- Mereka mau menjadikan Indonesia seperti Singapura, di mana kelompok ‘Cina’ yang berkuasa.
Kolaborasi Gereja Kharismatik dan Konglomerat Cina di Indonesia dengan dukungan Amerika, Israel, dan Eropa, bertujuan melakukan penguasaan kedaulatan politik atas Indonesia, dan menjadikan INDONESIA negeri Kristen.
Petikan
khotbah Iin Indriato Cipto (11/01/2014), pemilik Taman Bacaan Yayasan
Mahanaim di Bekasi, yang juga Penginjil anak-anak jalanan, menyatakan:
“Mulai tahun ini dan selama tujuh tahun, semua jatah Israel dialihkan kepada Indonesia,
karena Negara kita sudah dinubuatkan. Akan banyak bantuan Israel ke
Indonesia. Lewat pemilu akan ada pemimpin Indonesia yang dipersiapkan
oleh pemimpin Gereja dan Pengusaha Kristen, pemimpin yang dapat
bekerjsama dengan Negara Israel”.
Kemenangan
Joko Oey dan Xong Wan Sie (Ahok) karena mendapat dukungan penuh dari
Jaringan Kharismatik. Ahok dan isterinya adalah anggota dari jaringan
Kharismatik.
Para
tokoh pendukung Jaringan Gereja Kharismatik adalah para konglomerat
Cina. Seperti Mochtar Riyadi, dan James Riyadi. Bapak dan anak pendiri
Lippo, adalah orang-orang yang mula mengajak memberikan dukungan
Jaringan Gereja Kharismatik.
Sesudah
itu masuk konglomerat-konglomerat Cina lainnya, seperti Prayogo
Pangestu, Ciputra dan Kelompok Gramedia-Kompas. Ciputra awalnya
kesulitan uang pada masa krisis monoter, lalu mendapat pertolongan dari
kelompok Gereja Kharismatik, dan karena itu dia masuk ke dalam jaringan
mereka.
Para
pengusaha Cina ini juga mendirikan Perumahan Kota Baru Parahiyangan,
Bandung. Komplek Perumahan Harapan Baru, Bekasi, ada 25 gereja, tanpa
papan nama.
Mereka
telah berhasil mengadakan Amandemen UUD-45, itulah rekayasa politik
untuk melemahkan Indonesia agar bisa dikuasai oleh Cina.
Dengan Amandemen itu, ada empat hal yang ingin dituju oleh kelompok Cina, yaitu:
1 pelemahan MPR, sebagai lembaga Tertinggi Negara,
2. penguatan fungsi dan tugas DPR, sehingga memiripkan Pemerintahan Parlementer,
3 Penghapusan Presiden Indonesia Harus Orang Asli.
4. Dan Perubahan dari Asas Kekeluargaan menjadi Sistem Kapitalisme dan Liberalisme.
Sasaran
yang terutama adalah membuat kerusakan ekonomi dan memperlemah kekuatan
‘Rakyat, Negara, dan Bangsa, khususnya kekuatan ekonomi Pribumi, Islam
dan ABRI.
Di
sini kelompok Cina Indonesia lewat koordinasi Keluarga Riady dengan
dukungan CSIS (Center Strategic International Studies), sebagai ‘think
tank’, ikut bermain menggerogoti kekayaan Indonesia demi kepentingan social ekonomi dan politik bagi kelompok Cina.
CSIS sendiri sudah mulai bekerja sejak didirikan awal pemerintahan Soeharto, dan sangat mempengaruhi kebijakan Soeharto. Intinya, mereka mau menjadikan Indonesia menjadi seperti Singapura, di mana kelompok ‘Cina’ yang berkuasa.
Penghargaan
kelompok Yahudi Amerika Serikat kepada SBY beberapa waktu lalu adalah
pernyataan terima kasih, bahwa Jaringan non-Muslim mendapat tempat yang
lebih baik di Indonesia.
Pada
sekitar Desember tahun lalu, ada pertemuan tokoh-tokoh Cina se-Dunia di
Medan. Dalam pertemuan itu, memang fokusnya adalah Indonesia.
Salah satu hasil pertemuan ini adalah didirikan “Pasti” (Paguyuban Suku Tionghoa), yaitu suatu perkumpulan diantara kelompok Cina Indonesia, untuk memperjuangkan ‘ECI’ (Etnis Cina Indonesia) menjadi sebuah suku, seperti suku-suku lain di Indonesia.
Inilah sorotannya.
***
Gereja Kharismatik dan Gerakan Politik Cina Menguasai Indonesia
JAKARTA
(voa-islam.com) - Sungguh sangat luar biasa gambaran yang disampaikan
oleh Dr.Ir. Sri Bintang Pamungkas, ketika berlangsung ‘diskusi’ di
Masjid Baiturrahim, Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, Sabtu, 22/2/2014.
Sri
Bintang Pamungkas menggambarkan kolaborasi antara Gerakan Gereja
Kharismatik dan kelompok konglomerat Cina di Indonesia dengan dukungan
Amerika, Israel, dan Eropa, bertujuan melakukan penguasaan kedaulatan
politik atas Indonesia, dan menjadikan INDONESIA negeri Kristen.
Di bawah ini penggambaran oleh Sri Bintang Pamungkas.
Kharismatik
awalnya sebuah acara adat yang berkembang di Israel, disebut
Pentecosta, yaitu upacara syukur kepada Tuhan atas berkahnya terhadap
hasil pertanian. Acara adat ini kemudian dibawa ke Inggris pada tahun
l920, dan berkembang di wilayah Wales menjadi bagian dari upacara
gerejani.
Upacara
gerejani ini tidak sama dengan yang dilakukan oleh gereja Protestan
ataupun Katolik, tapi lebih menekankan pengajaran karunia dari Roh
Kudus. Upacara gerejani ini berkembang menjadi besar di Amerika Serikat
dan dunia, terutama karena kewajiban yang disebut sepersepuluh. Di mana
10 persen dari kekayaan wajib diserahkan kepada kepentingan gereja agar
kekayaan individu yang bersangkutan menjadi berlipat.
Perkembangan Kharimastik
Setelah
berkembang, Gereja Katolik Roma menjadi khawatir akan terjadinya
pemisahan umat Katolik, seperti yang pernah pada masa pemisahan
Protestan. Oleh sebab itu, Gereja Vatikan memberikan ruang khusus bagi
kaum Kharismatik untuk beribadah. Hal ini justru mengakibatkan semakin
meningkatnya perpindahan umat Katolik menjadi pengikut kaum Kharismatik,
sekalipun begitu, terjadi pula persekutuan yang erat antara kaum
Katolik dan Kharismatik.
Gereja
Kharismatik mengajarkan pula puji-pujian disertai napak tilas ke
Israel. Mereka percaya, bahwa keimanan mereka menjadi sempurna kalau
bisa mandi di Sungai Yordan, Israel. Menurut mereka, berziarah ke Israel
adalah wajib, sebagaimana umat Islam wajib berhaji ke Masjidil Haram,
sekiranya mampu. Dalam setahun ada tiga kali sekumpulan orang dari
Jaringan Kharismatik Indonesia ke Israel dengan koordinasi oleh Nani
Susanti dari Yayasan Gratia, Cirebon. Yaitu bulan Mei (sebagai hari
kemerdekaan Israel), Oktober (Pondok Daud), dan Desember (Hari Natal).
Setelah
itu juga ke Cina, Korea, dan Australia, konon Kharismatik masuk ke
Indonesia sekitar tahun l967, yaitu lewat para misionaris Amerika
Serikat yang berkunjung ke Nusa Tenggara Timur, antara lain, Pulau
Timor. Tokoh Kharismatik di Nusa Tenggara Timur adalah Pendeta Melly.
Oleh Pendeta Melly dan Thenny Landena,
Kharismatik dibawa memasuki Jawa lewat Surabaya sekitar tahun l975. Di
Surabaya juga mengalami perkembangan, antara lain oleh Pendeta Jeremia
Rim, Daniel Alexander, Stephen Tong dan Alex Abraham Tanusaputra.
Jaringan Kharismatik di Indonesia
Anak-anak murid para Pendeta itu, ikut
mengembangkan Gereja Kharismatik dengan berbagai nama gereja , antara
lain, Pendeta Jeremia Rim bersama Dr.Ir.Bambang Wijaya mendirikan Gereja
Perjanjian Baru, yang kemudian berganti nama menjadi Gereja Masa depan
Cerah, dan Alex Abraham Tanusaputra mendirikan Gereja Bethany.
Dari
Surabaya, aliran Kharismatik berkembang ke Semarang, Yogyakarta,
Cirebon dan Bandung. Mereka tidak lagi harus menyebut tempat peribadatan
sebagai gereja, tetapi segala bentuk bangunan yang di dalamnya orang
bisa beribadah. Di Semarang ada Pendeta Petrus Agung yang mendirikan
Holly Stadium, sebagai tempat peribadatan, yang terbesar di Asia
Tenggara.
Di
Yogyakarta ada tokoh Gondowidjojo yang menggunakan tempat
percetakannya, Andi Offset, dengan majalahnya Bahana, sebagai tempat
beribadah juga. Di Temanggung ada Pendeta Petrus Hadi Santoso, di
Cirebon ada Nani Susanti dengan Gedung Gratia-nya, serta Wim
Brataatmadja, dan di Bandung ada Yusak Cipto, Nani Susanti, Yuda
Mailool, Andreas Nawawi, dan Petrus Nawami. Di kota Bekasi juga ada Heru
Sungkono dan Iin Cipto.
Selain
berbentuk Gereja atau Rumah peribadatan, jaringan Kharismatik juga
mendirikan banyak usaha gerejani, seperti sekolah Inti, sebuah
Perhimpunan Indonesia Tionghoa, Sekolah Cahaya Bangsa, Sekolah Garda
Terdepan, Sekolah Tinggi Theologia, Yayasan Doulos, Yayasan Ayub,
Penerbit Andy, Taman Bacaan Mahanaim, Gerakan Priya Sejati (Business
Mens Fellowship, Vibrant Men’s Ministry and Christian Mens’s
Networking). Sekolah Inti dan Sekolah Garda Terdepan membina anak-anak
muda untuk diterjunkan ke desa-desa sebagai petani dan penyelenggara
kegiatan social.
Gereja-Gereja Kharismatik dan Tokohnya
Beberapa Gereja dalam Jaringan Kharismatik beserta pimpinannya adalah sebagai berikut :
1.Gereja Kristen Perjanjian Baru (Jakarta
– Andreas Nawawi, Bandung, GKPB Fajar Pengharapan-Bambang Widjaja,
Cirebon, GKPB FAjar Keagungan-Pendeta Wim Brataatmadja.
2.Gereja Bethany (Bandung-Pendeta Agung Takariana, Surabaya-Alex Abraham Tanusaputra.
3.Gereja Mawar Saron (Pendeta Yakub Nahuruay)
4.Gereja Tiberias Indonesia (Pendeta Pariadji dengan penyandang dana Hasyim Djojohadikusumo)
5.Gereja el-Shaday (Bandung – Natawidjaja)
6.Gereja Anak Panah (Bandung-Pendeta Juliono, dengan Sekolah Cahaya Bangsa)
7.Gereja Duta Injil
8.Gereja Rumah Do’a Segala Bangsa
9.Gereja Yesus Kristus Tuhan (Gereja Abba Love, Jakarta –Eddy Leo)
10.Gereja Bethel Indonesia
(Jakarta-Ir.Niko Nyotorahardjo, Pendeta Gilbert Lumaindong, Cirebon
Bethel Yos Sudarso-Pendeta Yuda D.Mailool)
11.Gereja Bethel Tabernakel
12.Gereja Pelayanan Kesembuhan Kharismatik
13.Gereja Reformasi (Jakarta-Stephen Tong, Bandung-Hok Im Tong, Khaleb Tong, Kha Im Tong, Dorothy Tong)
14.Gereja Pusat Pantekosta
15.Gereja Pantekosta Philadelphia (Cirebon-Pendeta Paul Masail)
16.Charismatic City Church
17.Charismatic Worship Service
18.Gereja Duta Injil
19.Gereja Kemenangan Iman Indonesia
20.Gereja Jemaat Kristen Indonesia
21.Gereja Jemaat Kristus Indonesia (Cirebon:Gedung Gratia)
22.Gereja Sidang Jemaat Alah
Tempat-Tempat Kebaktian
Gereja Kharismatik menyadari bahwa pada
saat ini sulit, dan hampir tidak mungkin, mendirikan gereja di
Indonesia. Karena itu, mereka banyak mengadaka kebaktian di hotel-hotel,
gedung pertemuan dan komplek perumahan.
Sebagai contoh, Gereja Tiberias banyak
mengadakan kebaktian di Balai Sarbini, Jakarta dan Pusat Perbelajaan
Braga Walk, Bandung. Gereja Bethany mengadakan di BTC Jalan Pasteur,
Bandung, Gereja Bethel di Perumahan Sukawarna, di Gedung Gratia,
Cirebon, serta di Holy Stadium, Semarang.
Di Bandung Trade Center Jalan Pasteur,
ada dua gereja yang menggunakan gedung itu, yaitu Gereja Bethany, dan
Gereja Masa Depan Cerah. Di Kompleks Perumahan Singgasana, di Mekar
Wangi, Bandung juga ada dua gereja megah dan besar, yaitu Gereja Hok Im
Thong, dan Gereja Bethel, dimana 99 persen penghuni Perumahan itu adalah
orang-orang Cina yang kaya raya.
Para pengusaha Cina ini juga mendirikan
Perumahan Kota Baru Parahiyangan, Bandung. Komplek Perumahan Harapan
Baru, Bekasi, ada 25 gereja, tanpa papan nama. Di Bumi Serpong Damai,
Andreas Nawawi, Petrus Nawawi, Edy Sindoro dan Bambang Widjaja adalah
pengurus Gereja Masa Depan Cerah, yang banyak mendirikan komplek
perumahan.
Dukungan dan Gerakan Politik Cina Menguasai Indonesia
Para tokoh pendukung Jaringan Gereja
Kharismatik adalah para konglomerat Cina. Seperti Mochtar Riyadi, dan
James Riyadi. Bapak dan anak pendiri Lippo, adalah orang-orang yang mula
mengajak memberikan dukungan Jaringan Gereja Kharismatik.
Sesudah itu masuk konglomerat-konglomerat
Cina lainnya, seperti Prayogo Pangestu, Ciputra dan Kelompok
Gramedia-Kompas. Ciputra awalnya kesulitan uang pada masa krisis
monoter, lalu mendapat pertolongan dari kelompok Gereja Kharismatik, dan
karena itu dia masuk ke dalam jaringan mereka.
Dukungan juga datang dari dunia
internasional, seperti Israel, Singapura, Australia, Kanada, Selandia
Baru, dan Amerika. Tentunya, Negara-negara Sekutu Amerika juga
memberikan dukungan.
Konon Korea
Selatan dan Taiwan juga membantu. Ada kelompok Budha,Tsu Tsi, yang
berkiblat ke Taiwan. Yang juga memberikan dukungan dengan cara-cara
tertentu. Mochtar dan James Riady pada awalnya, sebagai sahabat dan
pendana kampanye Presiden Amerika Bill Clinton, mendapat tugas dari
Presiden Amerika Serikat itu untuk menjatuhkan Presiden Soeharto.
Soeharto
dinilai mempermalukan Amerika, karena tidak mampu menyelesaikan masalah
Timor-Timur setelah diberi waktu 20 tahun. Sehingga harus dijatuhkan.
Salah satunya, upayanya adalah menciptakan krisis mototer. Sebagai
akibatnya masyarakat bergolak untuk menolak kehadiran Soeharto setelah
30 tahun berkuasa.
Berbagai
kejadian sesudah itu, seperti penjatuhan Presiden Habibie,
terlepasnyaTimor-Timur, jatuhnya Gus Dur dan Megawati, serta Amandemen
UUD-45, adalah rekayasa politik untuk melemahkan Indonesia agar bisa
dikuasai oleh Cina.
Dengan
Amandemen itu, ada empat hal yang ingin dituju oleh kelompok Cina,
yaitu pelemahan MPR, sebagai lembaga Tertinggi Negara,penguatan fungsi
dan tugas DPR, sehingga memiripkan Pemerintahan Parlementer,
Penghapusan Presiden Indonesia Harus Orang Asli. Dan Perubahan dari Asas
Kekeluargaan menjadi Sistem Kapitalisme dan Liberalisme.
Sasaran yang
terutama adalah membuat kerusakan ekonomi dan memperlemah kekuatan
‘Rakyat, Negara, dan Bangsa, khususnya kekuatan ekonomi Pribumi, Islam
dan ABRI.
Di sini
kelompok Cina Indonesia lewat koordinasi Keluarga Riady dengan dukungan
CSIS (Center Strategic International Studies), sebagai ‘think tank’, ikut bermain menggerogoti kekayaan Indonesia demi kepentingan social ekonomi dan politik bagi kelompok Cina.
CSIS sendiri sudah mulai bekerja sejak
didirikan awal pemerintahan Soeharto, dan sangat mempengaruhi kebijakan
Soeharto. Intinya, mereka mau menjadikan Indonesia menjadi seperti
Singapura, di mana kelompok ‘Cina’ yang berkuasa.
Setelah menguasai perekonomian lewat
kesempatan yang diberikan oleh Soeharto, ditambah krisis ekonomi ,
terutama di bidang monoter yang menghadiahkan kepada mereka BLBI,
ratusan triliun (bahkan ribuan triliun!), maka mulai l999 mereka
menyiapkan gerakan politik. Itu dimulai dengan mendirikan Partai Damai
Sejahtera, pimpinan DR.Royandi Hotasoit.
Mereka
lebih intensif lagi menjelang pemilu 2004, di mana kebijakan yang
mereka tempuh adalah memasuki semua partai politik yang ada, dan kalau
perlu membeli partai-partai itu. Sekarang PKB ‘dibeli’ oleh bos Lion
Air, Rusdi Kirana. Mereka beranggapan , PDIP adalah tempat yang paling
aman dan nyaman bagi mereka.
Kekuatan
mereka menjadi seperti tak dapat ditolak lagi menjelang pemilu 2014.
Antara lain, karena dukungan kuat dari pemerintah SBY. Pada masa itu,
berbagai konflik keagamaan dengan Islam diciptakan agar kelompok Muslim
Indonesia mendapat kecaman dunia, sehingga memperlemah posisi
politiknya, disamping non-Muslim dengan barisan konglomerat Cina dan
Gereja Kharismatik ini mendapat dukungan dunia.
Penghargaan
kelompok Yahudi Amerika Serikat kepada SBY beberapa waktu lalu adalah
pernyataan terima kasih, bahwa Jaringan non-Muslim mendapat tempat yang
lebih baik di Indonesia. Pada sekitar Desember tahun lalu, ada pertemuan
tokoh-tokoh Cina se-Dunia di Medan. Dalam pertemuan itu, memang
fokusnya adalah Indonesia.
Salah satu hasil pertemuan ini adalah didirikan “Pasti” (Paguyuban Suku Tionghoa), yaitu suatu perkumpulan diantara kelompok Cina Indonesia,untuk memperjuangkan ‘ECI’ (Etnis Cina Indonesia) menjadi sebuah suku, seperti suku-suku lain di Indonesia.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik
(BPS), jumlah suku terbesar di Indonesia masih di dominasi oleh suku
Jawa 42 persen. Diikuti oleh Suku Sunda,11 persen, tetapi ‘suku’ Cina
sudah mencapai 11 persen. Cukup signifikan.
Kemenangan Joko Oey dan Xong Wan Sie
(Ahok) karena mendapat dukungan penuh dari Jaringan Kharismatik. Ahok
dan isterinya adalah anggota dari jaringan Kharismatik. Sebelum kawin
sangat aktif dalam banyak kegiatan di Jaringan Gereja Kharismatik. Ahok
sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, dianggap sebagai symbol kebangkitan
Jaringan Gereja Kharismatik Indonesia.
Berikut ini adalah salah satu petikan
khotbah Iin Indriato Cipto (11/01/2014), pemilik Taman Bacaan Yayasan
Mahanaim di Bekasi, yang juga Penginjil anak-anak jalanan, menyatakan:
“Mulai
tahun ini dan selama tujuh tahun, semua jatah Israel dialihkan kepada
Indonesia, karena Negara kita sudah dinubuatkan. Akan banyak bantuan
Israel ke Indonesia. Lewat pemilu akan ada pemimpin Indonesia yang
dipersiapkan oleh pemimpin Gereja dan Pengusaha Kristen, pemimpin yang
dapat bekerjsama dengan Negara Israel”.
Contoh
lain, “Kemunculan Ahok sebagai Wagub Jakarta memunculkan motivasi untuk
menciptakan Ahok-Ahok yang bisa membawa umat Kristen menjadi
pemimpin-pemimpin dalam pemerintahan bekerjsama dengan para konglomerat
Kristiani (Cina) yang aktif dalam penginjilan …”.
Ini
adalah salah satu contoh khotbah yang disampaikan dalam pertemuan atau
konser do’a pada tanggal 28 Januari di Bandung oleh Gereja Kristen
Perjanjian Baru pimpinan Bambang Widjaja.
Sebelumnya
itu ada pertemuan serupa pada tanggal 25 Januari, juga di Bandung, di
Jalan Pasteur, sebuah Seminar Politik yang diselenggarkan oleh
SekolahTinggi Theologia. Sungguh sangat luar biasa gerakan mereka
menguasai Indonesia, dan memperbudak pribumi dan Muslim. Wallahun a’lam.
Ahad, 24 Rabiul Akhir 1435 H / 23 Februari 2014 12:45 wib
***
Ketika
zaman penjajahan Belanda ternyata Cina di Nusantara jadi antek penjajah
Belanda dan dibentuklah lascar Cina bernama Po An Tui. Laskar Cina ini
kejamnya melebihi penjajah itu sendiri, hingga membunuhi para tawanan
pejuang kemerdekaan yakni pribumi (Muslim) di Temanggung. Dahulu menjadi
antek penjajah, kini bersekongkol dengan Kristen, Yahudi dan Amerika
mau menjajah Indonesia dan mengkristenkannya.
Lihat saja sejarahnya di link ini: Kejamnya Milisi Cina Indonesia ‘Po An Tui‘ Terhadap ..
Tanda lainnya, kini ketua umum MUI pun dipegang oleh lulusan Amerika yang jadi “kekasih” Yahudi, yakni Din Syamsuddin. Musibah, Din Syamsuddin “Kekasih” Yahudi Terpilih …
(nahimunkar.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer