Banyak kaum muslimin yang tidak mengetahui realita dari sejarah kelam
natal. Mereka tidak mengerti bahwasanya perayaan natal dahulu berasal
dari perayaan penyembahan terhadap berhala. Namun demikianlah banyak
yang sudah turut merayakan dan memberi ucapan selamat. Sayang seribu
sayang. Itu tanda kurangnya iman dan enggan menelaah Islam lebih jauh.
Berikut remajaislam.com sajikan mengenai sejarah natal yang disampaikan
oleh Ibu Irene Handono, muallaf dan mantan aktivis Kristiani.
Kelahiran Yesus Menurut Bibel
Untuk
menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai
Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel
tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius
2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Lukas 2:1-8:
”Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah
pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali
negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf
pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya
didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika
mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena
tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Jadi,
menuru Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat
itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M=579 Romawi). Yusuf,
tunangan Maryam ibu Yesus berasaldari Betlehem, maka mereka bertiga ke
sana, dan lahirlah Yesus di Betlehem, anak sulung Maria. Maria
membungkusnya dengan kain lampan dan membaringkannya dalam palungan
(tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi
pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di
padang rumput.
Menurut Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus
dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah
orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat
bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka ke
dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi
menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang
disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi),
ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi
dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas
2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun
begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember.
Penggambaran kelahiran yang ditandai dengn bintang-bintang di langit dan
gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang
rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan,
menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang
rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari
sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang
suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah
sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.
Bagi yang
memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran,
kitab suci Al-Quran telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus
(Isa alaihssalam).
”Maka rasa sakit akan melahirkan anak
memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata:
”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu
yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat
yang rendah. ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah
menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal
pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma
yang masak kepadamu”
(Surat Maryam 19: 23-25)
Jadi
menurut Al Quran Yesus dilahirkan pada musim panas di saat pohon-pohon
kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat
sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible –
seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23):
Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan
Agustus-September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
”Kepercayaan,
bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada
buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana
gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka
hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri
pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang
tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir
tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”
Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
Umat
Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1, karena
penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan
disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah
dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan
Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh-14 Sesudah Masehi.
Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam
masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah
Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat
Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh
Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian,
sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8
Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara
lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. .
B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119
sebagai berikut:
Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya
diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah
ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes
memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk
membinasakan Yesus harus digeser kebelakang, paling sedikit 4 tahun
sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan
tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi.
Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan
kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya
keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan
Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan
dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali.
Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.
Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah
untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus
tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya
untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal
baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan
inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana
kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai
oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin
dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu
meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk
memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa
Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katolik bisa
diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme
(perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan
perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of
God (Anak Tuhan=Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin
memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran
Yesus. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari)
dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu.
Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan
lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan
patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama
Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut
memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme
Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama panganisme politheisme
nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Demikian kepercayaan panganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember.
Mari
kita telususri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan panganis yang
dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod
(Namrud).
H.W. Amstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worlwide Chrch of God, California USA, 1994, menjelaskan:
Namrud
cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat
Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari
kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad antara lain
dengan keberaniaannya mengawinkan ibu kandungnya sendiri bernama
“Semiramis”.
Namun usia Namrud tidak sepannjang ibu sekaligus
istrinya. Maka setelah Namrud mati, Semiramis menyebarkan ajaran: bahwa
roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka
dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari
sebatang kayu mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya
dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan
bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan
kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal usul pohon
Natal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh
rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”.
Putaran
jaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah
menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan
objek penyembahan ‘Ibu dan Anak (Semiramis dan Namrud) yang lahir
kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di mesir berupa “Isis
dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”. Di Roma disebut
Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang dan
Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa dan Meksiko juga ditemukan adat
pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut
dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan
(tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru
Selamat (Penebus Dosa):
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga
dinyatakan dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid.
Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami
kematian dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar
hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekalugus
penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa pendududk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5.
Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar
hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan
sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Issis, Horus,
Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain
itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini
dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi
(bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis,
Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter,
Minersa, Easter.
Jadi konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang
perawan pada tanggal 25 Desember disalib/dibunuh kemudian dibangkitan,
sudah ada sejak zaman purba.
Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah
anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi dengan sangat
mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karana merekalah telah
memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa
menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma
tersebut hanyalah KEBOHONGAN yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada
Jemaat Roma:
Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin
melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai
seorang berdosa?
(Roma 3:7)
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab
Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang
menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku
dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
(Matius 24:4-5).
Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal
Untuk
mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi oleh
tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
”Beginilah
firman Tuhan: ”Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah
bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit,
sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang diseganii
bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukanlah berhala itu pohon kayu yang
ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang
kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya
dengan paku dan palu supaya jangan goyang”.
Demikianlah
pandangan Bibel tentang upacara Natal yaitu melarang orang Kristen
mengikuti kebiasaaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan Yeremia 10:5
”Berhala
itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat
berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah.
Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat,
dan berbuat baik pun dia tidak dapt.”
Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal
1. Catolic Encyclopedia, ediai 1911 tentang Christmas:
”
Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini
berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah
berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran
Yesus.
Dalam buku yang sama, tentang ” Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
”Di
dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau
penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah
orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora
merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
”Natal
bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya
tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah
menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan
kafir penyembah berhala.”
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
”Menurut
para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh
umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian
orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran
tersebut.......”.
(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab
Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus).....
Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai
diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat
memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus,
yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran
Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”
[Sumber: http://artikeljogja.tripod.com/natal/yesus4.htm]
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2011
(1346)
-
▼
December
(135)
- Virus Sepilis Perusak Ayat Masuk ke Program Deradi...
- Akibat Tidak Berhukum dengan Hukum Allah, Terancam...
- Pentingnya Solidaritas Islami dan Menjaga Ukhuwah ...
- Kitab Syi'ah Melaknat dan Mengafirkan Abu Bakar, U...
- Resensi Buku: Akidah Dasar yang Wajib Diketahui Se...
- Merayakan Tahun Baru Sampai Meninggalkan Shalat
- Dilema Cinta Dalam Logika Asmara (Bag. 01)
- Mendekati Imam, Mendekati Surga
- Manusia yang Hidup Terus Setelah Matinya
- Terompet Tahun Baru
- Golongan Terbalik, Bermanis-manis dengan Kafirin, ...
- 3 Pertanyaan Kubur yang Menanti Kita
- Hukum Merayakan Tahun Baru
- Kamuflase Istilah Syariah
- Tragedi Aqidah: Terseret Arus Upacara Agama Lain
- Wahai Saudariku, Imanilah bahwa Jin itu Ada
- Ternyata Hari Jum’at itu Istimewa
- Meluruskan Penakwilan Hadits-Hadits Tentang Khawar...
- Pembagian Catatan Amal
- Saudariku, Jangan Gunakan Lisanmu untuk Melaknat!
- Jangan Bersedih
- Perayaan Natal Berasal dari Ritual Penyembahan Ber...
- Berita dari Dammaj: Syi’ah Rafidhoh Memang Luar Bi...
- Pengertian Ulama
- MUSUH DALAM SELIMUT
- Mengenal Hujan (Selesai)
- (BAGUS) CARA SETTING & TIPS AGAR BISA NGETIK ARAB ...
- Bolehkah shalat istikharah untuk orang lain ?
- Beberapa Tanda Tukang Sihir dan Dukun
- Mengenal Hujan (Bagian 2)
- Memakan Makanan Hari Raya Kafir
- Hukum Menerima Hadiah Natal
- Berdo’a di Antara Dua Khutbah Jum’at
- Hukum Mengambil Foto dengan Kamera
- Sejumlah Hujjah Larangan Ikut Perayaan Natal dan T...
- Bantahan terhadap Fatwa Qaradhawi yang Bolehkan Uc...
- Gereja Semakin Bermunculan, Masjid-Masjid Dihancur...
- Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan ...
- Istriku Bukan Bidadari, Tapi Aku Pun Bukan Malaikat
- Hukum Bulan Madu
- Adab Malam Pertama
- Mengapa penghuni surga minoritas wanita?
- (TANYA JAWAB) CARA MEMANDIKAN &MENGKAFANI JENAZAH ...
- Ini Dalilnya (9): Meluruskan Pemahaman Tentang Bid’ah
- Meraih Ampunan di Hari Jum’at
- Dzikir Setelah Shalat Dengan Suara Keras
- Ketinggalan shalat jum’at
- Akhir Zina adalah Penyesalan
- Berbagai Cara Mendengarkan Radio Rodja
- Sholat taubat
- Wanita Bekerja Di Luar Rumah
- Perbedaan Shalat Isyraq dan Shalat Dhuha
- Mengenal hujan (1)
- Hukum Jualan Televisi
- KIAT SYAR'I DALAM MENOLAK & MELAWAN SYIHIR
- Negara akan Digugat karena Banyaknya Perkosaan di ...
- Halalkah Bekicot dan Keong?
- Berita Ahlus Sunnah Di Negeri Yaman (21 – 28 Muhar...
- (FOTO & PETA) DARUL HADITS DAMMAJ,SHO’DAH (YAMAN) ...
- Suami jatuh Cinta pada Wanita Lain
- Taruhan dan Judi dalam Lomba
- Anak Lewat Depan Orang Sholat
- Hasbunallah wa Ni’mal Wakiil
- Suami Tidak Mampu Memimpin
- Problem Mencuri
- Panduan Tayamum (4), Permasalahan Seputar Tayamum
- Panduan Tayamum (3), Tata Cara Tayamum Praktis
- Kaidah Kaidah Penting Untuk Memahami Asma dan Sifa...
- Hukum Cek Medical Untuk Mengetahui Jenis Kelamin J...
- Kiat Meningkatkan Iman
- Dana Sosial Karyawan
- Hadiah Bersyarat
- Sesama Liberal kok Nyuruh Tobat
- 47 “Jurus Mabok” Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj
- Hukum mengucapkan salam kepada orang kafir
- Berdzikirlah Sebelum Hubungan Intim
- Sunnah-nya Menyembunyikan Amalan
- Fatwa MUI, Seputar Perayaan Natal
- SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP HARI RAYA ORANG KAFIR
- Apa Tidak Ada Seorang Muslimah Sehingga Engkau Mem...
- Khutbah Shalat Gerhana Syaikh Sholeh Al Fauzan
- Warisan Untuk 1 Istri dan 1 Anak
- Perayaan Menyambut Jamaah Haji
- Cenderung Cinta Padanya
- Nasehat DR Said Aqiel Siradj, MA untuk Ketua PBNU ...
- Tata Cara Shalat Gerhana
- SHALAT GERHANA BULAN DAN GERHANA MATAHARI
- Tidak ada Salafnya
- Plagiator dan Kejahatan Intelektual
- Istirahat Yang Berpahala di Akherat
- Ini Dalilnya (19): Bolehkah Ngalap Berkah pada Sel...
- Apa yang Dimaksud Boros?
- (RAHASIA WANITA TERCANTIK DI DUNIA) TIPS MENJADI I...
- Apa yang Bisa Membuat MURTAD?
- MENGENDALIKAN RASA CEMBURU DALAM RUMAH TANGGA
- Suap Yang Halal
- Cara berinteraksi dengan orang Nashrani
- Kisah Taubatnya Tiga Wanita Syi’ah
- Hukum Mengkhususkan Bulan Muharram Untuk Menyantun...
- Tayamum di Kursi Kendaraan
-
▼
December
(135)