Anjuran Bergembira dengan Datangnya Ramadhan
Apakah
ada anjuran untuk bergembira ketika datang ramadhan? adakah hadis yang
menunjukkan keutamaan bergembira ketika datang ramadhan?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Terdapat satu hadis yang sangat terkenal dan banyak dikutip para khatib ketika kultum awal-awal ramadhan. Hadis itu menyatakan,
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ
”Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
Banyak penceramah begitu
antusias menyampaikan hadis ini, tanpa tahu dari mana sebenarnya teks
ini berasal. Anda bisa perhatikan, hampir tidak ada penceramah yang
menyampaikan sumber dan rujukan seusai mengutip hadis ini. Karena memang
hadis ini tidak dijumpai di kitab-kitab hadis.
Prof. KH. Ali Musthafa Ya’qub MA, dalam bukunya, Hadits-hadits
Bermasalah di Bulan Ramadhan, menuliskan bahwa hadis dengan teks seperti
di atas itu terdapat dalam kitab Durrotun Nashihin, karya Utsman bin
Hasan al-Khubawi.
Kitab ini tergolong kitab
favorit para kiyai, guru ngaji, para ustadz, terutama mereka yang kurang
peduli dengan keotentikan hadis. Karena dalam kitab ini, terdapat
sangat banyak hadis yang bombastis. Cerita masalah ghaib yang mendetail,
amal-amal kecil, sederhana, namun dihargai dengan balasan yang sangat
besar, dan berlipat ganda.
Hanya saja, para ahli hadis
menilai kitab ini sebagai kitab bermasalah. Pasalnya, kitab ini selain
dipenuhi dengan hadis dhaif dan palsu (maudhu’), kitab ini juga dipenuhi hadis yang statusnya laa ashla lahu (tidak ada sumbernya). Derajat hadis laa ashla lahu jauh
lebih parah dari pada hadis palsu. Karena hadis dengan status semacam
ini, tidak memiliki sanad dan sama sekali tidak ada sumber kitab hadis
yang mencantumkannya.
Berbeda dengan hadis palsu, hadis ini masih memiliki sanad. Hanya
saja, dalam sanadnya terdapat perawi pendusta, sehingga status hadisnya
palsu.
Ringkasnya, hadis ini tidak perlu dihiraukan, karena sama sekali bukan hadis.
Ceramah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أتاكم رمضان شهر مبارك. فرض الله عز وجل
عليكم صيامه، تفتح فيه أبواب السماء، وتغلق فيه أبواب الجحيم، وتغلّ فيه
مردة الشياطين، لله فيه ليلة خير من ألف شهر، من حرم خيرها فقد حرم
Telah
datang kepada kalian ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah wajibkan
kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, akan dibukakan
pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan
nakal akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang
lebih baik dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang
banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan.
(HR. Ahmad, Nasai 2106, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Syaikh Abdullah al-Fauzan mengatakan,
في هذا
الحديث بشارة لعباد الله الصالحين بقدوم شهر رمضان المبارك، لأن النبي صلى
الله عليه وسلم أخبر الصحابة – رضي الله عنهم – بقدومه، وليس هذا إخباراً
مجرداً بل معناه بشارتهم بموسم عظيم، يقدره حقّ قدره الصالحون المشمرون،
لأنه بين فيه ما هيأ الله لعباده من أسباب المغفرة والرضوان وهي أسباب
كثيرة، فمن فاتته المغفرة في رمضان فهو محروم غاية الحرمان.
Dalam hadis ini terdapat kabar
gembira bagi para hamba Allah yang sholeh dengan datangnya bulan
ramadhan yang diberkahi. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyampaikan kepada para sahabat akan kedatangan ramadhan. Dan ini bukan
hanya berita semata, namun maknanya adalah kabar gembira bagi mereka
dengan adanya masa yang agung, yang selayaknya dimuliakan oleh
orang-orang shaleh yang menyisingkan lengan untuk beramal. Karena beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa di bulan ramadhan,
Allah telah siapkan banyak kebaikan bagi para hamba-Nya, berupa sebab
untuk menggapai ampunan dan ridha-Nya. Sebab ini banyak sekali. Karena
itu, siapa yang tidak mendapatkan ampunan di bulan ramadhan, berarti dia
telah diharamkan untuk mendapatkan banyak kebaikan. (Ahadits Shiyam,
Ahkam wa Adab, keterengan hadis ketiga).
Hanya saja, sebagai catatan,
dalam khutbah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau tidak
menyampaikan adanya fadhilah tertentu bagi orang yang bergembira
menyambut kedatangan ramadhan. Menambahkan adanya fadhilah tertentu
tanpa dalil, tentu termasuk berdusta atas nama Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Dan kita berlindung dari hal ini.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer