Pertanyaan:
Assalammu’alaikum.
Doa dan amalan apa yang kita lakukan agar segera memiliki keturunan yang sholeh?
Mengingat banyak usaha sudah dilakukan, ke dokter pun alhamdulillah
dinyatakan sehat tidak ada gangguan apapun, tetapi sudah 5 tahun belum
juga dikarunia keturunan sholeh.
Wa’alaikumussalam
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du
Salah satu tujuan membangun rumah
tangga adalah meneruskan garis keturunan. Kehadiaran anak menjadi
pelengkap kebahagiaan sebuah keluarga ideal. Keluarga tanpa anak, bak
ruang hampa tanpa perabotan.
Terlebih mereka yang memahami
keutamaan anak bagi orang tua dalam Islam, sejuta harapan untuk memiliki
anak akan senantiasa membayang-bayangi hidupnya. Hanya saja, kenyataan
tidak selalu mengikuti harapan. Namun, sebagai orang yang beriman, kita
tidak perlu terlalu merisaukan. Karena apapun yang kita alami, tidak
akan disia-siakan. Semua bisa menjadi pahala.
Kuatkan Keyakinan
Kekuatan doa sebanding dengan
kekuatan keyakianan. Karena itu, sebelum memohon kepada Allah, kuatkan
keyakinan Anda tentang kekuasaan Allah terhadap isi doa yang Anda minta.
Ketika Anda hendak memohon keturunan kepada Allah, tanamkan keyakinan
secara mendalam bahwa Allah yang mangatur semua keturunan manusia.
لِلَّهِ
مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ
يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ
يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا
إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
“Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberi anak perempuan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia memberi anak laki-laki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Atau Dia memberi sepasang anak perempuan dan laki-laki. Dia juga yang menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki sebagai orang mandul. Sesunguhnya Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.” (QS. As-Syura: 49 – 50).
Dengan memahami hal ini, semangat Anda untuk semakin berharap kepada
karunia Allah akan menjadi besar. Anda akan semakin bersandar kepada
Sang Kuasa dan tidak bosan mengulang-ulang doa dan permohonan
kepada-Nya. Dengan semangat ini, diharapkan bisa menjadi sebab Allah
memperkenankan doanya. Karena sekali lagi, kekuatan doa itu setingkat
dengan kekuatan keyakinan dan semangatnya.“Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberi anak perempuan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia memberi anak laki-laki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Atau Dia memberi sepasang anak perempuan dan laki-laki. Dia juga yang menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki sebagai orang mandul. Sesunguhnya Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa.” (QS. As-Syura: 49 – 50).
Satu teladan yang membuktikan hal ini dan layak untuk kita tiru, ketabahan Nabi Zakariya ‘alaihis salam. Sampai di usia senja, Allah belum memberikan karunia anak untuk beliau. Namun, beliau tidak pupus harapan, sampaipun dalam kondisi yang membuat orang umumnya putus asa untuk memiliki anak. Dalam Alquran, Allah ceritakan perjuangan doa Nabi Zakariya,
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا
(2) إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا (3) قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ
الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ
رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ
امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي
وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
Menyebutkan
penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria (2).
Tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut (3). Ia
berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku
telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada
Engkau, ya Tuhanku (4). Sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabatku
sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka
anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera (5), yang akan mewarisi
aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku,
seorang yang diridhai.” (6) (QS. Maryam: 2 – 6).
Beliau sudah tua, istri beliau mandul, yang secara logika manusia,
mustahil punya keturunan. Tapi bagi Allah lain. Dia Maha Kuasa untuk
memberikan apa yang beliau harapkan. Allah mengabulkan doa Zakariya,
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا
تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ * فَاسْتَجَبْنَا لَهُ
وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا
يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا
لَنَا خَاشِعِينَ
“Ingatlah
kisah Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku janganlah
Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling
Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya
Yahya dan Aku perbaiki isterinya (sehingga dapat mengandung).
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada
Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang
khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 89 – 90).
Kemudian, disamping manfaat di
atas, ketika seseorang betul-betul meyakini Allahlah yang mengatur semua
keturunan hamba-Nya, dia akan bisa membawa diri dengan baik. Dia akan
menerima dan ridha terhadap takdir dan ketetapan Allah. Sehingga
sekalipun dia tidak memiliki anak, kesabarannya bisa menjadi sumber
pahala baginya.
Banyak Beristighfar
Jangan lupa iringi doa anda
dengan banyak beristighfar dan memohon ampun kepada Allah. Karena Allah
menjanjikan banyak hal bagi orang yang banyak istighfar, salah staunya
adalah anak. Allah menceritakan ajakan Nabi Nuh kepada umatnya,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ
كَانَ غَفَّارًا* يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا*
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ
وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا
“…
istighfarlah kepada Rabb-mu karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
Niscaya Dia mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta
dan anak-anakmu, dan menciptakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12).
Ada seseorang yang mengadu kepada
Imam Hasan al-Bashri –ulama senior dari tabi’in– karena lama tidak
punya anak. Orang itu meminta tolong agar Hasan mendoakannya supaya
punya anak. Hasan al-Bashri mengatakan, “Perbanyak istighfar, memohon
ampun kepada Allah.” Setelah ditanya, mengapa beliau memberi saran untuk
banyak istighfar. Belliau menjawab,
ما قلت من عندي شيئاً ؛ إن الله تعالى يقول في سورة نوح : استغفروا ربكم إنه كان غفاراً ….
“Saya
tidak menjawab dengan logikaku. Sesungguhnya Allah berfirman di surat
Nuh (yang aritnya): istighfarlah kepada Rabb-mu karena sesungguhnya Dia
Maha Pengampun… dst.” (Tafsir al-Qurtubi, 18:302).
Adakah Doa Minta Anak
Beberapa situs dakwah yang peduli sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika ditanya tentang doa permohonan anak, mereka menegaskan bahwa tidak ada doa khusus yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalam Fatwa Syabakah Islamiyah dinyatakan,
أما التزام دعاء معين تواظب عليه كأنه مطلوب بعينه لطلب الولد واعتقاد سنية ذلك، فهذا لم نقف على ما يدل على مشروعيته
Mengamalkan
doa tertentu kemudian dirutinkan, seolah-olah doa itu doa itu secara
khusus dianjurkan untuk meminta anak dan diyakini adanya anjuran doa
ini, kami belum menjumpai adanya nash yang menunjukkan disyariatkannya
doa khusus tersebut (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 43435).
Hanya saja, dalam Alquran, Allah menyebutkan beberapa doa yang dipanjatkan Nabi Zakariya ketika memohon keturunan,
dan anda bisa menirunya. Salah satunya doa Zakariya yang Allah sebutkan
di surat Al-Anbiya di atas.Bisa juga dengan doa Nabi Ibrahim, yang
telah lama menunggu kehadiran anak,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku anak yang shaleh.” (QS. As-Shafat: 100)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ketika
ditanya, bolehkah orang yang lama tidak dikaruniai anak memohon kepada
Allah denagn doa Zakariya di surat Al-Anbiya.
Jawaban beliau,
Tidak masalah melantunkan doa seperti yang disebutkan. Dan jika dia berdoa dengan selain teks ini, seperti membaca :
اللهم ارزقني ذرية طيبة ، اللهم هب لي ذرية صالحة
“Ya Allah, berilah aku keturunan yang baik, anugrehkanlah aku keturunan yang shaleh.”
Atau doa-doa yang semisal, semuanya baik. Contoh doa lainnya adalah firman Allah
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
“Ya Allah, anugrehkanlah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Memperkenankan Doa.” (QS. Ali Imran: 38)
(Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 8:423).
Semoga Allah memberkahi semua keadaan kita.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer