Ada kalanya seseorang kesurupan ternyata jinnya tidak mau keluar, bahkan semakin ganas. Apa penyebabnya? Ternyata penyebabnya antara lain adalah:
1. Korban kesurupan tidak bertauhid kepada Allah. Ia masih percaya kepada kekuatan-kekuatan selain Allah yang bisa mendatangkan mudharat dan manfaat kepadanya. Padahal segala daya dan upaya hanya milik Allah.
2. Sang peruqyah melakukan dosa syirik. Misalnya ia masih percaya kepada kekuatan selain Allah. Atau sang peruqyah adalah dukun berkedok kyai atau ustadz. Ini adalah sebuah kehancuran.

إِنَّ اللهَ لاَ يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni perbuatan syirik terhadap-Nya, dan mengampuni yang lebih ringan dari itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki.” (An-Nisa`:48)
Bagaimana ruqyah bisa manjur kalau sang peruqyah masih melakukan dosa besar?
3. Masih terdapat alat musik dan gambar di dalam rumah tempat diruqyah. Sebab jin sering bersembunyi di benda-benda seperti itu.
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَنَّ المَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ

Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar.” (HR. Bukhari 3224, Nasai 5348 dan yang lainnya).
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

فِي الْجَرَسِ مِزْمَارُ الشَّيْطَانِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang lonceng: musik setan. (HR. Abu Daud 2556)
Dari Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَصْحَبُ رُفْقَةً فِيهَا جَرَسٌ

“Sesungguhnya malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di sana ada loncengnya.” (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 1001).
4. Ruqyah menggunakan jin muslim. Ini pun kekeliruan besar. Menggunakan jin muslim itu tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ataupun dilakukan oleh para shahabat. Padahal Allah berfirman:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong.” (Al-Fatihah: 5)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ

“Dan apabila kamu meminta maka mintalah kepada Allah, dan bila kamu meminta tolong maka minta tolonglah kepada Allah.” [HR. Al-Imam At-Tirmidzi no. 2518 dan Al-Imam Ahmad no. 2804 dari shahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma]
5. Menggunakan jampi-jampi (ruqyah) yang tidak sesuai dengan sunnah. Malah sebagian besar bahasanya tidak dimengerti atau bahasa-bahasa berbau syirik. Biasanya dilakukan oleh dukun-dukun. Ini ruqyah yang tidak benar, bahkan bisa jadi sang pelaku terjerumus ke dalam bid’ah dan syirik.
6. Sang peruqyah masih melakukan perbuatan dosa dan belum bertaubat. Ini pun bisa jadi penghalang ruqyah bisa manjur.
7. Hendaknya ketika meruqyah suci dari hadats dan najis. Karena setan akan menjauh ketika seseorang punya wudhu’.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ، وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ، فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

“Sesungguhnya marah itu berasal dari setan, dan setan itu diciptakan dari api, dan api hanya dapat dipadamkan dengan air, maka apabila salah seorang di antara kamu marah, hendaklah dia berwudhu.” (HR. Ahmad, 5/240 dan Ibnu Abi Syaibah, no. 25374)
8. Menghapuskan diri dari sifat riya’. Hendaknya sang peruqyah tidak punya niat sekalipun untuk riya’. Karena hal ini akan mengakibatkan ruqyahnya tidak berfungsi.
9. Menghilangkan sifat sombong bagi peruqyah. Sebab sombong bisa mengakibatkan setan yang menjadi lawannya lebih besar dan kita akan kalah.
10. Perlu diperiksa dan dicek, apakah di dalam rumah ada jimat-jimat yang tergantung, tertempel di dinding, simbol-simbol kesyirikan seperti gambar tengkorak, salib, yin dan yang atau rajah-rajah ataukah tidak. Selama benda-benda sihir itu ada di rumah, maka ruqyah tak akan mempan. Kalau ketemu maka bakar dan abunya disebar.
Sebenarnya ada banyak tapi saya lupa poin-poin yang lainnya. Ini mengambil faidah dari kajian tauhid bab masalah ruqyah.
Allahu a’lam bishawab.
Posted on 08/12/2013/ abuaisyah.com
(nahimunkar.com)


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 Komentar:

Post a Comment

Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.

Jumlah Pengunjung

Blog Archive

Anda Pengunjung Online

Followers