Zaman sekarang pemuda pemudi pasti tidak
asing dengan kata “Galau”, satu kata pendek yang sering
didengung-dengungkan ini mampu menggambarkan suatu keadaan yang
menggelisahkan hati, susah, gundah gulana baik karena masalah jodoh,
pekerjaan, keluarga, atau masalah kehidupan dunia yang lain. Yang paling
sering kita pahami dan yang dimaksudkan,
kata “Galau” ini dikaitkan dengan masalah yang pertama kami sebutkan,
yaitu Jodoh. Entah kenapa konotasinya kebanyakan menuju kesana. Wallahua’lam.
Tentu setiap orang akan merasa tidak nyaman jika mengalami kegalauan,
dan setiap orang akan berusaha keluar dari zona ini. Tentunya kita harus
melampiaskan rasa galau ini dengan segala kegiatan positif terlebih
lagi yang membawa pahala, dan jangan sampai kegalauan dilampiaskan
dengan kemaksiatan,
naudzubillahi min dzalik. Optimis….itulah kuncinya, karena Nabi bersabda,وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
“…..dan ketahuilah, sesungguhnya pertolongan (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala) itu bersama kesabaran, dan jalan keluar (dari kesulitan) selalu bersama kesulitan (itu sendiri), dan kemudahan selalu menyertai kesusahan”.Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang paham akan ummatnya telah memberikan resep yang manjur untuk mengobati rasa galau ini. Oleh karena itu alangkah baiknya kita menyimak, menghafalkan, serta mengamalkan dzikir yang diajarkan oleh Nabi ‘alayhis sholatu was salam ketika hati ini dirundung kegalauan, kegundahan, atau kesedihan.
Dari ‘Abdulloh ibnu Mas’ud radliyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim ditimpa oleh kegundahan atau kesedihan lalu ia mengucapkan:
- اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.
Melainkan Allah ta’ala akan menghilangkan kegalauannya dan kesedihannya kemudian menggantinya dengan kegembiraan. Salah seorang bertanya: “Wahai Rasululloh, bolehkah kami mempelajarinya?” Beliau menjawab: “Ya sudah seharusnya orang yang mendengar do’a tersebut mempelajarinya”. (Al-Musnad, HR Imam Ahmad I/391)Artikel: http://maramissetiawan.wordpress.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer