Berikut ini sedikit penjelasan tentang arti haid, semoga bisa bermanfaat.
1. Ditinjau dari sisi bahasa.
Haid berarti sailaani (سيلان ) yaitu aliran. Contoh ungkapan
حاض الوادي : إذا سال
Lembah itu mengalami haid berarti mengalir (airnya)
وحاضت الشجرة إذا سال صمغها
Pohon itu mengalami haid berarti mengalirkan getahnya
Imam Jauhari berkata dalam Ash Shahaah,
حاضت المرأة تحيض حيضا ومحيضا ، فهي حائض و حائضة ايضا
Wanita mengalami haid berarti mengalirkan darah haid dan mahiidh. Maka wanita tadi disebut sebagai haaidh atau haaidhah (wanita haid).
Ta’ marbuthah (dalam bahasa arab) berfungsi membedakan sifat
jenis laki-laki dan perempuan. Akan tetapi sifat yang hanya dimiliki
perempuan tidak perlu digandeng dengan ta’ marbuthah. Seperti untuk
menyebut wanita haidh tidak menggunakan haaidhah tapi cukup haaidh. (Taudhihul Ahkam,1/317)
Imam Nawawi rahimahullah menukilkan dari penulis Al Haawi bahwa haid memiliki enam nama secara bahasa yaitu:
1. Alhaidh (الحيض ) nama ini paling populer,
2. Ath thamts (الطمث )
3. Al ‘Iraak (العراك )
4. Adh dhahk (الضحك )
5. Al Ikbaar (الإكبار )
6. Al I’shaar (الإعصار )
2. Ath thamts (الطمث )
3. Al ‘Iraak (العراك )
4. Adh dhahk (الضحك )
5. Al Ikbaar (الإكبار )
6. Al I’shaar (الإعصار )
(Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, 2/341)
2. Ditinjau dari istilah syar’i
Para ulama fikih berbeda-beda dalam mendefinisikan kata haid,meskipun demikian, memiliki pengertian yang saling berdekatan.
Imam Al Kasani Al Hanafi mendefinisikan,
بأنه اسم لدم خارج من الرحم ، لا يعقب الولادة ، مقدر بقدر معلوم في وقت
معلوم ، فلا بد من معرفة لون الدم وحاله ، ومعرفة خروجه ومقداره ووقته
Haid adalah nama darah yang keluar dari rahim, bukan darah karena
persalinan, keluar dengan volume tertentu dan di waktu tertentu. Karena
itu, selayaknya wanita mengenal warnanya,ciri-cirinya, waktu keluar dan
volumenya.
Ulama fikih madzab Malikiyyah mendefinisikan,
بأنه الدم الخارج من الفرج على عادة الحيض من غير علة ولا نفاس
Haid adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita di masa haid, bukan karena sakit dan bukan darah nifas.
Ulama fikih madzab Syafi’iyyah mendefinisikan,
بأنه دم يرخيه رحم المرأة بعد بلوغها في أوقات معتادة
Haid adalah darah yang mengucur dari rahim wanita setelah masa baligh di waktu tertentu yang menjadi kebiasaannya.
Adapun ulama fikih madzab Hambali mendefinisikan,
بأنه دم طبيعي يخرج مع الصحة من غير ولادة من قعر الرحم يعتاد أنثى إذا بلغت في أوقات معلومة
Haid adalah darah kebiasaan yang keluar saat kondisi sehat, bukan
karena persalinan,keluar dari dalam rahim. Darah ini menjadi kebiasaan
wanita yang telah baligh, keluar di waktu tertentu.
Wallahua’alam
وصلى الله على نبينامحمدوعلى آله واصحابه ومن تبعهم بإحسان الى يوم الدين
—
Maraji ‘:
Taudhihul Ahkam Min Bulughil Maram, Abdullah Al Bassam, Jannatul Afkar, Kairo
Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Imam Nawawi, Maktabah Asy Syamilah
http://alifta.net/Fatawa/ FatawaChapters.aspx? languagename=ar&View=Page& PageID=5919&PageNo=1&BookID=2& TableName=Abhas&ID=316& NextTocID=316
Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Imam Nawawi, Maktabah Asy Syamilah
http://alifta.net/Fatawa/
—
Penyusun: Ummu Fatimah
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Penyusun: Ummu Fatimah
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel WanitaSalihah.Com
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer