Written by junedi |
Label:hadits,Nasehat,Fatwa
Ilmu
//
0
Komentar
SETIAP kali kita memasuki bulan Dzulqa`dah hingga Dzulhijjah, selain bicara soal haji, biasanya kita kembali membahas sosok Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Kedua sosok ini berikut keluarganya telah disinggung oleh Allah dalam Al-Qur`an yang isinya memerintahkan kepada kita supaya meneladani Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya.
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.” (QS: Al-Mumtahanah: 04).
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari Ibrahim, salah satunya prasangka baiknya kepada Allah. Berbaik sangka dalam bahasa Arab nya adalah Husnud Dzan. Dalam kitab Hilyatul Auliya` disebutkan tiga sebab yang menguatkan sikap tawakkal kita kepada Allah, berbaik sangka kepada Allah, mengilangkan prasangka buruk kepada Allah, dan rela atas keputusan yang datang dari Allah.
Salah satu sikap Husnud Dzan Nabi Ibrahim terlihat secara gamblang pada saat Allah memerintahkan beliau untuk memindahkan Siti Hajar dan Ismail yang masih bayi, ke Makkah yang kala itu sangat tandus, kering kerontang, tidak ada kehidupan, bahkan persediaan air sekalipun. Setelah sebelumnya tinggal di sebuah negeri yang gemah ripah loh jianawi, tiba-tiba tanpa pemberitahun terlebih dahulu, Allah perintahkan Ibrahim untuk mengajak istri dan bayinya pindah ke negeri tersebut.
Sebagai seorang hamba Allah yang memiliki kekuatan iman dan tawakkal, perintah Allah dilaksanakan sebaik-baiknya. Adapun Hajar, ia pada awalnya justru bertanya-tanya mengapa suaminya ‘tega’ mengajaknya pindah ke negeri yang mati sunyi ini? Apakah dia tidak merasa kasihan?
Tidak lama setelah sempat terbesit kerisauan ini, tanda tanya pada diri Hajar menjadi pupus ketika Ibrahim mengatakan bahwa ini adalah perintah Allah. Perasaan was-was yang sempat hinggap pada Hajar sirna sudah. Ibrahim dan istrinya meyakini betul bahwa segala keputusan dan perintah Allah pasti mengandung manfaat dan kemaslahatan. Sebaliknya, setiap keputusan yang mengandung larangan-Nya pasti karena di dalamnya mengandung kerusakan dan kebinasaan.
Semua keputusan Allah bermula dari Dzatnya yang Maha Mengetahui. Dialah yang paling tahu apa yang terbaik dan yang tidak untuk hamba-nya. Perpindahan Nabi Ibrahim dan keluarga memberi ilham tersendiri kepada kita bahwa hidup tidak selamanya selalu berada dalam kenyamanan dan keteraturan.
Hidup yang tekadang ada di bawah dan di atas, kadang berada dalam posisi basah atau kering, kadang berada dalam suasana menyenangkan atau menyesakkan, membuat kita harus lebih yakin bahwa di balik persoalan dan probelamtika kehidupan selalu ada sisi positif yang dapat diambil.
Begitu banyak kita melihat oknum hamba Allah yang merasa putus asa, galau, dan risau atas persoalan hidup yang tengah dihadapinya. Tidak sedikit yang mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidup secara mengenaskan. Ada yang gantung diri karena takut miskin; ada yang memotong urat nadi karena malu diolok-olok belum punya pacar; ada pula yang bakar diri dengan mengajak anaknya yang masih kecil karena problem ekonomi, dan sebagainya.
Padahal Rasul jelas-jelas memberi nasihat yang artinya, “Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal kecuali ia dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT.”
Kadangkala kita mengira bahwa apa yang kita sukai sudah pasti baik di mata Allah padahal banyak hal yang disukai manusia ternyata berakibat tidak baik untuk diri mereka sendiri. Atau, bisa jadi kita tidak menyukai sesuatu yang justru itu baik di sisi Allah.
Imam Malik, dalam bukunya Al-Muwatha` meriwayatkan bahwa Abu `Ubaidah ibn al-Jarrah, sahabat Nabi yang memimpin pasukan Islam menghadapi Romawi pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, suatu ketika menyurati Umar, menggambarkan kekhawatirannya akan kesulitan menghadapi pasukan Romawi.
Umar menjawab, “Betapapun seorang Muslim ditimpa kesulitan, Allah akan menjadikan sesudah kesulitan itu kelapangan, karena sesungguhnya satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan dua kelapangan.”
Kesulitan dan kelapangan adalah dua hal yang senantiasa berputar menimpa diri manusia, silih berganti. Kesulitan identik dengan kegagalan dan kesengsaraan. Seseorang yang ditimpa kesulitan, maka ia tengah berkutat dengan kekhawatiran dan kesedihan.
Kelapangan yang dimaksud dalam jawaban Umar merupakan bentuk penyikapan terhadap kesulitan, mengubah energi negatif menjadi energi positif. Kelapangan akan mampu mengalahkan kesulitan tatkala dalam diri pemilik kesulitan terpatri sikap optimisme.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Asy-Syarh: 5-6).
Optimisme tidak berarti kepercayaan diri berlebih, bukan pula kepasrahan jiwa. Akan tetapi, sebentuk semangat yang bersemayam dalam hati untuk senantiasa berusaha dan berupaya ketika kesulitan menimpa.
Cobalah untuk selalu berpikir positif. Buanglah jauh-jauh pikiran kotor dan negatif. Jadilah penafsir ulung yang berusaha menafsirkan segala keruwetan yang sebentar datang dan pergi itu dengan tafsiran bahwa segala sesuatu yang kita alami atau segala hal yang ditetapkan oleh Allah, sebagai hal yang baik dan positif, sesuatu yang mengandung pelajaran positif dan kebaikan, walaupun pada saat mengalaminya kita masih belum mengerti betul hikmah dan kebaikannya. Belajar dari Ibrahim, belajar berbaik sangka kepada Allah.*
Penulis pengajar di Pesantren Darut Tauhid Malang
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 Komentar:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright © 2020.Junedi Ubaidilllah. Powered by Blogger.
Jumlah Pengunjung
Blog Archive
-
▼
2012
(753)
-
▼
November
(106)
- Etika Tidur
- Tetap Bisa Bekerja Meski Berjilbab
- KOLEKSI DUSTA PEMERINTAH IRAN
- Cintailah, Niscaya Engkau Dicintai
- Mampu Menggauli 100 Bidadari
- Hukum membunuh cicak
- Ibu jadi teladan
- Bolehkah Makan Daging Kuda?
- Hukum Wudhunya Orang Yang Berkutek, Memakai Inai (...
- Air liur kucing,najiskah?
- Delapan Pelajaran Berharga
- Dzikir Pelepas Lelah
- Kita Pun Akan Menjadi Tua
- Saudariku, Beginilah Cara Mereka Menghancurkan Kita
- Hukum Penyingkatan kata Ass , Wr , Wb , SWT , SAW ...
- Apakah Makam Rasulullah Berada di Dalam Masjid ata...
- Hukuman Mati untuk Pengedar Narkoba, Itulah Hukum ...
- Alasan Mengapa Nabi Muhammad Mempunyai Kedudukan Y...
- Lima Tingkatan Manusia Dalam Shalat
- Aqidah Syi'ah tentang Al-Qur'an
- Husein bin Ali bin Abi Thalib – Peristiwa Syahidny...
- Syi’ah di Indonesia Sering Lakukan Kebohongan Publik
- Kehancuran Bangsa Yahudi Menurut Al-Qur’an Dan Sunnah
- Iradah dibagi menjadi dua bagian:
- Indahnya Berhias untuk Sang Suami
- Hukum Puasa Sunnah pada Hari Sabtu
- Hukum Puasa hari sabtu saja
- Yahudi Zionis, Biang Kerusakan Dunia
- Wanita Berambut Pendek
- Keadaan Darurat Membolehkan Sesuatu yang Terlarang
- Setan Yang Senantiasa Mengintai Manusia
- Apakah Allah Suka Yang GanjiL…???
- Wanita Peminum Beresiko Lahirkan Bayi Bibir Sumbing
- Iklan yang Terlalu Berlebihan
- CARA TERAPI BEKAM, JENIS-JENIS BEKAM dan TEKNIK BEKAM
- JANGAN MEMPERCAYAI JIN YANG ‘MENGAKU’ MUSLIM
- Manusia Pemakan Bangkai
- Meninggalkan Shalat Saat Safar (Perjalanan)
- Dulu Sesat, Sekarang Jadi Wajib
- Kitab-kitab Samawi (dari Buku-buku Syi’ah)
- Jangan Salah Menilai dan Mengasihani
- Biarkan hati tumbuh
- Cinta sejati
- Pengetian Syafaat dan Macamnya
- Keajaiban Senyum Terhadap Penyakit Kardiovaskuler
- Takdir Dan Perbuatan Hamba
- Etika Sifat-Sifat Fitrah
- Kisah Wartawati Finlandia Menyamar Pakai Cadar
- Sepuluh Kerusakan bagi Muslim Berkenaan dengan Per...
- sejarah kalendar Hijriyah
- Mumpung Sehat, Perbanyak Amal Shalih!
- Doa Shalat Tahajud
- (LENGKAP) PUASA SUNNAH ASYURA TANGAL 9 & 10 BULAN ...
- Berbakti kepada ortu
- Aku Ingin Segera Menikah Demi Menjaga Kesucian Diri
- Sikap Tegas Kepala KUA Menolak Pernikahan Pasangan...
- Menggerakkan Telunjuk Ketika Tasyahud
- Pembuktian Cinta dengan Ittiba' kepada Nabi
- 11 Renungan Ketika Mendapati Musibah
- Doa Shalat Tahajud
- Kekeliruan dalam Menyambut Awal Tahun Baru Hijriyah
- Etiskah Stem Cell sebagai Teknologi Pengobatan di ...
- Ungkapan hati seorang kakak:"Adik Remajaku"
- Anjuran Mandi Air Hangat Sebelum dan Setelah Membekam
- Jeddah Larang Shisa di Tempat Umum
- Minum Soft Drink Bikin Wajah Tampak Lebih Tua
- Islam Pilihan Hidup Gue! hem
- Kamus Arab Indonesia – Indonesia Arab untuk Android
- Titipkan Kepada Allah, Agar Ia Menjadi Milikmu Sel...
- Islam Akan Memasuki Setiap Rumah
- Afwan..bukan mahram ,jadi tidak berjabat tangan
- Pengingkar Adzab Kubur
- ULAMA SYAFI'IYAH MENGINGKARI BID'AH
- Rahasia Amalan Rahasia
- Farid Okbah: Ulama Tidak Menyerukan Jihad,Tidak Se...
- Bulan Muharam
- Cara Backup Kontak BBM
- Karena Hal Inilah Kau Terpilih
- Menyibak Harta Gono-gini
- Kewajiban Berhijab, Bukti Nyata Perhatian Islam Te...
- Maktabah Syamilah Untuk iPhone dan iPad
- Sujud Syukur Setiap Selesai Shalat
- Duta-Duta Setan Berparas “Bidadari”
- Semangat diri
- Berbaik Sangka kepada Allah
- SERTAKAN NAMAKU BERSAMAMU DALAM DOAMU
- Peliharalah rasa malu
- Janin Yang Membawa Ibunya Ke Surga Bersama Ari-Arinya
- Mau Meraih Surga? Ya Berbuatlah Baik Karena Allah
- 4 Racun Hati
- Ratu Bilqis atau Cinderella Teladan Muslimah?
- Sehatkan Jiwa Raga Kita dengan Akhlak Mulia
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … (4)
- Fitnah! Arab Saudi akan Menggusur Makam Nabi
- Baldatun Thayyibatun, Negeri Ideal yang Didambakan
- Pasangan yang Unik
- Lelaki Dapat Bidadari di Surga, Lalu Perempuan Dap...
- Hukum Mencukur Bulu Mata
- Kehormatanmu, Wahai Saudaraku … (3)
- Siapa yang Menanam Dia yang Menuai
-
▼
November
(106)