Menolak Pinangan Lelaki Soleh Ada lelaki soleh meminang seorang akhwat.
Tp akhwat ini kurang respon dgnya. Mungkin krn prtimbangan fisik. Dia
sama sekali tdk menilai buruk akhlak dan agama lelaki ini. Orangnya
rajin bekerja dan tanggung jawab. Krakternya lugu. Tapi kurang sreg
saja. Apakah akhwat ini berdosa? Jazakumullah khoiran..
Jawab: Bismillah
was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Tidak menyukai orang
sholeh, latar belakangnya ada 2, Pertama, tidak suka yang sifatnya
manusiawi. Misalnya, tidak suka dengan wajahnya yang kurang indah
dipandang, atau karakternya yang pelit atau kasar. Kedua, tidak suka
karena agamanya. Dia tidak ada yang bermasalah secara fisik. Tapi dia
benci setiap lelaki berjenggot, atau lelaki yang rajin shalat jamaah di
masjid, atau lelaki yang suka puasa sunah, dst. Sehingga rasa tidak
sukanya muncul karena orang ini mengamalkan sunah atau karena dia dai
yang mengajarkan tauhid. Ada beberapa orang yang mereka tidak menyukai
Umar bin Khatab karena karakter beliau yang sangat tegas. Meskipun
mereka mencintai Umar karena keshalehannya. Dulu ada sahabat sangat
soleh, dijamin masuk surga oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
namanya Tsabit bin Qais bin Syammas. Beliau menikah dengan Jamilah bintu
Abdillah. Suatu ketika Jamilah pernah melihat suaminya berjalan bersama
deretan para sahabat. Dia terheran, tidak ada lelaki yang lebih jelek
dari pada suaminya. Hingga dia merasa tidak tahan untuk bersama Tsabit,
karena takut tidak bisa menunaikan hak suaminya. Beliau lapor kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, يَا رَسُولَ اللَّهِ ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَمَا إِنِّى مَا أَعِيبُ عَلَيْهِ فِى خُلُقٍ وَلاَ دِينٍ
وَلَكِنِّى أَكْرَهُ الْكُفْرَ فِى الإِسْلاَمِ Ya Rasulullah, Tsabit bin
Qais, saya sama sekali tidak keindahan akhlak dan agamanya yang bagus.
Namun saya khawatir kkufur dalam islam. (HR. Bukhari 5273, Nasai 3476,
dan yang lainnya). Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh
istrinya untuk mengembalikan maharnya. Lalu Tsabit diminta menjatuhkan
talak untuknya. Rasa tidak suka semacam itu, sifatnya manusiawi. Semua
orang tentu mengharapkan pasangan yang menyejukkan pandangannya. Baik
lelaki maupun wanita. Sehingga jika ini ada dalam diri seseorang, dia
tidak berdosa. Berbeda dengan tidak suka kepada seseorang karena agama.
Dia membenci orang itu, bukan karena bawaan sifat manusiawi. Namun
karena dia komitmen dengan agama. Dia lebihi suka dengan pasangan, yang
sama-sama jauh dari agama. Beberapa lelaki, serasa sepet jika melihat
wanita berhijab. Yang bikin sepet, jilbabnya bukan wajahnya. Beberapa
wanita, serasa sepet ketika melihat lelaki berjenggot. Yang bikin sepet
jenggotnya bukan wajahnya. Anda bisa bayangkan, andaikan manusia semacam
ini hidup di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat.
mereka setiap hari akan merasa sepet ketika melihat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Mereka memelihara jenggot,
pakaiannya di atas mata kaki. Sementara semua wanitanya berhijab. Jika
manusia semacam ini hidup di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
mungkin mereka akan bergabung dengan komunitas yahudi di luar kota
Madinah, agar tidak sepet melihat wanita berjilbab atau lelaki
berjenggot. Kebencian semacam ini berbahaya. Bisa menghapus amal, dan
menggiring pelakunya kepada kekufuran. Allah berfirman, وَالَّذِينَ
كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ . ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ
كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ Orang-orang yang
kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal
mereka. Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada
apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan
(pahala-pahala) amal-amal mereka. (QS. Muhammad: 8 – 9) Fatwa Dr. Soleh
al-Fauzan. Beliau pernah ditanya, bolehkah menolak pinangan lelaki
soleh, karena tidak cinta Jawaban beliau, إذا كنت لا ترغبين الزواج من
شخص؛ فلا إثم عليك، ولو كان صالحًا؛ لأن الزواج مبناه على اختيار الزوج
الصالح مع الارتياح النفسي إليه ؛ إلا إذا كنت تكرهينه من أجل دينه؛ فإنك
تأثمين في ذلك من ناحية كراهة المؤمن، والمؤمن تجب محبته لله ، ولكن لا
يلزمك مع محبتك له دينًا أن تتزوجي منه مادمت لا تميلين إليه نفسيًا .
والله أعلم Menolak menikah dengan seseorang, tidak berdosa. Meskipun dia
orang soleh. Karena menikah prinsipnya adalah memilih pasangan yang
soleh dan adanya rasa cinta dari hati. Kecuali jika anda tidak suka
dengannnya karena agamanya. Maka anda berdosa dalam hal ini, karena anda
membenci orang mukmin. Sementara orang mukmin wajib dicintai karena
Allah. Akan tetapi, anda tidak harus menikah dengannya, selama anda
tidak ada rasa cinta. Allahu a’lam (al-Muntaqa min Fatawa Dr. Sholeh
al-Fauzan, 3/226) Allahu a’lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur
Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer