Pertanyaan:
Di tempat kami sering diadakan walimah (acara makan-makan) ketika berangkat maupun sepulang dari ibadah haji. bagaimana hukumnya? Apakah ada dalil masalah ini.
Dari: Abdullah K

Jawaban:
Pada asalnya acara semacam ini hukumnya mubah (boleh). Karena itu, tidak boleh disikapi sebagai suatu keharusan atau anjuran. Artinya, andaikan ada orang yang tidak melakukannya karena sebab tertentu maka sama sekali tidak boleh mendapatkan celaan.
Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi mendapatkan pertanyaan yang sama, beliau menjawab,
“Apabila acara ini telah menjadi fenomena yang terus menerus dilestarikan, bahkan bisa jadi orang yang tidak melakukannya mendapatkan celaan maka hukumnya tidak boleh. Akan tetapi jika sifatnya terkadang dilakukan dan terkadang ditinggalkan,
dan tidak ada celaan maupun pengingkaran bagi orang yang tidak melaksanaknnya maka saya berharap ini tidak masalah.
Demikian penjelasn beliau di: http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=5532
Allahu a’lam
Biografi Syaikh Ali bin Hasan
Nama lengkap beliau : Ali bin Hasan bin Ali bin Abdulhamid al-Halabi. Kakek Beliau berasal dari Yafa, Palestina. Karena tekanan Yahudi, kakek dan ayahnya pindah ke Yordania, tepatnya di kota Halb.
Beliau termasuk salah satu murid senior Syaikh Al-Albani. Dari sinilah beliau menjadi ahlil hadis abad ini, sebagaimana gurunya. Banyak ulama memberikan pujian kepada beliau. Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin menyebut beliau sebagai Al-Bahr (lautan ilmu).
Beliau aktif menyampaikan kajian dan seminar di berbagai universitas. Beliau juga aktif terlibat dalam Muktamar-muktamar Islam internasional. semoga Allah menjaga beliau.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers