Jawaban Syaikh hafizhohullah,
Itu hal yang bagus dilakukan dan
dia akan mendapatkan pahala. Hanya saja dia tidak boleh meninggalkan
aktivitas belajar ilmu agama yang ia butuhkan. Jadi, pertama-tama dia
harus mempelajari masalah-masalah agama yang sifatnya dharuri (yaitu
ilmu agama yang setiap muslim wajib untuk memahaminya, seperti akidah,
hukum bersuci, shalat, zakat, puasa sehingga ia tidak sampai
meninggalkan kewajiban dan meninggalkan yang haram , pen). Setiap muslim
tidak boleh meninggalkan ilmu seperti itu. Jika seseorang serius
mempelajari ilmu kedokteran dan semacamnya dari ilmu dunia sementara ia
tidak mengetahui ilmu agama yang wajib dipelajari, maka tentu saja tidak
boleh. (Al-Muntaqa, 1: 332)
Penjelasan Syaikh menunjukkan bahwa
bekal utama yang harus dimililiki adalah mempelajari ilmu agama
terutama ilmu yang wajib dipelajari. Setelah itu, jika ia ingin
menguasai ilmu teknik, kedokteran, farmasi, ekonomi, maka tidaklah
masalah. Apalagi ia meniatkan ilmu tersebut untuk kemajuan Islam dan
untuk manfaat bagi orang banyak, moga dengan niatan baiknya ia akan
mendapatkan pahala. Belajar ilmu dunia sambil menuntut ilmu agama sangat
mungkin sebagaimana disebutkan dalam tulisan di sini.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
مَنْ لَا يُحِبُّ الْعِلْمَ لَا خَيْرَ فِيهِ
“Siapa yang tidak mencintai ilmu (agama), tidak ada kebaikan untuknya.”
www.rumaysho.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer