tidak diijinkan seorang pun melihat upacara itu terkecuali waris yang
terdekat sebab saya takut kejadian yang lebih aib akan terjadi.
Peristiwa apa pula yang terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan
hendak dikafani, takdir Allah jua yang menentukan, ketika mayat ini
diletakkan di atas kain kafan, saya dapati kain kafan itu hanya cukup
menutupi ujung kepala dan kaki tidak ada lebih, maka saya tak dapat
mengikat kepala dan kaki.
Tidak keterlaluan kalau saya katakan ia
seperti kain kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak apalah,
mungkin saya yang khilaf dikala memotongnya. Lalu saya ambil pula kain,
saya potong dan tampung di tempat-tempat yang kurang. Memang kain kafan
jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang
dapat saya lakukan. Dalam waktu yang sama saya berdoa kepada Allah “Ya
Allah, jangan kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sekedar
peringatan kepada hamba-Mu ini.”
Selepas itu saya beri taklimat tentang
sholat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah tidak dapat
dihantar ke tanah pekuburan karena tidak ada mobil jenazah/mobil
ambulance. Saya hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan sebagainya,
tapi susah. Semua sedang terpakai, beberapa tempat tersebut juga tidak
punya kereta jenazah lebih dari satu karena kereta yang ada sedang
digunakan pula.
Suatu hal yang saya pikir bukan sekedar
kebetulan. Dalam keadaan itu seorang hamba Allah muncul menawarkan
bantuan. Lelaki itu meminta saya menunggu sebentar untuk mengeluarkan
van/sejenis mobil pick-up dari garasi rumahnya. Kemudian muncullah
sebuah van. Tapi ketika dia sedang mencari tempat untuk meletakkan
vannya itu dirumah almarhum, tiba-tiba istrinya keluar. Dengan suara
yang tegas dia berkata dikhalayak ramai: “Mas, saya tidak perbolehkan
mobil kita ini digunakan untuk angkat jenazah itu, sebab semasa hayatnya
dia tidak pernah mengijinkan kita naik mobilnya.” Renungkanlah kalau
tidak ada apa-apanya, tidak mungkin seorang wanita yang lembut hatinya
akan berkata demikian. Jadi saya suruh tuan yg punya van itu membawa
kembali vannya.
Selepas itu muncul pula seorang lelaki
menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku dia anak murid saya. Dia
meminta ijin saya dalam 10-15 menit membersihkan mobilnya itu. Dalam
jangka waktu yang ditetapkan itu,muncul mobil tersebut, tapi dalam
keadaan basah kuyup. Mobil yang dimaksudkan itu sebenarnya lori. Dan
lori itu digunakan oleh lelaki tadi untuk menjual ayam ke pasar, dalam
perjalanan menuju kawasan pekuburan, saya berpesan kepada dua pembantu
tadi supaya masyarakat tidak usah membantu kami menguburkan jenazah,
cukup tinggal di camping saja akan lebih baik. Saya tidak mau mereka
melihat lagi peristiwa ganjil. Rupanya apa yang saya takutkan itu
berlaku sekali lagi, takdir Allah yang terakhir amat memilukan.
Sesampainya Jenazah tiba di tanah
pekuburan, saya perintahkan tiga orang anaknya turun ke dalam liang dan
tiga lagi menurunkan jenazah. Allah berkehendak semua atas makhluk
ciptaan-Nya berlaku, saat jenazah itu menyentuh ke tanah tiba-tiba air
hitam yang busuk baunya keluar dari celah tanah yang pada asal mulanya
kering.
Hari itu tidak ada hujan, tapi dari
mana datang air itu? sukar untuk saya menjawabnya. Lalu saya arahkan
anak almarhum, supaya jenazah bapak mereka dikemas dalam peti dengan
hati-hati. Saya takut nanti ia terlentang atau telungkup na’udzubillah.
Kalau mayat terlungkup, tak ada harapan untuk mendapat safa’at Nabi.
Papan keranda diturunkan dan kami segera timbun kubur tersebut. Selepas
itu kami injak-injak tanah supaya mampat dan bila hujan ia tidak
mendap/ambrol. Tapi sungguh mengherankan, saya perhatikan tanah yang
diinjak itu menjadi becek. Saya tahu, jenazah yang ada di dalam telah
tenggelam oleh air hitam yang busuk itu.
Melihat keadaan tersebut, saya arahkan
anak-anak almarhum supaya berhenti menginjak tanah itu. Tinggalkan
lobang kubur 1/4 meter. Artinya kubur itu tidak ditimbun hingga ke
permukaan lubangnya, tapi ia seperti kubur berlobang. Tidak cukup dengan
itu, apabila saya hendak bacakan talqin, saya lihat tanah yang diinjak
itu ada kesan serapan air.
Masya Allah, dalam sejarah peristiwa
seperti itu terjadi. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan untuk
selesaikan penguburan secepat mungkin.
Sejak lama terlibat dalam penguburan
jenazah, inilah mayat yang saya tidak talqimkan. Saya bacakan tahlil dan
doa yang paling ringkas. Setelah saya pulang ke rumah almarhum dan
mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya kepada istri almarhum, apakah
yang telah dilakukan oleh almarhum semasa hayatnya.
1. Apakah dia pernah menzalimi orang alim ?
2. Mendapat harta secara merampas, menipu dan mengambil yang bukan haknya?
3. Memakan harta masjid dan anak yatim ?
4. Menyalahkan jabatan untuk kepentingan sendiri ?
5. Tidak pernah mengeluarkan zakat, shodaqoh atau infaq ?
Istri almarhum tidak dapat memberikan
jawabannya. Memikirkan mungkin dia malu Untuk memberi tahu, saya
tinggalkan nomor telepon rumah. Tapi sedihnya hingga sekarang, tidak
seorang pun anak almarhum menghubungi saya. Untuk pengetahuan umum, anak
almarhum merupakan orang yang berpendidikan tinggi hingga ada seorang
yg beristrikan orang Amerika, seorang dapat istri orang Australia dan
seorang lagi istrinya orang Jepang.
Peristiwa ini akan tetap saya ingat.
Dan kisah ini benar-benar nyata bukan rekaan atau isapan jempol. Semua
kebenaran saya kembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala pencipta
jagad raya ini.
Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, …
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, …
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya …
—
Sumber: Fans Page Facebook “Mukjizat Al-Quran”.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer