Oleh Abu Maryam
Assalamualaikum warohatullohi Wa barokatuh. Berikut nasehat syaikh Jamil Zainu untuk para Murobbi yang ana ambil dari buku “Petunjuk Praktis Bagi Para pendidik Muslim“.
Fungsi Seorang Pendidik Yang Sukses
Diantara sasaran tarbiyyah dan ta’lim ialah membentuk pribadi yang memiliki sifat-sifat luhur. Yaitu pribadi yang senantiasa merasa wajib terkait dengan Robb-Nya, menyandarkan tata atutran kehidupan kepadaNya, bekerja dalam rangka meluruskan masyarakatnya, dan membetulkan pemahaman mereka berdasarkan landasan-landasan yang benar. Inilah dia misi dan tujuan seorang guru ketika mentarbiyah dan mengajar masyarakat.
Syarat-syarat Murobbi yang sukses dalam Tarbiyyah dan Ta’lim
Pertama, harus cakap dalam bidangnya, kreatif dalam pengajarannya, senang dengan pekerjaannya, cinta pada anak didiknya, mencurahkan segenap kemampuannya untuk mengarahkan anak-anak didik dengan tarbiyah yang baik, membekalai mereka dengan pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat, mengajarkan kepada mereka akhlak-akhlak mulia dan berusaha keras untuk menjauhkan mereka dari kebiasaan-kebiasaan buruk. Maka dia mentarbiyah dan mengajar pada satu keutuhan yang terpadu.
Kedua, harus menjadi qudwah yang baik bagi orang lain, baik dalam tutur kata, perbuatan maupun perilakunya. Yaitu dengan cara ia lakukan semuanya dalam rangka memenuhi kewajiban terhadap Robbnya, masyarakatnya dan anak-anak didiknya. Ia senang apabila anak-anak didiknya memperoleh kebaikan seperti senangnya apabila ia dan anak-anaknya memperoleh kebaikan.
Ketiga, diantara syarat bagi seorang guru yang sukses, ialah harus mengerjakan apa yang diperintahkan kepada anak-anak didiknya, berupa adab akhlaq dan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Hendaknya ia berhati-hati agar jangan sampai perkataannya menyelisishi perbuatannya. Hendaknya ia dengar firman Alloh (Ash Shof 2-3). Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
Keempat, seorang guru harus mengetahui bahwa pekerjaannya mirip dengan pekerjaan para nabi yang diutus Alloh untuk memberikan petunjuk kepada manusia, mengajari mereka dan mengenalkan mereka Kepada Robb serta pencipta mereka. Di sisi lain ia juga berkedudukan seperti orangtua yang penuh cinta dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
Kelima, sesungguhnya seorang guru dengan pilihan profesi yang diputuskannya itu, hidup diantara anak-anak didik yang tingkat akhlaq, pendidikan dan kecerdasannya berbeda-beda. Oleh karena itu ia-dengan akhlaqnya harus lapang dada terhadap semuanya, sehingga dengan demikian ia ibarat seorang orang tua terhadap anak-anaknya
Keenam, seorang guru yang sukses harus salain tolong menolong dengan teman-teman guru lainnya saling memberikan nasehat dan bermusyawaroh dengan mereka demi kemaslahatn anak didiknya sehingga mereka semua menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya.
Ketujuh, tawadhu dalam hal keilmuan. mengakui kebenaran merupakan akhlaq utama, dan rujuk kepada kebenaran adalah lebih baik daripada terus menerus dalam kesalahan.
Kedelapan, Jujur dan menepati janji. Seorang guru harus dalam berkata, karena semua kejujuran itu baik. Ia tidak boleh mendidik anak didiknya berdasarkan kedustaan, sekalipun di dalam kedustaan tersebut ada kebaikan yang nampak baginya.
Kesembilan, Sabar. Seorang guru harus menghiasi dirinya dengan sifat sabar dalam mengahadapi pelbagai problem anak didik dan problem pengajaran. Sesungguhnya sabar itu merupakan pembantu terbesar bagi amalnya yang mulia.
http://tentarakecilku.blogspot.com



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers