Amma Ba’du dalam Khutbah Bismillah was shalatu was salamu ‘ala
Rasulillah, wa ba’du, Salah satu kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam menyampaikan mukadimah khutbah adalah mengakhiri mukadimah
itu dengan kalimat “amma ba’du”.
Diantara dalilnya, hadis dari sahabat
Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم- إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ
وَعَلاَ صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ …
وَيَقُولُ « أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ
وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا
وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ». Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
apabila berkhutbah, beliau memerah matanya, lantang suaranya, terlihat
sangat marah, seolah beliau sedang memberi orientasi pasukan perang…
beliau mengatakan, “Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan
adalah kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan
seburuk-buruk perkara agama adalah bid’ah dalam agama. Karena semua
bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim 2042). Shiddiq Hasan Khan mengatakan,
ويأتي بقول : ( أما بعد )؛ وظاهره أنه كان صلى الله عليه و سلم يلازمها في
جميع خطبه . وذلك بعد الحمد والثناء والتشهد Lalu Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mengucapkan “amma ba’du”. Secara tekstual, beliau
merutinkan kalimat ini dalam semua khutbahnya. Dan itu diucapkan setelah
memuji Allah dan tasyahud. (al-Ajwibah an-Nafi’ah, hlm. 55) Makna “Amma
Ba’du” Kata “أَمَّا بَعْدُ” bisa juga diungkapkan dengan: “وَبَعْدُ” .
Keduanya bermakna sama. Sering diartikan dengan: “adapun selanjutnya”.
Kalimat ini disebut “فَصْلُ الخِطَابِ” (kalimat pemisah). Kalimat ini
digunakan untuk memisahkan mukadimah dengan isi dan tema khotbah. Ini
merupakan bagian dari perhatian seseorang terhadap ceramah yang
disampaikan. Demikian keterangan Syekh Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul
Mumthi’, (1/7). Siapa yang Pertama Kali Mengucapkannya? Diriwayatkan
dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mengatakan, أول
من قال أمَّا بعدُ داودُ وهو فصل الخطاب “Orang yang pertama kali
mengucapkan ‘amma ba’du’ adalah Nabi Daud ‘alaihis salam, dan itu adalah
fashlal khitab.” (Al-Awail Ibni Abi Ashim, no. 188; Al-Awail
Ath-Thabrani, no. 40) Allah berfirman, وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ
الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَاب “Kami kuatkan kerajaannya serta Kami
berikan ilmu dan fashlul khitab.” (Q.s. Shad: 20) Ada juga yang
berpendapat lain, siapa yang pertama kali mengucapkan kalimat ini.
Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan beberapa nama orang yang dianggap
pertama kali mengucapkan kalimat ini. Diantaranya, Nabi Ya’qub ‘alahis
salam. Berdasarkan riwayat ad-Daruquthni. Ya’rib bin Qahthan. Ka’ab bin
Luai. Qais bin Saidah. Subhan Namun yang makruf, orang pertama yang
megatakannya adalah Nabi Daud ‘alaihi salam. Allahu a’lam. Dijawab oleh
Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer