:قال رسول الله صلى الله عليه و سلم
إِنِّي لَأَمْزَحُ وَلَا أَقُوْلُ إِلَّا حَقًّا
(الطبراني)
Artinya:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terlah bersabda:”Sesungguhnya
aku benar-benar bercanda dan aku tidak mengatakan kecuali dengan
perkataan yang haq” (At Thabarani, dengan sanad hasan menurut Al Hafidz
Al Haitsami)
Dari
hadits di atas Imam Al Munawi menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam juga bercanda meski beliau seorang rasul Allah, hingga
Ibnu Uyaiman berpendapat bahwa bercanda merupakan bagian dari sunnah.
Sedangkan canda Rasulullah sendiri tidak ada unsur bathil dan
berlebihan.
Diantara
canda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam termasuk perkataan beliau
terhadap seorang wanita,”Suamimu yang ada warna putih di matanya”,
juga perkataan beliau kepada seorang wanita tua,”Tidak masuk surga
orang yang tua”, serta pernyataan kepada yang lain,”Kami benar-benar
mengangkutmu di atas anak onta”.
Imam
Al Mawardi sendiri menjelaskan bahwa bercanda sendiri memiliki dampak
positif, yakni untuk mengakrabkan pertemanan dan menghibur lawan
berbicara, dan ini tidak terwujud kecuali dengan perkataan yang baik dan
tidak berlebihan. Sedangkan bercanda secara berlebihan akan
menghilangkan wibawa, sebagaimana disampaikan oleh Raghib Al Asfahani.
Meski
dianjurkan bercanda namun Ibnu Arabi menjelaskan bahwa menjadikan dien
sebagai bahan gurauan adalah perkara yang dilarang karena itu bentuk
dari kebodohan, sebagaimana yang dikabarkan Allah Ta’ala yang
artinya,”Seungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk menyembelih
sapi betina. Mereka pun mengatakan,’Apakah engkau menjadikan kami
sebagai ejekan?’ Berkatalah Ia (Musa Alaihissalam),’Sesungguhnya aku
berlindung kepada Allah agar tidak termasuk golongan orang-orang yang
bodoh’”. (Al Baqarah: 67) (lihat, Faidh Al Qadir, 3/18,19)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer