Akhwatmuslimah.com – Di sebuah kota indah di pinggir
sungai Nil, seorang syekh yang bijak dan alim, berjalan-jalan santai
bersama salah seorang di antara murid-muridnya di sebuah taman.
Di tengah-tengah asyik berjalan sambil bercerita, keduanya melihat
sepasang sepatu yang sudah usang lagi lusuh. Mereka berdua yakin kalau
itu adalah sepatu milik pekerja kebun yang bertugas di sana, yang
sebentar lagi akan segera menyelesaikan pekerjaannya.
Sang murid melihat kepada syekhnya sambil berujar, “Bagaimana kalau
kita candai tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya, kemudian
kita bersembunyi di belakang pohon-pohon? Nanti ketika dia datang untuk
memakai sepatunya kembali, ia akan kehilangannya. Kita lihat bagaimana
dia kaget dan cemas.”
Syekh yang alim dan bijak itu menjawab,”Ananda, tidak pantas kita
mengibur diri dengan mengorbankan orang miskin. Kamu kan seorang yang
kaya, dan kamu bisa saja menambah kebahagiaan untuk dirinya. Sekarang
kamu coba memasukkan beberapa lembar uang kertas ke dalam sepatunya,
kemudian kamu saksikan bagaimana respon dari tukang kebun miskin itu.”
Sang murid sangat takjub dengan usulan gurunya. Dia langsung saja
berjalan dan memasukkan beberapa lembar uang ke dalam sepatu tukang
kebun itu. Setelah itu ia bersembunyi di balik semak-semak bersama
gurunya sambil mengintip apa yang akan terjadi dengan tukang kebun.
Tidak beberapa lama datanglah pekerja miskin itu sambil
mengibas-ngibaskan kotoran dari pakaiannya. Dia menuju tempat sepatunya
yang ia tinggalkan sebelum bekerja. Ketika ia mulai memasukkan kakinya
ke dalam sepatu, ia menjadi terperanjat karena ada sesuatu di dalamnya.
Saat ia keluarkan ternyata isinya uang. Dia memeriksa sepatu yang
satunya lagi, ternyata juga berisi uang. Dia memandangi uang itu
berulang-ulang, seolah-olah ia tidak percaya dengan penglihatannya.
Setelah ia memutar pandangannya ke segala penjuru ia tidak melihat
seorangpun. Selanjutnnya ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya lalu ia
berlutut sambil melihat ke langit dan menangis.
Dia berteriak dengan suara tinggi, seolah-olah ia bicara kepada Allah
Ar-Rozzaq, “Aku bersyukur kepada-Mu wahai Robbku. Wahai Yang Maha Tahu
bahwa istriku lagi sakit dan anak-anaku lagi kelaparan, mereka belum
mendapatkan makanan hari ini. Engkau telah menyelamatkanku, anak-anak
dan istriku dari celaka.”
Dia terus menangis dalam waktu yang cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Dia terus menangis dalam waktu yang cukup lama sambil memandangi langit sebagai ungkapan rasa syukurnya atas karunia dari Allah Yang Maha Pemurah.
Sang murid sangat terharu dengan pemandangan yang ia lihat di balik
persembunyiannya. Air matanya meleleh tanpa dapat ia bendung. Ketika
syekh yang bijak tersebut memasukkan pelajaran kepada muridnya,
“Bukankah sekarang kamu merasakan kebahagiaan yang lebih dari pada kamu
melakukan usulan pertama dengan menyembunyikan sepatu tukang kebun
miskin itu?” Sang murid menjawab, “Aku sudah mendapatkan pelajaran yang
tidak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku. Sekarang aku baru paham
makna kalimat yang dulu belum aku pahami sepanjang hidupku, ‘ketika kamu
memberi kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih banyak dari pada
kamu mengambil’.”
Sang guru melanjutkan pelajarannya. Dan sekarang ketahuilah bahwa pemberian itu bermacam-macam.
1. Memaafkan kesalahan orang di saat mampu melakukan balas dendam adalah suatu pemberian
2. Mendoakan temanmu muslim di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) itu adalah suatu pemberian
3. Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk darinya juga suatu pemberian
4. Menahan diri dari membicarakan aib saudaramu di belakangnya adalah pemberian lagi.
2. Mendoakan temanmu muslim di belakangnya (tanpa sepengetahuannya) itu adalah suatu pemberian
3. Berusaha berbaik sangka dan menghilangkan prasangka buruk darinya juga suatu pemberian
4. Menahan diri dari membicarakan aib saudaramu di belakangnya adalah pemberian lagi.
Ini semua adalah pemberian, supaya kesempatan memberi tidak
dimonopoli oleh orang-orang kaya saja. Jadikanlah semua ini pelajaran.
========
Sumber: Kajian Kisah dan Sejarah Islam
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer