- Jalaluddin Rakhmat, kata Taufan (Wakil Rektor Universitas Azzahra, -pen.), adalah tokoh kontroversial dan memiliki cacat akademik.
No | Hal | Sumber | Petunjuk | Keterangan |
I. |
|
a) Media Indonesia,05-10-1997.(B.1.a) | Bila pembicaraan tentang Syi’ah mulai ramai, orang serta merta akan menoleh kepada doktor ilmu politik lulusan ANU, Dr. Jalaluddin Rakhmat.” | |
b) Media Indonesia,02-11-1997.(B.1.b) | Kita ingin membantu mereka agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan, tegas pakar komunikasi itu (JR. -pen.) dalam Seminar Pemikiran Keagamaan dan Politik Dr. Jalaluddin Rakhmat. | |||
c) Buku “Dakwah Sufistik KangJalal”, Rosidi, M.A., Jakarta,04-08-2003.
(B.1.c)
|
Pada 1980, Jalal mendapat beasiswa Fulbright untuk studi di Iowa State University, AS. Ia berangkat untuk melanjutkan studi dengan spesialisasi Ilmu Komunikasi. Program ini ia jalani selama dua tahun, sehingga tahun 1982, ia pulang dengan memboyong gelar Master of Science di bidang komunikasi. (Jalaluddin Rakhmat, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 Januari 2002)Kemudian ia memilih meneruskan studinya ke Australia. Kali ini yang menjadi pilihannya adalah Australian National University (ANU) dengan mengambil program studi Ilmu Politik. Program ini akhirnya berhasil ia selesaikan dengan memperoleh gelar doktor. (Jalaluddin Rakhmat, Wawancara Pribadi, Jakarta, 4 April 2002) | |||
d) www.jalal-center.com. http://ahmadsahidin.wordpress.com/2008/10/28/jalaluddin-rakhmat-sebuah-biografi-singkat/ ,28-10-2008.(B.1.d) | - Ia memperoleh beasiswa Fullbright dan masuk Iowa State University, ia mengambil kuliah Komunikasi dan Psikologi. Berkat kecerdasannya ia lulus dengan predikat Magna Cum Laude…- Dari ANU inilah ia meraih gelar doktornya. | |||
e) Harian Fajar, Fokus Bangun Pemikiran dan Kesejahteraan Masyarakat,25-01-2009.(B.1.e) | Dengan beasiswa Fulbright ia masuk Iowa State University untuk melanjutkan program S-2, bidang Psikologi dan Komunikasi. Lulus dengan magna cum laude (perfect 4.0 grade point average).Gelar Doktor (Ph.D.) diraihnya dalam bidang Political Science di Australian National University. | |||
f) Sahabat Dalam Timbangan Al-Qur’an, Sunnah dan Ilmu,06-02-2009.(B.1.f) | Penulis Dr. Jalaluddin Rakhmat, Ketua Dewan Syura IJABI. | |||
g) www.majulah-ijabi.org/biografi-singkat-ustadz-jalal.html ,23-06-2013.(B.1.g) | - Di lembaga-lembaga inilah putra Kiai Haji Rakhmat dan ahli komunikasi lulusan Iowa State University, AS, ini secara intensif menyampaikan pengajian atau kuliah-kuliah tasawufnya.- Setelah meraih masternya di Amerika Serikat, ia juga memperoleh gelar doktor dari Australian National University. | |||
h) Jalan Rahmat Mengetuk Pintu Tuhan.(B.1.h) | Penulis Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. | |||
i) Lecturer Personal Data, The Islamic College, Universitas Paramadina, Jakarta.(B.1.i) | Lecturer Name: Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.Education Background:
- S-2 (Master), IOWA State University, USA, in Communication Science & Psychology, 1981. - S-3 (Doctoral), Australian National University, in Political Sociology, 1997.
- S-3 (Doktoral), UIN Alauddin Makassar, in Islamic Studies.
|
|||
j) Tenaga Pengajar dan Keahliannya (Fak. Ilmu Komunikasi UNPAD)(B.1.j) | Dr. H. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. | |||
k) Inilah Alasan Mengapa Cendekiawan Muslim, Jalaluddin Rakhmat, Terjun Ke Politik Praktis.(B.1.k). | Selain itu, kata master komunikasi dari Iowa State University dan doktor untuk studi tentang perubahan politik dan hubungan internasional dari Australian National University (ANU) ini,…Anggota Phi Kappa Phi dan Sigma Delta Chi yang juga meraih gelar doktor bidang hadits ini pun kini sudah masuk dalam daftar bakal caleg dari PDI Perjuangan. | |||
|
a) Buku “Dakwah Sufistik Kang Jalal”, Rosidi, M.A., Jakarta,04-08-2003.(B.1.c) | Setelah dipanggil oleh pimpinan UNPAD untuk aktif lagi, ia pun diminta untuk membuat pidato pengukuhan guru besar. Dan pada Oktober 2001 Kang Jalal dikukuhkan sebagai Guru Besar ilmu komunikasi pada Universitas Padjajaran Bandung.(Jalaluddin Rakhmat, Wawancara Pribadi, Jakarta, 4 April 2002) | ||
b) Penerimaan Honorarium Narasumber Dalam Rangka Studium General “Metode Kritik Dalam Studi Tarikh Tasyri”oleh Prof. Dr. H. Jalaluddin Rakhmat.14-02-2008.(B.2.a) | Nama: Prof. Dr. H. Jalaluddin Rakhmat.Tugas: Narasumber | |||
c) Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Narasumber dan Moderator Kuliah Umum Mahasiswa Program S-2 dan S-3,06-11-2008.(B.8, hal.3) | Data ada pada penyidik… | |||
d) Harian Fajar, Fokus Bangun Pemikiran dan Kesejahtaeraan Masyarakat,25-01-2009(B.1.e) | Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat yang akrab disapa Kang Jalal, lahir di Bandung, 29 Agustus 1949. | |||
e) Harian Fajar, Dari Dialog Terbatas Sunni-Syi’ah,06-02-2009.(B.2.b) | Dalam dialog ini, mewakili kelompok Syi’ah adalah Ketua Dewan Syuro IJABI, Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. | |||
f) Harian Fajar, Menjaga Persatuan di Atas Kemurnian Ajaran Islam,26-02-2011(B.2.c) | “Dialog Sunni-Syi’ah, membedah pemikiran Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Si.”…Menurut Guru Besar UIN Alauddin ini,… | |||
g) Harian Fajar, Konflik Agama Sering Berlatar Belakang Politik,27-02-2011.(B.2.d) | …ungkap Ketua Dewan Syuro Pengurus Pusat (PP) Ikatan Jama’ah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Prof. Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat. | |||
h) Harian Fajar, Opini, Sikap Adil Cendekiawan Muslim,07-03-2011.(B.2.e) | KH. M. Said Abd. Shamad, Lc.: Menurut data di LPPI Perwakilan Indonesia Timur, kelompok Syi’ah Indonesia (IJABI) yang dipimpin Prof.Dr.Jalalduddin Rahmat
telah menulis beberapa tuduhan keji terhadap sahabat Nabi saw…;Dalam
dialog Sunni-Syi’ah di PPs UIN Alauddin Makassar, 24 Feb 2011,
alhamdulillaah para guru besar dan dosen UIN telah menyaksikan betapa Prof. Jalaluddin Rakhmat, sama sekali tidak bisa menjawab sekian banyak pertanyaan…; … sengaja dibuang oleh Prof. Jalal sehingga maknanya berubah 180 derajat. Banyak ketidakjujuran dan kesalahan fatal Prof. Jalal dalam tulisannya, yang terungkap dalam diskusi Sunni-Syi’ah di pascasarjana UIN tersebut.
Sehingga terlontarlah dari mulut Prof. Jalal, “Yah mungkin saya yang salah…”
Dalam tanggapan Jalaluddin Rahmat pada Harian Fajar, Sabtu, 7 Mei 2011, dengan judul: Tanggapan untuk Ustad M Said Abd Shamad, JR sama sekali tidak membantah gelar Professor Doktor tersebut. JR hanya membantah hal-hal yang lain. (B.2.f)
|
|||
i) Kompasiana.com, (http://filsafat.kompasiana.com/2012/06/13/prof-dr-jalaluddin-rakhmat-kehilangan-akal-sehat-464434.html ) Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat Kehilangan Akal Sehat???,14-06-2012.(B.2.g) | Apakah Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat atau yang akrab disapa Kang Jalal kehilangan akal sehat?Ingatlah, Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat adalah tokoh cendikiawan dan muballigh Islam terkemuka di Indonesia | |||
j) http://www.untad.ac.id/index.php?option=com_k2&view=item&id=56:kang-jalal-anak-anak-harus-mencontoh-akhlak-nabi-muhammad-saw ,31-01-2013.(B.2.h) | Kegiatan yang dipusatkan di Auditorium Untad itu menghadirkan Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof. Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. | |||
k) Undangan dan Piagam Peserta Seminar Nasional Dakwah dan Komunikasi STAIN Sultan Qaimuddin, Kendari, “Revitalisasi Sistem Pengobatan Dengan Pendekatan Psikoterapi Islam”,04-09-2013.(B.2.i) | Pembicara: Prof. Dr. H. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. (Cendekiawan Muslim)(Tema: Psikoterapi Islam dalam Perspektif Komunikasi)—–
Narasumber: Prof. Dr. H. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.
Psikoterapi Islam dalam Perspektif Komunikasi
|
|||
l) http://sultra.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=156626 ,08-09-2013.(B.2.j) | Acara yang berlangsung beberapa waktu lalu di auditorium STAIN Kendari ini, dan dihadiri mahasiswa, dosen dan staf STAIN Kendari, juga menghadirkan “Kang Jalal” (Prof. DR. H. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.) selaku narasumber pada kegiatan yang bertajuk “Islam dan Pluralisme: Perdebatan yang Belum Usai”. | |||
m) http://www.fu.uinsgd.ac.id/site/detail/berita/kuliah-umum-bersama-prof.-dr.-jalaluddin-rakhmat-m.sc ,21-10-2012(B.2.k) | Hadir sebagai dosen Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc salah satu dosen ahli dalam bidang filsafat dan tasawuf.Dalam materinya Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc memberikan materi pengantar kepada mahasiswa sebagai stimulus atau rangsangan agar mahasiswa semakin tertarik untuk belajar psikologi dan tasawuf. | |||
|
Daftar Riwayat Hidup,2013.(B.3) | Nama: Dr. H. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.Pendidikan:
- S-2, IOWA State University, 1984 - S-3, DLI (Ijazah fisik belum ada), 2006 - Ijazah S-2, IOWA State University |
||
|
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara,No. 00132-KEP-DV/13016/13.Tentang Masa Pensiun JR.(B.4) | Nama: Dr. H. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. | ||
|
Harian Fajar, Surat dari Pembaca, Kejujuran Intelektual, H.M. Said Abd. Shamad,9 Mei 2012.(B.5) | Kami berharap agar JR yang malang melintang di Indonesia, khususnya di Makassar dengan gelar Prof. dan Dr. di UIN Alauddin, Masjid Markaz Islami, atau dalam ragam pertemuan ilmiah lainnya, seperti seminar, diskusi, ceramah umum dan orasi ilmiah bisa menjelaskan dari mana gelar itu dicapai dan asalnya. Oleh karena itu, sungguh elok jika JR bisa memberikan klarifikasi terkait titel Dr. dan Guru Besar tersebut. | ||
Harian Fajar, hal. 5, Tanggapan tentang Ijazah JR, (Jawaban atas SDP di atas, -pen.) Syamsuddin Baharuddin (Ketua Umum IJABI Sul-Sel), mewakili JR,25 Mei 2012.(B.6) | 1) Bukan berarti beliau belum bergelar professor (dari PT lain). Karena seseorang yang menjadi dosen di sebuah PT tertentu bisa diangkat menjadi Guru Besar di PT lain… Bukan berarti beliau belum doktor, karena memang beliau belum menyerahkan ijazahnya.2) Beliau menyatakan enggan mencantumkan gelar itu karena sedihnya melihat orang yang memajang gelar tanpa kualitas ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.3) Ust. Jalal tidak mau menjawab sendiri berbagai tuduhan atau fitnah yang ditujukan pada diri beliau. Ia takut membalas keburukan dengan keburukan lagi. | |||
II. | A. Pernyataan Beberapa Pihak Terkait Ketidak Absahan Gelar dan Ijazah S-2 dan S-3 serta Gelar Guru Besar JR | a) The Struggle of The Shi’is in Indonesia, Zulkifli,24-09-2009.(B.7.a) | Akhirnya pada tahun 1994 Jalaluddin Rakhmat mengambil Ilmu Politik sebagai utama Ph.D. di Universitas Nasional Australia, tapi studinya tidak selesai. Seperti Husein Sahab, dia salah dianggap telah menyelesaikan Ph.D.nya, kesalahan yang menguntungkan untuk posisinya dalam komunitas Syi’ah. | |
b) Surat Rektor UNPAD Bandung,23-04-2012.(B.7.b) | - Bapak Jalaluddin Rakhmat belum memiliki gelar Guru Besar di Universitas Padjadjaran.- Untuk gelar Doktor (Dr.), secara administratif kami belum menerima ijazahnya. | |||
c) Surat DIKTI,14-06-2012.(B.7.c) | Bahwa yang bersangkutan (Jalaluddin Rakhmat, -pen.) belum pernah melakukan penyetaraan ijazah baik Master (S2) maupun Doktornya (S3). Dengan demikian DIKTI tidak memiliki data tentang yang bersangkutan. | |||
d) UIN Online: “Kang Jalal belum memiliki kualifikasi S3”,13-12-2012.(B.7.d) | Pengakuan
Prof. Dr. Azyumardi Azra: Beliau menceritakan sepotong kisahnya
ketika pertama kali di PPS UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,
dan Kang Jalal telah diperintahkan untuk mengajar oleh rektor
sebelumnya. Sebelum Prof. Dr. Azyumardi Azra menjabat Direktur
PPS UIN Syarif Hidayatullah, beliau masih bekerja di rektorat.Ia
kemudian pindah ke pasca, sesuai kriteria yang berlaku, ia kemudian minta ijazah dan transkrip dari semua pengajar. Namun, Jalaluddin Rakhmat tidak memberikan berkasnya.
“Jalaluddin Rakhmat tidak bisa mengirimkan berkas doktor maupun profesornya yang sering ia pakai selama ini.” katanya.
Ternyata setelah
diselidiki lewat teman Kang Jalal yang juga pernah kuliah di
Australia bersamanya, diketahui bahwa ia tidak pernah tamat di Australia. Dia tidak sampai menghasilkan disertasi.
|
|||
e) Daftar Calon Sementara Anggota DPR RI, Pemilihan Umum Tahun 2014.Dapil : Jawa Barat II(B.7.e) | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
|
Nama JR tersebut tidak lagi memakai gelar akademik apapun. | ||
f) Wakil Rektor Universitas Azzahra Apresiasi Langkah Rektor UNJ Tolak Syi’ah, Pizarro, Islampos,12-08-2013(B.7.f) | Jalaluddin Rakhmat, kata Taufan (Wakil Rektor Universitas Azzahra, -pen.), adalah tokoh kontroversial dan memiliki cacat akademik. | |||
B. Pengakuan JR Di Hadapan Penyidik | Gelar Perkara.29-01-2014(B.8, hal.7) |
Kalaupun JR telah
menandatangani bukti pengeluaran anggaran/ dana PPS UIN Alauddin dengan
gelar “Prof. Dr.” maka, penulisan gelar itu dari pihak ketiga.
|
*Ijazah S-3 dari DLI dinyatakan tidak sah berdasarkan Surat Klarifikasi DIKTI No:0780/ E3.2/2014 tertanggal 12 Februari 2014 bahwa DIKTI tidak pernah memberi izin penyelenggaraan pendidikan S3 Distance Learning di IPWI Dili tersebut. (B.9 / Terlampir) |
Catatan:
Sesuai dengan UU Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Pasal 28 Ayat 3 bahwa gelar
akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh Menteri
apabila dikeluarkan oleh: (a) Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi
yang tidak terakreditasi; dan/atau (b) perseorangan, organisasi, atau
penyelenggara Pendidikan Tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar
akademik dan gelar vokasi. Selain itu, pada Pasal 28 Ayat 6 menyatakan bahwa
perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi yang
tanpa hak dilarang memberikan gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar
profesi. Pasal 28 Ayat 7 menyatakan bahwa perseorangan yang tanpa hak dilarang menggunakan gelar akademik, gelar vokasi, dan/atau gelar profesi. Dan, Pasal 40 Ayat 1 bahwa Lulusan Perguruan Tinggi negara lain dapat mengikuti Pendidikan Tinggi di Indonesia setelah melalui penyetaraan.
Padahal, JR tidak pernah menyetarakan ijazah S2 dan S3-nya di DIKTI
(lihat: Surat DIKTI No. 1061/ E3.2/ 2012 tanggal 14-06-2012. (B.7.c)
Makassar, 19 Rabiul Akhir 1435
19 Februari 2014
Ketua LPPI Perw. Indtim.,
H.M. Said Abd. Shamad, Lc.
Mohon Saran Dan Pendapat…
Apakah Dengan Data-Data Di Atas, Jr Dapat Dianggap Telah Menggunakan Gelar Dan Ijazah
S-2, S-3, Dan Gelar
Guru Besar Secara Tidak Sah Sehingga Statusnya Dapat
Ditingkatkan Dari Terlapor Menjadi Tersangka???
Pemintaan saran itu dari ketua LPPI Makassar H.M. Said Abd. Shamad, Lc. kepada suatu forum di Bandung.
Laporan ini dari Trjn di Bandung awak dari forum tersebut.
(nahimunkar.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer