Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Mayoritas ulama – madzhab Maliki, Syafii, dan Hambali – berpendapat bahwa batas maksimal waktu haid adalah 15 hari. Sedangkan menurut Hanafiyah, batas maksimal haid adalah 10 hari.
Imam Al-Baji – ulama Malikiyah – (w. ) mengatakan,
وأما المسألة الثانية وهو معرفة أكثر الحيض.. فذهب مالك والشافعي إلى أن أكثر الحيض خمسة عشر يوماً، وقال أبو حنيفة: أكثر الحيض عشرة أيام. وقال الأوزاعي: أكثر الحيض سبعة عشر يوما وبه قال داود
Masalah yang kedua, batas maksimal haid.. Imam Malik, dan Imam Syafii berpendapat bahwa batas maksimal haid adalah 15 hari. Sementara Abu Hanifah mengatakan, batas maksimal haid adalah 10 hari. Kemudian al-Auza’i mengatakan, maksimal haid adalah 17 hari, dan ini merupakan pendapat Daud az-Zahiri. (al-Muntaqa Syarh al-Muwatha’, 1/124).
Berikut keterangan dalam masing-masing kitab madzhab yang menyatakan batas maksimal haid 15 hari,

1. Madzhab Mailiki
Dalam al-Mudawanah ‘ala al-Fiqh al-Maliki dinyatakan,
قال ابن نافع عن عبد الله بن عمرو عن ربيعة ويحيى بن سعيد وعن أخيه عبد الله أنهما كانا يقولان: أكثر ما تترك المرأة الصلاة للحيضة خمسة عشرة ليلة ثم تغتسل وتصلي
Ibnu Nafi mengatakan dari Abdullah bin Amr dari Rabi’ah dan Yahya bin Said, dari saudaranya Abdullah bin Said, keduanya mengatakan,
“Batas maksimal seorang wanita boleh meninggalkan shalat karena haid adalah 15 hari, kemudian dia harus mandi dan shalat.” (al-Mudawanah, 1/151).
2. Madzhab Syafiiyah
Dalam Matan Ghayah wa Taqrib (Matan Abi Syuja’) dinyatakan,
وأقل الحيض : يوم وليلة وأكثره : خمسة عشر يوما وغالبه : ست أو سبع
Batas minimal haid adalah sehari semalam, sedangkan batas maksimalnya adalah 15 hari, dan umumnya haid terjadi selama 6 atau 7 hari. (Matan Ghayah wa Taqrib, Abi Syuja’, hlm. 51)
3. Madzhab Hambali
Dalam Kasyaful Qana’ dinyatakan
(وأكثره) أي: الحيض (خمسة عشر يوماً) بلياليهن؛ لقول علي: ما زاد على الخمسة عشر استحاضة
Maksimal haid adalah 15 hari/malam, berdasarkan keterangan dari Ali bin Abi Thalib, “Yang lebih dari 15 hari, statusnya mustahadhah.” (Kasyaful Qana’, 1/203).
Hal yang sama juga disampaikan Ibnu Qudamah,
وأقل الحيض يوم وليلة، وأكثره خمسة عشر يوماً. هذا الصحيح من مذهب أبي عبد الله، وقال الخلال: مذهب أبي عبد الله لا اختلاف فيه، أن أقل الحيض يوم، وأكثره خمسة عشر يوماً
Batas minimal haid adalah sehari semalam, dan maksimal waktu haid adalah 15 hari. Inilah pendapat yang benar dalam madzhab Imam Ahmad (Abu Abdillah). Al-Khallal mengatakan, ‘Pendapat Abu Abdillah – Imam Ahmad’ – bahwa batas minimal haid sehari semalam, dan batas maksimalnya 15 hari. (al-Mughni, 1/224)
Pendapat jumhur berdalil dengan keterangan dari seorang tabiin, Atha bin Abi Rabah yang diriwayatkan oleh Bukhari secara muallaq.
وَقَالَ عَطَاءٌ: الحَيْضُ يَوْمٌ إِلَى خَمْسَ عَشْرَةَ
Atha mengatakan, ”Haid minimal sehari hingga 15 hari.” (HR. Bukhari secara muallaq).
Kasus Darah Haid yang Keluar Sedikit-sedikit
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk kasus darah haid yang keluar sedikit-sedikit dan cukup lama,
  1. Batas haid selama 15 hari berlaku jika darah haid terus keluar secara bersambung.
  2. Jika haid sudah putus sebelum 15 hari, kemudian keluar lagi lendir darah sedikit atau flek, maka darah yang keluar kedua ini tidak dihitung sebagai haid.
  3. Cairan keruh atau kekuningan yang keluar bersambung haid, dihitung haid
  4. Cairan keruh atau kekuningan yang keluar setelah darah haid putus, tidak dihitung haid.
Keterangan selengkapnya bisa anda pelajari di:
Allahu a’lam
Ditulis oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers