ORANG YANG BERBAHAGIA DI HARI RAYA
Oleh
Syaikh Dr Shalih Fauzan bin Abdullah al-Fauzan
Wahai kaum Muslimin, mari kita bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla dan
bersyukur atas semua anugerah-Nya dengan menyempurnakan puasa Ramadhan.
Mari kita berdoa agar Allah Azza wa Jalla menerima semua ibadah yang
telah kita upayakan berupa puasa dan qiyâmul lail agar Allah Azza wa
Jalla mengampuni semua dosa kita lakukan. Ketahuilah, sesungguhnya hari
ini adalah hari ied. Seluruh kaum Muslimin bergembira dengan anugerah
yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada mereka berupa penyempurnaan
puasa Ramadhan dan pelaksanaan qiyâmul lail. Bergembira karena Allah
Azza wa Jalla telah menjadikan mereka mampu menggunakan setiap
karunia-Nya dalam ketaatan-ketaatan dan amal-amal ibadah.
Hari ini adalah hari bersyukur dan dzikir, hari makan dan berbuka.
Berpuasa pada hari ini hukumnya haram karena berpaling dari perjamuan
Allah Azza wa Jalla dan dianggap menyelisihi perintah-Nya; dan Allah
Azza wa Jalla mensyariatkan berbuka pada hari ini. Sesungguhnya tatkala
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kota Madinah, mereka
memiliki dua hari raya yang mereka gunakan untuk bermainmain, kemudian
beliaub bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memberikan
ganti kepada kalian dengan dua hari yang lebih baik dari keduanya, yaitu
hari Iedul Fitri dan Iedul Adha”.
Allah Azza wa Jalla telah mengganti dua hari raya yang mereka gunakan
untuk bermain dan bersenda gurau dengan dua hari raya untuk berdzikir,
bersyukur, meraih ampunan dan maaf.
Kaum Muslimin memiliki tiga hari raya yang dilakukan setelah
menyempurnakan salah satu dari ibadah-ibadah yang agung dalam Islam.
Pertama : Hari raya yang berulang setiap pekan, yaitu hari Jum‘at. Allah
Azza wa Jalla menjadikannya Ied setiap pekannya dan mensyariatkan
shalat Jum’at yang agung bagi kaum Muslimin. Shalat tersebut diawali dua
khutbah yang mencakup pujian kepada Allah Azza wa Jalla dan persaksian
akan keesaan Allah Azza wa Jalla dan Nabi-Nya, selain untuk memberi
nasehat dan peringatan. Di samping itu hari Jum’at juga merupakan hari
disempurnakannya penciptaan manusia; hari itu Adam diciptakan,
dimasukkan surga, dikeluarkan dari surga; hari terjadinya kiamat serta
kebinasaan dunia ini.
Kedua : Iedul Fitri yang penuh berkah, datang setelah menyempurnakan
puasa wajib selama Ramadhan yang Allah Azza wa Jalla jadikan sebagai
rukun keempat dari rukun-rukun Islam. Mereka berhak mendapatkan ampunan
dan keselamatan dari api neraka. Mereka berkumpul pada hari itu dengan
penuh rasa syukur kepada Allah Azza wa Jalla, bertasbih dan bertakbir
atas hidayah Allah Azza wa Jalla.
Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya di antara ibadah yang paling agung
yang disyariatkan oleh Allah Azza wa Jalla pada hari ini adalah shalat
Iedul Fitri. Dalil wajibnya adalah al-Qur‘ân dan Sunnah serta ijma‘ kaum
Muslimin.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman).
Dan dia ingat nama rabbnya, lalu dia shalat. [al-‘Ala/87:14-15]
Sebagian Ulama mengatakan, tazakka artinya mengeluarkan sadaqah fitri.
Dan shalla artinya mengerjakan shalat ied. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkan kaum Muslimin agar pergi keluar rumah untuk shalat,
dan para wanita juga keluar dari rumah-rumah mereka untuk mengerjakan
shalat ied dan menyaksikan ibadah kaum Muslimin.
Hendaknya shalat ied itu dilaksanakan di lapangan luas, yang dekat
perumahan penduduk; sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dahulu mengerjakan shalat tersebut di luar daerah. Dan tidak ada satu
nukilan pun yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengerjakan shalat ied di masjid jika tidak ada udzur (kondisi darurat).
Ini merupakan syiar Islam yang paling agung. Maka, tidak layak bagi
seorang Muslim bermalas-malasan untuk mendatanginya serta mengucilkan
diri dari jama‘ah kaum Muslimin.
Dan yang ketiga: hari besar Islam yang Allah Azza wa Jalla syariatkan
adalah Iedul Adha. Dan hari raya ini merupakan yang terbesar dan paling
afdhal.
Allah Azza wa Jalla mensyariatkannya setelah menyempurnakan ibadah haji
yang merupakan rukun Islam kelima. Tidak ada dalam Islam hari raya
selain ketiga hari raya di atas. Tidak ada hari raya maulid nabi ulang
tahun atau selainnya. Karena hal itu adalah bid‘ah atau tasyabbuh dengan
orang-orang kafir dan musyrik. Berapa banyak kaum Muslimin mendapatkan
kemenangan yang agung dan mereka tidak membuat hal yang baru dengan
membuat hari raya yang tidak pernah disyariatkan oleh Allah Azza wa
Jalla.
Wahai hamba Allah Azza wa Jalla, sesungguhnya hari raya tidak dijadikan
oleh Allah Azza wa Jalla untuk bersenda gurau dan bermain-main. Akan
tetapi dijadikan untuk berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, mengerjakan
ketaatan-ketaatan dan memperbanyak istighfâr kepada Allah Azza wa
Jalla, tunduk kepada-Nya, bersyukur atas sempurnanya mengerjakan ibadah
puasa dan qiyâmul lail serta mendekatkan diri dengan bersedekah dan
menegakkan shalat.
Ketahuilah, orang yang berbahagia itu bukanlah orang yang bisa berjumpa
dengan hari raya, memperindah lahiriyahnya dengan pakaian yang baru,
memenuhi isi perut dengan berbagai macam makanan dan mengumbar lisannya
dengan bersenda-gurau. Akan tetapi, orang itu dikatakan bahagia apabila
Allah Azza wa Jalla menerima puasa dan shalatnya dan Allah Azza wa Jalla
menghapus semua dosa-dosanya.
Untuk itu, janganlah kita tertipu dengan kehidupan dunia. Dan jangan
pula tertipu dengan gemerlap berbagai perhiasan yang kita lihat hari.
Sesungguhnya perhiasan yang hakiki adalah takwa. Allah Azza wa Jalla
berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ
وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ
اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Hai anak Adam, Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu Pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa.
Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.[Qs
al-A‘râf/7:26]
Kaum Muslimin Rahimakumullah –semoga Allah Azza wa Jalla menerima semua
amal ibadah yang telah kita lakukan pada bulan Ramadhan dan bulan-bulan
sebelumnya.
Perhatikanlah bangsa-bangsa yang ada di sekelilingmu dan kehidupan
mereka yang berada di dalam kebodohon, kesesatan, agama-agama yang
bathil, madzhab-madzhab yang menyimpang, kelompok-kelompok yang saling
berseteru dan golongan-golongan yang menyimpang. Sungguh, Maha Benar
Allah Azza wa Jalla tatkala berfirman:
فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنتُم بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوا ۖ وَّإِن
تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ
وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya,
sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling,
sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah
akan memelihara kamu dari mereka. dan Dia-lah yang Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.[al-Baqarah/2:137]
Ini adalah sunatullâh bagi hambanya. Jika mereka meninggalkan kebenaran,
mereka akan ditimpa dengan kebatilan. Hal ini tidaklah diketahui
kecuali oleh orang yang hidup dalam kenikmatan Allah Azza wa Jalla. Maka
kebalikan akan menampakkan lawannya, dan dengan kebalikan itulah segala
sesuatu menjadi jelas/terang. Sesungguhnya tidaklah seseorang
mengetahui mahalnya kesehatan kecuali ketika dalam keadaan sakit. Dan
tidak ada yang mengetahui pentingnya cahaya kecuali orang yang berada
dalam kegelapan.
Ketahuilah –wahai kaum Muslimin sesungguhnya Islam bukanlah hanya nama
dan nasab saja tanpa beriltizâm kepada hukumhukumnya, menegakkan
kewajiban-kewajibannya dan menjauhkan diri dari hal-hal yang bertolak
belakang dengannya dan hal-hal yang menguranginya. Akan tetapi Islam itu
memiliki rukun-rukun, syariat-syariat dan sunah-sunah. Ini mencakup
ibadah seorang hamba kepada al-Khaliq dan mencakup ihsân (berbuat baik)
kepada makhluk. Seorang Muslim adalah orang yang mengerjakan
kewajiban-kewajiban dan menjauhi hal-hal yang haram. Orang Muslim adalah
orang yang saudara-saudaranya selamat dari lisan dan tangan pada darah,
harta dan kehormatan mereka. Maka, janganlah membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah Azza wa jalla kecuali dengan cara yang benar.
Janganlah kita menyakiti kaum Muslimin dengan berbagai macam perbuatan.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat
tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka sesungguhnya mereka telah
memikul kebohongan dan dosa yang nyata.[al-Ahzâb/33:58]
Wahai kaum Muslimin, mari kita tundukkan pandangan-pandangan kita.
karena itu adalah panah iblis yang ditanam dalam hati manusia agar jatuh
ke dalam kekejian. Janganlah kita melakukan isbâl pada pakaian dan
sarung kita, karena semua yang melewati mata kaki berada di neraka.
Marilah kita bertawadlu‘, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak
menyukai orang-orang yang sombong. Biasakanlah para wanita memakai hijâb
dan jilbab serta jauh dari bercampur dengan laki-laki, menyendiri
bersama sopir dan pembantu. Sesungguhnya tidak boleh seorang lelaki yang
sendirian dengan seorang wanita yang tidak halal baginya kecuali setan
menjadi teman ketiganya.
Janganlah kita menipu dalam jual beli dan seluruh perbuatan.
Sesungguhnya menipu adalah perbuatan zhalim dan kezhaliman adalah
kegelapan pada hari kiamat. Barang siapa berbuat curang kepada kaum
Muslimin, maka ia bukan dari kelompok mereka. Hal itu sebagaimana
terdapat dalam hadits Rasulullah, “Janganlah kalian berbuat zhalim dalam
pertengkaran dan bermudah-mudah dalam sumpah dan
persaksian-persaksian”.
Allah Azza wa Jalla berfirman.
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا
قَلِيلًا أُولَٰئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا
يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا
يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan
sumpahsumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat
bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan
mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak
(pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih”. [Ali
Imrân/3:77]
Janganlah kita sogok-menyogok dan makan riba. Sesungguhnya keduanya
termasuk dosa besar. Keduanya termasuk pekerjaan yang keji yang
mengakibatkan kemurkaan Allah Azza wa Jalla dan laknatnya. Ia termasuk
haram dan suatu kebinasaan serta menghancurkan masyarakat.
Marilah kita bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya
sebaik-baik perkataan adalah kitabullâh dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sejelek-jelek
perkara adalah perkara-perkara yang baru (bid’ah). Marilah kita
mengikuti jamaah kaum Muslimin karena tangan Allah Azza wa Jalla di atas
jamaah. Barang siapa yang menyendiri, maka dia menyendiri di neraka.
Referensi : Al-Khuthab Al-Minbariyah, Dr. Shâlih Fauzân bin ‘Abdullâh
al-Fauzân, jilid 2 hlm. 367- 372. Judul artikel (di hari raya tambahan
dari admin)
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06-07/Tahun XIII/1430/2009M.
Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8
Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858197]
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
1319425
Blog Archive
-
▼
2011
(1346)
-
▼
August
(158)
- Menyatukan Hari Raya
- Fatwa-Fatwa Seputar Berhari Raya dengan Pemerintah
- Salah Memaknai Idul Fitri
- Hari Raya dan Makna Dalam Islam
- Orang Yang Berbahagia di Hari Raya
- Etika Makan ( dalam Perspektif Al Qur'an dan As Su...
- Prinsip Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dalam Masalah Die...
- Jangan Biarkan Hati Menderita Karena Hasad
- Koreksi Terhadap Sebagian Adat yang Digiatkan di B...
- Keutamaan Ilmu Syar'i dan Mempelajarinya
- Berbahagialah Mengemban Amanah
- Bimbimgan Berhari Raya Idul Fitri
- Kata Mutiara dari Al Quran dan Hadist
- Peran Keluarga Dalam Pertumbuhan Anak
- Enam Keistimewaan Wanita di Surga
- Jaminan Masuk Syurga yang Mengikuti Paham Ahlus Su...
- Lupa Bernazar?????
- Bolehkah Meletakkan Musyaf di Lantai??
- Kadar Zakat Fitrah
- Penjelasan Serba Serbi Lailatul Qadar
- Saat Sholat,Kencing Keluar Sedikit
- Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Fitri
- Ketika Agama Telah Mengharamkan
- Jika Mengeluarkan Mani saat Puasa Ramadhan
- Jika Membayar Fidyah tidak Boleh dengan Uang
- Lailatul Qadar untuk Wanita Haid
- Ijab Qabul Harus Satu Nafas
- Minta Fatwa pada Hatimu
- 1 Kesulitan, 2 Kemudahan
- Nasihat Syaikh Rabi’ Al-Madkhali bagi Salafiyin: J...
- Dahsyatnya Ibadah Di Kala “Kelalaian” Mendominasi ...
- Berkat Takwa bagi Orang Yang lalai
- Kemuliaan Ilmu Atas Harta
- BERHAJI DI BAWAH BIMBINGAN RASULULLAH
- Hukum Membaca Al Qur'an Melalui Komputer Atau Mush...
- Menyambut Hari Fithri
- Waktu-Waktu Terkabulnya
- Seseorang Berhubungan dengan Istrinya Waktu Siang ...
- Imunisasi Dengan Vaksinnya Dari Enzim Babi
- Penyesalan Berkepanjangan
- Seputar I’tikaf
- Bercanda Yang Syar'i
- Konsultasi Syariat: Tidak Diadzab Asal Tidak Syirik
- Pahala Kurban untuk orang yang sudah wafat
- Hukum I’tikaf di Selain Masjid yang Tiga
- Apakah Qunut Witir Hanya Dilakukan pada Setengah B...
- Bolehkah Menirukan Suara Dalam Shalat Tarawih?
- Bagaimana Ketaatan Kepada Ibu yang Beragama Katolik?
- Perlukah Membaca Basmalah Ketika Hendak Berwudhu?
- Semuanya Merugi Kecuali....
- Indahnya Pertemuan Itu
- Apa Hukum Sutrah dalam Shalat ?
- Ternyata Bukan Najis
- Fatwa-fatwa bagi Orang Sakit yang Ada di Rumah Sak...
- Pentingnya ilmu dalam pernikahan
- Adakah shalat taubat?
- Jangan salah meminta syafa'at
- Tahlilan Dalam Timbangan Islam
- Janganlah Buat Sia-Sia Puasamu
- Tugas-Tugas Seorang Mukmin di Bulan Ramadhan
- Mengenal Masjid Al Haram
- Jika Terlanjur Salah Dalam Mengeluarkan Zakat Kepa...
- Ada Apa Dengan Doaku?
- Hukum hormat bendera
- Kosakata Arab: Anggota Tubuh Manusia
- Melakukan Onani di Bulan Ramadan karena Tidak Tahu
- Kapan Harus Mulai Menghentikan Sahur?
- 7Tuduhan keji ahlul Kitab kepada para Nabi dan Rosul
- Cara Nyamuk Memilih Darah Manusia
- Fatwa Ulama Zakat Firi dalam bentuk Uang Tunai
- Waspadai studi islam di barat
- Nasehat pernikahan untuk putriku
- Aliran Sesat Disebut Menduiti
- Google Luncurkan Fitur Jadwal Waktu Salat Seluruh ...
- Apa Yang Harus Anda Lakukan Ketika Kondisi Berikut...
- Legalkah Hubungan Kami?
- Tanda Cinta Dari Sang Terkasih
- MERAIH AMPUNAN ALLAH AL-GHAFUR DI BULAN RAMADHAN Y...
- Waspada! Buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahab...
- Menimbang bisnis warnet
- Hal-Hal yang Dapat Mendukung Wanita untuk Mencapai...
- Ruginya Tidur Setelah Subuh
- Zakat Fitrah
- Ebook Gratis: “Mengapa Kita Shalat?” | Mengkritisi...
- Membelakangi Al-Quran, Masalah Besar
- Pacaran Saat Puasa
- Hukum Menunda Zakat sampai Ramadan
- Fidyah Tidak Boleh Diganti Uang
- Mendapat SIM Tanpa Sogok
- Ucapan “Alhamdulillah ‘ala Kulli Hal”
- Jangan Lupa Oleh-Oleh
- Kerusakan Petasan dan Kembang Api
- BOLEHKAH LAKI-LAKI MEMAKAI SUTERA “SINTETIS”? | Ba...
- Safar Maksiat
- keutamaan silaturahmi
- Menjawab Tuduhan Idahram: Siapakah Syaikh Muhammad...
- Konsumsi Obat Penghalang Haidh Ketika Ramadhan
- Hukum Shalat Sunnah Setelah Witir
- Hukum Orang Yang Tidak Mau Memaafkan
- Puasa Bagi Wanita Yang Baru Tahu Suci Setelah Subuh
-
▼
August
(158)