Ada dua sikap kaum muslimah
dalam berhias, ada banyak sekali wanita yang berhias sampai ketika
keluar rumahnya pun selalu berhias dengan rapi, kaum wanita seperti ini
berhias dengan alasan kerapian dan kebersihan, sementara di sisi lain
banyak juga yang sama sekali tidak memperhatikan penampilannya dengan
alasan menjaga kehormatan muslimah dan menghindari tabarruj jahiliyah,
sehingga kadang-kadang anti banget dengan yang namanya berhias.
Dalam kitab Shahih Bukhari disebutkan sebuah hadits shahih dari Ibnu Mas’ud Radhiyallhu ‘anhu, bahwa Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Sesungguhnya Alloh itu indah dan mencintai keindahan.”
Dan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Al Handhalliyah disebutkan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabatnya ketika mereka hendak mendatangi saudara mereka,
“Kalian
akan mendatangi saudara-saudara kalian. Karenanya perbaikilah
kendaraan kalian, dan pakailah pakaian yang bagus sehingga kalian menjadi seperti tahi lalat di tengah-tengah umat manusia. Sesungguhnya Allah tidak menyukai sesuatu yang buruk.” (HR. Abu Dawud dan Hakim)
Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam
telah mengkategorikan kondisi dan pakaian yang tidak bagus sebagai
suatu hal yang buruk. Semuanya itu termasuk hal yang dibenci oleh Islam.
Islam mengajak kaum muslimin secara keseluruhan untuk selalu
berpenampilan bagus. Bertolak dari hal itu, seorang
muslimah tidak boleh mengabaikan dirinya dan bersikap tidak acuh
terhadap penampilan yang rapi dan bersih, terlebih lagi jika sudah
membina rumah tangga. Hendaknya ia senantiasa berpenampilan yang baik
dengan tidak berlebih-lebihan.
Muslimah
yang cerdas akan senantiasa menyelaraskan antara lahir dan batin.
Perhatiannya pada penampilan yang baik bersumber dari pemahaman yang
baik pula terhadap agamanya. Karena penampilan yang rapi dan bersih
merupakan hal yang mulia. akan tetapi ada batasan-batasan yang harus
diperhatikan oleh kaum muslimah dalam berhias. Postingan panduan kita untuk muslimah edisi ini akan berbagi panduan dalam berhias.
Pertama adalah menjaga Kebersihan badan
Sudah
seharusnya seorang wanita menjaga kebersihan badannya, salahsatu
caranya adalah dengan mandi. hal ini bisa kita lihat dalam sebuah
hadits Dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu, nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Dari
Abi Rofi’, ia berkata, bahwa Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam
pada suatu malam berkeliling mengunjungi beberapa istrinya (untuk
menunaian hajatnya), maka beliau mandi setiap keluar dari rumah istri-istrinya.
Maka Abu Rofi’ bertanya, ‘Ya, Rosululloh, tidakkah mandi sekali saja?’
Maka jawab Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ini lebih suci
dan lebih bersih.”
Mandi
dapat menghilangkan kotoran sehingga menjauhkan seorang muslimah dari
penyakit dan menjaga agar badannya tidak bau. Sehingga ia pun akan
menjadi dekat dengan orang-orang di sekitarnya.
Hendaklah
seorang wanita juga menjaga hal-hal yang termasuk fitrah diantaranya
adalah mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur bulu kemaluan.
Hal ini sangat dianjurkan dalam Islam, karena dapat menjaga kebersihan
dan keindahan tubuh seorang muslimah. Oleh karenanya, seorang muslimah
hendaknya tidak membiarkan bulu-bulu itu lebih dari 40 hari.
Kemudian Perhatikanlah mulut, karena mulut ini dipakai untuk berdzikir dan berbicara kepada orang lain
Sebagai
seorang wanita muslimah hendaknya selalu menjaga kebersihan mulutnya
dengan cara membersihkan giginya dengan siwak atau sikat gigi dan alat
pembersih lain jika tidak ada siwak. Bersiwak dianjurkan dalam setiap
keadaan dan lebih ditekankan lagi ketika hendak berwudhu’, shalat,
membaca Al-Qur’an, masuk ke dalam rumah dan bangun malam ketika hendak
shalat tahajjud. hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim bahwa Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat.”
Selain itu, hendaknya seorang muslimah menjaga mulutnya dari bau yang tidak sedap.
Karena
bau yang tidak sedap mengganggu malaikat dan orang-orang yang hadir di
dalam masjid serta mengurangi konsentrasi dalam berdzkikir. Maka
hendaknya seorang muslimah juga menjaga bau mulutnya di mana pun ia
berada.
Berikutnya Rawatlah keindahan mahkota wanita atau rambut
Sudah
seharusnya seorang muslimah menjaga keindahan rambutnya karena rambut
merupakan mahkota seorang wanita. Dan hendaknya dia menjaga kebersihan,
menyisir, merapikan dan memperindah bentuknya. hal ini sesuai dengan
petunjuk nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits riwayat Abu Dawud :
“Barangsiapa yang memiliki rambut maka hendaklah dia memuliakannya.”
Kemudian jangan abaikan Kebersihan pakaian
Islam
menyukai orang yang menjaga kebersihan pakaiannya dan tidak menyukai
orang yang berpakaian kotor padahal ia mampu mencuci dan
membersihkannya. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi kami, lalu beliau melihat seorang laki-laki yang mengenakan pakaian kotor, maka beliau pun bersabda,“Orang ini tidak mempunyai sabun yang dapat digunakan untuk mencuci pakaiannya.”
Jika
petunjuk nabi ini ditujukan pada laki-laki, maka terlebih lagi pada
wanita karena ia memegang peranan penting dalam rumah tangganya.
Selanjutnya adalah Perbaikilah penampilan
Sebagai
seorang muslimah sudah seharusnya memperbaiki penampilannya untuk
menampakkan nikmat Alloh yang telah diberikan kepadanya. Sebagaimana
bunyi hadits Riwayat Tirmidzi dan Hakim bahwa :
“Sesungguhnya Alloh senang melihat tanda nikmat yang diberikan kepada hamba-hamba -Nya.”
Dan
Seorang muslimah diperbolehkan untuk menghiasi dirinya dengan hal-hal
yang mubah misalnya mengenakan sutra dan emas, mutiara dan berbagai
jenis batu permata, celak, menggunakan inai alias pacar pada kuku dan
menyemir rambut yang beruban, menggunakan kosmetik alami atau kosmetik
yang tidak mengandung zat berbahaya dengan tidak berlebihan. Dan tentu
saja berhias di sini bukanlah dengan maksud mempercantik diri di
hadapan lelaki yang bukan mahramnya.
Dan yang paling penting adalah Jangan bertabarruj
Berhias
bagi wanita ada 3 macam, yaitu berhias untuk suami, berhias di depan
wanita dan lelaki mahram, dan berhias di depan lelaki bukan mahram.
Berhias
untuk suami hukumnya sangat dianjurkan dan tidak memiliki batasan.
Berhias di hadapan wanita dan lelaki mahram dibolehkan tetapi dengan
batasan tidak menampakkan aurat dan boleh menampakkan perhiasan yang
melekat pada selain aurat. dan berhias di depan lelaki bukan mahram
hukumnya haram dan inilah yang disebut dengan tabarruj.
Kemudian Jauhilah cara berhias yang dilarang oleh Islam
Adapun cara berhias yang dilarang oleh Islam, adalah :
Memotong rambut di atas pundak karena menyerupai laki-laki, kecuali dalam kondisi darurat.
Kemudian Menyambung rambut. berdasarkan sebuah hadits
“Rosululloh
shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang menyambung
rambutnya dengan rambut lain dan wanita yang meminta agar rambutnya
disambung.”
Menghilangkan
sebagian atau seluruh alis, Mengikir sela-sela gigi, yaitu mengikir
sela-sela gigi dengan alat kikir sehingga membentuk sedikit
kerenggangan untuk tujuan mempercantik diri, Mentatto bagian tubuhnya,
Dan Menyemir rambut dengan warna hitam.
Demikianlah tuntunan atau panduan islam bagi wanita dalam hal berhias, jauhilah
berhias yang dilarang oleh syari’at, Sungguh wanita yang keluar rumah
dengan penampilan yang berlebihan sebenarnya dia melemparkan dirinya ke
dalam api neraka. Sedangkan wanita yang menghiasi jiwanya dengan
kesantunan dan berhias sesuai tuntunan Islam adalah wanita yang
menempatkan dirinya pada tempat yang mulia. (Admin-HASMI).
.:: Wallohu Ta’ala ’Alam ::.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer