س: ما حكم إطالة الشعر للرجال؟.
Pertanyaan:Apa hukum gondrong bagi laki-laki?
ج:
ذهب جماهير الفقهاء إلى أن أفعال النبي صلى الله عليه وسلم التي لم يقترن
بها قول بالأمر منه صلى الله عليه وسلم، الصحيح أنها تدل على الإباحة فقط،
وهذا قول جماهير الفقهاء، ولم يخالف في ذلك إلا الظاهرية وبعض أهل الحديث،
وكان من الفقهاء الذين يقولون بأنها تدل على الإباحة فقط شيخ الإسلام ابن
تيمية ~،
Jawaban:Mayoritas ulama berpendapat bahwa perbuatan Nabi (yang tidak terkait dengan ibadah mahdhoh, pent) yang tidak diiringi dengan perintah secara lisan itu hanya menghasilkan hukum mubah. Demikian kaedah yang tepat dalam masalah ini. Inilah pendapat mayoritas pakar fikih yang hanya diselisihi oleh mazhab zhahiri dan sebagian ulama pakar hadits. Diantara pakar fikih yang menganut kaedah ini adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
وإذا
قلنا إنها للإباحة وكان شُهْرَة في زمان أو مكان فإنه لا يجوز، فتجد أن
بعض الناس يطيل الشعر، ويعقد شعره، ويجعل له ضفائر، وربما جعله على كتفيه
ثم يقول: هذه سنة النبي صلى الله عليه وسلم.
Jika katakan bahwa hukum rambut gondrong bagi laki-laki yang
merupakan perbuatan Nabi itu mubah dan perkara mubah itu menyebabkan
seorang itu popular di masyarakat di sebagian tempat atau di suatu masa
maka hukum mubah ini berubah menjadi terlarang. Anda jumpai sebagian
laki-laki memanjangkan rambutnya dan mengucirnya lalu beralasan “Ini
adalah sunnah Nabi”.
والجواب أن هذه ليست سنة بالمعنى الأصولي والمصطلح الفقهي عند الفقهاء، فهي سنة أي طريقة صحيحة،
Komentar kita untuk orang ini adalah lelaki berambut gondrong
bukanlah sunnah Nabi dalam pengertian sesuatu yang berpahala jika
dilakukan namun dalam pengertian Nabi melakukannya.
ولكن
قال العلماء: الفعل المحض الذي لم يقترن به أمر منه صلى الله عليه وسلم
فإنه لا يُعتبر له حكم الاستحباب فضلاً عن الوجوب، ولهذا نقول: إنه مباح.
Namun ingat, para ulama mengatakan bahwa semata-mata perbuatan Nabi
yang non ibadah mahdhoh yang tidak diiringi perintah dari Nabi maka
perbuatan Nabi tersebut tidak menghasilkan hukum anjuran, apalagi hukum
wajib. Oleh karena itu kami katakan bahwa hukum gondrong untuk laki-laki
adalah mubah.
وإذا
قلنا بإباحته فقد ينتقل إلى حكم الكراهة والحرمة إذا كان فيه شهرة، كما
يفعل بعض الشباب تديناً يظن أن هذا سنة من سنن النبي صلى الله عليه وسلم،
Jika kita katakan bahwa hukumnya adalah mubah maka perkara mubah ini
bisa berubah menjadi makruh atau haram jika menyebabkan syuhror
[terkenal karena nyentrik dan aneh-aneh] sebagaimana kelakukan sebagian
anak muda yang beranggapan bahwa rambut gondrong adalah bagian dari
ajaran agama.
ويفعله
شباب آخرون تقليداً للكفار والغرب ثم إذا نُوصِحَ بذلك قال: إن النبي صلى
الله عليه وسلم ترك شعره. وهذا هو الحكم الذي عليه أكثر الفقهاء. والله
أعلم.
Sedangkan sebagian anak muda yang lain berambut gondrong karena
ikut-ikutan orang kafir atau orang barat kemudian ketika diingatkan dia
beralasan bahwa Nabi juga gondrong. Inilah hukum masalah ini berdasarkan
kaedah yang dianut oleh mayoritas ahli fikih.Sumber:
http://www.salmajed.com/node/11369
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer