Kata orang, masa remaja adalah masa penuh gejolak. Masa di mana tidak
ingin diatur, diawasi, maupun dibimbing. Inginnya bebas lepas semaunya
sendiri, kecuali bagi mereka yang mendapat rahmat dari Allah Yang Maha
Rahman.
Banyak hal yang dia ingin ketahui, hingga kadang melewati batas
rambu-rambu syariat. Apalagi di zaman sekarang ini, yang semuanya serba
mudah untuk bisa dia raih melalui sarana teknologi yang terus
berkembang. Bila tidak dibekali ilmu dan iman, tidak mustahil dia akan
tergelincir ke lembah kemaksiatan atau bahkan semakin jauh dalam
melanggar aturan-aturan Allah ‘Azza wa Jalla.
Barangkali tidak sedikit dari kita yang pernah membaca berita di
media massa -atau bahkan melihat sendiri di lingkungan sekitar kita-
ada remaja yang tega mencederai temannya atau bahkan dirinya sendiri,
akibat kasih tak sampai. Awal petaka ini bisa jadi karena diumbarnya
mata dalam memandang yang tidak semestinya, yang tidak halal baginya.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam syairnya:
Setiap bencana berawal dari pandangan mata,
Sebagaimana api yang besar berasal dari percikan bara.
Berapa banyak pandangan sanggup menembus relung hati,
Seperti kekuatan anak panah yang lepas dari busur tali.
Seorang hamba, selama mengumbar pandangannya untuk memandang selainnya,
Maka dia berada dalam bahaya.
Ia menyenangkan mata dengan sesuatu yang membahayakan hatinya,
Maka janganlah menyambut kesenangan yang akan membawa bencana.
Saudaraku ….
Demikianlah bencana yang ditimbulkan oleh pandangan. Ia akan mewariskan penyesalan, menghadirkan malapetaka, dan membakar nafsu.
Tatkala seorang hamba melihat suatu perkara yang tidak mampu
diraihnya, juga tidak mampu bersabar atasnya, sesungguhnya hal ini
merupakan siksaan yang paling pedih. Betapa banyak orang yang mengumbar
pandangannya dan tidak menghentikan perbuatan ini. Dia terbunuh oleh
pandangannya sendiri, sebagaimana dikatakan dalam syair:
Wahai orang yang tidak menghentikan pandangannya,
Hingga dia terbunuh di antara pandangan-pandangannya.
Ia bosan dengan keselamatan lalu mengumbar pandangannya,
Sambil berdiri di atas puing-puing yang disangkanya rupawan.
Ia masih terus mengumbar pandangannya,
Hingga dia terbunuh diantara pandangan-pandangannya.
Pandangan juga merupakan pemandu dan utusan syahwat. Oleh karena itu,
menjaga pandangan merupakan pondasi dari memelihara kemaluan.
Barangsiapa yang mengumbar pandangannya berarti dia telah menggiring
dirinya ke tempat-tempat kebinasaan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
لاَتُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ, فَإِنَّمَا لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الأَخِيْرَةُ
“Janganlah kamu mengikutkan pandangan dengan pandangan
berikutnya. Sebab hanya pandangan pertama saja yang dibolehkan bagimu,
tidak untuk pandangan setelahnya.”
(HR Abu Daud, no. 2149; At-Tirmidzi, no. 2777; Ahmad, V:353 dan V:357; dan Baihaqi, VII:90; dari Buraidah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
النَّظْرَةُ سَهْمٌ مَسْمُوْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيْسَ،
فَمَنْ غَضَّ بَصَرَهُ عَنْ مَحَاسِنِ امْرَأَةٍ لله أَوْرَثَ الله
قَلْبَهُ حَلاَوَةً إِلىَ يَوْمِ يَلْقَاهُ
“Pandangan merupakan anak panah beracun dari anak-anak panah
iblis. Maka barang siapa yang menahan pandangannya dari kecantikan
seorang wanita karena Allah, niscaya Allah akan mewariskan rasa manis
dalam hatinya sampai hari pertemuan dengan-Nya.” (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak,V:313; Al-Qudha’i dalam Musnad Asy-Syihab, no. 292; dan Ibnul Jauzi dalam Dzammul Hawa, hlm.13; dari Hudzaifah radhiallahu ‘anhu. Juga diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, no. 10362 dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Diriwayatkan pula oleh Ibnul Jauzi dalam Dzammul Hawa, hlm. 140 dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu)
Saudaraku ….
Betapa indah dan telah sempurnanya ajaran yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Segala hal yang akan mendatangkan kebaikan bagi umatnya telah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan dan segala hal yang akan membahayakan bagi umatnya-pun telah beliau peringatkan. Sebagaimana yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan,
إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوْسَ عَلىَ الطُّرُقَاتِ، قَالُوْا:
يَا رَسُوْلَ الله, مَجَالِسُنَا، مَا لَنَا بُدٌّ مِنْهَا. قَالَ: فَإِنْ
كُنْتُمْ لاَ بُدَّ فَاعِلِيْنَ فَأَعْطُوْا الطَّرِيْقَ حَقَّهُ،
قَالُوْا: وَمَا حَقَّهُ؟ قَالَ: غَضُّ البَصَرِ وَكَفُّ الأَذَى وَرَدُّ
السَّلاَمِ
“’Janganlah kalian duduk-duduk di pinggir jalan-jalan.’
Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, itu tempat kumpul kami. Kami tidak dapat meninggalkannya.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Jika kalian harus melakukan hal itu, berikan kepada jalan itu haknya.’
Para sahabat bertanya, ‘ Apakah haknya?’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Menundukkan pandangan, menghilangkan gangguan, dan menjawab salam.’” (HR Al-Bukhari, no.6229; Muslim, no.2121)
Mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan para sahabat untuk menundukkan pandangan saat duduk-duduk
di pinggir jalan? Hal ini tidak lain karena pandangan merupakan pangkal
dari segala bencana yang menimpa manusia.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan,
”Pandangan merupakan pangkal bencana yang menimpa manusia. Sesungguhnya
pandangan akan melahirkan lintasan dalam hati. Kemudian lintasan hati
akan melahirkan pikiran. Pikiran akan melahirkan syahwat. Syahwat
membangkitkan keinginan. Kemudian keinginan itu menjadi kuat, dan
berubah menjadi tekad yang bulat. Maka apa yang tadinya melintas dalam
pikiran menjadi kenyataan, dan itu pasti akan terjadi selama tidak ada
yang menghalanginya. Maka sungguh bagus suatu nasihat: kesabaran dalam menundukkan pandangan masih lebih ringan daripada kesabaran dalam menanggung beban sakit setelahnya.”
Semoga Allah Yang Maha Penyayang membimbing kita untuk senantiasa
menjaga pandangan agar selamat dalam menapaki sisa-sisa hidup ini. Wallahul Musta’an.
Marji’: Ad-Da’ wa Ad-Dawa’, karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah.
***
Artikel Muslimah.Or.Id
Penulis: Umi Ummu ‘Afifah
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel Muslimah.Or.Id
Penulis: Umi Ummu ‘Afifah
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer