Pertanyaan:
Assalammu’alaikum.
Saya agak musykil dan igin bertanya tentang khasiat/amalan bismillah.
Dari: Deq
Jawaban:
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Yang kami maksud khasiat basmalah adalah keutamaan basmalah. Berikut beberapa keutamaan kalimat basmalah,
Pertama, pembukaan Alquran
Allah Ta’ala membuka
kitab-Nya yang paling angung, yaitu Alquran dengan lafadz basmalah.
Demikian pula, semua surat dalam Alquran diawali dengan basmalah,
kecuali surat At-Taubah.
Kedua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengawali surat yang beliau kirim ke raja-raja, untuk mengajak mereka
masuk Islam, dengan lafadz basmalah. Seperti surat yang beliau kirim ke
raja heraklius. Sebagaimana yang pernah kita bahas di:
Ketiga, basmalah merupakan isi surat yang dikirim oleh Nabi Sulaiman ‘alaihis shalatu was salam kepada Ratu Saba’ yang ketika itu masih menyembah matahari. Allah berfirman, menceraitakan kisah mereka,
قَالَتْ
يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ ( )
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
( ) أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
“Sang
ratu berkata: Wahai para menteri, saya mendapatkan sepucuk surat yang
mulia. Surat itu dari Sulaiman, isinya: Bismillahir rahmanir rahiim.
Janganlah kalian bersikap sombong di hadapanku dan datanglah kepadaku
dengan tunduk.” (QS. An-Naml: 29 – 31).
Tujuan utama Nabi Sulaiman
mengirim surat ini adalah untuk mengajak mereka masuk Islam dan
meninggalkan kekufurannya. Mengingat pentingnya tujuan ini, Nabi
Sulaiman mengawalinya dengan basmalah.
Keempat, bacaan
basmalah menjadi pemula untuk berbagai bentuk ibadah, seperti wudhu,
atau mandi dan tayamum, menurut pendapat sebagian ulama. Dari Abu
Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْه
“Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmalah).” (HR. Abu Daud 101 dan dishahihkan al-Albani).
Hadis ini berbicara tentang wudhu, namun ulama mengqiyaskannya untuk mandi dan tayamum, karena semuanya adalah kegiatan bersuci.
Kelima, perlindungan dari setan ketika makanOrang yang makan atau minum dengan didahului membaca basmalah sebelumnya maka setan tidak mampu untuk turut memakannya. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ
اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى
أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila
salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama
Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal,
hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan
nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani).
Dari hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِى لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya setan dibolehkan makan makanan yang tidak dibacakan
nama Allah ketika hendak dimakan.”(HR. Abu Daud no. 3766 dan dishahihkan
al-Albani)
Keenam, penjagaan dari gangguan setan ketika berhubungan badan
dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ
أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ
اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا
رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ
لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
“Jika
salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan
dia membaca doa: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, …dst’, kemudian jika
Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka
setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)
Ketujuh, penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia.
Seperti yang sering kita bahas,
kita tidak bisa melihat jin, namun jin bisa melihat kita dalam semua
keadaan. Tidak segan-segan, jin yang kurang bertanggung jawab, juga akan
melihat kita dalam posisi ketika tidak berbusana. Untuk menanggulangi
hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar ketika buka pakaian, kita tidak lupa membaca basmalah.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ: إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الخَلَاءَ، أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللَّهِ
“Penghalang antara mata jin
dengan aurat bani Adam, apabila kalian masuk kamar kecil, ucapkanlah
bismillah.” (HR. Turmudzi 606 dan dishahihkan al-Albani).
Kedelapan, penghalang setan untuk membuka tempat barang berharga.
Beberapa harta berharga yang kita
simpan di malam hari, juga akan menjadi incaran setan. Dia berusaha
mengganggu kita dengan mengotori makanan atau mengambil barang berharga
itu. Untuk mengatasi hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya agar ketika menutup semua makanan dengan membaca basmalah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ،
وَأَغْلِقُوا الْبَابَ، وأطفؤا السِّرَاجَ، فإن الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ
سِقَاءً، ولا يَفْتَحُ بَابًا، ولا يَكْشِفُ إِنَاءً، فَإِنْ لم يَجِدْ
أحدكم إلا أَنْ يَعْرُضَ على إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ،
فَلْيَفْعَلْ
“Tutuplah
bejana, ikatlah geribah (tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit),
tutuplah pintu, matikanlah lentera (lampu api), karena sesungguhnya
setan tidak mampu membuka geribah yang terikat, tidak dapat membuka
pintu, dan tidak juga dapat menyingkap bejanan yang tertutup. Bila
engkau tidak mendapatkan tutup kecuali hanya dengan melintangkan di atas
bejananya sebatang ranting, dan menyebut nama Allah, hendaknya dia
lakukan.” (HR. Muslim)
Kesembilan, menghalangi setan menginap di dalam rumah
Bacaan basmalah diucapkan ketika
masuk rumah, bisa menjadi penghalang bagi setan untuk ikut memasukinya
atau menginap di dalamnya.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا
دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ
طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ،
وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ
الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ
عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Jika
seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan
ketika makan, maka setan akan berteriak: ‘Tidak ada tempat menginap bagi
kalian dan tidak ada makan malam.’ Namun jika dia tidak mengingat Allah
ketika masuk maka setan mengatakan, ‘Kalian mendapatkan tempat
menginap’ dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan maka
setan mengundang temannya, ‘Kalian mendapat jatah menginap dan makan
malam’.” (HR. Muslim).
Kesepuluh, menjadi syarat halalnya hewan sembelihan
Diantara keberkahan basmalah,
orang yang menyembelih binatang dengan menyebut basmalah, hewan
sembelihannya bisa menjadi halal. Sebaliknya, orang yang menyembelih
binatang tanpa mengucapkan basmalah, baik disengaja maupun lupa,
sembelihannya batal, dan hewan itu tidak boleh dimakan. Allah berfirman,
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
“Janganlah kalian makan (hewan) yang tidak disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya. Itu sesuatu yang fasik (tidak halal).” (QS. Al-An’am: 121).
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer