Oleh
Zaki Rakhmawan
http://almanhaj.or.id/content/2227/slash/0
Sebagaimana hadits dari Anas bin Malik :
كَانَ
رَسُو لُ اللِّهِ صَلَّى اللَّهً عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى
رُطَبَاتٍ قَبْلَ أََنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَا تٌ فَعَلَى
تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَم تَكُنْ حَسَا حَسَواتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah
pernah berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat, kalau
tidak ada ruthab, maka beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau
tidak ada tamr, maka beliau meminum air, seteguk demi seteguk” [1]
Hadits diatas mengandung beberapa pelajaran berharga, antara lain : [2]
• Dianjurkannya untuk bersegera dalam berbuka puasa.
•
Dianjurkannya untuk berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah), apabila
tidak ada maka boleh memakan tamr (kurma kering), jika tidak ada pula
maka minumlah air.
• Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berbuka dengan beberapa buah kurma sebelum melaksanakan shalat. Hal ini
merupakan cara pengaturan yang sangat teliti, karena puasa itu
mengosongkan perut dari makanan sehingga liver (hati) tidak mendapatkan
suplai makanan dari perut dan tidak dapat mengirimnya ke seluruh sel-sel
tubuh. Padahal rasa manis merupakan sesuatu yang sangat cepat meresap
dan paling disukai liver (hati) apalagi kalau dalam keadaan basah.
Setelah itu, liver (hati) pun memproses dan melumatnya serta mengirim
zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak.
• Air adalah pembersih bagi usus manusia dan itulah yang berlaku alamiyah hingga saat ini.
Imam Ibnul Qayim rahimahullaah memberikan penjelasan tentang hadits di atas, beliau berkata :
“Cara
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbuka puasa dengan kurma atau
air, mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. Karena saat
berpuasa lambung kosong dari makanan apapun. Sehingga tidak ada sesuatu
yang amat sesuai dengan liver (hati) yang dapat di disuplai langsung ke
seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air.
Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver (hati) dan
lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak
yang masih segar. Liver (hati) akan lebih mudah menerimanya sehingga
amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses
menjadi energi. Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun baik,
karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila tidak ada
juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung
akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu” [3]
Dokter Ahmad Abdurrauf Hasyim dalam kitabnya Ramadhan wath Thibb berkata :
“Dalam
hadits tersebut terkandung hikmah yang agung secara kesehatan, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memilih mendahulukan kurma dan air
dari pada yang lainnya sedangkan kemungkinan untuk mengambil jenis
makanan yang lain sangat besar, namun karena ada bimbingan wahyu Ilahi
maka Rasulullah Shalalllahu ‘alaihi wa sallam memilih jenis makanan
kurma atau pun air sebagai yang terbaik bagi orang yang berpuasa. Maka,
yang sangat diperlukan bagi orang yang ingin berbuka puasa adalah
jenis-jenis makanan yang mengandung gula, zat cair yang mudah dicerna
oleh tubuh dan langsung cepat diserap oleh darah, lambung dan usus serta
air sebagai obat untuk menghilangkan dahaga.
Zat-zat yang
mengandung gula yaitu glukosa dan fruktosa memerlukan 5-10 menit dapat
terserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Dan keadaan
tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa. Jenis makanan yang
kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma khususnya
ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa dan
fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh” [4]
Maka,
urutan makanan yang terbaik bagi orang yang berbuka puasa adalah ruthab
(kurma basah), tamr (kurma kering) kemudian air, kalau itu pun tidak
ada, maka boleh menggunakan sirup atau air juice buah yang mengandung
unsur gula yang cukup, seperti air yang dicampur sedikit madu, jeruk,
lemon, dan sebagainya. [5]
Ustadz DR Anwar Mufti rahimahullaah berkata :
“Sesungguhnya
usus menyerap air yang mengandung gula membutuhkan waktu kurang lebih
selama 5 menit, hal ini dapat cepat memperkuat tubuh yang sedang lemah.
Sedangkan orang yang berbuka puasa dengan langsung makan dan minum yang
kurang mengandung unsur gula, maka apa yang telah disantapnya baru
diserap oleh lambungnya selama 3-4 jam. Hal ini tidak terjadi bagi orang
yang berbuka puasa dengan mengkonsumsi kurma yang banyak mengandung
unsur gula karena proses penyerapannya dapat berlangsung relative lebih
cepat. [6]
Kurma lebih unggul dari makanan lain yang mengandung
gula. Hal ini juga didukung bukti, yaitu segelas air yang mengandung
glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang
terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit.
Maka, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi
segar dan tahan lapar, sebab bahan ini juga kaya dengan serat. [7]
[Disalin
dengan sedikit penyesuaian dari buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma
Berdasarkan Al-Qur’an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan
Medis Modern, Penulis Zaki Rakhmawan, Pengantar Ustadz Yazid bin Abdul
Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah – Bogor, Cetakan Pertama, Dzul
Hijjah 1426H]
_______
Footnote
[1]. HR Abu Dawud (no. 2356),
Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasankan oleh
Imam Al-Albani dalam Irwa-ul Ghalil fi Takhrij Ahaadits Manaaris Sabiil
IV/45 no. 922
[2]. Disadur dari Taudhihul Ahkaam min Bulughil Maram
oleh Al-Hafidzh Ibnu Hajar Al-Asqalany yang disyarah oleh Syaikh
Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassam (II/198 no. 459) cet. Daar ibnu
Haitsam, th. 2004M
[3]. Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 309) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H
[4]. Dimuat oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 400)
[5].
Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih At-Thibb An-Nabawy fi Dhau-il
Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 401) oleh Syaikh
Salim bin Ied Al-Hilaly, cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[6].
Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih At-Thibb An-Nabawy fi Dhau-il
Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 401) oleh Syaikh
Salim bin Ied Al-Hilaly, cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[7].
Sebagaimana penjelasan Dr David Conning, Direktur Jenderal British
Nutrition Foundation. Dinukil dari makalah kesehatan dari Pusat
Kesehatan Universitas Utara Malaysia yang diambil dari www.medic.uum.ed
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2012
(753)
-
▼
July
(49)
- Al Kautsar dan Kenikmatan yang Banyak
- Kultum Tarawih Menurut Al Albani
- Adakah Do’a Khataman Al Qur’an?
- Tahlilan dalam Pandangan NU, Muhammadiyah, PERSIS ...
- Tahlilan dalam Pandangan NU, Muhammadiyah, PERSIS ...
- Lahn (Kesalahan) dalam Membaca Alquran
- Hal-Hal yang Dianggap Membatalkan Puasa
- Kenapa makin banyak wanita mengumbar aurat, inilah...
- Hukum Makan Ketika Adzan Shubuh
- Download: Al-Quran Digital AYAT plus Tajwid, Terje...
- Niat Puasa
- Amalan Sunnah Tatkala Berbuka Puasa
- Jangan Baca Koran terus,Tadabburilah Alqur'an
- Dahulukan puasa daripad pekerjaan yang melelahkan
- Mencium Istri Sampai Keluar Mani Saat Puasa
- Mengantuk Waktu Pagi sampai Siang Hari
- Hukum Puasa Hari Syakk
- Download Audio: Membongkar Koleksi Dusta Syaikh Id...
- Mengorbankan Harta Demi Belajar
- Mual-mual Setelah Makan
- Ramadhan
- NABI MENGANJURKAN BERBUKA PUASA DENGAN KURMA
- Hari syakk haram puasa, tapi An-Nadzir di Gowa dan...
- Inilah yang Wajib Puasa Ramadhan
- KESALAHAN TAREKAT SUFI : “Saya tidak beribadah ke...
- Puasa dan Berhari Raya Bersama Pemerintah
- PENGAKUAN MANTAN MISIONARIS KRISTEN DAN BUKTI KEBE...
- Ketetapan Syari’at Islam dalam Cara Penentuan Rama...
- Matahari Terbit Di Kampung Laut ” Sepenggal Kisah ...
- Obat Batuk Karena Perubahan Cuaca
- Mengucapkan Salam pada Wanita Non Mahrom
- Menjelang Ramadhan
- Tawakal Kepada Allah dalam Mencari Rezeki
- Antara Iman dan Percaya
- Nasehat Menjelang Ramadhan oleh Syaikh Abdul Aziz ...
- Kesibukan Orang-Orang Shalih di Bulan Ramadhan
- kunci surga
- Shalat dan Puasa di Daerah yang Waktu Siang Sangat...
- Adat yang Rawan Bid’ah dan Kemusyrikan
- Menyambut Kedatangan Ramadhan
- Benarkah Nabi Idris, Nabi Ilyas, Nabi Khidir dan N...
- KUMPULAN BAIT SYA’IR ARAB & ARTINYA : “Syair Arab ...
- Sesungguhnya Mereka Bersaudara
- Sarung “Balapan” Ala Salafi
- Puasa kontemporer
- (BAGUS) CONTOH TEKS/NASKAH KULTUM, PIDATO, CERAMAH...
- Minum Dengan Tangan Kiri Dan Tangan Kanan Diletakk...
- Jilbab wanita
- DO'A MALAIKAT KEPADA ORANG YANG DUDUK MENUNGGU SHALAT
-
▼
July
(49)