سألت شيخنا- رحمه الله- عن هذا.
Syaikh Husain al Awaisah mengatakan, “Kutanyakan hal ini –pengajian dalam kegiatan I’tikaf- kepada guru kami, al Albani”.
فقال: الاعتكاف عبادة محضة فنحن لا نري هذا كما ننكر على الأئمة في شهر رمضان من فصلهم الصلاة وإنشاء استراحة تتخللها موعظة أو درس.
وهذا كقول القائل: تقبل الله لمن صلي فهذه زيادة لم تكن في عهد النبي- صلي الله عليه وسلم- ولا السلف
Jawaban beliau, “I’tikaf adalah ritual ibadah sehingga kami
tidak setuju dengan kegiatan ini sebagaimana kami mengingkari para imam
masjid yang ketika di bulan Ramadhan membuat jeda diantara rakaat
tarawih untuk istirahat yang cukup lama yang diisi dengan kultum atau
pengajian. Tambahan dalam ibadah semacam ini tidak jauh beda dengan
ucapan ‘taqabbalallahu’ kepada orang yang baru saja selesai mengerjakan
shalat.
Ini semua adalah tambahan yang tidak ada di masa Nabi tidak
pula di masa salaf” [al Mausuah al Fiqhiyah al Muyassarah jilid 3 hal
358].
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer