Pertanyaan:
Saya mendengar, mushaf di zaman ustman tdk ada harakatnya. Apa benar demikian? Lalu siapa yg memberi harakat al-Quran?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Umumnya kaum muslimin di zaman sahabat, paham bahasa fushah (bahasa arab fasih). Sehingga mushaf yang diterbitkan di zaman khalifah Utsman radhiyallahu ‘anhu, ditulis tanpa harakat dan bahkan belum ada titik-titik huruf. Bagi orang yang tidak memahami bahasa arab yang asli, huruf ba’, ta, dan tsa’ bentuknya sama. Namun bagi para sahabat, dan mereka yang memahami karakter asli bahasa arab, bisa membedakan huruf-huruf itu.
Dengan demikian, apa yang disampaikan penanya adalah benar adanya. Di zaman Khalifah Utsman radhiyallahu ‘anhu, tulisan mushaf al-Quran belum diberi harakat. Lalu siapa yang memberi harakat pertama kali?
Berikut keterangan Dr. Abdullah bin Muhammad al-Muthlaq dalam artikel beliau yang berjudul al-Quran al-Karim bi Khatti Braille li al-Makfufin. Artikel ini diterbitkan dalam Jurnal al-Buhuts al-Islamiyah, volume 66, hlm. 337.

Dr. Abdullah al-Muthlaq mengatakan,
لا يدخل في الرسم العثماني الأمور التالية
Beberapa hal berikut, tidak termasuk dalam naskah mushaf Utsmani,
أولا : النقط التي تتميز بها الحروف فإنها إنما ألحقت بالحروف العربية في عصر التابعين وكانت الحروف قبل ذلك تكتب غير منقوطة . قال أبو عمرو عثمان بن سعيد الداني المتوفى سنة 444 هـ: ” باب ذكر من نقط المصاحف أولا من التابعين ومن كره ذلك ومن ترخص فيه من العلماء: اختلفت الرواية لدينا فيمن ابتدأ بنقط المصاحف من التابعين فروينا أن المبتدئ بذلك كان أبا الأسود الدؤلي .
وروينا أن ابن سيرين كان عنده مصحف نقطه يحيى بن يعمر وأن يحيى أول من نقطها” [كتاب النقط المطبوع مع المقنع في معرفة مرسوم مصاحف أهل الأمصار ص129[
Pertama, titik yang membedakan antara satu huruf dengan huruf lainnya [misal, titik pada huruf-huruf: ي؛ ب؛ ت؛ ن؛ ث؛ . kita bisa tahu bedanya, karena titik]. Titik-titik ini baru dibubuhkan pada huruf arab di zaman tabiin. Sementara huruf-huruf sebelum masa itu, semuanya ditulis tanpa titik.
Abu Amr, Utsman bin Said ad-Dani (w. 444 H) mengatakan, ‘Penjelasan tentang titik pada mushaf pertama kali terjadi di masa tabiin. Dan penjelaan tentang ulama yang membenci titik ini dan ada yang memberi keringanan. Ada perbedaan riwayat yang kami miliki tentang siapa yang memulai pertama kali memberikan titik dalam mushaf di zaman tabiin. Kami mendapat riwayat bahwa yang melakukan pemberian titik pertama adalah Abul Aswad ad-Duali. Kami juga mendapat riwayat bahwa Ibnu Sirin memiliki mushaf yang hurufnya ada titiknya, dimana yang memberi titik adalah Yahya bin Ya’mar. Dan bahwa Yahya adalah orang yang pertama kali memberi titik mushaf.’ (Kitab: an-Nuqath al-Mathbu’ ma’a al-Muqni’ fi Ma’rifati Marsum Mashahif Ahli Amshar, hlm. 129).
ثانيا : الحركات والتنوين وأول من وضعها أبو الأسود الدؤلي وكانت نقطا ، وذلك أنه أراد أن يعمل كتابا في العربية يقوّم الناس به ما فسد من كلامهم،…. وقيل إن أول من فعل ذلك نصر بن عاص الليثي . [كتاب النقط المطبوع مع المقنع في معرفة مرسوم مصاحف أهل الأمصار ص129[
ثم إن الخليل بن أحمد طور ذلك حيث اخترع الحركات المأخوذة من الحروف . [الإتقان في علوم القرآن ص 219[
Kedua, (yang tidak ada dalam mushaf Utsmani) Harakat dan tanwin.
Pertama kali yang membubuhkan harakat dan tanwin dalam kalimat bahasa arab adalah Abul Aswad ad-Duali. Ini beliau lakukan ketika beliau menulis sebuah buku tentang belajar bahasa arab, dalam rangka meluruskan kekeliruan kalimat bahasa arab yang umumnya diucapkan masyarakat. Ada juga yang mengatakan, Orang yang pertama memberi harakat dan tanwin adalah Nashr bin Ash al-Laith. Kitab: an-Nuqath al-Mathbu’ ma’a al-Muqni’, hlm. 129).
Kemudian Khalil bin Ahmad al-Farahidi mengembangkan hal itu, dimana beliau membuat beberapa harakat yang diambil dari huruf. (al-Itqan fi Ulum al-Quran, hlm. 219).
ثالثا : الهمزة والتشديد والرَّوْم والإشمام ، وأول من وضعها الخليل بن أحمد الفراهيدي .
Ketiga, hamzah, tasydid, raum, dan isymam. Pertama kali yang meletakkannya adalah Khalil bin Ahmad al-Farahidi.
رابعا : علامات التجويد وعلامات الوصل والوقف فإنها لم تكن في الرسم العثماني وإنما كتبت بعد الكتابة في علم التجويد
Keempat, tanda-tanda tajwid, tanda washal, atau waqaf. Semua ini tidak ada dalam naskah mushaf Utsmani. Baru dibubuhkan dalam al-Quran setelah adanya ilmu tajwid.
(al-Quran al-Karim bi Khatti Braille li al-Makfufin, diterbitkan dalam Majalah al-Buhuts al-Islamiyah, 66/337. Dinukil dari Fatwa Islam no. 95430).
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers