Hal-hal yang menyebabkan datangnya hujan adalah dengan melakukan hal-hal berikut ini.
Pertama: Memperbanyak istigfar (memohon ampun kepada Allah)
Allah Ta’ala berfirman,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10)
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ
بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ
أَنْهَارًا (12)
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohon ampunlah kepada Tuhanmu –
sesungguhnya Dia Maha Pengampun – niscaya Dia akan mengirimkan hujan
kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menyediakan
untukmu kebun-kebun, dan menyediakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Ada juga beberapa atsar yang menerangkan bahwa istigfar (banyak
memohon ampun kepada Allah) adalah salah satu sebab diturunkannya hujan.
Diriwayatkan dari Asy-Sya’bi; ia berkata, “Umar bin Al-Khattab
radhiyallahu ‘anhu suatu saat meminta diturunkannya hujan, namun beliau
tidak menambah istigfar hingga beliau kembali, lalu ada yang mengatakan
kepadanya, ‘Kami tidak melihatmu meminta hujan.’ Umar pun mengatakan,
‘Aku sebenarnya sudah meminta diturunkannya hujan dari langit.’ Kemudian
Umar membaca ayat,
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا, يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu – sesungguhnya Dia Maha Pengampun – niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.’
Umar pun lantas mengatakan,
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
‘Wahai kaumku, mintalah ampun kepada Rabb kalian! Kemudian
bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan
lebat dari langit.’ [1]
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al-Bashri rahimahullah sebagai berikut.
أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ،
وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى
إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى
إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا
عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة
“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang
musim paceklik yang terjadi. Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah
(mohon ampunlah) kepada Allah.’
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya.
Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada
Allah.’
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan
pada lahan (kebunnya). Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah
(mohon ampunlah) kepada Allah.’
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu
itu belum memiliki anak. Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah
(mohon ampunlah) kepada Allah.’
Kemudian setelah itu Al-Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh di atas.” [2]
Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan menaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rezeki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, kalian juga akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan kepada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” [3]
Kedua: Dengan istiqamah menjalankan syariat Allah
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا
“Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu
(agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air
yang segar (rezeki yang banyak).” (QS. Al-Jin: 16)
Di antara penafsiran ulama mengenai surat Jin ayat 16 yaitu
seandainya mereka berpegang teguh dengan ajaran Islam dan terus
istiqamah menjalaninya maka mereka akan diberi minum air yang segar,
yaitu dilapangkan rezekinya. [4]
Makna ayat di atas serupa dengan firman Allah Ta’ala,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)
Ketiga: Dengan shalat istisqa’
Istisqa’ berarti meminta pada Allah Ta’ala agar menurunkan hujan
ketika kekeringan. Para ulama sepakat bahwa shalat istisqa’ termasuk
ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menurut mayoritas ulama
shalat istisqa’ disunnahkan ketika terjadi kekeringan.
Di antara dalil yang menunjukkan disyariatkannya shalat istisqa’ adalah hadits Abdullah bin Zaid. Beliau berkata,
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِلَى الْمُصَلَّى وَاسْتَسْقَى وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ حِينَ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar ke tanah
lapang dan beliau hendak melaksanakan istisqa’ (meminta hujan). Beliau
pun merubah posisi rida’-nya [5] (yang semula di kanan dipindah ke kiri
dan sebaliknya) ketika beliau menghadap kiblat.”
قَالَ إِسْحَاقُ فِى حَدِيثِهِ وَبَدَأَ بِالصَّلاَةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ ثُمَّ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَدَعَا
Ishaq menjelaskan tentang hadits tersebut, “Beliau memulai
mengerjakan shalat sebelum berkhutbah kemudian beliau menghadap kiblat
dan berdoa.” [6]
**
Catatan kaki:
[1] HR. Al-Baihaqi, 3:352.
[1] HR. Al-Baihaqi, 3:352.
[2] Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11:98.
[3] Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 14:140.
[4] Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 14:152-153.
[5] Rida’ adalah pakaian yang menutupi badan bagian atas. Ada pula
yang disebut izar, yaitu pakaian yang menutup separuh badan ke bawah.
[6] HR. Ahmad, 4:41. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim.
—
Disalin dari buku Panduan Amal Shalih di Musim Hujan, Muhammad Abduh Tuasikal, Cetakan Pertama, Dzulhijjah 1434 H/Oktober 2013 M, Pustaka Muslim, Yogyakarta.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer